Jumlah Word : 3902
Aku berdiri tepat di belakangnya dan tertegun melihat tingkahnya yang seksi itu. Lalu, sebuah muncul dari benakku.
"Biar kubantu." Kataku seraya berjinjit. Posisiku yang tepat di belakangnya memaksa kejantananku yang sudah tegang bersentuhan dengan pinggangnya. Hal itu membuatnya sedikit tertekan ke arah tumpukan kain yang tinggi.
Aku seperti kejatuhan durian runtuh. Ia tak beranjak dari gencetanku. Seakan Ia menerima lengkuhanku yang pura-pura tak sengaja. Aku yang tahu, tak ingin...