
Setelah mengambil barang-barangnya, Gulf langsung turun dan mencari mobil Mew. Setelah menemukannya, Gulf langsung masuk kembali dan mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan.
"Aku mencari tahu di google tentang tempat itu. Tempat itu benar-benar sangat indah Phi. Phi bisa mengambil beberapa foto nanti di sana."
"Hmmm..."
"Apakah Phi akan pulang setelah mengantarkan aku nanti?"
"Tidak, aku akan pergi ke restoran Davikah."
"Kenapa Phi ke sana?"
"Hanya ingin main saja. Beberapa teman yang lain juga akan ke sana."
E46
Author Point Of View On
Setelah selesai sarapan, Mew dan Gulf kini sedang bersiap-siap untuk pergi bersama-sama. Mew memutuskan untuk mengantarkan Gulf menemui teman-temannya hari ini. Gulf sebenarnya sedikit merasa tidak enak, tapi Mew menawarkan diri untuk mengantarkannya.
"Phi yakin mau menemani aku bertemu dengan teman-temanku hari ini?" Tanya Gulf
"Ya yakinlah, emangnya ngga boleh? Aku juga bisa sekalian berkenalan dengan mereka."
"Boleh sih, tapi..."
"Tapi?"
"Phi nyaman ngga bergabung dengan kami nanti? Aku takutnya nanti Phi malah merasa tidak nyaman."
Gulf memastikan lebih dahulu bahwa kekasihnya itu akan merasa nyaman atau tidak sebelum mereka berdua benar-benar pergi. Dia takut Mew akan merasa tidak nyaman dan menekuk wajahnya selama di sana.
"Kalau kalian sedang berbicara, aku mungkin akan pergi dan melihat daerah sekitar. Bukankah katamu tempat itu sangat indah?"
"Katanya sih begitu. Aku belum pernah ke sana sebelumnya.."
"Oiya, kamu mau pakai jaket hitam itu lagi?"
"Hmm..."
"Ngga mau ganti? Kamu semalam pakai itu lo kayaknya, masa pakai itu lagi?"
"Ngga apa-apa, sekalian kotor. Yang penting kan aku sudah mandi."
"Terserah kamu saja..."
"Phi, nanti jangan lupa mampir ke apartemenku dulu ya!"
"Huh? Mau apa?"
"Aku mau mengambil barang-barangku dulu. Aku kan mau camping nanti malam terus naik gunung juga besok."
"Hmm..."
Mereka berdua kini memulai perjalanan mereka berdua. Mew mengendarai mobil dengan hati-hati karena jalanan hari ini sangat ramai. Sesampainya di apartemen Gulf, Gulf langsung keluar dari dalam mobil dan mengambil barang-barangnya itu. Mew menunggu di dalam mobil yang dia parkirkan di parkiran basement.
Setelah mengambil barang-barangnya, Gulf langsung turun dan mencari mobil Mew. Setelah menemukannya, Gulf langsung masuk kembali dan mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan.
"Aku mencari tahu di google tentang tempat itu. Tempat itu benar-benar sangat indah Phi. Phi bisa mengambil beberapa foto nanti di sana."
"Hmmm..."
"Apakah Phi akan pulang setelah mengantarkan aku nanti?"
"Tidak, aku akan pergi ke restoran Davikah."
"Kenapa Phi ke sana?"
"Hanya ingin main saja. Beberapa teman yang lain juga akan ke sana."
"Ohh..."
"Kamu ngga cemburu kan?"
"Aku tidak cemburu. Phi butuh ruang begitu pula aku. Asalkan kita berdua saling percaya, maka perdebatan kecil yang terjadi karena sifat cemburu pasti bisa diatasi."
"Hmm, kamu benar. Aku ingin kita bertambah dewasa tidak hanya usia, tapi juga pemikiran."
Sesampainya Gulf di tempat di mana Gulf dan teman-temannya akan berkumpul, Gulf langsung keluar dari dalam mobil dan langsung menghampiri teman-temannya.
Mew yang baru keluar setelah memarkirkan mobil langsung melipir dan mencari spot lain. Mew sangat menyukai pemandangan tempat itu dan memutuskan berjalan-jalan sendirian di sekitar area itu.
Gulf kini mengambil beberapa foto bersama teman-temannya untuk diabadikan. Entah mengapa setiap kali foto dia selalu berada di belakang seolah-olah merasa sendiri meskipun di dalam keramaian.
Setelah selesai mengambil foto, Gulf kini mencari kekasihnya yang pergi entah kemana. Setelah menemukan kekasihnya, dia langsung menghampiri kekasihnya itu.
"Indah banget ya pemandangan di sini." Ucap Mew
"Hmmm..."
"Gulf, kalau misalnya aku beli salah satu unit rumah di kawasan ini, apakah kamu mau tinggal di rumah itu sama aku?"
"Ini Phi lagi ngelamar aku ya?"
"Ngga, seandainya saja.."
"Yaa mau lah, rumah seindah itu dengan pemandangan yang luar biasa kayak gini. Berasa piknik setiap hari ngga sih?"
"Baiklah..."
"Phi mau beli rumah di sini?"
"Yahh, nantilah.."
"Ini Phi ngga sedang ngelamar aku kan?"
"Memangnya kamu mau dilamar sekarang? Kamu sudah siap nikah sama aku?"
"Yaa belum sih, aku masih harus menyiapkan tabungan untuk masa tua kedua orang tuaku, melihat Phi ku menikah, dan.."
"Dan?"
"Membuat rumah untuk kita."
"Itu tanggung jawabku."
"Kita berdua yang akan tinggal di rumah itu, jadi aku juga harus ikut berpartisipasi untuk membeli atau membangun rumah itu."
"Iya ya, kan kamu juga bakal tinggal di rumah itu. Kamu harus ikut berpartisipasi membuat design kalau kita mau membuat rumah baru."
Setelah mengantarkan Gulf berkumpul dengan teman-temannya, kini Mew pamit pergi kepada Gulf untuk berkumpul bersama teman-temannya. Mereka berdua berpelukan lebih dahulu sebelum berpisah, karena mereka berdua tidak akan bertemu selama beberapa hari.
"Aku pasti akan merindukanmu..." Ucap Mew
"Hmm, aku juga."
Mew kini langsung pergi setelah memeluk Gulf. Dia pergi ke restoran milik Davikah untuk berkumpul dengan teman-temannya. Sesampainya di sana, Mew disambut oleh teman-temannya.
**** Another scene
Davikah meng-upload beberapa foto di akun instagramnya. Ada sebuah foto yang memperlihatkan kemesraannya dengan Mew. Gulf sebenarnya tidak masalah sang kekasih beradegan mesra dengan siapapun, tapi beda dengan hatinya yang kini tiba-tiba terasa sedikit sakit ketika melihat foto itu.
Gulf pun tidak berdaya dan tidak bisa membalas apa-apa karena dia harus profesional. Gulf meng-upload foto sebuah kucing di story ignya.
Mew yang melihat updatetan terbaru Gulf itu langsung menelfon Gulf, padahal Gulf kini sedang berkumpul dengan teman-temannya dan begitu pula dengan Mew yang masih berkumpul dengan teman-temannya.
"Yaang, kamu baik-baik saja kan?"
"Baik kok..."
"Lalu, apa maksud updatetan storymu itu?"
"Ngga apa-apa, kucingnya lucu ya? Ada love-love nya."
"Hmmm..."
"Aku baik-baik saja kok. Jangan khawatir!"
Setelah selesai menelpon Gulf, Mew kembali berkumpul dengan teman-temannya. Setelah selesai berkumpul-kumpul, Mew melanjutkan acaranya karena dia memiliki jadwal makan malam dengan dengan salah satu rekan bisnisnya. Mew juga mengajak Jom dalam acara makan malam itu.
Setelah selesai makan malam itu, Mew dan Jom pulang ke rumah. Mew tidak banyak berbicara karena dia merasa lelah sekarang. Jom juga tidak banyak bertanya tentang kegiatan Mew hari ini.
Keesokan Harinya...
Setelah liburan selama beberapa hari di Vietnam, Mew kini kembali bekerja sampai akhir tahun. Sedangkan Gulf, Gulf kini menikmati liburannya bersama dengan teman-temannya.
Namun, disaat dia sedang liburan bersama teman-temannya, dia tiba-tiba mengingat sang kekasih yang menunggunya di rumah. Dia mengirimkan beberapa pesan untuk sang kekasih lalu melanjutkan kegiatannya kembali. Dia memikirkan mataharinya..
Gulf menikmati perjalanan bersama teman-temannya itu. Dia tidak lagi merasa kurang nyaman dan mulai berbaur bersama dengan teman-temannya.
Seperti filosofi bunga matahari, Gulf juga selalu mengikuti arah matahari. Dia selalu bangga menjadi bunga matahari, meskipun banyak yang menyuruhnya menanggalkan predikat itu, karena Mew telah memiliki kekasih.
Bunga matahari melambangkan loyalitas atau kesetiaan karena tumbuhan ini selalu mengikuti arah matahari. Setiap pagi, menghadap ke sisi timur mengikuti arah matahari. Sedangkan pada sore hari akan berotasi ke mengikuti terbenamnya matahari.
Mew adalah kekasihnya, jadi dengan bangga dia akan selalu menjadi bunga matahari Mew. Jika bukan dia, maka orang lain tidak akan pernah menjadi bunga matahari untuk Mew.
Author Point Of View Off
E47 (Spesial Tahun Baru)
Author Point Of View On
Setelah pulang dari liburannya bersama dengan teman-temannya, Gulf tidak langsung pulang ke apartemennya dan malah pergi ke suatu tempat untuk merayakan tahun baru. Dia tidak bisa merayakan tahun baru bersama dengan kekasihnya karena kekasihnya mengambil job di malam tahun baru. Ketika Gulf bertanya, kenapa mengambil job di malam tahun baru, jawaban sang kekasih selalu sama.
“Bayarannya lumayan yaang, bisa buat tambah-tambah beli rumah.” Ucap Mew
Malam tahun baru kali ini Gulf melewatinya bersama Bright dan juga teman-teman Bright. Di tempat itu Gulf juga bertemu dengan Win yang baru kembali liburan dari Korea. Mereka menikmati malam tahun baru itu dengan sangat seru karena banyak orang di tempat itu.
“Kamu ngga malam tahun baruan sama kekasihmu?” Tanya Bright
“Siapa?”
“Phi Mew lah, siapa lagi?”
“Ohh…”
“Lagi musuhan ya?”
“Ngga kok, dia kan lagi kerja sekarang.”
“Ohh iya dia lagi kerja sekarang.” Ucap Bright
Bright kembali menuangkan minuman ke gelas Gulf yang kosong. Gulf mencoba menikmati malam pergantian tahun itu meskipun dia sedikit canggung, karena hanya beberapa orang saja yang dia kenal di tempat itu.
**** Another scene
Setelah acara, Mew melakukan siaran langsung di instagramnya untuk mengucapkan selamat tahun baru secara langsung kepada fansnya. Mew melakukan siaran langsung saat dia sudah masuk ke dalam mobil.
Setelah melakukan live di instagram, Mew kini men-scroll layar hpnya dan melihat foto-foto yang dibagikan oleh fans di instagram. Dia cukup terkejut ketika melihat Gulf sedang berkumpul bersama artis-artis dari GMM.
“Tumben banget…” Ucap Mew dengan tiba-tiba.
“Ada apa Phi?” Tanya Jom
“Gulf lagi kumpul sama teman-temannya untuk menghabiskan malam tahun baru bersama. AKu kira dia akan pulang ke apartemennya dan tidur.”
“Ya biasa kan anak jaman sekarang memang seperti itu. Mereka tidak memiliki rasa lelah.”
“Tapi biasanya dia akan menghabiskan malam pergantian tahun dengan keluarganya.”
“Dia sudah mulai menyesuaikan diri mungkin Phi. Bekerja di industri ini, seorang introvert pun harus mau keluar dari zona nyamannya agar bisa bekerja dengan nyaman. Semakin banyak relasi semakin besar pula peluang untuk mengasah kemampuannya dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dia juga bisa bekerja dengan siapa saja di masa depan, jadi dia tidak boleh terus-terusan menutup diri seperti yang biasa dia lakukan.”
“Aku yakin dia akan tidur selama seharian besok, karena tenaganya telah habis terkuras.”
Setelah pembicaraan mereka itu, Jom dan Mew yang masih terjebak di jalan karena macet kini melihat ke langit untuk melihat kembang api. Mereka menatap ke arah langit itu dengan penuh rasa kagum.
Setelah menatap langit malam tanpa bintang, namun di penuhi oleh kembang api itu, Mew tiba-tiba saja kembali mengingat seseorang yang baru saja dia bicarakan dengan Jom itu. Mew merindukan orang itu dan langsung menelponnya.
“Hallo…” Sapa seseorang dari seberang telpon.
"Yaang, kamu di mana sekarang?" Tanya Mew yang kini sedang menelpon Gulf setelah melakukan live di instagram.
"Ini lagi main bareng Bright dan Win, Phi. Ada apa?"
“Kamu ngga balik dulu ke apartemen setelah liburan sama teman-temanmu kemarin?”
“Ngga, sekalian lah, males bolak balik..”
“Kamu sudah mandi kan?”
“Sudah, aku juga sudah pakai parfum banyak tadi, jadi badan aku ngga bakalan bau.”
"Ohh, mau aku jemput atau pulang sendiri?"
"Pulang sendiri sajalah, lagi pula kamu mau pulang ke rumah kan? Jalanan sedang macet. Kalau harus nganterin aku pulang ke apartemen dulu, nanti Phi sampai rumahnya lama."
"Yasudah, hati-hati ya di jalan!"
"Iya..."
Setelah menelpon Gulf, Mew melanjutkan perjalanannya pulang ke rumah. Dia sebenarnya sedikit mengkhawatirkan Gulf, namun dia pulang bersama dengan Jom sekarang, jadi dia tidak bisa bebas menghampiri Gulf sesuka hatinya. Mew hanya bisa melihat wajah kekasih yang amat sangat dia rindukan itu melalui updatetan fans.
Sesampainya di rumah Jom hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat Phi nya itu terlihat sangat lemas dan tidak bertenaga. Jom pada akhirnya menghubungi seseorang dan menyuruhnya datang ke rumah. Jom benar-benar tidak tega melihat Phi-nya saat ini, karena sudah berhari-hari belum melihat kekasih mudanya itu secara langsung.
02.00
Tok.. Tok.. Tok.. Tok..
“…..” Tidak ada jawaban.
Tok.. Tok.. Tok.. Tok..
Seseorang mengetuk pintu kamar Mew dan langsung masuk ke dalam kamar Mew ketika tidak ada jawaban dari dalam kamar itu. Orang itu hanya tersenyum ketika melihat Mew sudah tertidur. Mew yang baru saja bisa tertidur, tiba-tiba bangun ketika merasakan seseorang tidur tepat di sampingnya.
“Huh?”
“Apa aku membangunkanmu?”
“Gulf?”
“Iya, ini aku. Tenang, aku sudah mandi kok tadi di kamar tamu. Phi Jom yang menyuruh aku tidur di sini.” Kata Gulf
“Aku merindukanmu..”
Mew kini bangkit dari tempat tidurnya itu dan langsung memeluk tubuh Gulf. Mew menindih tubuh Gulf dan menciumi pipinya. Wangi harum sabun kini keluar dari tubuh Gulf. Mew menyukai bau wangi tubuh Gulf saat ini, karena itu sangat menenangkannya.
“Yaang, besok mau ikut ngga? Kamu kayaknya ngga punya jadwal kan besok?” Tanya Mew.
“Ke mana?”
“Ke Chiang Mai. Tul mengundang aku untuk datang dan merayakan pembukaan resortnya.”
“Aku kan ngga diundang.”
"Ngga apa-apa, kan kamu nemenin aku.
“Tapi…”
“Aku akan bilang dan meminta izin kepada Mae, Pho, dan juga Phi Best besok. Mau yaa…”
“Hmm…”
Mereka berdua kini tidur sambil berpelukan melepaskan rasa rindu yang mereka tahan selama berhari-hari. Meskipun mereka berdua masih saling menghubungi satu sama lain setiap harinya, tetap saja rasanya berbeda jika bertemu secara langsung.
08.00
Mew dan Gulf baru saja bangun dari tidurnya. Mew kini menatap ke arah Gulf sambil senyam-senyum tidak jelas. Gulf yang merasa takut akhirnya melempar Mew dengan bantal.
“Aw, sayang…”
“Habisnya Phi senyam senyum ngga jelas sih! Aku takut tau!!”
“Aku bener-bener seneng lo kamu ada di sini. Kamu liburannya lama banget.”
“Ini karena Phi Jom menelfon aku dan bilang seseorang sedang sedih karena tidak bisa melihat aku selama beberapa hari ini.”
“Hmm, Jom memang benar.”
“Tch, dasar..”
Gulf tidak mengerti dengan kekasihnya yang lebih tua ini. Kekasihnya ini selalu bersikap manja saat mereka sedang berduaan saja, namun saat mereka sedang berada di luar, sang kekasih seperti bodyguard bagi Gulf. Mew selalu melindungi Gulf dari orang-orang jahat yang ada di luar sana.
“Yaang, kamu mau makan atau mandi dulu?” Tanya Mew
“Mandi dulu lah, ngga enak sama Mama dan Papa kalau makan lebih dulu sebelum mandi.”
“Kamu bisa pakai baju aku yang ada di lemari.”
“Hmm…”
“Yaang, nanti perginya bawa satu koper saja. Nanti bawa baju-bajuku saja. Kita kan ukurannya sama.” Ucap Mew
“Celananya beda ukuran, Phi.”
“Tenang, ada kok celana aku yang sizenya lumayan besar. Sudah di pisahin, jadi ngga bakal susah mencarinya.”
Sebelum keluar dari kamar, Mew menghubungi kedua orang tua Gulf dan manajer Gulf lebih dahulu untuk meminta izin. Mew senang karena mereka mengizinkan Gulf untuk pergi bersamanya di Chiang Mai.
Author Point Of View Off
E48
Author Point Of View On

Setelah malam tahun baru 2023 kemarin, banyak kapal hantu yang berlayar dengan mandiri. Membuat beberapa fandom menjadi ketar-ketir, kalau-kalau kapal-kapal hantu itu menjadi nyata. Sebenarnya tidak masalah juga kalau mereka benar-benar nyata, fans pasti akan berbahagia dengan hal itu.
Kita hanyalah seorang fans, kita tidak berhak mengatur kehidupan idola kita.
Beberapa fandom besar seperti MaxTul (Fireflies), MewGulf (Waanjai), dan juga BrightWin (BWS), tidak luput dari goncangan kapal hantu itu, di mana kapal hantu yang berdiri mandiri itu menjadi MewTul dan juga BrightGulf. Gulf yang melihat updatetan beberapa fans itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Gulf hanya merinding ketika melihat kapal-kapal hantu itu.
“Ini kenapa jadi seperti ini sih?” Gulf kesal ketika melihat layar hpnya.
“Kenapa yaang? Hp kamu rusak ya?”
“Ini loh Phi! Aku malah dipasangkan dengan Bright, setelah pesta ulang tahunnya. Terus berlanjut karena aku merayakan malam pergantian tahun bersama dengan Bright, padahal kan ada Win di sana kemarin. Aku merasa sedang menjadi perebut pacar orang lain tau ngga sih?” Gulf merasa sangat kesal.
“Yaang, mungkin ini perasaan Tul ketika dipasangkan dengan aku.”
“Iya ya, benar juga ya.”
“Aku tahu kamu pasti kesal, tapi pernah menjadi pemain series BL kita harus siap dan mau ngga mau dipasangkan dengan siapapun di series maupun menjadi kapal hantu.” Mew mencoba menenangkan Gulf saat ini.
“Tetap saja, aku kurang nyaman.”
“Ngga apa-apa, kamu juga dipasangkan sama Gina kan? Dan kamu ngga masalah dengan itu, karena itu pekerjaan kan?”
“Hmmm…"
“It's okey, ngga masalah, anggap saja itu adalah pekerjaanmu, jadi jangan merasa kesal lagi ya…”
“Hmmm…”
Gulf kini hanya diam ketika melihat fans sangat kreatif memasangkannya dengan orang lain setelah ditenangkan oleh Mew. Mereka berdua kini sedang dalam perjalanan menuju ke Bandara menggunakan mobil Mew dan diantarkan oleh sopir.
Gulf setuju untuk pergi bersama dengan Mew ke Chiang Mai hari ini tanggal 01 Januari 2023. Jom juga ikut dalam perjalanan ke Chiang Mai itu untuk liburan.
**** Another scene.
Mew dan Gulf akhirnya sampai di Chiang Mai. Mereka berdua mengambil penerbangan siang. Mereka berdua kini sudah sampai di hotel, dimana mereka berdua akan menginap selama beberapa hari.
Mew sudah meminta izin untuk membawa Gulf selama beberapa hari ke Chiang Mai. Mew berjanji akan mengembalikan Gulf sebelum Gulf kembali bekerja.
“Yaang kamu ngga capek kan setelah perjalanan kita tadi?” Tanya Mew kepada Gulf.
“Ngga kok, kenapa memangnya?”
“Entar malam Tul mengadakan pesta dan aku mau kamu ikut sama aku.”
“Beneran ngga apa-apa kalau aku ikut?”
“Yaa, ngga apa-apa lah yaang, kamu ngga mau?”
“Mau, hanya sungkan saja, karena aku kan ngga diundang.”
“Apa perlu aku menyuruh Tul untuk mengundang kamu juga?”
“Ngga perlu ihh…”
“Ikut ya..”
“Hmm, oiya, bagaimana kalau ada yang memvideokan atau mengambil foto kita nanti? Bukankah nanti malah jadi trending topic?”
“Aku akan melarang mereka menvideokan atau mengambil fotomu. Lagipula itu private party kok, jadi hanya beberapa teman Tul saja yang datang ke acara itu.”
“Ahh syukurlah…”
“Tenang, aku akan menjagamu selama kamu berada di sini.”
Gulf kini tersenyum menatap Mew sambil menganggukkan kepalanya yang menandakan bahwa dia selalu percaya kepada Mew kalau Mew bisa menjaganya.
**** Another scene.
Malam pun tiba, Mew dan Gulf kini pergi ke Bar itu setelah mereka berdua selesai makan malam. Mew mengambil beberapa foto dan menyimpannya di galerinya. Dia juga tak lupa mengabadikan moment itu bersama kekasihnya.
“Yaang, kamu ngga boleh mabuk malam ini!”
“Kenapa?”
“Kan kamu sudah minum bir kemarin malam saat malam tahun baru.”
“Tapi aku ngga sampai mabuk! Aku mau mabuk sekarang!” Ucap Gulf.
“Ngga ya! Ngga boleh!”
“Ishh pelit…”
Mew sangat posesif saat ini kepada kekasih mudanya itu. Mew sengaja melarang Gulf, karena hari ini Mew ingin mabuk. Mew sedikit merasa licik karena tidak membiarkan sang kekasih mabuk malam ini.
Setelah acara selesai, Gulf membawa Mew yang kini sudah dalam keadaan mabuk kembali ke hotel. Gulf merasa sangat kesal karena dia merasa dikerjain oleh Mew. Gulf membopong tubuh Mew dan berjalan sedikit sempoyongan.
“Kalau aku tahu akan seperti ini jadinya, aku ngga bakal mau datang ke tempat ini!” Ucap Gulf.
“Ka-kamu hic.. hic.. pacar yang aku rahasiakan. Kamu sangat lucu dan aku tidak mau berbagi dengan yang lain…”
“Hmm, aku adalah kekasihmu.”
“Fans hic.. hic.. selalu memarahi aku karena aku menyakitimu.”
“Mereka orang jahat! Jangan dipikirkan! Jangan didengarkan!” Ucap Gulf.
“Sulit…”
“Pikirkan aku saja!”
“Para reporter tidak pernah memberitakan tentang pencapaianku di usia sekarang, tapi lebih tertarik dengan kehidupan pribadiku.”
“Mereka bodoh..”
“Mereka hanya memberitakan tentang aku yang sudah punya kekasih dan membesarkan masalah itu.”
Gulf sebenarnya merasa sangat kasihan kepada kekasihnya ini. Dia bekerja dengan cukup keras tapi sepertinya tidak ada yang melihat hasil pekerjaannya itu. Mungkin belum, Gulf berharap semua hasil kerja Mew selalu mendapatkan respon yang bagus dari fans.
“Aku pergi ke Korea dan main drama BL di sana. Lagu-laguku selalu menempati puncak tangga chart. Aku juga pergi ke Saudi Arabia dan membawa nama Thailand ke sana. Mereka tidak pernah bertanya bagaimana perasaanku tapi mereka hanya tertarik dengan hal lain.”
“Aku bangga denganmu..”
“Aku juga bangga denganmu dan merasa bangga kepada diriku sendiri karena memiliki kekasih sepertimu. Aku bangga menjadi kekasih Gulf Kanawut.”
“Shuttt, orang lain akan mendengar!”
“Aku tidak takut…”
Gulf yang merasa malu hanya menundukkan kepalanya. Wajahnya mulai memerah karena kata-kata itu. Dia tahu seberapa besar cinta kekasihnya itu kepadanya dari cara memperlakukannya.
Sesampainya mereka berdua di dalam kamar, Gulf langsung menidurkan kekasihnya di atas tempat tidur. Dia juga tak lupa mengganti pakaian kekasihnya itu dan membersihkan tubuhnya dengan handuk basah.
**** Another scene.
02.01.2023
08.00
Hari telah menjelang pagi, namun Mew dan juga Gulf masih tidur dengan lelap di atas tempat tidur kamar hotel mereka. Mereka berdua satu kamar sedangkan Jom menempati kamar yang lain. Jom sudah berusaha membangunkan mereka berdua dengan menggetuk kamar mereka, tapi mereka berdua tetap tidak bangun.
Ketika hari mulai menjelang siang, Mew dan Gulf baru saja bangun dari tidurnya. Mereka lalu bersiap-siap untuk mencari makanan. Mew ingin makanan yang berkuah untuk mengurangi pengarnya setelah mabuk tadi malam. Dia tidak berani bertanya kepada Gulf, karena Gulf terlihat sedang dalam keadaan kesal sekarang.
10.30
“Aku minta maaf kalau aku berlebihan tadi malam.” Ucap Mew sambil menundukkan kepalanya.
“Jelaskan dengan lebih spesifik kesalahan Phi!”
“Maaf karena aku memeluk Tul semalam.”
“Aku tidak marah karena itu, tapi karena Phi minum berlebihan. Phi sangat mabuk semalam.”
“Apa aku melakukan sesuatu kepadamu?”
“Hmmm ..”
“Apakah pinggangmu terasa sakit sekarang?”
“Benarkah hanya itu yang kamu pikirkan saat ini?”
“Kalau aku sangat mabuk, apa yang bisa aku lakukan selain berhubungan seks denganmu? Aku tidak mungkin memukulmu kan?”
“Kamu memukul aku!”
“Huh? Dimana?”
“Tepat di hatiku…”
Mew kini berani menatap Gulf dan memandang Gulf dengan tatapan kesal.
“Apa? Kenapa menatapku seperti itu?”
Gulf kini sedang memarahi Mew padahal mereka berdua sedang berada di restoran untuk sarapan bersama. Mew sedikit merasa malu, tapi dia tidak berani menatap kekasih mudanya itu.
“Lihatlah! Wajah Phi sekarang tembem seperti bakpao. Phi terlalu banyak minum semalam.” Ucap Gulf sambil memperlihatkan foto Mew saat ini.
“Maaf…”
“Menyebalkan, aku tidak mau lagi ikut bersama dengan Phi.”
“Jangan donk yaang! Kamu harus ikut!”
“Jangan mabuk lagi! Minumlah semampu Phi, jangan berlebihan!”
“Baiklah…”
Setelah selesai memarahi Mew, Gulf kini mulai memakan makanannya yang baru saja sampai dan dihidangkan di atas meja. Mew juga memakan makanan itu dengan sangat lahap.
Setelah selesai sarapan, Mew yang belum benar-benar menghilangkan pengarnya kini mengajak Gulf untuk pergi berkeliling dan mencari bubur.
“Yaang, sudah kenyang belum?” Tanya Mew.
“Hmm, sudah. Kenapa? Phi masih lapar ya?”
“Aku pengen makan bubur.”
“Yaudah yuk cari!!”
Saat Mew dan Gulf sedang berada di dalam mobil yang sengaja mereka sewa selama beberapa hari, Gulf melihat video lucu dan menguploadnya ke instagram.


Sesampainya mereka di suatu tempat seperti pasar, mereka berdua akhirnya keluar dari dalam mobil. Tempat itu direkomendasikan oleh Tul, karena biasanya Tul membeli bubur di tempat itu.
“Kamu mau ngga yaang?” Tanya Mew.
“Ngga ahh aku sudah kenyang.”
“Yakin nih?”
“Iya yakin..”
“Yaudah deh, aku mau beli dua porsi saja. Yang satunya untuk Jom.”
“Hmmm….”
Mereka berkeliling sebentar sebelum kembali ke hotel. Mereka menghabiskan waktu berdua sedangkan Jom menghabiskan waktu sendirian dengan memanjakan dirinya sendiri. Dia tidak suka menjadi obat nyamuk diantara kakak dan kekasih muda kakaknya.
Author Point Of View Off
E49
Author Point Of View On
03.01.2023
Keesokan Harinya…
Tul mengajak Mew dan juga Gulf untuk pergi ke tempat pijat langganannya. Tul membayar semua pelayanan setelah selesai karena Tul ingin menjamu kedua tamunya yang istimewa itu dengan sangat baik.
“Phi, Phi tidak usah repot-repot seperti ini.” Ucap Gulf.
“Aku ingin menjamu kalian berdua dengan baik sekarang sebagai permintaan maafku karena tidak menjamu kalian kemarin.”
“Kami tidak apa-apa, kami berdua adalah pria dewasa, jadi bisa pergi sendiri ke tempat di mana kami berdua ingin pergi.” Ucap Mew.
“Aku tahu, tapi aku yang mengundang kalian. Sangat tidak sopan jika aku tidak menemani kalian selama berada di sini.”
“Aku tahu kalau kamu sedang sibuk.” Ucap Mew
“Tidak terlalu sibuk kok, sudah ada yang mengurus.”
“Hari ini kan hari peresmian resortmu. Kamu beneran ngga sibuk?" Tanya Mew
“Ngga kok, setelah ini aku akan mengajak kalian berdua ke resort keluargaku..”
“Aku tidak sabar ingin melihatnya.” Ucap Gulf.
Setelah selesai berbicara, Tul mengajak Mew dan juga Gulf untuk jalan-jalan ke resortnya. Gulf kagum melihat resort itu karena pemandangannya yang sangat indah. Mew kembali mengambil handphone dari dalam sakunya lalu mengambil beberapa foto untuk mengabadikan beberapa moment.
“Phi, pemandangan di sini sangat indah..” Ucap Gulf
“Hmm, di sini pemandangannya masih tampak asri karena masih banyak pepohonan dan belum terlalu banyak bangunan tinggi seperti di Bangkok.”
“Bukankah suasana seperti ini yang selalu kamu cari? Kamu bisa liburan ke tempat ini saat kamu memiliki waktu.” Ucap Mew kepada Gulf.
“Kenapa aku harus datang lagi ke sini kalau aku sudah pernah datang ke sini?”
“Bersama keluargamu..”
“Ohhh…”
Setelah puas berjalan-jalan di resort itu, Tul mengajak Mew dan juga Gulf pergi ke tempat beribadah yang berada di dekat resort itu. Tul sengaja mengajak mereka berdua ke sana, karena Mew menyukai tempat-tempat sakral dan Tul tahu tentang hal itu. Tempat ibadah itu juga sangat bersih dan pemandangannya sangat indah.
“Aku ingin membawa kalian berdua ke sebuah tempat yang sangat indah dan menenangkan jiwa.” Ucap Tul
“Hari ini, kemanapun kamu ingin mengajak aku dan Gulf, kami akan ikut bersamamu. Aku tahu kamu tidak akan mengecewakan kami.” Ucap Mew
Tul hanya tersenyum setelah mendengar kata-kata itu…
**** Another scene
Sesampainya di tempat beribadah itu, Mew mulai menyelusuri tempat itu bersama dengan Gulf dan meninggalkan Tul sendirian. Tempat itu bernama “Wat Pha Lat”. Tempat itu benar-benar sangat indah dan menenangkan jiwa seperti kata Tul.
Ketika Mew dan Gulf sedang berjalan-jalan, tibalah mereka di sebuah tempat di mana orang-orang sering berdoa. Mew menghentikan langkahnya dan mulai berdoa di tempat itu begitu pula dengan Gulf. Semenjak Gulf mengenal Mew, Gulf sedikit demi sedikit mulai berubah. Dia lebih rajin beribadah daripada sebelumnya dan kedua orang tuanya sangat senang melihat hal itu.
Setelah selesai berdoa, mereka memulai perjalanan mereka kembali. Kali ini mereka berdua mencari keberadaan Tul, karena mereka sudah selesai mengeksplore beberapa tempat. Tul menunggu mereka di suatu tempat.
“Phi…” Panggil Gulf.
“Hm?”
“Apa doa Phi tadi di sana?” Tanya Gulf.
“Apakah kamu penasaran?”
“Hmm…”
“Aku berdoa, semoga kamu adalah orang yang tepat untuk aku. Aku juga berdoa semoga karir kita berdua akan bagus terus kedepannya. Meskipun ada rintangan, kita berdua mampu menghadapinya bersama-sama.” Ucap Mew
“Semoga terkabul, amin…”
“Kalau kamu, apa doamu tadi di sana?”
“Aku minta kesehatan untuk keluargaku dan juga keluarga Phi sehingga kita dapat mencari uang yang banyak. Setelah mencari uang yang banyak kita berdua bisa menikah dan liburan bersama.”
“Hmm, amin..” Ucap Mew sambil tersenyum dan mengelus kepala Gulf dengan lembut.
Terkadang permintaan Gulf yang sederhana dan tidak muluk-muluk membuat Mew tersenyum sendiri. Gulf selalu bertingkah sesuai dengan usianya dan tidak ada yang dilebih-lebihkan. Itulah mengapa Mew menyukai Gulf.
Setelah mereka berdua bertemu dengan Tul, Mew dan juga Gulf kini melanjutkan kegiatannya. Hari itu Tul sengaja menemani sepasang kekasih itu berpergian mengelilingi Chiang Mai. Tul tidak merasa risih ketika menemani Mew dan Gulf, karena mereka tidak bermesraan di depan umum dan membuat Tul menjadi obat nyamuk.
**** Another scene
Mereka bertiga kini sedang berada di dalam mobil. Mew dan Gulf sedang melihat pemandangan sekitar sedangkan Tul fokus menyetir mobil sekarang.
“Mau makan apa kita siang ini?” Tanya Tul
“Aku terserah Phi saja, asalkan jangan ada seafood soalnya aku alergi dengan seafood.”
“Ohh okey, aku memiliki tempat makan yang menarik. Kayak kedai-kedai gitu, kalian berdua pasti suka.”
“Tempat yang pernah kamu bilang itu?” Tanya Mew.
“Hmmm….”
Tul kini mengendarai mobilnya dengan cepat. Mereka kini sudah merasa lapar karena hari sudah menjelang siang. Sesampainya mereka di tempat itu, tempat itu terlihat sangat ramai. Tul merasa bersalah karena mereka tidak bisa langsung masuk ketika sampai di tempat itu.

“Maafkan aku…”
“Tidak apa-apa Phi, berarti makanan di sini sangat enak kalau didatangi banyak pengunjung.”
“Apakah kalian mau menunggu sebentar?” Tanya Tul
“Hmmm…”
Mereka kini sedang menunggu giliran mereka untuk masuk ke dalam. Gulf yang sedang merasa bosan mengambil beberapa foto dari kejauhan. Setelah mengambil foto, dia mulai menscroll layar hpnya dan melihat beberapa video lucu. Gulf melakukan hal itu untuk membunuh waktu, dia sebenarnya tidak suka menunggu.
**** Another scene.
Mereka akhirnya masuk ke dalam kedai itu dan mulai memesan beberapa makanan. Mew terlihat sangat protektif ketika Gulf sedang memilih makanan di buku menu. Dia tidak ingin Gulf salah memilih makanan.
Setelah selesai memilih makanan, mereka kini menunggu makanan itu dibuat. Tul menceritakan pengalamannya kuliah diluar negeri. Mew dan Gulf mendengarkan cerita itu dengan sangat baik.
“Gulf, apa kamu tidak mau melanjutkan kembali kuliahmu ke S2?” Tanya Tul.
“Aku belum memikirkan hal itu Phi, aku mau fokus bekerja dulu.”
“Ohh, oiya kamu harus banyak berhati-hati bekerja di industri ini. Banyak orang yang memiliki muka dua. Mereka bisa kapan saja menusukmu dari belakang.”
“Hmm, Phi Mew selalu mengingatkan aku dan Phi Best selalu menjaga aku.”
“Syukurlah kalau kamu dikelilingi oleh orang-orang baik.” Ucap Tul.
“Dulu kami harus melakukan survive sendirian dan meraba-raba, kini kami melindungi junior kami dengan baik.” Ucap Mew
Setelah makanan itu jadi, pelayan kini menghidangkan makanan itu di meja makan. Setelah selesai dihidangkan, mereka kini memakan makanan itu dengan lahap.
“Bagaimana makanannya? Apakah rasanya enak?”
“Hmm, sangat enak Phi…”
Setelah selesai makan, Tul kembali menawari mereka kalau mereka ingin pergi ke suatu tempat. Mew dan juga Gulf memilih kembali ke hotel karena Mew dan Gulf mulai merasa lelah setelah pergi seharian.
“Apakah kalian ingin pergi ke suatu tempat?”
“Sepertinya kami ingin kembali ke hotel saja…” Ucap Mew.
**** Another scene.
Hari telah menjelang malam, Gulf masih malas-malasan di atas tempat tidur dan belum mandi. Mew sedikit merasa kesal karena Gulf lupa waktu kalau sudah sibuk dengan hpnya.
“Yaang, kamu ngga mandi?” Tanya Mew.
“Sebentar…”
“Yaang…”
“Phi ini berisik banget! Aku mandinya nanti…”
“Yaang…”
“Isshhhh…”
Mew yang kesabarannya habis langsung berjalan menghampiri Gulf lalu mengambil hpnya dan meletakkannya di atas meja. Gulf menatap ke arah Mew dengan tajam sekarang. Mew menggendong Gulf dan membawanya ke dalam kamar mandi.
“Aku bukan anak kecil!”
“Tapi kamu seperti anak kecil bagiku!”
“Aku bukan anakmu!”
“Iya kamu adalah pacar aku!”
Mew mulai membuka pakaian Gulf satu per satu.
“Aku bisa melakukannya sendiri!”
“Aku mau membantumu!”
“Issh, ngga usah!”
Mew kini menatap ke arah tubuh Gulf yang telah telanjang. Gulf yang melihat dan menyadari hal itu langsung mendorong Mew keluar dari dalam kamar mandi. Gulf sedang tidak mood melakukannya sekarang.
Author Point Of View Off
E50
Author Point Of View On
Keesokan Harinya…
04.01.2023
Hari ini Tul mau mengajak Mew dan juga Gulf untuk berjalan-jalan ke pasar dan membeli beberapa oleh-oleh untuk dibawa pulang. Mew dan Gulf berencana pulang hari ini sedangkan Jom sudah pulang dari kemarin dan mengambil penerbangan siang.
“Apa yang harus aku bawa untuk Mae, Pho, dan Phi ku?” Tanya Gulf yang kini sedang meminta pendapat Mew.
“Belikan saja tas atau beberapa pakaian! Mereka pasti akan merasa senang..” Ucap Mew.
“Ahh benar juga ya…”
“Barang-barang di sini semuanya bagus.” Ucap Tul.
Mew dan Gulf kini sedang memilih-milih barang. Mew yang sedari tadi sedang memilih-milih pakaian kini menunjukkan sepasang baju kepada Gulf.
“Yaang beli baju couple ini ya?” Mew menyodorkan dua pakaian dihadapan Gulf.
“Huh? Ngga mau ah…” Gulf menolak.
“Kenapa?”
“Baju couple kita sudah banyak, Phi.”
“Yaa di tambahin biar tambah banyak.”
“Terserah Phi saja deh…”
Kriiing… Kriiing…
Hp Gulf tiba-tiba berdering tanda seseorang sedang menelfonnya sekarang. Gulf pamit kepada Mew karena Maenya sedang menelfonnya sekarang.
“Siapa?” Tanya Mew
“Mae…”
“Ohh…”
Mew kini kembali menyibukkan diri dengan memilih-milih pakaian. Tul yang memperhatikan sedari tadi mencoba memberikannya saran.
“Coba saja kalau kamu mau nyobain bajunya! Kalau kamu ngga pakai, bagaimana kamu bisa tahu kalau baju itu pantas atau tidak kamu kenakan.” Ucap Tul.
“Emangnya boleh dicoba?” Mew menatap Tul dengan ragu.
“Bolehlah ..”
“Baiklah, akan aku coba. Oiya, dimana ruang gantinya?”
“Di sana…” Ucap Tul sambil mengarahkan tempatnya.
Mew akhirnya mencoba pakaian itu dan terlihat tampak sangat cocok di tubuhnya. Mew meminta bantuan Tul untuk mengambil beberapa foto.
“Tunggu sebentar, aku akan meminjam kacamata Gulf dulu..” Ucap Mew.
Mew berjalan keluar untuk mencari Gulf dan meminjam kacamatanya. Gulf meminjamkan kacamatanya itu yang dia bawa di dalam tasnya. Setelah mendapatkan kacamata itu, Mew kembali ke dalam.
Disisi lain…
Gulf kini sudah berada di luar dan sedang berada di tempat yang sepi. Gulf mengangkat telfonnya itu langsung setelah dia berada di tempat yang sepi.
“Hallo Mae…” Sapa Gulf
“Kapan kamu pulang nak?”
“Hari ini Mae..”
“Ohh ..”
“Ada apa Mae?”
“Apakah Phi Best sudah menghubungimu?”
“Memangnya ada apa?”
“Dia menyuruh Mae menelponmu dan menanyakan tentang kepulanganmu."
“Kenapa dia menanyakannya?”
"Katanya, kamu harus pulang karena ada beberapa pekerjaan yang harus kamu lakukan.”
“Ohh, baiklah.”
“Apa kamu baik-baik saja selama berada di sana?”
“Hmm, Phi Mew menjaga aku dengan sangat baik kok Mae.”
“Kamu sedang berada di mana sekarang? Kenapa di sana ramai sekali?”
“Aku sedang berada di pasar Mae. Phi Tul mengajak aku ke sini.”
“Ohh…”
“Sudah ya Mae, Phi Mew dan Phi Tul pasti sudah menunggu aku di dalam.”
“Iya sayang…”
Dalam pikiran Gulf kalau Phi best belum menghubunginya berarti pekerjaannya itu masih bisa ditunda sampai dia kembali nanti.
Setelah selesai menelfon Ibunya, Gulf kembali ke dalam dan berjalan menghampiri Mew. Mew sudah membeli baju yang ingin dia beli tadi. Mew yang penasaran akhirnya bertanya kepada Gulf.
“Kenapa Mae menelfonmu?”
“Ohh itu, karena masalah pekerjaan.”
“Kamu memiliki jadwal pekerjaan hari ini?”
“Tidak, aku hanya harus mengupload beberapa foto di instagram. Aku sudah melakukan beberapa pekerjaan sebelum tahun baru..”
“Ohh, bagaimana dengan syuting lakornmu?”
“Masih libur awal tahun, mungkin tanggal 6 baru akan kembali dimulai.”
“Ohh…”
Gulf kini kembali memilih-milih beberapa barang yang menarik untuknya. Setelah selesai memilih, dia langsung membayar semua barang-barang itu.
Setelah selesai membeli beberapa oleh-oleh, mereka kembali pergi ke suatu tempat yang menarik di Chiang Mai. Sepanjang perjalanan, Gulf selalu fokus ke layar hpnya agar dia tidak merasa mengantuk sedangkan Mew kini masih terus mengajak bicara Tul yang kini sedang menyetir.


Gulf meng-upload beberapa reels di akun instagramnya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja. Dia sering melakukan hal seramdom ini dan terkadang membuat fans sampai geleng-geleng kepala.
**** Another scene.
Mew dan Gulf akhirnya pulang ke Bangkok. Yang awalnya mereka hanya membawa satu koper, kini mereka membawa dua koper. Koper itu memuat beberapa oleh-oleh untuk keluarga mereka.
“Yaang, nanti aku langsung ke apartemenmu saja ya?" Mew sedang meminta izin untuk pulang ke apartemen Gulf.
“Huh? Kenapa Phi ke apartemenku?”
“Yaang, kita sudah lama log ngga…”
“Ngga ya! Aku capek!”
Mew hanya tersenyum ketika sang kekasih menolak keinginannya. Mew sebenarnya kesal tapi wajah ketakutan sang kekasih yang terlihat lucu di mata Mew justru membuat Mew tersenyum bukannya merasa kesal.
“Boleh ngga aku ke apartemenmu?” Tanya Mew.
“Boleh kok, Phi.”
“Aku kira…”
“Jangan suka mengira-ngira ihh! Menyebalkan!”
Sesampainya mereka di Bangkok, benar saja, Mew kini pulang ke apartemen Gulf dan tidur di sana selama semalam dan tidak melakukan apa-apa karena mereka berdua merasa kelelahan setelah liburan.
Keesokan Harinya…
05.01.2023
Hari telah menjelang pagi, Mew dan Gulf baru saja bangun dari tidurnya. Setelah pulang dari Chiang Mai bersama-sama, hubungan mereka berdua kini semakin terasa erat. Meskipun diterjangn kapal hantu, tetap saja mereka berdua tidak akan pernah goyah.
“Kapan Phi akan pulang dari apartemenku hm?” Tanya Gulf
“Jangan usir aku donk sayang!” Ucap Mew.
Mereka tidur sambil berpelukan semalam dan membuat tangan Mew sedikit kesemutan. Gulf mencoba memijit kecil tangan Mew itu agar meredakan kesemutannya.
“Bagaimana? Sudah mendingan?”
“Iya sayang…”
Setelah memijit tangan Mew, Gulf kini bangkit dari atas tempat tidur lalu berjalan menuju ke dalam dapur dan menyiapkan makanan untuk Mew. Ini apartemennya, jadi tugasnya menjamu tamunya yang sering datang tanpa diundang itu.
“Maaf, hanya ada roti..” Ucap Gulf.
“Tidak apa-apa.”
“Jam berapa Pgi akan pulang nanti?”
“Kayaknya nanti sore aku baru pulang. Aku belum puas kangen-kangenan sama kamu.”
“Ishhh…” Gulf sedikit bosan mendengar kata rindu dari kekasihnya padahal mereka berdua sering bertemu.
“Kamu ini kangen mulu, padahal kita sering ketemu.”
“Bukan rindu itu, tapi aku rindu ini.” Mew membawa salah satu tangannya ke pipi pantat Gulf lalu meremasnya.
“Mandi bersama.”
“Huh?”
“Ayo mandi bersama dan lakukan itu bersama dengan aku, tapi janji ya hanya sekali.” Ucap Gulf.
“Ngga ahh dua kali.”
“Ngelunjak banget jadi orang!”
“Kalau begitu, bagaimana kalau tiga kali.”
“Dua kali dan tidak lebih.”
“Oke deh sayang…”
Mew akhirnya menyetujui hal itu daripada tidak mendapatkan jatah sama sekali dan menurut Mew ini lebih baik karena dia bisa mendapatkan jatah meskipun dibatasi hanya satu atau dua ronde.
**** Another scene.
Hari telah menjelang malam, Mew yang baru saja sampai langsung melakukan siaran langsung tiktok. Dia tidak merasa capek dan malah memiliki tenaga yang ektra hari ini berkat sang kekasih.
Setelah melakukan live, Mew meng-upload foto tubuhnya yang seksi.

Lalu beberapa menit kemudian Gulf mengupload video hazard, dimana hazard sedang marah terhadap sesuatu.

Interaksi mereka berdua di media sosial meskipun tidak secara langsung tetap saja terlihat sangat lucu.
Keesokan Harinya…
06.01.2023
Mew dan Gulf kini mulai kembali bekerja. Mereka kembali bekerja setelah liburan awal tahun bersama-sama. Sebelum memulai aktivitas, mereka saling menghubungi satu sama lain terlebih dahulu.
“Yaang, dimana?” Tanya Mew
“Aku sudah berada di lokasi syuting. Phi sekarang mau kemana?”
“Ohh aku mau pergi ke kantor Chanel One31. Aku ingin menyapa beberapa produser yang bekerja untuk lakornku.”
“Aku tidak sabar melihat lakorn Phi.”
“Aku juga tidak sabar melihat lakornmu.”
Setelah menelfon Gulf, Mew kini bersiap untuk pergi bersama dengan adik dan juga Mamanya. Dia sengaja mengajak keluarganya kecuali Papanya untuk menyapa dan membawa beberapa minuman untuk beberapa rekan kerja Mew di sana.
Author Point Of View Off
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
