1. Tanpa makna

Dan,haruskah berakhir sampai di sini.ketika semua datang memberi arti...

Dan,haruskah berhenti sampai di sini.ketika makna telah kita pahami..

Semua yang telah berlalu,akan sia-sia tanpa makna tak berarti..

Semua kisah tentang kita,harus hilang di telan keraguan tuk melangkah..

Semua kisah tentang kita,akan musnah di hempas waktu di ruang hampa..

Semua yang telah berlalu,hanya sisa-sisa kenangan tak berarti..

Dan,haruskah kita akhiri semua yang telah di awali dengan indah.

Dan,haruskan semua yang indah menjadi kenangan tanpa makna.

2. Debu.

Di langit hitam,bintang sedari tadi menyinari seakan akan mencoba memberi petunjuk langkah ku.

Padang pasir yang tak berujung,sejauh mata memandang hanya hamparan yang gersang menghadang mata ku.

Hemm,mengapa hidup harus seperti ini.

Ku melangkah,tanpa keraguan.namun akhir nya jatuh dalam penyesalan.

Hemm,mengapa hidup harus seperti ini.

Ku melangkah,penuh keyakinan.namun akhir nya terhujam dalan kesedihan.

Hayaya.Hidup.Hidup.Hidup.

Hayaya.Hirup.Hirup.Hirup.

Hayaya.Udara.Udara.Udara.

Dalam dunia.hidup lah hidup seperti udara yang di hirup.memberi makna bersama debu dunia.

Dalam dunia.hirup lah hirup udara untuk hidup,bersama debu dunia jadilah arti dan tujuan di dunia.

3. Api.

Terkadang tekad akan melemah.seiring waktu gelisah dan pedih yang di rasa.

Sejenak,apakah kita harus melanjutkan nya?

Terkadang,berfikir bagaimana langkah yang berbeda,untuk tujuan yang sama.

Sejenak,lebih baik berhenti,dan cari jalan yang lain.

Rasa sakit dalam perjuangan,memadamkan api semangat..

Rasa sakit dalam perjuangan,menghentikan tekad yang kuat.

Jadi,adakah cara membakar lagi bara di hati?

Keraguan yang menyelimuti,dingin dalam keraguan.

Jadi,bicara lah dan katakan lah dalam hati.

"Wahai diri ku,semua baik-baik saja,melangkah dan tersenyumlah dengan asa yang terbakar."

Puisi