
This is the end of the story of Bintang, Tama Dan Delia.
Terimakasih buat yang ngikutin short story ini sampai habis.
You Me Him nya pamit dulu. Baby hippo ya juga istirahat dulu ya guys. I'll see you in the next short story..
Happy reading 💜❤️💜❤️💜
chapter 25 end
KLIK, suara kunci pintu yang terbuka, Delia melihat sorot Mata hangat penuh Kasih itu dihadapannya. 'i missed you Tama' teriaknya dalam hati. Gadis itu Terus menatap laki-laki yang menjadi raja di hati Dan fikirannya.
"aku boleh masuk?". ucapnya, Delia menggeser tubuhnya Dari pintu mempersilahkan pria itu masuk kekamarnya.
"kaus aku masih kamu pakai?". ujarnya santai sambil duduk di pinggir kasur kamar Delia. gadis itu panik Karena dia hanya memakai kaus milik Tama yang selalu dia simpan Dan pakai. Delia beranjak Dari hadapan Tama untuk memakai sesuatu yang bisa menutupi paha Dan Kakinya.
langkahnya terhenti Karena Tama dengan lembut menahan pinggangnya Dan menarik Delia kedekapan hangatnya.
"aku kangen neng". tangan Tama memeluk pinggag gadis itu Dan menempelkan kepalanya di perut Delia.
dia meringsek mengesekkan wajahnya di perut wanita itu sambil meremas bokong tebal Delia. gadis itu menikmati sentuhan di bagian sensitif nya, dia begitu merindukan sentuhan kekasihnya.
"you owe me an explanation neng!". ucapnya tegas lalu mengangkat bagian depan kaus Delia, memasukkan kepalanya kedalam kaus Dan menciumi perut rata wanita yang mulai menggelinjang kegelian didepannya.
lenguhan kecil terdengar Dari bibir tipisnya, tangan Delia meremas bahu kekar Tama yang Terus menciumi Dan menjilati perutnya, dengan tangan yang bergerilya di kedua paha mulus Delia.
Tama berdiri mensejajarkan wajahnya dengan wanita berparas Manis Dan membuka ikatan rambutnya. "i will make you be Mrs. Ardidunaja neng". lirihnya Manis, bibir Tama bermain di depan bibir kekasihnya yang tipis Dan menggoda itu.
Delia kesal, lalu menyerang bibir pria itu duluan. dia melumatnya penuh rindu, Tama pun membalas lumatan itu dengan kerinduan yang sama.
"euumh". lenguh Delia saat pria itu memasukan tangannya ke dalam kausnya, dan meremas sesuatu disana. "aaah Tama".
"hmm, kenapa Sayang?". bisiknya menatap Mata sayu Delia yang sudah turn on oleh stimulus yang Tama lancarkan.
mereka saling membuka semua pakaian yang melekat lalu saling berciuman Dan bertukar saliva penuh birahi.
Tama mendorong tubuh Delia perlahan ke kasur, lalu menjamahi nya dengan tangan juga bibirnya.
"aaaah sayang aaaah". erang Delia mendapatkan sentuhan pada intinya Dan hisapan kuat pada puncak tubuhnya yang menonjol.
"enak neng? hmm... ?". Goda Tama melihat kekasihnya yang menggeliat menahan nikmatnya permainannya. “Aaaah sayang”. Erang Tama yang mendapatkan jawaban Dari pertanyaannya.
"euuumh... nakal". tangan wanitanya menyentuh juga memijat milik Tama yang mulai mengeras.
Delia memutar posisi mereka, sekarang wanita itu mengungkung kekasihnya. dia mencumbui pria itu dengan Sangat nakal, menjelajahi setiap sisi Dari kulit putih Tama Dari atas turun ke bawah.
desahan Tama tak tertahankan Ketika sesuatu yang hangat Dan basah mengulum, menjilat juga menghisap membuatnya semakin ereksi. "aaargh sayang uuufh.. aah". erang Tama yang menikmati gerakan kepala kekasihnya.
"fvck neng, aaaah... Bintang yang ngajarin kamu?". mendengar itu Delia langsung menghisapnya kuat Dan seketika berhenti Dari kegiatannya Karena kesal.
“aaaargh.. neeeng! Sakit!". Seru Tama kaget mendapat perlakuan sedikit kasar Dari kekasihnya.
Tama sadar ucapannya salah Dan menyinggung perasaan wanitanya langsung mengangkat tubuhnya lalu menyunggingkan senyum andalannya dan puppy eyes yang menggemaskan.
"sekali lagi kamu sebut nama Bintang di moment kayak Gini aku patahin burung kamu!" tegasnya galak.
Tama melotot kaget mendengar ancaman Delia sambil mengulum senyum menahan tawa. "I'm sorry neng, sorry sayang". pria itu langsung mendekati wajah kekasihnya Dan mencumbui ceruk lehernya dengan gemas, "Makin galak, aku suka". bisiknya gemas.
"euumh aaah". tangan Tama kembali menyentuh bagian sensitif Delia, membuat gadis itu kembali birahi.
Tama merebahkan kekasihnya, di pandanginya wanita itu lamat-lamat "neng".
"hmm?".
"I Love you". lirihnya lalu kembali menciumi kekasihnya. dilumat habis bibir tipis Delia yang menggeliat merasakan jari Tama yang menyentuh semua bagian sensitif nya.
"aaah, aaaah... eumh sssh ah sssh heeeum". erangan demi erangan Lolos Dari bibir Delia saat inti tubuhnya di manjakan oleh lidah Tama. pria itu ingin memuaskan wanitanya, rindu selama 2 tahun di lampiaskan malam itu.
bokong Delia Naik Karena hisapan kuat lelakinya yang segera membuat dia mencapai puncaknya. "aaaargh .. sssh aaaah Tamaaa.. Aaaahk..". erangan panjang terdengar berbarengan dengan orgasmenya.
Tama membalikkan tubuh wanitanya jadi membelakangi ya, dia mencumbui bokongnya, menamparnya pelan dan meremasnya gemas. "awwh.. sayang". lenguh Delia setiap pria itu merasa gemas pada tubuhnya.
Tama sudah mulai membidik sasarannya yang sudah terbuka, dengan satu Kali hentakan ereksinya tepat mengenai sasaran. "aaaah, ssh. kok masih sempit neng?".
"aaah...ssh aah.. pelan sayang sakit". erang Delia merasakan sensasi sakit nikmat itu lagi.
Tama Terus bergerak dibelakang gadisnya, tubuhnya begitu indah dilihat Dari manapun, Dua manusia yang penuh birahi itu saling bertukar peluh, decapan, desahan Dan erangan yang tak bisa dihentikan.
berbagai gaya mereka coba malam itu, seperti tidak ada lelah dalam tubuhnya, mereka mengulangi nya lagi lagi Dan lagi.
"aaah. Tama aku gak kuat aaah capek sayang aaah". erang Delia yang masih berada di atas tubuh lelakinya. dia masih menggerakkan bokongnya diatas Sana sambil menikmati sentuhan kekasihnya.
Tama kembali merebahkan Delia di kasur yang sudah Sangat berantakan itu.
"I love you sayang so much". bisiknya lembut di telinga kekasihnya dengan hentakan yang lebih cepat di sela kaki Delia.
"ssh aah Tama eungh.. Tam please". wajah Delia tiba-tiba kesal Karena dia hampir melepaskan Tapi Tama memperlambat hentakannya.
"aah Tama come on!".
Tama tertawa, "come on apa sayang? hmm?". wajahnya jahil.
"aaah faster!". pintanya kesal.
“hmm, faster babe? Like this huh”. Dengan hentakan keras berkali-kali, "or like this!? hmm... aah...you like this?". ujarnya gemas.
Ketika erangan Delia kembali meliar karena gerakan ambisius Tama, erangan panjang Lolos dari bibir mereka berdua.
entah sudah pelepasan keberapa, akhirnya mereka merasa lelah, Tama rebah disampingnya, saling mengatur nafas yang tersengal.
"thank you sayang". Tama menutup tubuh polos wanitanya. lalu memeluknya erat.
mereka berdua tertidur pulas setelah berbagi peluh dimalam yang Sangat panjang buat mereka.
siang itu Delia terbangun lebih dulu, dia merasakan perih pada bagian intinya akibat keganasan kekasihnya semalam.
gadis itu memutuskan untuk berendam dengan air hangat untuk merelaksasi otot-ototnya.
Tama terbangun Dan panik mencari wanitanya.
"aku dikamar Mandi Taam!". seru Delia gemas dengan kelakuan Tama.
Tama menyeruak ke dalam kamar Mandi Dan melihat kekasihnya sedang menikmati air hangat. Tanpa aba-aba Tama memasuki bathtub, menggeser tubuh Delia lalu duduk berendam dibelakang memeluk wanitanya.
"aah, nyaman nya". ujar Tama setelah merasakan air hangat dengan aroma therapy Dan bath bomb racikan kekasihnya.
"you owe me and explaination neng, tell me everything!".katanya serius. sambil membelai lembut punggung wanitanya .
Delia menjelaskan semua yang terjadi setelah Tama melepas Delia untuk sahabatnya Dan setelah Delia mengundurkan diri Dari pekerjaanya.
"aku ngurus Bintang setiap Hari Tam, makan, Mandi, obat Dan lainnya". jelas gadis itu mengingat apa yang selalu dia kerjakan selama Bintang masih hidup. "kayak perawat Tam, setiap malam aku harus tidur disamping dia, kalau enggak dia akan marah-marah, bilang kalau aku gak tulus sama dia Dan lain-lain".
"sampai akhirnya 2 minggu sebelum pernikahan Bintang drop Dan akhirnya pergi untuk selamanya". Tama cukup kaget mendengar cerita Delia soal sahabatnya, dia menangis mengetahui sahabatnya sudah berada di langit, Tama mengecup bahu Delia Dan berbisik lirih "maafin aku neng".
gadis itu memiringkan kepalanya supaya menempel dengan pipi kekasihnya.
"boleh Tanya sesuatu sayang?".ujar Tama. Delia mengiyakan, "Bintang pernah eumh? pernah?".
"apa? menyetubuhi aku?". Delia tersenyum mendengar dengusan kesal Dari lelakinya yang sepertinya cemburu.
"setiap malam Bintang tidur disamping aku, dia hampir setiap Hari nyentuh aku Tam, tapi Karena bagian bawah tubuh Bintang sudah tidak berfungsi dia tidak bisa melakukan apa yang kamu lakukan ke aku". jelasnya memandang kosong ke arah jendela hotel yang ada didepannya. “Dia hanya cuma mau buat aku orgasme berkali-kali supaya aku gak pergi Dari dia, Karena dia Tau kalau dia udah gak bisa ereksi”. Imbuh Delia lalu menyendekan punggungnya ke dada Lelakinya.
"I'm so sorry neng". lirihnya lagi, dia merasa Sangat bersalah dengan apa yang dialami kekasihnya.
"setelah Bintang pergi, aku langsung pindah kerumah kontrakan ku, aku gak tahan dengan keangkuhan Om Gunawan, kasian tante Yola, dia tersiksa, tante Yola Sangat terpukul anak semata wayangnya pergi selamanya, sedangkan Om Gun Terus nyalahin aku Tam atas kepergian Bintang, dia bilang aku yang bunuh dia, aku yang bikin Bintang jadi gak waras". Delia menunduk dengan wajah sendu mengingat perlakuan Pak.Gunawan padanya lalu menyeka air matanya.
"aku Salah neng, maafin aku neng". Tama mengalungkan tangannya dipinggang Delia Dari dalam air, pria itu menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Delia sedikit terisak mengetahui kalau bukan hanya dia yang terluka, tersiksa Dan berkorban, kekasihnya ini berkorban Dan terluka lebih besar Dari pada dia.
"aku udah maafin kamu Dari waktu kamu ngerelain aku Tam untuk Bintang, aku berusaha mengerti keputusan kamu saat itu, aku Tau kalau kamu sama menderitanya kayak aku". Delia memberikan semua penjelasan tentang hidupnya selama tidak ada Tama disampingnya.
"That's why I never take this ring off". Pungkasnya menyelesaikan semua cerita 2 tahun lalu, Delia beranjak Dari bathtub Karena sudah merasa kedinginan. dia membilas tubuhnya lalu menggunakan bathrobe. Tama menyusul.
"why?, why you never take that ring off?". Tanya Tama Dari dalam kamar Mandi.
"because you are the love of my life Tama". ujar Delia sambil mengambil sekaleng kopi siap minum Dari kulkas hotel. membuat Tama salah tingkah dikamar Mandi.
Delia menikmati kopi pahit kesukaannya sambil memandang indahnya kota Seoul siang itu.
"neng". panggil pria itu.
Delia menoleh melihat lelakinya kembali berlutut dengan satu Kakinya
menyodorkan sebuah kertas yang bertuliskan -will you marry me?-
dia melamar kekasihnya untuk yang kedua kalinya Dan berharap untuk selamanya.
Delia mengangguk Dan menerima kertas itu dengan senang hati. Tama merengkuh tubuh kekasihnya Dan mulai berbuat nakal dengan kembali meremas bokong kekasihnya. "Tamaaa iiish, udah aaaah, ini Aja masih perih". rengeknya.
"kamu Tau gak rasanya nunggu Dua tahun? mikir kamu dinikahin sama sahabatku, Dan burung aku ini entah kenapa jadi setia banget Sama kamu, liat perempuan lain tidur, giliran liat foto kamu bangun, sekarang ada aslinya dia bangun Terus neeeng". jelas Tama manja sambil Terus menyentuh tubuh wanitanya.
“ooh jadi sempet mau nyoba sama perempuan lain ya?”. Sinis Delia mencubit bibir Tama yang mulai bingung mau jawab apa. “Hmm!”.
tama hanya tersenyum lalu melumat bibir kekasihnya untuk segera meredakan kesal wanitanya itu lalu mereka kembali mengulang malam panas mereka di kamar itu sampai sore menjelang.
"om senang kamu bisa ketemu lagi sama Tama Del". ujar Pak Andika dalam acara makan malam keluarga mereka.
Delia mengangguk tersenyum kearah Tama yang sedang asik memotong daging steak untuk Jodi, "makan yang banyak ya, biar cepat besar Dan kuat seperti hyung". ucapnya sambil mengacak rambut adik kecilnya gemas.
"kamu kapan pulang ke Indonesia?". Tanya Pak Andika.
"Besok sore om". jawab Delia sopan, "tante, rahasia cantik awet mudanya apa?". ujar Delia yang Dari tadi memperhatikan kulit eomma tiri Tama yang meskipun sudah usia 50 tahunan tapi masih terlihat cantik Dan awet muda.
"ommo ommo.. Delia bisa saja, eomma cuma pakai skin care aja, gak ada yang berlebihan, benarkan Yeobo?". ujarnya malu.
dihari yang seharusnya Delia pulang ke Indonesia, dengan liciknya Tama membuat tiket pesawatnya hangus, Karena Tama mengunci wanitanya itu dibawah tubuhnya, dia tidak membiarkan wanita itu berhenti meneriakkan namanya, semua lenguhan, desah, decap Dan sesapan mereka lewati lagi sore itu sampai mereka lelah dan akhirnya rebah.
"kamu gila ya?!" ujar Delia kesal memukul dada kekasihnya.
"kamu fikir aku rela setelah 2 tahun ketemu cuma 2 hari terus kepisah lagi!". sanggah Tama sedikit kesal juga.
Delia mempoutkan bibirnya "kenapa jadi nge gas?".
"kamu juga sih, aku bawaannya pengen nge gas kamu Terus gak berenti". kelakarnya memeluk kekasihnya yang masih kesal.
"sakit ya sayang?". Delia mengangguk, "mau aku bikin gak sakit?". Tanya nya dengan kerlingan nakal Dan lidah yang menjulur keluar, Delia bergidik melihat kelakuan calon suaminya.
"jauh jauh jauh... pait pait pait paaiiit". ujarnya sambil mendorong dahi Tama menjauh Dari dirinya, membuat pria itu tertawa Dan Terus menggoda kekasihnya. “Tamaaa… ish ahahaha”.
1 tahun kemudian
Tama menikahi Delia, dengan pernikahan sederhana yang hikmad, mereka berdua terlihat serasi dengan kebaya putih Dan jas hitam.
yang berbeda hanya pada saat pernikahan perut wanita itu buncit sedang mengandung buah cinta mereka yang datang lebih awal, usia kandungan sudah memasuki bulan ke 7. mereka menunda pernikahan Karena awal kehamilan Delia Sangat lemah Dan sering sakit, jadi Tama memilih untuk menundanya.
Dua bulan setelah acara pernikahan mereka, Delia Dan Tama sekarang berada di sebuah komplek pemakaman mahal di daerah karawang. mereka mendatangi makam sahabat mereka yang meninggal 3 tahun lalu, Karena Hari ini Hari ulang tahun mendiang Bintang.
"bro, happy birthday bro!". ujar Tama sambil meletakkan seikat mawar merah untuk sahabatnya.
"yang tenang disana Bi. maaf kami pernah menjadi duri dalam hati lo, maaf kalau lo ngerasa gue ngerebut Delia Dari lo, maaf gue gak bisa nemenin lo di saat terakhir lo.
Bi, gue kangen, gue kangen sama masa-masa SMA Kita Bi". Tama bersimpuh di makam sahabatnya. dia membelai Nisan dengan nama Bintang Syailendra disana.
Delia menyentuh lembut pundak suaminya. lalu ikut duduk disamping makam, "Bi, liat nih ponakan lo udah hampir launching Bi, jagain Kita Terus ya Bi, tunggu Kita disana". ujarnya sambil sesekali menyeka air matanya. tidak dipungkiri, nama pria yang tertulis di Batu Nisan itu adalah pria yang pernah ada di hati Delia, pria itu pernah menjaganya Dari mereka kecil sampai akhirnya pria itu yang menyakitinya.
Delia pernah begitu mencintai pria dengan senyum berlesung Paling Manis dalam hidupnya. untuk wanita itu yang ingin Dia ingat soal Bintang hanya kenangan yang Manis.
"aduh". ucapnya tiba-tiba.
"kenapa neng?". Tama menoleh panik.
"sakit". Delia menyentuh perut nya yang besar, sudah 9 bulan sekarang usia kehamilannya.
Tama langsung membopong wanitanya perlahan keluar Dari area pemakaman lalu membawanya kerumah sakit.
Dan benar, istrinya harus melahirkan Karena air ketubannya sudah pecah, proses lahiran normal Dan Tama selalu berada di samping istrinya.
"aaah... sakiiit..!! Tamaaa!!! gata-gara kamu niiih! huh huh... aaaaaaahk...!". Delia mengejan sambil mencengkram tangan suaminya keras, memukul Tama Dan menjambak rambutnya menahan sakit pada tubuhnya.
akhirnya lahirlah anak laki-laki pertama mereka yand mereka beri nama Danish Ardidunaja.
10 tahun kemudian
setelah semua perjalanan cinta mereka, here they are now.
didalam sebuah rumah yang cukup besar Tama Dan Delia sedang duduk di sofa ruang santai sambil melihat kedua anak mereka Danish Dan adiknya Danisha sedang berbagi cake cokelat buatan mama mereka.
"gak, mau bikin yg kayak cimol lagi neng?". bisik Tama sambil mengendus telinga istrinya Dan memilin gundukan milik istrinya, Delia mencoba menepis tangan nakal Tama. Membuat Tama mempoutkan bibirnya.
Delia memutar bola matanya "itu cilok dua biji aja belum gede Tam, Masa mau bikin Cimol lagi". ujar Delia sebal sambil merebahkan kepalanya di bahu bidang suaminya.
Tama terkekeh "thank you for believe in us sayang, aku gak Tau kalau waktu itu Kita gak ketemu di Korea jadi apa aku sekarang".
Delia mendongak lalu mengecup pipi imam nya itu, "Tuhan udah garisin hidup Kita sayang, takdir Kita tuh bareng, Dan ngebesarin duo cilok ini".
"aaah... I love you pabrik cilok". seru Tama menciumi wajah Delia yang kegelian.
"anak-anak titip sama siters ya, Kita tusuk-tusukan yuk Neng". tama mode menggoda Dan jahil seperti ini selalu membuat Delia kesal tapi Delia tidak pernah menolak keinginan suaminya.
"mbaaak, titip kakak sama adek ya, kami mau keluar sebentar". titah Delia pada Dua baby sitter anak-anaknya.
mereka berdua pergi ke hotel untuk sekedar menyelesaikan hasrat mereka yang gila saat bertukar peluh. seketika kamar hotel itu penuh dengan suara desah, erangan dan lenguh yang bersambut dengan ucapan cinta yang tak henti keluar Dari bibir mereka.
pasangan itu hidup bahagia dengan takdir mereka yang digarisnya menjadi satu.
💜❤️💜❤️💜
this is the end of the story
thank you yang sudah menyempatkan diri untuk baca Short story nya Hippo...
tunggu Short story berikutnya ya
💜❤️💜❤️
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
