
Reno terbangun di ruang UKS, tapi semua terasa asing,kelas, pakaian, dan guru berubah.
Saat melihat cermin, Reno melihat sosok Naya,bukan dirinya sendiri.
Ternyata Reno tidak pernah ada. Dia adalah roh Naya yang terjebak di tubuh seorang anak laki-laki sebagai hukuman karena pernah pura-pura menjadi indigo di masa hidupnya, menyebabkan tragedi itu.
Semua yang dia alami adalah "pengulangan" agar jiwanya belajar dari kesalahan.
Dalam momen penyesalan dan kesadaran penuh, Naya (dalam tubuh Reno) memutuskan untuk benar-benar mengaku, meski itu artinya kehilangan segalanya.
Reno terbangun di ruang musik. Ia merasa sangat lemas, kepala terasa berat. Ia ingat bahwa ia telah membaca buku harian Naya. Ia mencoba untuk bangkit, namun tubuhnya terasa berat. Ia terhuyung-huyung, dan akhirnya jatuh pingsan kembali.
Ketika Reno membuka matanya, ia terkejut. Sekolah tampak berbeda. Bangunannya lebih kuno, papan pengumuman bertuliskan tahun 2012. Semua siswa mengenakan seragam model lama. Reno merasa tidak nyaman. Ia mencoba untuk mengingat apa yang terjadi, namun pikirannya terasa buram.
Ia berjalan menuju cermin di ruang musik. Ia ingin melihat wajahnya, memastikan bahwa ia masih berada di dunia yang sama. Namun, yang ia lihat di cermin bukanlah wajahnya. Ia melihat wajah Naya. Wajah gadis yang telah meninggal itu.
Reno mencoba untuk bicara, namun suara yang keluar dari mulutnya bukanlah suaranya. Itu adalah suara Naya. Suara yang lembut, sedih, dan sedikit menakutkan.
Reno panik. Ia mencoba untuk berteriak, menarik perhatian orang lain. Namun, tak seorang pun yang mendengarnya. Mereka semua tampak tidak melihatnya. Mereka semua tampak tidak menyadari kehadirannya.
Reno akhirnya menyadari kebenaran yang mengerikan. Selama ini, ia bukanlah Reno yang asli. Ia adalah Naya. Roh Naya yang telah merasuki tubuhnya. Ia telah menjadi Naya, dan Naya telah menjadi dirinya. Ia terjebak dalam sebuah siklus, sebuah ritual yang membuat dirinya menjadi Naya, dan Naya menjadi dirinya. Ia tidak tahu bagaimana ia bisa terjebak dalam situasi ini. Ia tidak tahu bagaimana ia bisa keluar dari sini. Ia hanya tahu bahwa ia harus menemukan cara untuk menghentikan siklus ini, sebelum semuanya terlambat.
Dalam mimpi yang kacau, kilas balik masa lalu Naya muncul. Naya kecil, duduk sendirian di sudut sekolah, menatap seorang anak laki-laki. Anak laki-laki itu biasa saja, tidak istimewa, namun ia mengaku bisa melihat hantu. Ia menyebarkan cerita-cerita tentang kemampuannya, menarik perhatian banyak orang. Kebohongan anak laki-laki itu menjadi awal dari tragedi Naya.
Karena kebohongan anak laki-laki itu, Naya menjadi korban gosip dan tekanan mental. Ia dituduh kerasukan, dikucilkan oleh teman-temannya, dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Kematian Naya menjadi titik awal dari siklus yang mengerikan.
“Reno” yang sekarang, yang telah merasuki tubuh anak laki-laki itu, sebenarnya adalah jiwa Naya. Jiwa Naya yang tertanam dalam tubuh anak laki-laki yang lahir beberapa tahun setelah kematiannya. Siklus itu berulang. Keinginan untuk populer, pengakuan palsu, dan ketenaran instan yang didapatkan dengan cara yang salah,semuanya adalah siklus yang dulu dialami Naya, dan sekarang dialami oleh “Reno”. “Reno” hanyalah Naya yang terjebak dalam sebuah lingkaran waktu yang tak berujung. Ia menjalani kehidupan yang sama seperti yang pernah dialami Naya, mengalami penderitaan yang sama, dan terjebak dalam kebohongan yang sama.
Di tengah keputusasaan, sosok Naya yang sebenarnya muncul. Bukan Naya yang merasuki tubuh Reno, tetapi Naya yang sebenarnya, dalam wujud hantu kecil yang samar. Ia berkata dengan suara yang lirih, namun jelas.
“Aku tidak ingin kau menggantikanku. Aku ingin kau memperbaiki kesalahanku.”
Naya yang merasuki tubuh Reno tersadar. Ia diberi kesempatan kedua. Kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya di masa lalu. Kesempatan untuk menyampaikan kebenaran yang dulu tidak pernah sempat ia ucapkan. Ia harus menghentikan siklus ini. Ia harus mengungkapkan kebenaran, meskipun itu akan menghancurkan reputasinya.
Naya, dalam tubuh Reno, kembali ke dunia nyata. Ia pergi ke rapat sekolah, berdiri di depan semua orang, dan dengan suara yang bergetar, ia mengakui semua kebohongannya.
“Aku bukan indigo. Semua yang kukatakan selama ini bohong. Dan… aku pernah membuat seseorang mati karena kebohongan seperti ini.”
Suasana menjadi hening. Semua orang terdiam, terkejut oleh pengakuan Reno. Reputasi Reno hancur. Ia kehilangan semua yang telah ia bangun selama ini. Namun, ia merasa lega. Untuk pertama kalinya, ia merasa ringan. Untuk pertama kalinya, ia tidak berbohong. Ia telah menyelesaikan tugas terakhirnya. Ia telah memperbaiki kesalahan Naya. Ia telah membebaskan dirinya sendiri, dan juga Naya. Siklus itu akhirnya berakhir.
Setelah pengakuannya, Reno menjadi sosok yang “asing” di sekolah. Teman-temannya menjauhinya. Guru-guru sepertinya tidak mengingatnya dengan jelas. Ia seperti hantu yang berjalan di antara manusia, tidak terlihat, tidak diperhatikan. Ia merasa kesepian, namun juga merasa lega. Ia telah melakukan apa yang harus dilakukan.
Di hari terakhirnya di sekolah, Reno berdiri di depan cermin di ruang musik. Ia melihat Naya berdiri di sampingnya. Bukan Naya yang merasuki tubuhnya, tetapi Naya yang sebenarnya. Naya tersenyum, senyum yang lembut dan penuh kedamaian.
“Terima kasih,” kata Naya. “Sekarang aku bisa pergi… dan kau juga bisa hidup sebagai dirimu sendiri.”
Reno berkedip. Saat ia membuka matanya kembali, ia telah menghilang. Di dunia nyata, kursi di kelas yang biasa ia duduki kosong. Buku hariannya ditemukan, tetapi isinya kosong. Seakan-akan, Reno tidak pernah ada. Ia telah kembali ke tempat asalnya, membebaskan dirinya dan Naya dari siklus yang tak berujung itu. Kisah Reno, atau lebih tepatnya, kisah Naya, akhirnya berakhir. Kebenaran telah terungkap, dan jiwa-jiwa yang tertukar akhirnya kembali ke tempatnya masing-masing.
Beberapa minggu setelah kejadian di sekolah, Klub Gaib menulis catatan tentang Reno di buku catatan mereka.
“Reno menghilang setelah mengaku bukan indigo. Tidak ada catatan bahwa dia pernah terdaftar di sekolah.”
Rara, yang masih penasaran, mencoba mencari jejak Reno. Namun, ia tidak menemukan apa pun. Semua seolah-olah telah dihapus. Tidak ada jejak Reno di sekolah, tidak ada catatan kelahiran, tidak ada apa pun.
Namun, dalam pencariannya, Rara menemukan sebuah artikel koran lama tentang Naya. Ia melihat foto Naya yang masih muda. Di foto itu, ia melihat sesuatu yang aneh. Ia melihat wajah yang sangat mirip dengan Reno, meski tidak persis sama. Ada kemiripan yang sangat kuat di antara keduanya. Kemiripan yang membuatnya merinding.
Cerita diakhiri dengan kedatangan siswa baru di sekolah. Siswa itu pendiam, suka menyendiri, dan berbeda dari siswa lainnya. Ada satu hal yang aneh tentang siswa itu: ia bisa melihat hantu. Namun, tidak seperti Reno, ia tidak pernah mengakuinya. Ia menyembunyikan kemampuannya, menghindari perhatian orang lain. Apakah ia akan menjadi Reno selanjutnya? Apakah siklus itu akan berulang kembali? Pertanyaan itu tetap menggantung, menciptakan rasa misteri dan ketakutan yang tersembunyi di balik kedamaian sekolah. Kisah ini berakhir, tetapi misteri tetap ada.Dari Kisah diatas tersirat sebuah pesan bahwa "Kebenaran mungkin tak selalu membuatmu disukai. Tapi kebohongan yang membuatmu diterima, hanya akan menenggelamkan dirimu sendiri."
Kisah ini mengajarkan bahwa keinginan untuk terlihat istimewa bisa menjadi jebakan yang menghancurkan, terutama jika dibangun dari kebohongan. Reno, yang awalnya hanya ingin dianggap ada, akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit: bahwa ketenaran yang didapat tanpa kejujuran tidak pernah benar-benar membahagiakan.
Naya,sosok yang terlupakan dan disalahpahami,menjadi simbol dari semua orang yang suaranya tak pernah didengar. Lewat tubuh Reno, dia akhirnya bisa menyampaikan pesan terakhir: bahwa setiap manusia hanya ingin dimengerti, bukan dijadikan bahan cerita atau sensasi.(Tamat)
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
