Adegan 2: Cowok Jelek tapi Kaya, atau Ganteng tapi Miskin?

0
0
Deskripsi

Di pelabuhan, para lelaki tampan dalam jas biru sedang diabsen oleh pemimpinnya.

Pemimpin
Ayolah, kawan-kawan! Aku tidak bisa memeriksa kalian jika kalian berpencar. >> Laki-laki susah diatur. Si pemimpin adalah sosok yang tegas dan serius.

Pemimpin mulai mengabsen anggotanya. Mereka yang dipanggil menyahut. Tapi mereka salah fokus ke hal lain.

Pemimpin
Stevens? Williard J. Stevens? >> Dari awal mengabsen, pemimpin atlet hanya memanggil nama panggilan. Kalau dia sampai memanggil nama lengkap, itu berarti pemilik nama tidak menyahut dan tidak fokus. Ini berarti fokus Stevens bukan pada absen, tapi hal lain.

Steven
Ya? >> Steven menyahut, tapi tatapannya masih ke arah lain. Ini membuktikan bahwa objek yang membuat para lelaki salah fokus, punya daya tarik yang sangat kuat.

Pemimpin
Mengapa kamu tidak menjawab? >> Si pemimpin tersinggung dengan Stevens.

Steven
Aku sibuk >> “Jangan ganggu aku. Aku sedang melihat pemandangan yang sangat menarik.”

Semua laki-laki berjas biru, termasuk pemimpin salah fokus ke Dorothy dan Lorelei yang baru sampai di dermaga. Bahkan pemimpin mereka yang sedari tadi serius dan tegas, luluh ketika mereka melihat Dorothy dan Lorelei. Ini berarti mereka berdua adalah perempuan yang sangat cantik. Di belakang mereka berdua, ada Gus dan seorang laki-laki membawakan barang-barang Lorelei. Lorelei akan dianggap perempuan rempong karena dia membawa banyak barang, sehingga dua orang perlu membawakannya untuk Lorelei.

Salah satu laki-laki
Boy… oh, boy… = Ini adalah ungkapan di Bahasa Inggris ketika seseorang merasa kagum.

Para lelaki tampan dalam jas biru sedang diabsen oleh pemimpin mereka yang serius dan tegas. Ketika mereka diabsen, mereka salah fokus kepada Lorelei dan Dorothy yang baru saja datang di dermaga, termasuk pemimpinnya. Jika pemimpin mereka yang serius dan tegas bisa salah fokus, itu berarti Lorelei dan Dorothy memang sangat cantik.

Jadi, ungkapan, “Boys will be boys,” memang benar. Mereka tidak bisa menjaga pandangan mereka, ketika ada perempuan cantik. Dari para laki-laki ini, kita tahu bahwa laki-laki memandang fisik.

Lorelei
Apakah ini perjalanan ke Eropa, Perancis? >> Tentu saja, Lorelei bukan perempuan bodoh. Dia bisa membedakan nama benua dan nama negara. Tapi Lorelei tidak sengaja menyebutnya terbalik. Sehingga orang lain akan menganggap Lorelei bodoh, karena dia tidak bisa membedakan nama benua dan nama negara.

Petugas
Ke mana? >> Petugas bingung dengan pertanyaan Lorelei.

Dorothy
(menyentuh lengan Lorelei) Tidak, sayang. Perancis ada di Eropa. >> Dorothy memberi tahu Lorelei baik-baik. Dia tidak ingin Lorelei dianggap bodoh oleh petugas.

Lorelei
Siapa yang bilang bukan? >> “Kamu kira aku bodoh?”

Dorothy
Apa kamu bilang, “Amerika Utara, Meksiko”? >> “Bukan kamu bodoh. Tapi kamu melakukan kesalahan. Seharusnya, kamu menyebut nama negara dulu, baru nama benua.”

Lorelei
Kalau aku mau pergi ke sana, aku akan bilang begitu >> “Ya, sudah, lah. Namanya salah sedikit. Tidak ada pengaruh besar sama sekali, kan?”

Dorothy
(memutar bola mata) Pemeriksaan lolos >> “Ya, sudah, deh. Terserah kamu.”

Petugas
(tertawa kecil) Kapal ini akan berlayar ke Cherbourg, Perancis >> “Tidak apa-apa. Aku mengerti maksud wanita ini.”

Lorelei
Terima kasih banyak >> Lorelei bersikap formal kepada petugas. Lihat, kan? >> “Tuh, kan? Tidak perlu dipermasalahkan.”

Lorelei dianggap bodoh karena dia tidak bisa membedakan nama benua dan nama negara.

Dorothy
(memegang lengan Lorelei) Siapa sekumpulan laki-laki berjas biru itu? Apakah mereka kelompok musik? >> Dorothy mulai tertarik dengan laki-laki berjas biru. Secara tidak langsung, Dorothy berkata kepada Lorelei bahwa seharusnya dia punya pacar setampan sekumpulan laki-laki itu.

Petugas
Bukan, mereka adalah tim olimpiade. Mereka akan naik kapal ini >> Petugas tidak bermaksud untuk menarik perhatian Dorothy. Dia hanya menjawab pertanyaan Dorothy untuk menjalani tugasnya.

Dorothy
Tim olimpiade? >> “Maksdumu, laki-laki kekar dan tampan?” Untukku? >> “Perjalanan ini pasti akan sangat menyenangkan.” Bukankah itu mengingatkanku pada seseorang? >> Dorothy pernah bertemu dengan laki-laki tampan sebelumnya. Sekarang dia bertemu lagi dengan laki-laki tampan di pelabuhan. Dia merasa beruntung karena dia sering bertemu dengan laki-laki tampan.

Gus
Dorothy Shaw! Aku ingin kamu ingat, kamu adalah pendampingnya >> “Dorothy Shaw! Seharusnya kamu menjaga Lorelei ketika aku tidak ada. Bukan bersenang-senang dengan banyak laki-laki. Kamu perempuan yang tidak bisa aku percayai untuk menjaga Lorelei.”

Dorothy
Mari kita luruskan, Gus. Pendamping memastikan bahwa tidak ada orang yang bersenang-senang >> “Aku memastikan Lorelei tidak melirik laki-laki kaya lain.” Tidak ada yang mendampingi pendamping. Itulah mengapa aku orang yang tepat untuk pekerjaan ini >> “Aku, kan, masih jomblo, jadi aku boleh melirik laki-laki lain. Masa aku juga tidak boleh punya pacar, seperti kamu dan Lorelei?”

Dorothy tidak tertarik dengan harta laki-laki, melainkan penampilan fisiknya.

Aku pernah menonton sebuah wawancara singkat di Instagram Reels. Seorang laki-laki bertanya kepada tiga perempuan berbeda, apakah mereka memilih laki-laki tampan tapi miskin, atau laki-laki jelek tapi kaya. Perempuan pertama dan ketiga memilih yang pertama, sedangkan perempuan kedua memilih yang kedua. Caption-nya berkata, “Apa pendapatmu tentang perempuan yang kedua?” Di kolom komentar pun banyak perempuan yang memilih laki-laki tampan tapi miskin, dengan alasan, “Duit bisa dicari, keturunan nggak bisa diubah.”

Di Instagram Reels itu, banyak orang mengejek perempuan matre atau perempuan yang tertarik dengan laki-laki kaya. Termasuk pengunggah sekaligus penulis caption. Ada stigma terhadap perempuan yang lebih memilih laki-laki kaya; si perempuan ingin memanfaatkan harta laki-laki, dengan mengorbankan keperawanannya. Faktanya, memang banyak perempuan yang rela berhubungan seks dengan laki-laki jelek tapi kaya, demi hartanya. Sehingga para perempuan ini mengorbankan harga diri mereka demi uang. Jadi, stigma perempuan yang tertarik dengan laki-laki kaya adalah perempuan itu pasti murahan dan licik. Perempuan baik-baik jadi takut untuk mengaku bahwa mereka mau punya pasangan kaya. Mereka takut, mereka akan dikira tidak punya harga diri. Sehingga mereka memilih laki-laki tampan tapi miskin, supaya mereka tidak dicap matre. Padahal, matre itu penting bagi perempuan. Ketika perempuan menikah, dia sadar bahwa laki-laki wajib menafkahi perempuan.

Hal ini terjadi pada Dorothy. Maka dari itu, di adegan awal di mana dia menyanyikan lagu “Two Little Girls from the Little Rock,” bersama Lorelei, dia juga ikut menyanyikan kalimat, “Selama laki-laki itu adalah jutawan.” Lagi-lagi, matre itu penting.

Dorothy dan Lorelei mengecek paspor mereka. Dari kejauhan, Ernie Malone, seorang laki-laki tampan menghampiri seorang pria paruh baya berkumis.

Pria paruh baya
Aku pikir Anda akan terlambat. Ini tiketmu >> “Kamu tahu, kan, ini darurat? Ayah Gus telah membayar ongkos perjalananmu.” Mereka ada di meja paspor. Kamu sedang mengejar si pirang >> “Yang berbahaya itu si pirang. Dia yang dicurigai sedang memanfaatkan harta Gus.” Yang brunette adalah temannya. Kita tidak peduli dengan apa yang dia lakukan >> “Kalau temannya tidak perlu dihiraukan. Dia tidak matre.”

Ernie
Aku peduli >> “Yang brunette menarik. Aku menyukainya.”

Pria paruh baya
(menyeringai) Selamat bersenang-senang, Nak >> “Selamat berjuang mendapatkan perhatiannya, ya. Jangan lupa dengan pekerjaanmu. Dasar anak muda.”

Ernie berjalan ke arah meja paspor sambil tersenyum. Dia merasa bersemangat dengan job-nya kali ini.

Ernie Malone adalah detektif yang dibayar oleh ayah Gus untuk mengawasi Lorelei Lee. Dia adalah tipe ideal Dorothy, tampan walaupun tidak kaya. Selain itu, ayah Gus sangat curiga dengan Lorelei, sehingga dia menyewa seorang detektif untuk memata-matai Lorelei. Ayah Gus melakukan ini bukan hanya karena dia takut anaknya dimanfaatkan Lorelei, tapi ayah Gus menjadi representasi keparnoan laki-laki di dunia nyata, atas perempuan matre.

Seseorang
Ayolah, kawan. Mari kita naik. >> Kalimat ini hendak menyadarkan para atlet dari lamunannya dan naik kapal.

Dorothy dan Lorelei selesai mengecek paspor. Mereka berjalan menuju kapal dan Gus kewalahan membawa barang-barang Lorelei di belakang. Gus terlihat seperti pengawal Lorelei dan Dorothy, bukan tunangan Lorelei.

Keduanya berjalan di antara para atlet olimpiade. Dorothy melirik mereka semua, sambil tersenyum. Lorelei tetap memandang lurus ke depan. Sedangkan Gus tersinggung dengan para atlet yang memandang Lorelei. Dorothy yang masih jomblo, merasa punya banyak peluang untuk mendapat pacar tampan. Sedangkan Lorelei tidak tertarik dengan para atlet itu karena dia tahu mereka tidak kaya dan dia tetap setia dengan Gus. Sedangkan Gus tidak mau para atlet itu memandang Lorelei dan takut Lorelei akan bergaul dengan mereka. Kalau Lorelei ketahuan bergaul dengan para atlet ini, ada kemungkinan bahwa Lorelei akan selingkuh. Kalau dia tidak selingkuhpun, ayahnya akan mengira Lorelei selingkuh dan bukan wanita baik-baik.

Pemimpin
Seandainya kapal tenggelam, siapa yang kamu selamatkan? >> “Kamu lebih memilih yang mana? Menggendong yang pirang atau yang brunette?”

Stevens
Gadis-gadis itu tidak bisa tenggelam >> “Mereka, kan, punya ‘pelampung.’”

Dorothy tertarik dengan para atlet dan Lorelei sama sekali tidak tertarik. Sedangkan Gus takut kalau Lorelei akan dikira bukan wanita baik-baik, kalau dia bergaul dengan para atlet olimpiade. 

Dari percakapan para atlet, kita juga sadar bahwa laki-laki memandang fisik. Percakapan mereka pun sebenarnya tidak etis untuk dibicarakan, karena mereka sedang membicarakan bagian tubuh privasi Dorothy dan Lorelei. Kalau mereka bisa berbicara tidak senonoh tentang perempuan, mengapa perempuan tidak boleh mengejek laki-laki miskin?

Lorelei, Dorothy, Gus, dan satu pembantu Gus, masuk ke dalam kapal. Dorothy pergi ke arah lain. Lorelei pergi ke kamarnya, disusul Gus dan pembantunya. Ketika Lorelei lewat, tiga laki-laki asing memandangnya. Salah satu perempuan yang ada di lorong itu, mencubit hidung salah satu laki-laki supaya dia tidak salah fokus. Gus tersinggung dan risih lagi dengan tatapan mereka kepada Lorelei. Sedangkan Lorelei sama sekali tidak menghiraukan tiga laki-laki itu. Banyak yang jatuh cinta dengan Lorelei dan Dorothy. Bedanya, Dorothy meladeni laki-laki itu. Sedangkan Lorelei tetap setia dengan Gus dan tidak tertarik dengan laki-laki lain. Lagipula, mereka tidak sekaya Gus.

Pelayan
Sebelah sini, mademoiselle >> Mademoiselle berarti nona. Kata ini mungkin kurang terkenal, tapi ini adalah Bahasa Inggris. Si pelayan menghormati Lorelei sebagai penumpang.        

Lorelei
Terima kasih >> Lorelei juga menghormati si pelayan. Wow, ini seperti kamar, ya? >> Kalimat ini membuat orang lain ilfeel karena Lorelei akan dianggap ndeso. Tapi Lorelei hanya mengungkapkan betapa nyamannya kamar dia dan Dorothy. (melihat dan menunjuk jendela) Oh, lihat! Jendela bundar! >> Lorelei sedang menunjukkan sikap childlike-nya kepada Gus.

Gus
Ya, sayang >> Gus meladeni sikap childlike Lorelei. Tapi dia masih khawatir dengan tatapan laki-laki terhadap Lorelei. Letakkan di situ, Frisbee >> “Terima kasih, kamu boleh pergi sekarang.” Dan Frisbee, tunggu aku di dermaga >> “Aku akan segera menyusulmu. Ada yang harus aku bicarakan dengan Lorelei.” Lorelei… >> “Ada sesuatu serius yang harus aku bicarakan.”

Tiga laki-laki berdiri di ambang pintu untuk melihat Lorelei. Wajah mereka berseri-seri. Tiga laki-laki tadi terpesona dengan kecantikan Lorelei.

Lorelei
Mana Dorothy? >> “Aku terlalu sibuk menghiraukan laki-laki tadi, sehingga aku tidak sadar Dorothy tidak ada di sini.”

Gus
Aku tidak tahu. Seseorang bersiul dan dia tiba-tiba menghilang. >> “Aku bahkan tidak memperhatikannya. Aku terlalu sibuk membawa barang-barangmu.” Akankah dia membawa dampak buruk? >> “Dia bukan wanita baik-baik. Dia langsung menerima semua laki-laki yang dia temui. Nanti kamu juga ikut-ikutan Dorothy.”

Lorelei
Dorothy bukan orang jahat, jujur. >> “Jangan khawatir soal Dorothy.” Dia hanya sedikit bodoh. Selalu jatuh cinta pada pria hanya karena mereka tampan >> “Dia tidak tahu bahwa laki-laki wajib memberi dan dia punya hak untuk menerima, dalam sebuah hubungan. Dia hanya belum siap menerima sebagai perempuan. Dia sama sekali tidak paham dengan perannya sebagai perempuan. Dia terpengaruh stigma yang berlaku di masyarakat kalau perempuan matre mengorbankan harga dirinya demi uang. Jadi dia memilih laki-laki tampan tapi miskin, supaya dia tidak dibilang matre dan disukai banyak laki-laki. Dia menjadi perempuan baik, menurut parameter laki-laki miskin dan dangkal.”

Gus
Ya ampun, bukan begitu… >> “Ada hal lain yang lebih penting daripada itu.”

Lorelei
Aku, kan, terus memberi tahunya, sangat mudah menjadi kaya dan jatuh menjadi orang miskin >> “Dorothy, kan, sudah sukses secara materi. Masa dia memilih untuk berhubungan dengan laki-laki yang miskin? Kalau dia menikah dengan orang miskin, berarti dia, dong, yang jadi pencari nafkah? Lama-lama, duitnya akan habis karena pasangannya menghabiskan uangnya untuk hal-hal tidak berguna. Percayalah, laki-laki tidak bisa dipercaya untuk mengatur keuangan keluarga. Mereka akan membeli apa pun yang berhubungan dengan hobi mereka, bukan pada kebutuhan rumah tangga. Jadi, kalau Dorothy menjadi istri, dia yang mencari nafkah, membeli keperluan rumah tangga, dan membiayai hobi suaminya. Masih mending hobi, kalau suaminya ternyata suka judi, bagaimana?” Tapi dia bilang, “Ya, tapi…” >> “Tapi Dorothy masih saja terikat dengan stigma perempuan matre di kalangan masyarakat. Dia sangat takut dianggap tidak punya harga diri kalau dia mengaku ingin berpasangan laki-laki kaya.” Jika mereka tinggi, berkulit gelap, dan tampan, dia melupakan statistik vitalnya, sampai terlambat >> “Laki-laki tampan membuat Dorothy luluh, sehingga dia tidak peduli dengan hartanya. Kalau mereka sampai menikah, mereka akan sengsara karena keadaan ekonomi mereka buruk.” Itulah mengapa aku menjadi sahabatnya sekarang. Dia membutuhkan aku untuk mendidiknya >> “Untung aku sahabatnya. Aku mengajarkannya hal-hal baik, supaya dia tidak sengsara di kemudian hari.”

Gus
Ya, sayang. Tapi sangat sedikit wanita yang luar biasa bersedia untuk belajar >> “Iya, tapi banyak wanita yang tidak mau belajar karena kondisi eksternal yang tidak memungkinkan. Stigma perempuan matre itu sangat menakutkan bagi Dorothy. Dia belum tentu seberani kamu.”

Lorelei
Aku kira itu benar adanya >> “Ya, begitulah. Memang agak sulit untuk mengajak perempuan belajar.”

Gus
(memberi amplop) Simpan ini di tempat yang aman >> “Jangan sampai hilang, ini sangat berharga.”

Lorelei
(mengambil amplop) Apa ini? >> Lorelei belum tahu isi amplop dan pikirannya masih kepada Dorothy.

Gus
Sepucuk surat kredit >> “Uang saku.”

Lorelei
Oh, ini sangat manis. Kamu menulis sebelum aku pergi >> Lorelei akan dianggap bodoh karena dia sering membicarakan tentang uang, tapi dia bahkan tidak tahu surat kredit.

Gus
Bukan, surat kredit itu seperti uang >> Sehingga Gus harus memberi tahu Lorelei apa itu surat kredit.

Lorelei
(menengok dengan cepat dan matanya membesar) Uang? >> Lorelei lebih menyukai uang daripada surat cinta.

Gus
Ya, bawa saja ke bank di Paris >> Gus dengan sabar menjelaskan Lorelei bagaimana surat kredit bekerja. Ini menunjukkan betapa sayangnya Gus terhadap Lorelei. Tapi orang lain akan beranggapan bahwa Gus bodoh dan tidak sadar, dia dimanfaatkan Lorelei.

Lorelei
Indahnya! Kamu harus menulis surat padaku setiap hari. Aku akan merasa kesepian >> Lorelei makin jatuh cinta dengan Gus karena dia punya banyak usaha dan cara untuk membuatnya bahagia. Ketika perempuan lain merasa berhutang karena pasangannya memberikan hadiah-hadiah mahal, Lorelei merasa bahagia karena dia tahu dia dihargai. Untuk Lorelei, surat cinta itu hanya omong kosong. Surat cinta hanya dilakukan oleh laki-laki yang kurang effort. Sedangkan uang adalah bukti effort laki-laki tertinggi. Setelah diberi harta, baru Lorelei akan menerima surat cinta.

Gus
Aku membelikanmu hadiah kecil. (mengeluarkan kalung) >> Surat kredit belum cukup, sehingga Gus membelikan Lorelei kalung yang harganya pasti mahal. Dia melakukan apa pun untuk membuat Lorelei bahagia.

Lorelei
Daddy! Daddy! Hanya ada satu dari kamu di seluruh dunia yang luas ini >> “Hanya kamu laki-laki yang effort-nya tidak main-main! Hanya kamu pula yang paham dengan pemikiranku. Kamu adalah laki-laki yang sangat langka! Aku beruntung punya tunangan sepertimu.”

Ketika Gus dan Lorelei hendak berciuman, Ernie mengintip ke dalam kamar. Ernie berhasil menemukan kamar Lorelei dan Dorothy. Dia telah menemukan bukti pertama bahwa Lorelei dan Gus berhubungan, jadi dia perlu menemukan bukti lain kalau Lorelei adalah perempuan matre. Gus dan Lorelei menengok ke arah Ernie. Lorelei, dan bahkan Gus tidak tahu bahwa Lorelei sedang dimata-matai. Di saat yang bersamaan, Dorothy berdiri di belakang Ernie. Dorothy baru sampai di kamarnya.

Ernie
Oh, maaf. Salah kamar >> “Aku menemukan kamarmu, Lorelei. Maka aku akan memata-mataimu. Tapi aku berpura-pura tersesat dan salah masuk kamar.”

Ernie berbalik dan berhadapan dengan Dorothy. Kisah cinta mereka dimulai.

Dorothy
Siapa itu? >> “Aku penasaran juga dengan laki-laki tampan satu itu, selain para atlet tadi.”

Gus
Orang asing. Dia salah kamar >> “Sebaiknya kamu tidak perlu kepo.”

Dorothy
Dia tampan. Aku harap dia tidak hanya melihat seseorang pergi >> “Dia menarik perhatianku. Kira-kira, dia mau sama aku, nggak, ya?”

Lorelei
Dorothy… >> Lorelei berusaha memberi tahu Dorothy bahwa dia seharusnya realistis dan tidak mementingkan penampilan fisik laki-laki.

Dorothy
Tempat tenang yang kita punya di sini >> Dorothy terdengar seperti sedang berbicara sendiri.

Para atlet berdiri di ambang pintu. Datanglah, teman-teman barunya.

Dorothy
Masuklah, kawan-kawan. Perkenalkan, ini tim estafet >> Dorothy langsung dekat dengan para atlet.

Salah satu atlet
Hai >> Para atlet menghormati Lorelei dan Gus.

Gus
(terlihat kesal) Apa kabar? >> Gus masih beranggapan bahwa Dorothy bukan wanita baik-baik. Dia makin tidak menyukai Dorothy. Jadi, dengan terpaksa, dia menyambut para atlet.

Dorothy
Kita mengadakan pesta pelayaran. Letakkan fonograf di sana. Masuklah, semuanya. Anggap saja rumah sendiri. Aku akan mengambil gelas >> Dorothy langsung dekat dengan banyak laki-laki tampan di kapal.

Banyak orang masuk ke dalam kamar Lorelei dan Dorothy, termasuk para perempuan dan orang tua. Para perempuan ini terlihat seumuran para atlet dan Dorothy. Kemungkinan besar, mereka adalah pasangan dari beberapa atlet. Ada orang tua juga yang sudah pasti ayah dan ibu para atlet. Jadi orang lain ini adalah keluarga para atlet. Lorelei menghela nafas sambil menaikkan bahunya. Lorelei tidak marah dengan kelakuan Dorothy. Tapi dia lebih merasa jenuh memberi tahu Dorothy bahwa bukan begini caranya mencari pasangan.

Seseorang
Siapa yang punya sampanye? >> Orang-orang akan mabuk di kamar Lorelei dan Dorothy. Mereka bukan orang yang baik-baik dan akan membuat ulah ketika mereka mabuk.

Dorothy masuk ke dalam suatu ruangan dan keluar lagidengan beberapa gelas. Kemudian Gus menghampirinya. Dorothy berperilaku seperti tuan rumah yang dekat dengan tamunya. Kalau Lorelei tidak marah, justru Gus yang tersinggung.

Gus
Dorothy Shaw, simpan semua atlet ini untukmu! >> “Jangan ajak Lorelei dalam pestamu!”

Dorothy
Kebetulan sekali! Itu rencanaku juga >> “Ya, memang aku tidak akan mengajak Lorelei, kok. Mereka semua adalah seleraku, bukan selera Lorelei.” (Dorothy membagikan gelas-gelas kepada para atlet) Siapa yang butuh gelas? >> Tindakan lain lagi bahwa Dorothy langsung dekat dengan para atlet.

Gus
Lorelei, aku harus berbicara kepadamu >> “Lorelei, ada yang aku khawatirkan dari tadi. Aku harus mengatakannya padamu sekarang juga.”

Lorelei
Baiklah (duduk di tempat tidur) >> Lorelei hendak menyimak Gus dengan serius.

Gus
Sayang, aku ingin memberi tahumu… aku ingin mengingatkanmu sesuatu yang sangat… hentikan, itu sangat mengganggu. >> Selama Gus mencoba berbicara, Lorelei malah bermain dengan kasur empuknya. Jadi dia tersinggung dan sedikit meninggikan suaranya. Ini membuktikan bahwa Gus tidak bodoh; dia juga bisa tegas dengan Lorelei. Lagipula, yang ingin dia bicarakan adalah hal sangat serius.

Ketika Gus sedikit meninggikan suaranya, Lorelei berhenti. Lorelei bukan perempuan yang bisa diajak serius. Sisi childlike-nya sangat kuat.

Gus
Sayang, banyak caranya tergantung kamu berperilaku dalam perjalanan ini >> “Kau tahu… dari tadi para atlet itu memandangmu. Sekarang mereka berteman dekat dengan Dorothy. Aku takut kamu juga bergaul dengan mereka.” Seperti yang kamu tahu, Ayah tidak setuju dengan pernikahan kita >> “Dia mengira kalau kamu sedang memanfaatkan hartaku.” Bahkan skandal sedikitpun… bahkan yang paling sedikitpun >> “Kalau kamu melakukan kesalahan sedikit saja.” Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan >> “Dia langsung tidak merestui hubungan kita. Kalau kamu terbukti melakukan kesalahan seperti selingkuh, aku akan sangat kecewa karena kamu telah menyakiti perasaanku. Aku akan kehilangan alasanku untuk mempertahankan hubungan kita, walaupun aku masih mencintaimu.”

Lorelei
Astaga, sayangku. Kamu tidak perlu mengatakannya padaku >> “Aku akan setia, kok. Kamu tidak perlu khawatir.” Kalau kamu mengira Lorelei hanya menipu, perlu diingat bahwa Lorelei tidak melirik pria lain, seperti yang dilakukan Dorothy.

Gus
(dengan cepat, duduk di sebelah Lorelei) Oh, aku akan melakukan apa pun untuk berlayar bersamamu, sayang >> “Seharusnya aku bersamamu di kapal ini. Sehingga aku yang menjagamu, bukan Dorothy. Aku bisa membuktikan kepada Ayah, kamu adalah wanita baik-baik dan dia tidak perlu membencimu. Aku juga akan sangat merindukanmu ketika kamu tidak ada.”

Lorelei
Aku juga >> “Aku juga akan merindukanmu kalau kamu tidak ada bersamaku.” Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan tanpamu >> “Aku terbiasa melakukan apa pun bersamamu.”

Gus
Aku juga tidak tahu apa yang harus aku lakukan tanpamu >> “Aku juga terbiasa melakukan apa pun bersamamu.”

Lorelei
Aku tidak yakin. Kamu kadang-kadang bisa jadi anak nakal >> “Halah… kamu juga pasti pernah lirik perempuan lain, kan?”

Gus
(tersenyum) Kamu tidak perlu khawatir denganku >> “Aku setia, kok.”

Lorelei
Aku melakukannya >> “Baiklah, aku akan percaya denganmu kalau kamu akan setia.”

Perempuan matre atau perempuan yang tertarik dengan harta laki-laki, sering dianggap murahan karena mereka hanya perlu berhubungan seks dengan si laki-laki dan mendapat uang. Kalau perempuan yang lebih memilih laki-laki tampan tapi miskin, dianggap selektif dalam memilih pasangan. Tapi di film ini, stigma itu dibalik. Bagaimana kalau perempuan yang lebih memilih laki-laki tampan tapi miskin, bertemu dengan banyak lelaki tampan? Mereka akan langsung tertarik dengan laki-laki tampan itu. Contoh konkretnya adalah Dorothy yang langsung dekat dengan para atlet, bahkan keluarga para atlet. Jadi, pertanyaannya adalah siapa yang murahan? Perempuan yang memilih laki-laki kaya tapi jelek, atau laki-laki tampan tapi miskin?

Karena Dorothy langsung dekat dengan para atlet tampan yang dia temui, wajar saja kalau Gus makin tidak menyukai Dorothy. Dorothy dengan mudah menerima banyak laki-laki dan Gus menganggapnya bukan wanita baik-baik. Gus takut kalau Lorelei juga ikut bergaul dengan para atlet, sehingga dia mendapat citra buruk dari ayahnya. Padahal Gus sangat percaya dengan Lorelei, begitu pula dengan Lorelei yang percaya kepada Gus.

Suara terompet berbunyi dari ruangan pesta Dorothy. Dorothy berdansa dengan para atlet. Lagu bertempo cepat dan riang. Lagu “Bye Bye, Baby” dimulai.

Nahkoda
Semua pengantar diminta turun! Panggilan pertama! Semua pengantar diminta turun! >> Pengantar sebentar lagi akan berpisah dengan penumpang.

Dorothy
Selamat tinggal, sayang
Ingat bahwa kau milikku
Ketika mereka memandangmu
Walaupun aku tahu bahwa kamu peduli
Akankah kamu menulis dan menyatakan
Kalau cintaku tidak sebesar dulu
Tapi aku akan tetap setia kepadamu

Selamat tinggal, sayang 
Lagu ini menceritakan seseorang yang hendak berpisah dengan kekasihnya. Atau istilah zaman sekarang LDR (Long Distance Relationship). Bait ini dan bait selanjutnya mengambil perspektif dari orang yang mengantar kekasihnya pergi jauh.

Ingat bahwa kau milikku. Ketika mereka memandangmu
Seseorang yang akan ditinggal pergi mengingatkan kekasihnya untuk setia dengannya, walaupun mereka terpisah oleh jarak.

Walaupun aku tahu bahwa kamu peduli. Akankah kamu menulis dan menyatakan
Seseorang yang ditinggal pergi berharap si kekasih rajin mengirimnya surat.

Kalau cintaku tidak sebesar dulu. Tapi aku akan tetap setia kepadamu
Si “aku” akan tetap setia dengan kekasihnya yang akan pergi.

Dorothy
Aku akan murung
Tapi beri aku pelangi itu padaku
Lalu bayanganku akan terbang
Walaupun kamu akan pergi sebentar
Aku tahu aku akan tersenyum
Dengan sayangku selamanya
Dengan sayangku selamanya

Aku akan murung
Si “aku” belum siap berpisah dengan kekasihnya.

Tapi beri aku pelangi itu padaku
Maka dia berharap bisa dikirim surat, diberi hadiah sebelum pergi, atau hal-hal lain yang mengingatkan si “aku” pada kekasihnya.

Lalu bayanganku akan terbang
Dengan benda-benda sederhana itu, si “aku” bisa sedikit terhibur.

Walaupun kamu akan pergi sebentar. Aku tahu aku akan tersenyum. Dengan sayangku selamanya 
Si “aku” percaya bahwa kekasihnya akan setia dengannya.

Lirik lagu ini adalah representasi dari perasaan Gus yang akan ditinggal Lorelei. Tapi bagian ini tidak dinyanyikan oleh Gus, melainkan oleh Dorothy, para atlet, beserta keluarga mereka. Ada dua alasan, yaitu alasan teknis dan alasan dari gagasan sutradara. Alasan teknisnya adalah Tommy Noonan yang berperan sebagai Gus, bukan penyanyi. Jadi Dorothy, para atlet, dan keluarga para atlet yang bernyanyi. Alasan dari gagasan sutradara adalah di kapal itu, bukan hanya Gus yang ditinggal pergi. Tapi keluarga para atlet itu juga akan berpisah dengan para atlet. Jadi sebelum mereka berpisah, mereka berpesta dahulu dengan menyanyikan lagu “Bye Bye, Baby.”

Dorothy, para atlet, dan keluarga para atlet memenuhi seluruh kamar Lorelei dan Dorothy. Jadi Lorelei menggandeng Gus ke ruangan yang lebih sepi. Lorelei cepat-cepat menutup pintu dan bermesraan dengan Gus. Tempo lagu melambat dan lebih romantis. Dengan hanya mereka berdua di ruangan itu, bagian lagu dan film ini menjadi lebih intim. Lorelei ingin mempunyai waktu berdua dengan Gus, sebelum dia pergi. Di bagian ini, lirik lagu menceritakan perspektif orang yang akan pergi jauh. Di dalam, Lorelei menggoda Gus. Gus salah tingkah. Ini menjadi bukti bahwa Gus bukan sosok laki-laki macho seperti para atlet. Dia memang terlihat seperti tipe laki-laki yang mudah dibodohi perempuan.

Lorelei
Aku akan di dalam kamarku sendirian
Setiap setelah jam dua belas siang
Dan aku akan bersama buku harianku
Dan buku yang ditulis Tuan Gideon itu

Aku akan di dalam kamarku sendirian. Setiap setelah jam dua belas siang
Si “aku” akan membagi waktu bergaul dengan orang lain dan dirinya sendiri.

Dan aku akan bersama buku harianku. Dan buku yang ditulis Tuan Gideon itu
Menulis buku harian dan membaca adalah hal yang paling intim dan privasi yang dilakukan orang.

Lorelei
Selamat tinggal, sayang
Ingatlah bahwa kamu milikku
Ketika mereka memandangmu
Dan menunjukkan kalau aku peduli
Aku akan menulis dan menyatakan
Kalau cintaku tidak sebesar dulu
Tapi aku akan tetap setia kepadamu

Dan menunjukkan kalau aku peduli. Aku akan menulis dan menyatakan 
Si “aku” yang akan pergi berjanji akan menulis surat kepada kekasihnya. Kalau di bait sebelumnya, si “aku” mengambil perspektif orang yang akan ditinggal. Dia ingin menerima surat dari pasangannya yang pergi jauh. Tapi di bagian Lorelei, “aku” mengambil perspektif orang yang akan pergi dan berjanji akan mengirim surat untuk pasangannya.

Perempuan matre sering dianggap egois karena dia tidak pernah memberi dan selalu menerima. Tapi Lorelei, sebagai perempuan matre, mematahkan anggapan itu. Dia justru memberi kepada Gus. Maka ketika dia pergi jauh, dia berjanji kepada Gus untuk rajin memberikannya surat. Tidak hanya surat, tapi di bait lainnya, Lorelei membuktikan cintanya lewat kesetiaannya terhadap Gus.

Kalau cintaku tidak sebesar dulu. Tapi aku akan tetap setia kepadamu
Si “aku” berjanji dia akan tetap mengingat kekasihnya.

Dorothy mengintip Gus dan Lorelei. Dia mengajak teman-teman atletnya untuk menonton dua orang itu. Mereka tersenyum melihat sepasang kekasih itu.

Lorelei
Aku akan kesepian
Tapi kalaupun aku kesepian
Tidak ada laki-laki lain
Walaupun aku akan pergi sebentar
Aku tahu aku akan tersenyum

Aku akan kesepian. Tapi kalaupun aku kesepian. Tidak ada laki-laki lain
Si “aku” yang akan pergi tidak akan mencari sosok pengganti kekasihnya saat mereka berpisah.

Walaupun aku akan pergi sebentar. Aku tahu akan tersenyum
Si “aku” akan mengingat kekasihnya.

Dorothy memukul pintu, membuat Lorelei dan Gus menengok. Lagu menjadi riang lagi. Dorothy menganggu keintiman Gus dan Lorelei.

Lorelei
Dengan sayangku selamanya
Dengan sayangku selamanya

Dengan sayangku selamanya
Si “aku” akan tetap setia dengan kekasihnya.

Dorothy dan teman-teman atletnya mengerubungi Lorelei dan Gus, sambil bernyanyi dan bertepuk tangan. Suasana intim antara Gus dan Lorelei hilang, semua orang mengajak keduanya bersenang-senang bersama.

Nahkoda
Semua penumpang! Panggilan terakhir! Semua penumpang! Panggilan terakhir! >> “Saatnya kalian berpisah. Kapal akan berangkat.”

Sambil terus bernyanyi, semua orang berlari keluar kapal. Para pengantar ditinggal di dermaga. Para penumpang kembali ke dalam kapal. Di tengah-tengah nyanyian riang semua orang dengan suasana ramainya, Lorelei bernyanyi dengan tempo lambat, sambil memeluk Gus di ambang pintu kapal. Lorelei dan Gus berciuman. Gus mabuk. Dorothy menghampiri mereka berdua. Dia menggeleng dan ekspresinya sebal. Lorelei dan Gus masih dalam dunia mereka sendiri. 

Dorothy
Kamu sebaiknya pergi (mendorong Gus) >> “Sudah, dong, mesra-mesraannya. Kita, kan, mau berangkat.”

Lorelei
Jangan pergi (ditarik Dorothy dan ditahan petugas) >> “Aku akan sangat merindukanmu.”

Mereka kembali ke dunia nyata ketika mereka dipisahkan Dorothy.

Lagu berjudul “Bye Bye Baby” ini adalah lagu yang merepresentasikan perasaan Gus dan Lorelei yang hendak berpisah.

Kesimpulan:

Dari para atlet, kita sadar bahwa laki-laki memandang fisik dan sebagian besar dari mereka tidak bisa mengontrol nafsu seksualnya. Mereka yang senang duluan kalau ada pelajaran Biologi di sekolah. Mereka yang lebih sering menonton pornografi dibanding perempuan. Tidak mungkin mereka benar-benar bermaksud bilang, “Aku suka sama perempuan yang natural dan apa adanya.” Yang mereka maksud adalah perempuan yang dari lahir memang cantik, tanpa pulasan alat kosmetik dan skincare. Hal itu UTOPIS. Manusia punya hormon, sehingga perempuan punya jerawat, komedo, bulu, wajah berminyak, dan masalah fisik lainnya. Tentu saja masalah fisik ini tidak elok dan laki-laki pasti tidak suka dengan hal-hal seperti ini. Maka kita perlu pulasan kosmetik, skincare, pergi ke spa, dan baju bagus. Nah, jadi… kalau ada laki-laki yang bilang seperti itu, mereka sebenarnya menganggap perempuan adalah makhluk ribet dan boros. Jadi, mereka menuntut perempuan untuk lebih sederhana dan hemat, seperti laki-laki. Padahal untuk cantik, kita perlu ribet dan boros. Walaupun laki-laki menuntut perempuan untuk cantik, mereka tidak mau membiayai ongkos perempuan untuk menjadi cantik. Maka mereka berakhir bilang, “Aku suka sama perempuan natural dan apa adanya,” supaya mereka punya alasan untuk tidak membiayai ongkos perempuan untuk menjadi cantik. Coba saja kalau mereka diperlihatkan kepada the real perempuan natural dan apa adanya; kusam, bau badan, tidak punya selera fashion, dan pastinya TIDAK MENARIK. Apakah mereka masih berani bilang, “Aku suka sama perempuan natural dan apa adanya”?

Dorothy dan Lorelei adalah representasi dari dua tipe wanita di kehidupan nyata. Dorothy adalah representasi dari perempuan yang lebih memilih laki-laki tampan, tapi miskin. Sedangkan Lorelei adalah representasi dari perempuan yang lebih memilih laki-laki jelek, tapi kaya. Wanita setipe dengan Lorelei akan dibenci masyarakat karena mereka dianggap murahan. Mereka biasanya rela berhubungan seks, demi harta laki-laki. Perempuan matre tidak peduli dengan penampilan laki-laki yang culun dan tidak menarik, serta umur laki-laki yang jauh lebih tua dari mereka, asalkan mereka berduit. Perempuan matre seperti pelacur di mata perempuan, dan dianggap manipulatif oleh laki-laki. Hal ini menjadi stigma di kalangan masyarakat; semua perempuan yang memandang harta laki-laki itu bejat dan tidak punya harga diri. Ya, aku akui bahwa banyak perempuan seperti itu, contoh konkretnya adalah pelakor. Sedangkan perempuan setipe Dorothy lebih disetujui masyarakat dan dianggap lebih selektif. Mereka tidak memandang harta, tapi mereka lebih tertarik dengan kesan laki-laki tampan; gagah dan romantis. Selain kesan laki-laki tampan tersebut, perempuan yang tertarik dengan penampilan fisik laki-laki, takut dicap murahan. Sehingga mereka memilih laki-laki tampan, walaupun tidak kaya. Biasanya, mereka punya alasan, “Duit bisa dicari, yang penting memperbaiki keturunan.”

Tapi di adegan film ini, stigma itu dibalik. Bagaimana kalau perempuan yang memandang fisik, bertemu dengan banyak laki-laki tampan? Pasti mereka akan langsung dekat dengan laki-laki tampan yang mengelilingi mereka. Seperti Dorothy yang langsung berteman dekat dengan para atlet tampan. Lain halnya dengan Lorelei yang tidak tertarik dengan setiap laki-laki yang memandangnya. Jadi pertanyaannya, siapa yang murahan? Perempuan yang lebih mementingkan penampilan fisik atau perempuan yang lebih mementingkan harta? Kalau kamu masih menjawab, perempuan yang lebih mementingkan harta, mari kita bahas perdebatan sengit ini lagi. Dalam adegan film ini, Dorothy langsung menerima banyak laki-laki tampan, jadi wajar saja kalau Gus menganggapnya bukan wanita baik-baik. Tapi pendapat Gus akan diabaikan. Para atlet itu senang dengan Dorothy karena mereka pikir mereka hanya perlu menjadi tampan. Jadi mereka tidak perlu mengeluarkan effort lebih untuk menarik perhatian Dorothy. Lorelei pun tidak menyukai sikap Dorothy yang satu ini karena Dorothy mudah luluh dengan ketampanan seorang laki-laki, sehingga para pria tersebut tidak berusaha untuk memanjakan Dorothy.

Mulai dari Lorelei dan Dorothy dilirik para atlet dan laki-laki lain, sampai Dorothy yang membawa para atlet ke kamar mereka berdua, kejadian singkat di dermaga ini membuat Gus khawatir. Gus takut Lorelei akan ikut Dorothy bergaul dengan para atlet. Kalau Lorelei ketahuan dekat dengan laki-laki lain, Lorelei akan mendapat citra buruk dari ayah Gus. Tapi di adegan ini, Lorelei menunjukkan kesetiaannya terhadap Gus dan tidak tergoda dengan lirikan laki-laki lain.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Adegan 3: Si Paling Mandang Fisik
0
0
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan