
“What I am about to ask … bukan harassment.” Dia berhenti sejenak, memberikan jeda pada ucapannya, yang berefek membuat degup jantungku berpacu semakin kencang. Saat ini mungkin dia bisa mendengar bunyi dug dug dug yang berasal dari dalam dadaku. “I am standing here not as your Boss.” Dia memperpendek jarak yang sudah teramat pendek di antara kami. Aku bisa mencium aroma mint dari hangat napasnya. “I am just a boy, standing in front of a girl. Asking her, if I could kiss her.”
I Coffee You
150
2
26
Selesai
Setelah tanpa sengaja menabrak seseorang di cafe, hidup Diandra Ambarwati, sekretaris muda, pejudo sabuk hitam tetapi sangat takut terhadap hantu berubah tidak tenang. Siapakah sosok yang ditabrak oleh Diandra di cafe? Silahkan baca kelanjutan kisahnya hanya di I Coffee You
1,389 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
I Coffee You ( Bab 20. The Craziest Girl)
8
0
Bibir Daniel masih berada sangat dekat dengan bibirku, tidak lagi bersentuhan tetapi sangat dekat. “Hai,” katanya. Senyum tersungging di bibirnya yang beberapa detik yang lalu terjalin ke bibirku.“Hai,” balasku. Kedua tanganku masih merangkul lehernya, tidak rela untuk turun. Mungkin aku bisa berada dalam posisi ini sepanjang hari.“Kalau tahu begini reaksi yang aku dapatkan, aku sudah menciummu dari kemarin-kemarin,” katanya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan