
“Ya?” teriak Arfan.
“Pak, semuanya sudah siap dan anda harus segera berangkat.” Terdengar suara Adam dari luar.
Sontak Jihan menatap Arfan dengan tatapan tak setuju. Dia ingin dan harus ikut. Kedua tangannya mencengkeram lengan Arfan erat hingga pria itu menyipitkan kedua matanya pada Jihan, “Please… aku nggak mau ditinggal sendirian di sini.” Pintanya memelas.
“Ada banyak pelayan yang menemani dan menjaga kamu disini, Jihan.” Balas Arfan lembut, berharap...
5,364 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Fake Wedding
Selanjutnya
Bara Dan Gema [ Extra Part Q]
13
2
“Kalau cuma kasih bunga, aku nggak bakal luluh.” Bara menoleh ke belakang. Mendapati raut wajah istrinya yang kontradiktif dengan ucapannya sendiri, membuat Bara juga mengulum senyum serupa. “Siapa bilang aku kasih bunga itu biar kamu luluh sama aku?” “Terus apa?” tantang Gema. Pasti ada alasannya, nggak mungkin nggak. Bara meletakkan ponselnya lagi ke tempat semula. Dia memang memutar tubuh ke belakang agar bisa menatap Gema sepenuhnya. Tapi dia tetap berdiri dengan kedua tangan yang terbelenggu du dalam saku celana tanpa berniat beranjak menghampiri. “Kamu kelihatan suka.” “Hm?” “Tadinya iya. Aku kasih kamu bunga biar kamu luluh. Tapi setelah aku tahu kamu suka, bukan dengan bunganya, tapi karena aku yang kasih, jadi… aku mau melakukannya lagi. Melakukan sesuatu yang kamu suka.” Bara tidak mengatakannya dengan senyuman tengil apa lagi malu-malu mau pun salah tingkah. Dia mengutarakan kalimat itu dengan sikap tenang dan santai.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan