Akibat menikahi janda

41
6
Deskripsi

Baca aja ceritanya gratis kok. JANGAN DI PLAGIAAT YA PLISS!!!

Perkenalkan namaku adalah irfan aku berusia 23 tahun, aku bekerja sebagai kurir paket, tiap hari ada sekitar ratusan paket yang mesti harus aku antar ke tujuan, aku bisa seharian mengantar paket berangkat pagi pulang malam selalu ku lalui dan bisa di bilang motorku ini adalah sahabat terbaikku, motorku ini jenis astrea meski tua tapi tenaganya cukup kuat untuk seharian dan bahkan selalu mencapai target selesai dalam pengantaran paket, motorku ini juga kuberi nama yaitu Mincell, mincell selalu menemaniku setiap hari dan dia juga sebagai jalanku untuk mencari rezeki.

Setiap hari aku mengantar paket tidak lupa aku akan mampir untuk makan di warung makan favoritku yaitu warung makan  "Mbak Dina" bukan tanpa alasan aku mampir makan di sana karena penjualnya yang cantik serta bodynya yang sexy apalagi payudaranya gede pria mana yang tidak ngiler liat mbak dina. Banyak para pria yang makan di tempat itu hanya untuk bisa melihat penjualnya, makanannya biasa saja tidak terlalu enak cuma kalau sambil mandangi mbak dina entah kenapa makanannya menjadi lebih sedap, mbak dina ini selain punya usaha warung makan, dia juga punya usaha skincare dan asal kalian tahu mbak dina ini usianya sudah 27 tahun dan dia juga seorang janda tapi dia belum punya anak dan dia ini sudah janda 2 kali, dia sama suaminya berpisah karena suaminya pertamanya meninggal dan sama suaminya yang kedua, dia bercerai karena suaminya suka sekali selingkuh dan hanya memanfaatkan hartanya saja, dia bisa membuka warung makan dan usaha skincare berasal dari peninggalan harta suami pertamanya.

Oh ya mbak dina ini cukup akrab denganku, kami berdua bahkan seperti teman dekat karena setiap kali aku makan di warungnya aku selalu di hampiri oleh mbak dina, dia hanya ingin menemaniku makan bahkan mengajakku ngobrol yang membuat para laki-laki yang makan di situ iri dengan kedekatanku dengan mbak dina. Aku dengan mbak dina ini kenal sudah hampir 1 tahun ya kenal karena antar penjual dan pembeli aja.

Pada waktu itu sore hari kebetulan cuaca sedang hujan deras, aku yang tengah mengantar paket pun mencoba mencari tempat berteduh dan kebetulan pas sedang hujan warung makan mbak dina tidak jauh dari lokasi tempat aku sekarang jadi aku sebisa mungkin melajukan sepeda motorku cukup kencang di tengah guyuran hujan ini, namun sesampainya di warung makan mbak dina, aku malah terjatuh akibat aku melajukan motorku terlalu kencang dan jalanan licin saat itu aku ngerem mendadak yang membuatku terjatuh hingga membuatku terluka di bagian kaki, seketika warga yang ada di sana berbondong-bondong menolongku dan membawaku ke dalam warung mbak dina, seketika mbak dina panik melihatku meringis kesakitan, dia pun bergegas mengambil obat merah untuk mengobati luka robek Pada bagian kakiku

"Aduh mas irfan, kenapa bisa gini sih" Kata mbak dina.

Sementara aku tidak bisa menjawab karena aku masih menahan rasa sakit akibat terjatuh tadi, kulihat mbak dina mulai mengolesi lukaku, dia cukup berhati-hati saat mengobati lukaku sentuhan tangannya yang lembut pun menyentuh kakiku. Dan tiba-tiba saja kontolku berdiri tegang hanya karena sentuhan tangan mbak dina. Mbak dina yang melihat kontolku berdiri hanya tersenyum sambil bercanda.

"Mas irfan di sentuh gitu aja berdiri itunya" Katanya sambil tersenyum.

"Eumm...maaf mbak, soalnya tangan mbak lembut banget jadi horny" Kataku malu-malu.

"Masnya emang mau yang lebih dari saya?"  Tanya Mbak dina.

"Maksudnya mbak?" Tanyaku bingung.

"Ya gitu deh"

Aku pun dalam hati bingung dengan maksud mbak dina, namun berkhayal apa mbak dian mau berhubungan badan sama aku ya, tapi aku menepis pikiran negatif itu karena bagaimanapun gak mungkin seorang mbak dina mau berhubungan badan sama aku, aku kan cuma pria berbadan kurus dan hanya seorang kurir mana bisa mendekati mbak dina yang cantik dan menjadi banyak incaran para laki-laki meski janda tapi dia bukan janda biasa.

Setelah kejadian di waktu aku mengalami kecelakaan tunggal, sekarang aku di skors oleh perusahaanku tidak boleh masuk kerja selama seminggu karena aku mendapat banyak komplen dari penerima paket kalau banyak paketnya yang rusak akibat aku terjatuh kemarin apalagi kebanyakan paket yang rusak itu seperti parfum, skincare, dan barang lainnya yang mudah rusak/pecah yang pasti harganya cukup mahal.

Aku bingung sudah 3 hari ini aku berada di kost, tidak bisa pergi kemana-mana karena motor rusak dan kakiku masih terasa sakit akibat jatuh kemarin, aku bingung karena aku juga tidak ada pemasukan karena aku biasanya bisa mendapatkan uang itu kalau aku bekerja mengantar paket setiap hari. Aku memutuskan untuk pergi ke warung makan mbak dina aja karena sedari pagi aku belum sarapan padahal dekat kostku ada warteg juga. Dan waktu sudah menunjukkan pukul set 12 siang, meski jarak dari kostku ke warung makan mbak dina lumayan jauh tapi aku tidak peduli karena aku sangat ingin melihat mbak dina, aku pergi dengan memesan ojek online, sekitar 20 menit perjalanan akhirnya sampai juga di warungnya mbak dina. Mbak dina terlihat sangat senang dari raut wajahnya setelah melihatku

"Mas irfan kok baru keliatan kemana aja sih?" Tanya Mbak dina.

"Hehe, aku di skors mbak, gak boleh masuk selama seminggu akibat jatuh kemarin" Kataku.

"Lho kok gitu orang kena musibah kecelakaan masa malah di skors, aneh itu ekspedisinya" Kata mbak dina.

"Ya gabisa di salahin juga mbak ekspedisi tempatku bekerja, soalnya kemarin pas kecelakaan itu juga salahku sendiri, akibatnya ya banyak paket yang rusak" Kataku.

"Ya setidaknya beri uang pengobatan apa gitu kek, apa kalau gak di beri uang buat service motornya yang rusak, oh ya btw motornya mana mas?" Kata mbak dian.

"Motornya rusak udah dibawa ke bengkel cuma belum ada biaya buat ngambil motornya" Kataku.

"Aduhh mas, emang berapa biaya servicenya?" Tanya mbak dina.

"Kayaknya sekitar 150 rb" Kataku.

"Ini mas buat benerin motornya" Kata mbak dina sambil memberiku uang 150 rb.

"Gausah mbak, aku gamau ngrepotin mbak dina"

"Udah gapapa anggap aja ini rasa cintaku" Kata mbak dina yang membuatku terkejut.

"Maksudnya mbak?" Tanyaku.

"Eumm....sebenarnya sih mas, aku tuh udah dari dulu suka sama kamu, tapi aku masih coba untuk memahami sifatmu, ternyata kamu tuh orangnya apa adanya dan tulus, dari situ aku jadi suka sama kamu, apalagi wajah mas irfan juga ganteng hihi" Kata mbak dina yang membuatku bingung harus jawab apa.

"Tap....tap...pi...mbak" Kataku terbata sebelum di sahut oleh mbak dina lagi.

"Aku mau deh nikah sama mas irfan" Katanya malu-malu.

Seketika saja aku terkejut setelah mendengar ucapan mbak dina, dan aku juga bingung harus berkata apa terkait pertanyaan nikah dari mbak dina

"Gimana mas?, jawab dong" Kata mbak dina.

"Gimana ya mbak, aku belum siap lagian kan mbak tau sendiri aku cuma kurir paket kerjanya ga selevel sama mbak dina yang pebisnis"

"Siapa bilang ga selevel, aku tuh gak mandang cowo dari kerjaannya, Kalau aku sudah suka ya suka aja gak mandang apa-apa lagi" Kata mbak dina.

"Maaf mbak dina, aku boleh minta waktu gak buat mikir dulu" Kataku.

"Boleh aja, tapi jangan lama-lama ya" Kata mbak dina.

Setelah aku selesai makan aku bergegas pulang karena ojek online yang aku pesan sudah sampai, tidak lupa aku membayar makananku terlebih dahulu dan juga aku mengembalikan uang 150 rb tadi ke mbak dina, karena aku juga tidak enak meminjam uang ke mbak dina, setelah aku pamitan dengan mbak dina aku bergegas pulang.

Sudah 7 hari aku di skors atau tepatnya ini udah seminggu aku di skors dan ini juga menjadi hari terakhirku di skors sebelum besok aku bisa masuk kerja lagi.

Keesokan harinya aku sangat bersemangat untuk kembali bekerja setelah masa hukumanku selesai, aku berangkat kerja dengan si mincell motor kesayanganku, aku bisa mengeluarkan si mincell juga karena aku pinjam uang ke temanku. Sesampainya di tempat, aku bergegas masuk tapi saat aku mau masuk ke tempat kerja tiba-tiba aku di cegat oleh pak rudi seorang penanggungg jawab di tempat itu. Dia mengatakan hal yang sulit kupercaya, dia mengatakan padaku kalau aku sudah di hentikan/phk dari pekerjaanku sebagai kurir karena kerugian yang di kalkulasikan cukup besar akibat kesalahanku kemarin. Dia mengatakan padaku kalau aku masih mau bekerja di sini aku harus ganti rugi sekitar 6.5 juta sementara kalau gak mau ganti rugi, aku terpaksa harus di rumahkan, aku juga tidak punya uang lagi untuk membayar ganti rugi karena tabunganku sudah habis semua buat biaya ibu saya berobat dulu dan aku tidak punya tabungan lagi. Aku terpaksa menerima penghentian kerja dari ekpedisi tempatku bekerja dengan perasaan sedih, aku melajukan motorku di perkotaan dan berhenti di pinggiran jalan, aku duduk sambil menyeduh kopi yang kubeli dari pedagang starling, aku meratapi nasibku sambil melihat lalu lalang kendaraan. Setelah cukup lama aku berada di pinggiran jalan akhirnya aku memutuskan pulang. Dan ya sesampainya di kostku ada masalah baru lagi kali ini pak firman pemilik kost ini menungguku karena aku sudah nunggak 2 bulan bayar kost, aku mencoba meminta waktu lagi agar bisa mencari uangnya terlebih dahulu dan aku mencoba memohon ke pak firman agar dia bisa memahami kondisiku sekarang, aku menceritakan masalahku kalau aku habis di pecat dari pekerjaanku namun dia terlihat tidak peduli dan malahan dia mengusirku, aku terpaksa harus angkat kaki dari kostan itu karena aku tidak mampu membayar sewa. Setelah mengemasi barang-barangku aku bergegas pergi meninggalkan kostku seharian aku ada di jalanan tak tau arah tujuan dan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, aku pun berpikir hanya ada satu tujuan yang bisa ku tuju yaitu rumah makan mbak dina, aku langsung melajukan motorku menuju rumah makan mbak dina dan berharap rumah makan mbak dina belum tutup, namun harapanku tidak terkabul ternyata rumah makannya sudah tutup, aku pun menangis di depan warung makan mbak dina karena aku tidak tau lagi harus kemana. Namun saat aku sedang menangis tiba-tiba ada seseorang yang meghampiriku dan menanyaiku dan ternyata itu mbak dina, dia langsung membuka pintu warung makannya kembali dan menyuruhku untuk masuk, aku menceritakan masalahku semua ke dirinya, dia mengerti kondisiku dan beberapa kali dia juga menghiburku. Aku juga mengatakan ke mbak dina kalau aku mau menikah denganya karena aku juga bingung harus kemana lagi, dan setidaknya aku punya orang yang menyayangiku saat aku sedang terpuruk. Mbak dina terlihat senang sekali begitu mendengar ucapakanku bahkan dia juga memelukku.

Tidak butuh waktu lama seminggu setelah aku menyetujui menikah dengan mbak dina, setelah beberapa dokumen persyaratan selesai, kami pun melangsungkan pernikahan hanya ijab saja tanpa resepsi dan tamu yang hadir hanya beberapa orang saja tanpa ada keluargaku maupun keluarga Dina. Setelah ijab kabul selesai Aku dan Dina resmi menjadi pasangan suami istri.

Malam hari setelah kami resmi menjadi suami istri, kami akhirnya bisa satu ranjang, situasinya sangat canggung, di satu sisi aku sangat ingin merasakan malam pertamaku ini dengan istriku, dina yang sedari tadi melihatku gugup mulai membuka pembicaraan

"Sayang, kamu kok kelihatan gelisah gitu?" Tanya dina.

"Eumm.....sayang aku boleh gitu gak?" kataku sambil memijat pahanya.

"Oohh boleh dong, tapi bentar" Katanya.

Dia terlihat membuka lemarinya dan membawa sebuah pakaian dan menyerahkan padaku, pakaian yang ia berikan padaku ternyata sebuah lingerie warna ungu satu set dengan pantiesnya, aku mencoba bertanya apa maksudnya  memberikan pakaian ini padaku

"Sayang maksudnya apa ya kok aku diberi baju kamu?" Tanyaku ingin tau.

"Itu buat kamu pakai sayang" Katanya yang membuatku sedikit terkeju

"Lho kok aku pakai" Kataku.

"Udah deh nurut aja, udah sekarang pakai"

"Tapi..."

"Pakai" Kata Dina membentakku.

Aku pun sangat takut dengan bentakkannya dan aku langsung menuruti perkataannya, aku langsung melucuti pakaianku di hadapannya dan bertelanjang dada di sana, sebelum aku memakai panties yang ia berikan tadi, dia terlihat memainkan kontolku dengan tanganya, meski tidak ada 1 menit dia memainkan kontolku tapi itu sudah cukup membuat kontollku tegang, setelaj itu dia menyuruhku untuk segera memakai panties dan lingerinya, saat aku memakai pantiesnya aku sangat horny yang membuatku kontolku berdiri lagi namun kali ini tidak tahan hingga akhirnya Crott!!, spermaku keluar membahasi panties yang ku pakai setelah itu aku langsung pakai lingerienya, rasanya cukup nyaman mungkin karena bahannya, setelah aku pakai lingerienya, dia pun menyuruhku untuk duduk di kasur, terlihat dia membawa beberapa alat kosmetik yang ia letakkan di kasur, dia pun meminta ijin ke aku kalau dia mau makeover aku.

"Lho kok pakai di makeup segala"

"Biar cantik, gapapa kan malam ini aku jadiin kamu kayak cewe?" Katanya.

"Lho aku kan laki-laki masa harus di jadiin cewe segala sih sayang" Kataku.

"Aku bosan kalau setiap kali ngentot sama laki-laki makanya aku mau jadiin kamu cewe malam hari ini aja ya, plisss" Katanya membuatku bingung dengan perkataannya.

"Kalau bosan sama laki-laki kenapa harus nikah sama aku?" Tanyaku.

"Ya karena aku sayang kamu, gimana sih" Katanya.

Aku pun dengan terpaksa menuruti apapun kemauannya termasuk menjadikanku seperti wanita malam ini, sebenarnya cukup berat menerima kemauannya karena ini adalah malam pertamaku dengan dirinya yang seharusnya sudah ku nikmati sejak tadi tapi malah harus tertunda cukup lama, karena harus menuruti banyak aturan dari Dina. Dina pun mulai makeover wajahku, setelah selesai makeover dia juga memasangkan wig di rambutku lalu aku disuruh untuk bercermin, aku sedikit tidak percaya kalau wanita cantik yang ada di cermin itu aku. Setelah selesai mendandaniku Dina langsung menyuruhku untuk tiduran bersama di Kasur, tentu saja ini adalah waktu yang kutunggu sedari tadi, dia mengusap wigku lalu mencium bibirku tentu saja aku tidak tinggal diam aku coba memeluknya erat dan mencumbui bibir dan lehernya, itu adalah awal dari malam pertama kami yang penuh kemesraan hingga akhirnya kami berdua kelelahan dan tertidur bersama dalam keadaan berpelukan.


Sejak kejadian malam pertama itu, dina pun semakin menjadi tambah seenaknya kepadaku, dia beberapa kali menyuruhku untuk berdandan menjadi wanita, bahkan saat bertemu orang lain di tidak mau mengakuiku sebagai suaminya malahan aku diakui sebagai sepupu, kami juga berdua sering hang out bareng tapi aku harus sebagai wanita, foto kami saat hangout bersama

*llustrasi gambar
*ilustrasi gambar


Sudah 6 bulan pernikahanku dengan dina berjalan, tapi lama kelamaan sikap dina yang dulu selalu lembut kepadaku kini malah menjadi kasar, dia juga menganggapku tidak becus mengurus bisnis skincare yang di percayakan ke aku, ya memang benar aku hanya bisa menjual skincarenya tidak banyak dan itu membuat dina marah, aku coba menjelaskan kepadanya kalau aku masih dalam tahap belajar bisnis karena aku juga dari dulu tidak ada basic bisnis namun dia tidak peduli dan menganggapku tidak berguna, rasanya sakit sekali saat dina mengatakan itu di hadapanku, aku ingin sekali melawannya atau memukulnya namun aku tidak sanggup karena aku tau jika aku berani dengannya, bisa-bisa aku hidup sebagai gelandangan karena aku tidak punya rumah dan pekerjaan.

Pada saat itu pukul 08.00 aku baru bangub tidur karena semaleman aku begadang karena menonton tim sepakbola favoritku, kulihat rumah sudah sepi, aku mencoba mencari dina ternyata sudah tidak ada di rumah, perutku sangat lapar aku mencoba mencari makan di meja makan saat aku membuka tudung saji, disana kosong tidak ada makanan apa-apa, perutku sudah sangat lapar, saat aku mau menelepon dina, ternyata dia pulang untuk mengambil barang yang tertinggal

"Sayang, ini gak ada makanan ya?" Tanyaku.

"Gak ada"

"Kamu gimana sih buka warung makan, tapi suami malah kelaparan gini di rumah" Kataku.

"Apa kamu bilang mas? Kamu lapar ya, kalau lapar tuh kerja yang bener, disuruh jualin skincare aja ga becus kerjanya, minta makan lagi Mikirrr!!!" Katanya yang membuat hatiku sedikit sakit hati.

Aku termenung setelah mendengar perkataan Dina, aku berpikir benar juga apa yang dikatakan dina, aku hanya membuatnya susah aja, aku ini tidak berguna sebagai suami. Setelah itu kulihat dina berjalan akan keluar rumah, tapi dia berhenti dan memberiahuku

"Mas irfan, kamu mau kerja gak?" Tanyanya

"Kerja apa?" Tanyaku.

"Kamu mau dulu gak? Kalau mau nanti malam ikut aku ke rumah temenku" Kata dina.

"Yaudah mau" Kataku.

"Okey nanti sore aku tutup warung lebih

Sebelum dia pergi balik ke warung makannya, dia memberiku uang 50 ribu buat aku beli sarapan, sebenarnya aku ingin ikut ke warung makannya dina, tapi aku selalu dilarang kalaupun boleh aku harus berpenampilan sebagai wanita, aku tidak tau apa yang ada di pikirannya dina, dia hanya menyuruhku untuk selalu berpenampilan layaknya wanita tapi selalu kutolak karena bagaimanapun aku masih punya harga diri sebagai laki-laki atau suami. Bahkan pernah waktu itu aku di ajak ke warungnya dina tapi aku harus menjadi cewe, aku menurutinya dan sewaktu di warungnya, ada orang yang menanyai diriku kepada mbak dina, mbak dina menjawab kalau sepupunya padahal jelas-jelas aku suaminya.

Pada waktu itu malam hari, istriku sudah ada di rumah dan dia menyuruhku untuk mandi terlebih dahulu, padahal aku sudah mandi dari sore tadi tapi dia tetap menyuruhku mandi katanya biar lebih wangi, dia juga menyuruhku untuk mandi dengan sabun aroma melati yang ia berikan ke aku. Aku pun menurutinya dan pergi mandi setelah selesai mandi aku pergi ke kamarku untuk pakai bajuku tapi dina melarangku untuk pakai bajuku sendiri karena dia sudah nyiapin baju buat kupakai

"Lho sayang, aku masa di suruh jadi cewe lagi" Kataku.

"Ya emang, udah nurut aja deh" Katanya.

Aku terpaksa menuruti perkataan dan memakai baju yang ia siapkan yaitu sebuah outer hitam, tanktop hitam, dan jeans highwaist. Setelah pakaian itu kupakai, dina menyuruhku untuk duduk di meja rias karena dia akan mendandaniku, aku sebenarnya bisa makeup sendiri tapi kali ini dina ingin mendandaniku jadi aku nurut saja, setelah selesai di makeup dia mulai melakukan perawatan atau menstylish rambutku kebetulan rambutku sudah sangat panjang jadi kalau aku dandan jadi cewe pun aku sudah seperti perempuan asli, dia pun langsung mengajakku untuk bertemu temannya, kami berdua berangkat dengan menaiki taksi online yang kami pesan, perjalanan cukup lama sekitar 45 menit akhirnya sampai juga di rumah temannya. Dina mengetuk pintu rumahnya dan dibukakan, aku cukup terkejut karena ternyata temannya ini seorang laki-laki.

"Latif, ini suamiku katanya kamu butuh pacar sewa, ini suamiku bersedia jadi pacar sewamu" Kata dina yang membuatku terkejut.

"Iya, ini beneran suamimu cantik amat, perasaan kemarin pas kamu nikahan suami kamu cowo banget tapi kok sekarang bisa cantik gini" Kata temannya.

"Siapa dulu Dina gitu lho, cowo aja bisa kubuat cantik gini" Kata Dina.

"Hebat kamu" kata temannya.

"Gimana mau gak tif?" Tanya Dina.

"Boleh aja" katanya setuju.

Dina pun lanjut menyuruhku untuk menjadi pacar sewa temannya, tentu saja aku tidak setuju dengan apa yang dina tawarkan tapi dina mengancamku akan menceraikanku jika aku tidak mau menuruti perkataannya, aku takut dengan ancaman si dina karena aku masih mencintai dina meski sikapnya kepadaku kadang bikinku ingin marah.

"Suamiku mau tif" Kata dina ke temannya.

"Yaudah sekarang gimana gue transfer pembayarannya ke kamu ya" Kata temannya.

"Oke"

Aku tidak tau pasti berapa tarifku sebagai pacar sewaan untuk temannya dina ini. Karena juga tidak memberitahuku, setelah pembayaran selesai, dina pun pergi meninggalkanku bersama temannya itu, aku sempat menanyainya kenapa aku di tinggal, dina pun memberitahuku dia meninggalkanku biar si latif bisa berduaan denganku tentu saja aku tidak ingin jika aku harus dengan pria itu karena aku tidak kenal, tapi dina malah memahariku dan menyuruhku tetap bersama temannya dan menuruti semua kemauan temannya itu.

Setelah dina pergi, aku hanya berdua bersama temannya. Suasananya cukup canggung, karena setelah di tinggal dina, kami berdua hanya diam tanpa ada pembicaraan apapun. Karena sudah terlalu lama kami berdua hening, dia pun mulai membuka pembicaraan

"Kenalin aku latif" Katanya sambil memperkenalkan dirinya.

"Aku irfan" Kataku memperkenalkan diri.

"Katanya dina tadi ivana yang bener mana sih"

Aku sungguh tidak percaya kalau dina juga memberitahu Nama lainku atau tepatnya nama saat aku menjadi perempuan

"Eh iya, aku ivana" Kataku dengan malu-malu.

"Kamu cantik banget sih, aku suka deh" Katanya yang membuat mukaku menjadi merah.

"Eumm...makasih, tapi kamu tau kan kalau aku ini laki-laki?" Tanyaku malu-malu.

"Tau emang kenapa?" Tanya dia.

"Ya gapapa sih.....maksudku gak jijik apa gimana gitu" Kataku gugup.

"Gak, orang kamunya aja cantik gini kalau bisa sih aku pacarin beneran" Katanya.

Seketika saja aku menjadi malu saat dia mengatakan itu, di satu sisi aku merasa salting sendiri saat dia memujiku tadi, apa jangan-jangan aku suka ya, aku langsung menepis pikiran yang aneh itu. Latif juga mengajakku untuk pergi makan, aku pun hanya menuruti perkataannya. Dia mengeluarkan mobil mewahnya dan aku sangat terpukau dengan mobilnya, mobil itu berjenis Mazda CX 5 dan itu keluaran terbaru dan harganya sekitar 600 an juta, aku sungguh takjub sampai latif pun memanggilku berkali-kali tidak kedengaran.

"Ivana, masuk sini kok malah bengong" Katanya.

"Eh iya" Kataku.

Aku langsung menghampirinya dan membuka pintu mobil itu, aku tidak percaya akhirnya aku bisa menyentuh mobil impianku ini sejak dulu

"Aku boleh masuk nih?" Tanyaku.

"Ya bolehlah" Katanya.

Aku dengan raut wajah bahagia, langsung masuk ke dalam mobil tersebut, interiornya sangat-sangat cozy, aku tidak percaya kalau akhirnya aku bisa masuk dan duduk di dalam mobil impianku ini.

"Kok kayak bahagia banget?" Tanya latif.

"Hehe...iya mas, soalnya mobilnya ini mobil yang sering aku impikan" Kataku.

"Ooh iya, emang kamu tau jenis mobil ini?" Tanya Latif.

"Tau, ini Mazda CX 5 2023" Kataku.

"Waah kamu penggemar mobil juga ya" Katanya.

"Hehe iya" Kataku.

Kami berdua mengobrol sepanjang perjalanan terutama ngobrol tentang mobil, ternyata mas latif ini kalau di lihat-lihat orangnya supel dan baik gitu, apalagi dia juga keren dan ganteng. Aku bertanya-tanya kenapa mantan pacarnya malah nyia-nyiain dia ya, pikirku. Akhirnya kami sampai juga di restoran, aku pun tidak percaya kalau dia membawaku ke restoran mewah, aku sedikit gugup saat masuk ke dalam restoran itu, bahkan mas latif menggandeng tanganku bak sepasang kekasih lagi-lagi aku jadi salting sendiri saat tanganku digandeng oleh mas latif. Dan benar saja apa yang aku khawatirkan setelah melihat menu, makanan disini mahal-mahal dan aku tidak tau ini jenis makanan apa karena bahasanya yang susah di mengerti oleh diriku. Setelah itu dia memesankan makanan yang sama dengannya aku hanya nurut karena aku jiga tidak tau semua makanan yang ada di menu. Makanan datang, kami berdua langsung menyantap hidangan lezar tersebut, Mas Latif bahkan menyuapi diriku dan menggenggam tanganku di atas meja makan dalam hatiku aku merasa seperti berbunga-bunga.

 Sampai akhirnya selesai makan dan bergegas pergi dari restoran tersebut, dia tidak mengantarku pulang melainkan berhenti di sebuah hotel.

"Kok berhenti di sini mas latif?" Tanyaku.

"Aku mau tidur bareng sama kamu" Katanya.

"Tap....pii"  Kataku gugup.

"Udah gausah pakai tapi, turun yuk" Katanya

Dia langsung menggandeng tanganku dan begitu selesai check in hotel, kami berdua pergi ke kamar yang sudah di booking Mas latif. Sesampainya di kamar hotel, dia menyuruhku untuk membuka semua pakaianku, namun dia terus memaksaku dan dia bahkan juga mengatakan kalau dia sudah membayar sejumlah uang cukup banyak hanya untuk menyewa diriku dan sesuai kesepakatan dengan dina, kalau aku harus menuruti semua perkataannya. Setelah dia berbicara seperti itu aku langsung melepas pakaianku dan hanya menyisakan tanktop bra dan celana dalamku, dia juga melepas pakaiannya dan hanya menyisakan sempaknya, kontolnya terlihat menonjol di balik sempaknya. Aku sangat terkejut saat dia tiba-tiba langsung merebahkanku di kasur dan menindihiku, dia mulai mencumbuiku mulai dari leher sampai ke bibir, dia juga meremas payudaraku yang baru tumbuh ini, aku hanya pasrah dia melakukan itu kepadaku. bahkan dia juga melepas sempaknya dan menyuruhku untuk mengemut kontolnya, aku dengan ragu menuruti perintahnya, aku langsung mengemut kontolnya, tanpa kuduga ternyata enak juga mengemut kontolnya mas latif ada rasa asin dan juga hangat, aku sangat menyukai itu dan beberapa kali bahkan aku semakin menikmati menghisap kontolnya dengan dalam-dalam, dia mendesah keenakan bahkan dia mengeluarkan mani di dalam mulutku, setelah itu dia melepas celana dalam yang ku pakai, dan menyuruhku untuk berbaring dalam posisi telungkup, aku menuruti perintahnya dan dia langsung menusuk bokongku dengan kontolnya seketika saja aku berteriak kesakitan karena terkejut, tapi dia terus menyodok bokongku berkali-kali tapi lama kelamaan aku sangat menikmati itu bahkan aku sampai mendesah keenakan

"hmmmmppppp.....hmmmppp" Desahku.

"aaaahhhhh......aaaaahhhh enak mas" Desahku.

Setelah berhubungan badan cukup lama akhirnya dia mengakhirinya karena dia terlihat kelelahan, kami berdua tertidur bersama di kasur itu. Keesokan harinya kami pun keluar dari hotel tersebut dan dia mengantarku pulang. Bahkan sesampainya di rumahku, sebelum aku turun dari mobilnya dia mencium bibirku yang lagi-lagi membuatku salting.

Setelah dia pergi, aku langsung bergegas masuk ke dalam rumah, dia juga menanyaiku bagaimana malamku dengan mas latif, aku pun jawab apa adanya dia itu sangat baik bahkan kami berdua juga tidur bareng, mendengar hal itu istriku memperingatkanku agar aku tidak terbawa perasaan antara hubunganku dengan mas latif, karena aku hanyalah pacar sewanya. Kulihat Dina sedikit cemburu saat aku bersama temannya itu.

Dan besoknya aku di ajak mas latif untuk pergi menemui mantan pacarnya, aku pun menanyai dirinya dimana kita berdua mau bertemu mantan pacarnya, dia pun menjawab kalau dia mau mengajakku ke mall, karena disana katanya ada event dance. Dan event ini akan diikuti oleh mantan pacarnya, jadi aku menyetujui ajakannya. Dia juga menyuruhku untuk berpenampilan muslimah karena dia mau membalaskan dendam ke mantan pacarnya kalau dia bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari mantan pacarnya, aku hanya menuruti perkataannya. Dan dia akan menjemputku dalam 2 jam lagi. Aku pun langsung meminta bantuan dina untuk mencarikanku baju muslimah, dia sedikit bingung karena dia itu tidak suka pakai baju seperti itu, dan kebanyakan bajunya istriku itu baju kurang bahan. Tapi dia mencoba mengingat kalau dia sebenarnya punya baju muslimah yang sudah lama ga kepakai, tapi dia tidak tau apakah masih muat apa gak soalnya sudah lama ga dia pakai.

"Bentar aku carikan dulu" Kata Dina.

Dia pun memilah-milah pakaian yang ada di lemari cukup lama, sekitar 15 menit dia mencari akhirnya dia menemukan gamis lamanya, gamis itu berwarna hitam. Dia pun menyerahkan itu kepadaku, setelah selesai mandi dan dandan aku pun langsung memakai gamis itu, tidak lupa dia juga memasangkanku sebuah hijab warna coklat lamanyan, dina pun sangat senang dengan penampilanku sebagai wanita muslimah ini bahkan dia juga menyuruhku untuk berdiri di dekat si mincell motor kesayanganku karena dia akan memfotoku.

Setelah aku selesai bersiap tidak lama kemudian mas latif datang menjemputku dengan mazdanya, selesai berpamitan dengan dina, aku langsung masuk ke dalam mobilnya dan kami berangkat menuju mall.

Sesampainya di mall dan pas saat berada di event tersebut mantan pacarnya sedang ada di panggung pentas itu, Mas latif langsung menggandengku di dekat panggung dan dia memegang kedua bahuku supaya mantan pacarnya melihat kami berduas sedang bermesraan. Selesai pentas mantan pacarnya menghampiri mas latif dan dia menangis menyesal bahkan sambil memeluk mas latif, mas latif bergegas melepas pelukannya dan dia langsung memelukku erat sambil memperkenalkanku

"Maaf aku udah punya pacar" Kata mas latif.

Dia pun masih terisak dan meminta maaf, dia pun mengaku kalau dia sudah selingkuh, dan sekarang selingkuhannya malahan menyakitinya, dia pun minta balikkan tapi di tolak mentah-mentah oleh mas latif karena sekarang dia sudah punya pacar yang cantik dan muslimah lagi. Setelah selesai menemui mantan pacarnya kami pergi dari mall itu dan kami pergi ke restoran lagi, dia mengajakku makan. Dan akhirnya perjanjian pacar sewa kami selesai karena sudah 2 hari. Meskipun sudah selesai hubungan kami sebagai pacar sewa tetapi mas latif terlihat berat melepasku, dia pun ingin memperpanjang status pacar sewa kami menjadi sebulan tapi aku tidak enak dengan dina istriku karena bagaimanapun aku masih mencintai istriku. Dia menyuruhku untuk tidak perlu khawatir karena dia sudah menyiapkan menyiapkan bayaran yang lebih besar agar aku bisa tetap menjadi pacar sewanya mas latif. Dina pun sedikit keberatan dengan tawaran mas latif, kulihat dari matanya dia itu sebenarnya cemburu melihatku dengan mas latif, karena dia itu sangat mencintaiku tapi dia terkadang gengsi mengatakan hal itu akhir-akhir ini. Dina akhirnya menyetujui perpanjanganku untuk menjadi pacar sewanya mas latif karena bayarannya lumayan besar juga dan sulit di tolak olehnya.

Sudah 1 bulan aku menjadi pacar sewanya mas latif bahkan dia juga sudah menganggapku seperti wanita sungguhan, dia membelikanku berbagai perlengkapan wanita seperti pakaian, kosmetik, maupun skincare. Dia bahkan juga menawariku untuk terapi hormon agar penampilanku bisa lebih sempurna saat menjadi wanita, aku sedikit ragu dengan tawarannya takut kalau dina marah mengetahui kalau aku mau menjalani terapi hormon, tapi disatu sisi aku sudah merasa seperti perempuan dan aku ingin sekali menjadi perempuan seutuhnya meski harus lewat terapi hormon maupun operasi. Dia menyuruhku untuk tidak memberitahu dina kalau aku akan menjalani terapi hormon jadi aku menuruti perkataannya dan bersedia melakukan terapi hormon.

Sudah 3 bulan aku menjalani hubungan dengan mas latif dan sudah 3 bulan juga aku menjalani terapi hormon sedikit ada perubahan namun belum terlalu signifikan seperti payudaraku yang sudah tumbuh, pinggul membesar, kulitku lebih halus dan terawat, rambutku juga sudah panjang serta suaraku yang sedikit berubah lebih halus. Meski status pacar antara aku dengan mas latif sudah selesai 3 bulan yang lalu. Kami berdua tetap berhubungan dengan cara diam-diam dari dina. Entah tau atau tidak dina hubunganku dengan mas latif, namun kulihat dia tidak pernah menanyai hubunganku dengan mas latif. Dina sebenarnya tahu dengan perubahan tubuhku yang sedikit berubah dari tubuh normalku terumata payudaraku yang sudah  tumbuh sekitar 32A, tapi dia mau membahasnya.

Hingga suatu ketika, Dina yang sudah memendam rasa cemburu akhirnya dia buka suara saat dia memergoki dengan mas latif sedang berduaan di cafe, terlihat dina menangis sambil marah-marah. Dia juga berharap aku mau balik menjadi suaminya lagi karena sekarang dia sedang mengandung anakku, tentu saja aku terkejut dengan apa yang dikatakan oleh dina, antara senang dan bingung menjadi satu saat mendengar dina hamil anakku, senang karena akhirnya aku punya anak juga dan bingungnya aku harus memilih antara balik lagi dengan dina atau hidup bersama mas latif, aku meminta waktu untuk berpikir.

Aku dihadapkan oleh dua pilihan berat, jika aku memilih mas latif aku bisa hidup bahagia bersamanya, tapi jika aku memilih dina, aku akan punya anak dari dirinya karena setauku aku sudah menjalani terapi hormon akan sangat sulit mempunyai anak lagi. Aku terpaksa menentukan pilihan di hadapan mereka berdua setelah 3 hari berpikir, aku akhirnya memilih hidup bersama dina karena bagaimanapun dina ini istriku dan aku dulu saat masih berpenampilan laki-laki, aku sudah berjanji akan menjaganya sampai kapanpun apalagi dia sekarang mengandung anakku berat jikalau harus meninggalkannya. Mas latif yang mendengar hal itu pasrah dan menerima keputusanku, dia juga tidak akan pernah melupakanku dan berjanji akan pergi jauh agar tidak mengganggu keluargaku lagi. Aku yang mendengar dia mengatakan hal itu tidak tega sebenarnya, namun bagaimana lagi aku juga masih menyayangi istriku meski penampilanku sekarang sudah berbeda.

Sudah 1 tahun lebih pernikahanku dengan dina berjalan, meski sedikit ada masalah namun akhirnya kami berdua bisa bersama-sama lagi dan kami berdua juga sudah diberi momongan yaitu seorang anak perempuan yang kami beri nama Daniva. Aku tetap menjalani hidupku sebagai perempuan, istriku juga mendukungku untuk menjalani hidup sesuai pilihanku, dia juga meminta maaf kalau dulu tidak iseng mendandaniku jadi wanita, maupun menyewakan diriku untuk menjadi pacar temannya tidak mungkin aku jadi seperti ini tapi aku menyuruhnya untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri, aku bahagia hidup sebagai ivana dan aku ingin berterima kasih kepada dina, meski aku sekarang hidup sebagai ivana tapi aku tetap seorang ayah dari putri kecilku ini. Dan di perkebunan itu kami bercerita tentang kehidupan keluarga kami berdua dan menjadi akhir dari ceritaku.


Selesai.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya Keinginan memakai seragam pramugari
11
0
Bercerita tentang seorang laki-laki yang memang memiliki hobi crossdressing, tapi sudah 2 tahun dia berhenti bercrossdressing, namun keinginan untuk crossdressing muncul lagi saat ia melihat seragam pramugari kakakknya tergeletak di kasur, dia nekat langsung mengambilnya dan ingin mencobanya. Namun apa jadinya ternyata ia kepergok oleh kakakknya saat menenteng seragam pramugari itu. Bukannya di marahin tapi kakaknya malah nawarin untuk mencoba seragam pramugarinya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan