"Ah...malaikatku datang, kau kah itu Jules wanita brengsek ku. "
"Nate sadarlah ayo kita pulang. "
"Pulang ! Hahaha,,, Kau ingin membawaku pulang ke rumah sialan itu setelah kau bercinta bersama pria brengsek itu dan kau menyuruhku pulang ke sana." Cihhh...Nate meludah ke arahku.
"Apa maksudmu. Apa yang kau bicarakan.?"
"Jangan sok suci jalang. Tidak puaskah kau denganku hah. ? baru sebentar aku tinggal kau sudah mengangkangi kakimu untuk pria lain. "
Plakkkkkkk!
Aku telah kehilangan jejak Nate selama 1 minggu lamanya, bahkan ku dengar proyeknya di handle oleh wakil direktur perusahaan. Dan hal itu membuat kesalahan fatal bagi perusahaan karena mereka percaya dengan Nate. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Nate tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Aku sendiri menjadi tidak karuan, hubunganku yang awalnya baik dengan Chris menjadi jauh lagi karena aku fokus mencari Nate kesana kemari. Sedangkan orang tua Nate pun tidak tahu. atau bahkan tidak mau tahu.
"Jules, Nate itu sudah tua dia tau kok mana yang benar dan salah sudahlah biarin saja, dari pada kamu pusing-pusing mikirin dia." Seru mama Nate sambil menandatangani berkas-berkas di mejanya. Dia adalah wakil direktur di perusahaannya sendiri. Beginilah keluarganya tidak ada yang saling perduli.
"Tapi tante, Nate tidak pernah begini, bahkan dia sampai meninggalkan pekerjaannya."
"Itu anak lagi males kali kerja palingan nanti minta transfer uang kalo habis. Hmm...ya udah nanti tante cek ya di mana dia, pasti dia menggunakan ATM nya kan. Kamu pulanglah. Lihatlah dirimu sendiri berantakan. Masih juga mikirin Nate, tante yakin sekarang dia lagi senang-senang sama perempuan bayaran." Ntah kenapa ketika aku mendengar hal itu rasanya sakit, ya sangat sakit.
Akhirnya aku memilih pulang dan Setelah menunggu lebih dari 5 jam, Mama Nate mengirimkanku pesan.
"Nate ada di rumah adik ipar tante, sayang."
Aku langsung menelepon Mama Nate.
"Dia di New York, Tan?"
"Iya dia di New York, rumah itu memang kosong lama ngga tahu kenapa dia bisa sampai ke sana seharusnya dia tidak mengenal adik dari papanya, soalnya setahu tante Nate taunya adik papanya tinggal di Paris. Dan mereka tidak pernah bertemu kecuali perayaan besar."
"Jadi rumah itu kosong tan."
"Ya karena dia membeli rumah itu sudah lama tapi akhirnya dia menikah dan pindah ke Paris."
"Aku boleh meminta alamatnya Tan ?"
"Tentu sayang, Tante akan kirim lewat sms ya."
"Terima kasih banyak Tan." Lalu aku segera bergegas mengambil tasku dan pergi ke alamat yang mama Nate kirim.
Sesampainya di sana Rumah ini sangat mewah bagaimana mungkin ditinggal begitu saja. Beginilah orang kaya mudah sekali membeli rumah dan meninggalkannya. Sedangkan aku malah tidak punya apa-apa dan harus menumpang di rumah Nate dengan tidak malu.
Aku menekan bel berkali-kali lalu seorang perempuan sexy yang hanya menggunakan handuk keluar.
"Cari siapa lady?"
"Nate ada?"
"Ada perlu apa?"
"Bukan urusan kamu."Lalu aku langsung masuk dan mencari Nate, setelah berkeliling aku menemukan Nate di gazebo halaman belakang hanya menggunakan boxer nya dan menghisap ganja, minuman keras semua kacau di sisi lain ada wanita lainnya sedang tidak berbusana sama sekali. Tanpa sadar aku meneteskan air mataku. Baru kali ini aku melihat Nate sekacau ini.
"Nate...Nate kau kenapa Nate?"
"Ah...malaikatku datang, kau kah itu Jules wanita brengsek ku. "
"Nate sadarlah ayo kita pulang. "
"Pulang ! Hahaha,,, Kau ingin membawaku pulang ke rumah sialan itu setelah kau bercinta bersama pria brengsek itu dan kau menyuruhku pulang ke sana." Cihhh...Nate meludah ke arahku.
"Apa maksudmu. Apa yang kau bicarakan.?"
"Jangan sok suci jalang. Tidak puaskah kau denganku hah. ? baru sebentar aku tinggal kau sudah mengangkangi kakimu untuk pria lain. "
Plakkkkkkk!
"Jaga mulut mu Nate."
"Jaga dirimu sendiri bitch, pergi kau dari sini aku muak dengan tingkah manismu." Lalu wanita nakal itu mendekati Nate dan membuka satu-satunya celana yang menutupi bagian pribadi Nate dan perempuan itu menduduki bagian sensitif Nate dan bermain di sana.
Kata kata itu bagaikan petir untuk Jules dan kelakuan Nate sekarang lebih menyakitkan lagi. Tapi Jules memilih untuk bertahan, Nate sedang kesal dan mabuk, Jules sendiri tahu bagaimana kelakuan Nate kalau sedang mabuk. Dia masuk ke dalam dan merapikan semuanya. Mengusir wanita-wanita itu dan menyiramnya dengan air.
"Pergi sekarang juga atau aku akan menghubungi polisi." Teriakku pada wanita yang ada 3 orang. Sangat menjijikan melihat mereka semua.
Lalu setelah mereka pergi aku mengunci pintu dan setelah rumah bersih aku kembali ke Nate dan menyiramnya dengan air dingin.
"Fuck sialan apa yang kau lakukan hah?"
"Kau sendiri apa yang kau lakukan Nate."
Plakkkk...Plakkk... lalu aku menamparnya 2 kali. Itu membuatnya sedikit meringis dan sadar.
"Apa yang kau lakukan Jules ? Kenapa kau menamparku ?"
"Mandi sana kita akan makan, lalu bicara."
"Tidak aku pusing. aku mau tidur."
"Karena kamu hanya menghisap ganja dan minuman bodoh itu Nate, makanya kamu pusing. Sejak kapan kamu seperti ini lagi hah, lihatlah kekacauan yang sudah kamu buat, jangan bertindak bodoh Nate." Tapi Nate hanya diam saja mengacuhkanku.
"Sekarang kau harus mandi." Seruku lagi padanya. tapi dia tetap saja tidak mau memperdulikanku.
Lalu akhirnya aku menariknya dengan susah payah, dan dia hanya berdiri malas sambil memejamkan matanya. Tanpa dia tahu lalu aku mendorongnya ke dalam kolam renang.
"Sial...Fuck Jules, apa yang kau lakukan.?" Teriaknya.
"Aku hanya ingin kau mandi, apakah salah."
"Aku akan mandi, sini bantu aku naik." pintanya, lalu aku menghampirinya, aku mengulurkan tanganku kepadnya, tapi nyatanya dia malah menarikku kedalam kolam renang. Aku memekik dan dia hanya tertawa puas. Sejenak kami terdiam hanya saling memandang. Seolah di matanya terdapat rasa sakit yang begitu dalam. "Kau kenapa Nate? Kau kenapa?" Aku bertanya padanya sambil memegangi pipinya dan mengelusnya dengan lembut.
"Aku...aku menyayangimu Jules, aku selama ini membohongi diriku sendiri, aku takut. Aku takut hubungan kita rusak karena status. Aku takut kau tidak bisa menerimaku apa adanya. Aku brengsek, Aku takut kau meninggalkanku. Aku takut Jules."
Aku sendiri takut Nate, aku takut dengan yang namanya cinta, karena cinta itu sendirilah yang akan menyakiti kita. Seruku dalam hati. Maaf Nate aku tidak bisa menjawabmu. Lalu aku hanya memeluknya dan membawanya ke dalam kamar, mengeringkan rambutnya, mengganti bajunya. Dia seperti anak bayi yang besar.
Ya tuhan tunjukkan padaku apa yang harus aku lakukan. Aku juga mencintainya, tapi kami berdua terlalu hancur untuk bersama. Kami akan saling menyakiti diri sendiri. Itu bukan cinta namanya, bukan....!
Perasaan yang besar. Tapi ketakutan lebih besar, hingga mengalahkan cinta itu. Takut melangkah membuatmu terjebak di tempat yang sama. Kenapa harus menyiksa diri sendiri. Cinta itu indah, bukanlah menyakitkan..Lantas sampai kapan mereka akan tenggelam dalam perasaan saling memungkiri.
TBC
Mohon dukungannya
Please vote untuk menghargai
Saran dan kritik untuk jadi lebih baik
Dan comment untuk lebih rame.
Salam hangat MS.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰