Jawabannya cukup kompleks. Izinkan selebgram sejuta dolar* menjawab pertanyaan ini berdasarkan sudut pandang seorang bapak-bapak yang kalau diendorse, cuma ditukar sama beras raskin. Sok, mana yang lebih worth it, apakah seorang selebgram atau Tiktoker?
Jadi gini jawabannya:
Benarkah influencer Instagram memiliki tarif lebih mahal daripada Tiktoker?
Jawabannya adalah relatif. Terutama seorang content Creator amfibi yang hidup di dua alam.
Sebelum ngomongin tarif kita Saya mau ngasih tahu dulu jenis-jenis...
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
Selanjutnya
(Blog) Terima Kasih Pidi Baiq, Dilan dan Milea. Karena mereka novel Aku Cinta Dan Bandung Akhirnya Ditulis dengan Indah
5
3
Ekspektasi orang, tentang wajah @Alwindara ketika nulis novel tentang Bandung. Padahal, dia adalah... Kepoin sendiri Tiktok dan Instagramnya 😝Ekspektasi follower ketika saya bilang saya punya kisah cinta seperti DilanDisclaimer. Ketika, saya menulis tentang Bandung. Maka yang ada di hati pembaca tentang saya mirip sosok Panglima tempur Dilan, dengan motor gagahnya, dan jaket khasnya. Nyatanya, Raden hanya lelaki jenaka yang jalan 2 kilo dari Buah Batu sampai gedung Merdeka, demi ngabuburit ama teman-temannya.Gila, saya hampir menyerah menulis novel ini. Setelah setahun berjuang, menulis secara konsisten dengan santai. Merawat diksi-diksinya seperti anak sendiri, pada ujungnya Tuhan mengijinkan buku ini selesai dan dikenalkan pada dunia. Sempat down juga jadi penulis karena awalnya sedikit yang baca, dan follower. Namun, jawaban beliau lah yang mengingatkan. Setidaknya, kamu menulis untuk sendiri.
Dan, kulakukan lah nasehatnya. Thanks banget 😁☑️. Dan, ketika ngomongin Bandung tahun 2011, mikirnya anaknya masih sholeh-sholeh, seperti Nandan. Nyatanya enggak, di buku yang saya tulis seorang cewek berani speak up, Den, gue tuh udah gak perawan. Atau seorang mentor berkata, Den, soal cewek mah gampang, kawini saja dulu, nikahnya belakangan. Nanti juga cinta.
Raden 2011, di suatu tempat di Bandung.Apakah kejadian begitu hanya di Bandung? Enggak. Kurasa, itu stereotype kehidupan anak gaul di kota sekarang. Walaupun, Masa itu kita masih kenalan lewat Facebook, enggak joged-joged aneh di Tiktok. Ketika galau bukan Twitteran, tapi dengerin lagu-lagu Bondan dan Green Day. Seolah-olah waktu akan membalas semua yang kita lakukan. Nyatanya, enggak selalu seperti itu.Sosok Raden yang jadi musisi, malah mendapatkan jalan yang lebih anggun dari itu. Menjadi sesosok lelaki puitis yang sering dibicarakan dosa-dosanya, bukan prestasi atau ketampanannya yang alakasarnya. Manusia yang selalu ingin menyerah, tetapi dipaksa bangkit oleh keadaan. Karena lebih enak jadi orang susah, daripada orang miskin.Jika Dilan bertempur melawan gang motor, kisah Raden si introvert lebih sering smekdon dengan dirinya sendiri. Entah pemikirannya, perasaannya, nasib atau tekanan dari luar. Sekumpulan anak broken home yang berharap gak dilihat sebelah mata. Sesosok raja bajak laut yang berharap menemukan One Piece dan menaklukan hati kalian.
Raden setelah jadi Bapak-bapak sebelum glowup.
Buku ini ditulis oleh seorang tukang kopi waekop yang gabut dan terjebak nostalgia masa lalunya. Buat follower yg suka insekyur, kau gak perlu iri dengan nasib orang lain, walau sering dibandingkan . Manusia itu unik, dengan citranya masing-masing. Raditya Dika, takkan bisa menjadi Chef Juna; Chef Juna takkan bisa jadi Mike Tyson; Dee Lestari yang Bunda Senja, takkan selucu Radith yang jenaka. Dan, itu enggak salah. Setiap orang dibentuk dengan proses yang berbeda. Dee dengan kisah cintanya, dibentuk jadi wanita perkasa, Radit dibentuk menjadi mantan raja jomblo berkeluarga cemara, dan mungkin, gue dibentuk sesuai apa yang gue pikirkan.Enggak ada salahnya lo jadi orang-orang biasa aja, selama lo bisa jadi berguna. Entah bagi diri lo, atau bahan ghibah tetanggamu.
Sebelumnya, saya mau berterima kasih dan minta maaf juga, karena ngepost di Wattpad duluan, sebelum Rakata dan Blog. Saya mau lihat saja, generasi muda sekarang, tentang kisah cinta di generasi Nokia. Rencananya saya bakal nulis BTS novel ini di blog saya yang masih coming soon. Dan, walaupun belum pernah ketemu, saya sampaikan terima kasih untuk Pidi Baiq karena tanpa adanya film Dilan, dan bukunya di Mizan. Saya takkan berani menuliskan kisah cinta saya di Bandung. Thanks so much, for inspiration.Author harap, setelah baca cerita ini, kalian generasi muda, bisa jadi orang orang pemberani yang berani mengungkapkan perasaannya.Buat teman-teman, jangan lupa untuk vote, komen dan share buku ini ke teman-teman kalian, ya.