2. Batu Neraka

0
0
Deskripsi

Mahesvara itu sejenis iblis neraka yang sedang menguji keimanan manusia, salah satunya sang mantan yaitu bhargavi. Bhargavi itu cantik, pintar, kaya dan ramah. kalau kata orang mah Bhargavi istri idaman. cuma sayang sekali dia punya satu masalah hidup, yaitu Mahesvara. 

Mahesvara sangat mencintai musik seperti separuh nadinya. Lagunya banyak disukai tapi tau nggak kalau semua itu terinspirasi dari satu orang. 

Mahesvara dan Bhargavi menjalin hubungan selama hampir 5 tahun dan putus saat Bhargavi memergoki...

Bel rumahnya terus saja berbunyi sejak satu jam lalu, jangan tanya kenapa bhargavi tidak membukanya. Jelas saja di depan sana adalah Mahesvara. Dia seperti arwah penasaran yang menuntut balas. Mana sekarang bhargavi sedang di rumah sendirian, kalau ada apa-apa kan ya ngeri.

Tapi ada yang lebih mengerikan daripada apa yang ada dipikirkan bhargavi, mulut tetangga. Kalau sampai ada yang mengadu ke orangtuanya bahwa ada laki laki yang datang, tamat sudah hidup bhargavi.

Dengan keberanian setinggi pohon kedelai, akhirnya pintu rumahnya dia buka dengan bacaan shalawat. Siapa tau amarahnya bisa agak berkurang, ya kan. Tidak ada salahnya untuk mencoba.

Mata hitam itu menilik bhargavi dari atas sampai bawah dengan tajam.

"Ternyata emang perlu gue seret lo dari sini ya bhargavi!" Ucapnya dengan amarah.

"Gue udah nungguin lo buat minta pertanggungjawaban. Tapi, lo malah-" Bhargavi langsung menyeret mahesvara untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Diem dulu, lo mau gue di arak sama fans lo semua! Atau paling nggak sampai pindah alam, Hah!" Bhargavi berceloteh ria, namun si pelaku mahesvara hanya terdiam mengagumi mata indah milik bhargavi.

Iblis cantik di hadapannya ini ternyata semakin lama jika dipandang semakin bahaya, bisa siaga satu ini.

"HEH! Malah ngelamun, gue ngomel dari tadi lo gak denger!"

"Maaf, maaf. Eh, kenapa jadi gue yang minta maaf. Back to topic, gue tau lo dalang di balik bocornya nomer gue yaa! Dan gue mau lo tanggung jawab, lo rusak semua privasi gue."

"Emang lo punya privasi, badan aja lo pamerin semua ke fans lo!!"

"Oh, jadi lo cemburu! Bilang aja kali kalau nggak mau bagi bagi milik lo."

"Cemburu apaan, lagian kita ini mantan. MAN-TAN!"

Oh iya, mereka ini kan mantan. Mahesvara lupa fakta itu, saking lamanya dia berpacaran dulu sih dengan bhargavi, apa lagi sudah hampir mau bertunangan.

"Yaudah, gue salah. Terus mau lo apa?" Ujar bhargavi dengan pasrah.

"Ngaku juga kan lo! Tentu aja, lo harus dapet hukuman." Dengan kejam mahesvara berkata demikian.

Dengan terkaget-kaget, bhargavi memelas memohon pada mahesvara.

"Tolong jangan laporin gue ke polisi mahesvara, gue akan tebus kesalahan gue dengan ngelakuin semua yang lo mau, gue janji! Maaf, beneran deh kemarin itu gue bahkan cuma post di second acc aja, tapi ada dajjal di salah satu pengikut gue."

Mahesvara mengerutkan keningnya mendengar ocehan bhargavi itu, mahesvara bahkan terjungkal saat dengan tiba tiba bhargavi bersujud memohon dengan menarik kakinya hingga dia terjatuh dengan bhargavi yang ikut terjatuh di bawahnya.

Mereka saling memandang dengan mengingat momen manis di antara mereka berdua.

Hingga...

"ASTAGHFIRULLAH, BHARGAVI!!!!!!"

Mereka refleks menoleh dan melihat orang tua bhargavi melihat mereka dengan posisi yang memalukan seperti ini.

Mereka dengan cepat cepat bangun dan berusaha menjelaskan apa yang terjadi.

"Mah-bu-kita nggak i-tu kayak yang mamah papah pikir."

"Kalian ini kalau mau nikah kasih tau mamah dulu, bukan malah langsung mau praktek kayak tadi. Nggak sopan namanya. Harus ada tahapanya dulu." 

Bhargavi benar benar ingin terjun dari atas tebing breksi sekarang juga. Tidak kuat dia melihat mamahnya dan papahnya dengan keadaan tadi.

"Maaf tante, tante salah paham aja kok. Tadi kita nggak sengaja jatuh." Mahesvara juga berusaha menjelaskan yang sebenarnya.

"Mahesvara, om mau bicara berdua dengan kamu dan bhargavi silahkan rapikan diri kamu. Dan mamah, bisa tolong buatkan kami air minum. Papah butuh air dingin."

MATII

SUDAH TIDAK TERTOLONG JIKA BEGINI!

Mahesvara menelan air ludahnya dengan susah payah.

Bhargavi juga melihat mahesvara dengan pucat, dia hanya berdoa demi keselamatan iblis satu itu.

Bagaimanapun kelakuan iblisnya, iblis juga masih punya hak untuk di doakan bukan?

"Silahkan duduk, langsung saja pada intinya. Saya tidak suka dengan perbuatan kalian tadi dan jelaskan tujuan kamu kemari."

Bhargavi yang mendengarkan dari atas tangga, sontak memberikan isyarat untuk mahesvara tidak melaporkan kelakuanya pada sang baginda raja. Bisa bisa, hari ini juga bhargavi langsung ditendang papahnya ke surga.

"Maaf sebelumnya om, tadi benar benar situasi yang di luar kendali karena kesalah pahaman. Dan tujuan saya kesini  karena ingin mengajak bhargavi kerja sama untuk konser saya tiga bulan lagi om. Rencananya saya akan mengajak mendesain baju untuk saya om."

Mahesvara berusaha dengan tenang menjawab pertanyaan di bawah intimidasi kekuasaan tuan abyakta.

"Baiklah, tapi ingat peraturan ini mahes. Dia putri saya dan sekali kamu melukainya atau tidak menghormatinya lagi, habis kamu."

Dengan pucat, mahes menundukkan kepalanya mengerti.

Nyonya Adiratna, sang istri, dan baginda ratu malah tersenyum geli melihat wajah pucat mantan pacar anaknya itu, dia menyuguhkan air dingin untuk keduanya.

"Minum dulu nak mahes, bapaknya ini memang possesive akut. Maklum ya, nggak bisa diajak bercanda."

"Mah!" Dengan tegas, abyakta memperingati istrinya.

"Iya, maaf." Langsung setelahnya, mahes meneguk air dingin itu hingga tandas. Jujur saja kepalanya malah semakin panas dengan  situasi ini.

"Kalau begitu, saya izin pamit dulu om dan tante."

"Loh, nggak mau lanjut ngobrol dulu sama avinya, nak mahes?" Tanya ibunda bhargavi

"Nggak tante, besok saja di lanjutnya. Saya pamit dulu ya tante, om." Mahesvara berdiri dan menyalami tangan Adiratna dan abyakta dengan hormat.

Begini-gini, dia juga tau sopan santun.

Dari atas balkon kamarnya, bhargavi menimpuk kepala mahesvara dengan bolpoin di kamarnya.

"Gimana?" Tanyanya

Mahesvara benar benar ingin menjadikan bhargavi jadi dadar gulung. Sudah kena inspeksi dadakan dari bapaknya sekarang anak malah menimpuk kepalanya dengan bolpoin seenak jidatnya.

Merasa kesal, bhargavi menimpuk mahesvara dengan bolpoin lagi hingga dengan tidak mau kalahnya, mahesvara juga melempar balik bolpoin itu kembali hingga kena mata bhargavi.

"SIALAN!"

Dengan spontan bhargavi berteriak dan  membuat papahnya sontak berteriak juga, melihat itu bhargavi segera masuk ke kamarnya dan mahesvara segera meloncat dengan lari ke arah mobilnya.

Tidak kuat jika harus kena omel dua kali.

Mentalnya gonjang ganjing nanti.

Bhargavi dengan kesal mengusap matanya, dasar batu api neraka. Gitu aja marah, mana dibalasnya langsung kena mata. Kan sakit

Tidak tau diri memang mahesvara itu. Menyebalkan saja.

Dia mendoakan semoga saja, di kelahiran selanjutnya mahesvara jadi batu abadi saja di neraka daripada jadi manusia, mahes lebih cocok bergabung dengan sekumpulan manusia dajjal di neraka.

Sudahlah, ini terus bagaimana ya dia bertanggungjawab untuk mahes, apa benar mahes sekejam itu memasukkan dia ke penjara

Tapi mungkin saja, mahesvara kan tidak punya hati, mana mau dia berbaik hati jika ada seseorang yang membuat masalah dengannya.

Sekarang, mungkin hanya doa pada Tuhan saja jalanya.

***

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya 4. Ketika Terjadi Gerhana
0
0
Haii, selamat datang di kisah Kalandra ****hidup Kara di mulai dari sekolah ini. kebodohanya mengantarkan dia pada kalandra. mulai saat itu dia tidak diperbolehkan bermimpi untuk bebas dari radar kalandra, sang kunci kegelapan. Kara lupa saat di dunia ini ada cahaya matanya hanya dibutakan oleh seorang kalandra,  lelaki penuh misteri yang rapi dalam bersembunyi hingga tak terlihat bahkan dalam kegelapan sekalipun.*** Lo mengusik apa yang seharusnya tidak pernah lo usik little.Waktu itu aku tidak sengaja, bisakah kau memaafkan kesalahanku untuk itu? Bahkan itu hari pertamaku. Akhirnya dapat setelah beberapa kali terintimidasi oleh seorang kalandra, Kara berani menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.Kalandra berdecak mendengar perkataan dari mulut Kara. Dia menatap tak percaya p ada gadis itu yang dengan lancar berani meminta maaf kepada dirinya.I don't care about anything but you are interesting little.***
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan