Ironis Memang

  Bercermin Pada AyahSaya bersyukur sekali memiliki ayah yang gemar membaca.Masih jelas dalam ingatan, ketika kami (saya dan adik) masih kecil, setiap ayah pulang kerja, aktivitas yang lebih banyak dilakukan adalah membaca.Ayah berlangganan majalah anak-anak untuk kami. Majalah Bobo di antaranya.Di hari Minggu,  jika tidak pergi ke sanak keluarga atau menonton di bioskop, kami diajak ke toko buku.Waktu itu belum ada toko online. Untuk peroleh buku di antaranya datang ke toko buku.Ayah memilih buku yang diinginkannya. Kami dibelikan buku atas pilihan ayah. Di antaranya novel anak-anak Lima Sekawan dan Sapta Siaga.Kegemaran ayah membaca sudah mendarah daging. Cerita ayah, dia mulai menyukai membaca ketika memperoleh hadiah buku cerita dari kakaknya.Judul bukunya adalah Si Nasib. Ayah pun menceritakan isi buku cerita Si Nasib itu.Sejak itulah, ayah suka membaca. Wajar sih, buku cerita Si Nasib itu memang menarik, banyak kejutannya.Ketika bertugas d luar negeri, kegemaran membacanya dilanjutkan. Novel-novel bahasa Inggris yang menjadi bacaannya.Semua buku koleksi ayah, telah dibacanya. Ketika sudah tidak mempunyai bacaan, maka dia mengulang membaca buku yang telah dibacanya, termasuk novel-novel bahasa Inggrisnya itu.Kalau saya tahu Jason Bourne dari film, ayah tahu dari novelnya yang berbahasa Inggris.Sampai tuanya, ayah masih tetap membaca. Bahkan novel Teenlit actionnya Luna Torashyngu dibacanya pula.Ayah juga membaca novel-novel karya Habiburrahman El-Shirazy. Juga novel-novel karya Tere Liye.Ketika matanya sudah tidak lagi maksimal melihat, saya diminta untuk membacakannya.Ayat-ayat Cinta 2 karya kang Abik dan Pulang-nya Tere Liye di antara yang saya bacakan untuknya.Ada satu momen, kami bernostalgia dengan bacaan. Ayah membaca cerita Nobody's Boy (Sebatang Kara) karya Hector Malot, di masa kecilnya.Sedangkan saya membaca cergam Sebatang Kara yang dimuat secara bersambung oleh majalah Bobo, di saat SD.Ketika dewasa, cerita ini saya cari dan Alhamdulillah ketemu dalam bentuk novel.Saya bacakan novel ini untuk ayah ketika matanya sudah tidak maksimal lagi melihat.Terima kasih ayah, semoga teladanmu kepada kami dalam membaca, menjadi pemberat amal sholihmu. Aamiin.