
“Nak, sini duduk ibu mau bicara.” Santi tampak serius, menyuruhnya duduk di sofa tepat di antara Santi dan Hasan. “Nak, makasih ya, ibu sama bapak terharu banget sama apa yang kamu dapet, meskipun begitu kamu jangan sombong ya. Semangat terus kejar apa yang kamu mau, jangan mikirin Ibu sama Ayah, pokoknya kamu fokus sekolah dan ga usah mikirin yang lain.” Kata santi sambil mengelus punggung tangan Laras.
LARA(NG)
477
259
50
Selesai
Laras gadis nakal dan bengek yang membuat siapapun geram namun nyaman dengan sifat peduli serta baiknya. Keseharian Laras ia habiskan untuk menimba ilmu di pesantren. Meski ia merupakan santri berprestasi, namun Laras sering membuat para ustad dan ustadzahnya pusing dengan kelakuannya. Mulai dari menjahili santri yang suka menindas kaum duafa dan berantem dengan santri putra karena merasa haknya sebagai perempuan diremehkan.Laras sangat mencintai kedamaian, namun ia tidak suka jika ditindak dan diperlakukan semena-mena oleh siapapun. Meski begitu Laras berasal dari latar belakang keluarga broken home, ia dirawat oleh kakek dan neneknya yang sudah ia anggap sebagai orang tua. Sementara ayah dan ibunya hanya mencetak dan melahirkannya saja.Laras berjuang agar ia bisa menjadi orang sukses yang tahu agama sehingga ketika dia sudah sukses dia tidak menjadi pejabat gendut yang korupsi dan bermuka dua.
1,014 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Bab 45
10
5
“Laras, kok kamu nyebelin banget sih, aku tau kamu bohong kan, itu alasan kamu aja biar kamu bisa leluasa telfonan sama Iwan! Kamu tu semenjak balik dari Jakarta berubah, kamu lupa sama apa yang pernah kita janjiin, kalo kita mau bikin orang tua kita bangga dengan prestasi kita. Sebentar lagi ujian nasional Laras, jangan mentang-mentang kamu menang olimpiade kamu jadi malas belajar.” Ucap Mira emosi.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan