
“
“Kamu baik-baik aja? Masih sakit nggak?”
Meski tak saling menatap, tapi Saka bisa menyadari kekhawatiran dari suara Renata. Kekhawatiran yang membuat hatinya menghangat sekaligus sesak.
“Aku sakit, Nata. Aku nggak pernah baik-baik saja sejak kamu menjauh. Aku takut kehilangan kamu.”
Mata Saka memerah dan berkaca-kaca saat hanya bisa mengucapkan kalimat-kalimat itu di dalam hatinya. Belum pernah dia merasa putus asa seperti...
Rumah Tangga
361
120
19
Selesai
Cerita ini adalah kumpulan extra part dari cerita SPACE. Sebagian ceritanya pernah aku up di KBM. Setelah berdamai dengan masa kelam perjalanan rumah tangga mereka, Saka dan Renata memutuskan kembali bersama. Mereka pikir, setelah kerumitan rumah tangga yang sempat membuat mereka babak belur di masa lalu itu usai, mereka bisa menikmati indahnya perjalanan rumah tangga seperti yang ada dalam bayangan mereka. Namun ternyata mereka salah, karena nyatanya satu per satu masalah kembali hadir silih berganti. Bukan masalah besar memang, hanya masalah kecil yang sesungguhnya tidak perlu untuk di bahas. Tapi justru masalah-masalah kecil itu lah yang membuat kepala Saka hampir pecah memikirkan istrinya. Sedang Renata yang baru pertama kali memiliki pasanga yang super posesif benar-benar nyaris kehilangan kesabaran menghadapi suaminya.
3,494 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Rumah Tangga
Selanjutnya
Bara Dan Gema [Extra Part C]
22
5
Wajah Gema menoleh ke samping, lalu dia menemukan suaminya yang melamun dengan ekspresi muram. Hal itu membuat Gema mengernyit samar. Apa yang sedang suaminya lamunkan saat ini? Gema pun mengulurkan telunjuk, mengetuk lengan Bara sebanyak tiga kali. Saat suaminya menoleh, Gema mengatakan sesuatu tanpa suara. “I love you.” Dia tidak lupa tersenyum manis. Meski mengucapkan kalimat itu tanpa suara, namun Bara tahu apa yang Gema ucapkan. Hanya saja, alih-alih tersenyum senang, Bara justru mengulurkan telunjuk, menyentuh dahi Gema lalu mendorong-dorongnya pelan. Dan dia juga mengatakan sesuatu tanpa suara dengan ekspresi yang sangat menyebalkan. “Bego.” Gema berdesis kesal, matanya sampai menyipit tajam. Lalu dia tepis tangan Bara kasar dan harus menyabarkan diri melihat senyum miring Bara yang sering kali membuat Gema ingin mencekik suaminya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan