Saturday Night, In Your Room E56 - E60

0
0
Deskripsi

E56

Author Point Of View On

21.01.2023

Hari ini Mew sengaja pulang ke rumah setelah sibuk melakukan syuting selama beberapa hari kemarin. Hari ini adalah hari ulang tahun Papanya, makanya Mew meluangkan waktu untuk merayakan hari ulang tahun Papanya hari ini. Mereka kini sedang makan bersama di ruang makan.

"Nak, bagaimana hubunganmu dengan Gulf sekarang? Apakah berjalan dengan baik?" Tanya Papa Mew di sela-sela acara makan siang bersama itu.

"Hmm, hubungan kami berdua masih baik-baik saja."

"Apa kamu sering bertemu dia akhir-akhir ini?"

"Kami berdua sering meluangkan waktu untuk saling mengunjungi satu sama lain. Meskipun sibuk, tapi tetap kami menyempatkan diri."

"Ohh...."

"Ada apa memangnya Paa?"

"Ohh, aku kira hubungan kalian berdua tidak berjalan dengan baik, karena dia jarang datang ke sini sekarang."

"Itu karena kami berdua sama-sama sibuk, makanya dia tidak bisa datang ke rumah kita."

Setelah pembicaraan itu selesai, Mew dan Papa Mew kini melanjutkan makan siangnya. Keluarga Mew kini sedang berkumpul untuk merayakan ulang tahun Papanya. Sejak Gulf mulai sibuk dengan syutingnya, Mew sering kembali ke rumah untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Mew bukan tipe orang yang akan merengek kepada Gulf yang sedang sibuk bekerja, hanya karena merasa kesepian dan minta untuk diperhatikan. Dia bukan seorang wanita dan Mew juga paham bagaimana hubungannya saat ini dengan Gulf. Hubungan yang dewasa dimana mereka saling mengerti dan memahami satu sama lain tanpa harus menuntut.

Mereka berdua terkadang sadar akan pentingnya waktu yang mereka habiskan bersama sehingga terkadang mereka menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama di sela-sela kesibukan mereka berdua. Sikap dewasa Mew membuat dia selalu bersikap tenang dan berpikir positif. Gulf awalnya sedikit khawatir kalau kekasihnya itu marah, tapi semakin kesini, mereka berdua bisa saling memahami satu sama lain.

Mew yang baru saja selesai makan siang bersama keluarganya, kini berjalan masuk ke dalam kamar dan langsung menghubungi seseorang dengan mengiriminya pesan karena takut mengganggu orang itu bekerja. Dia merindukan orang itu karena mereka berdua sibuk dan tidak saling bertemu satu sama lain selama beberapa hari.

"Apa kamu sibuk?"

"Tidak, ada apa?"

"Kamu sedang apa?"

"Lagi istirahat Phi, ada apa hm? Merindukan aku?"

"Aku akan bohong jika aku mengatakan 'tidak'."

"Aku juga..."

Mew kini tersenyum ketika mengetahui bahwa Gulf juga merindukannya. Namun....

"Keren ya, kemarin dia debut di ig storymu dan sekarang dia debut di akun official mu. Aku lihat dia juga mendukung pekerjaanmu dengan mengunjungi salah satu food truck yang ada foto kamu terpajang di sana. Apakah kalian sudah melangkah melewati batas sekarang?"

"Siapa?"

Mew mengirimkan beberapa gambar yang dia ambil dari twitter.

Mew mengirimkan beberapa gambar yang dia ambil dari twitter

"Kami baru saja selesai syuting. Semua orang ada di acara itu dan tidak hanya Gina saja. Ada Phi Kao dan ada juga yang lain."

"Ohh.."

"Hanya Ohh?"

"Ohh..."

"Cemburu?"

"Hanya iri kepada seorang pria tampan yang kini memiliki ribuan penggemar."

"Bilang saja kalau Phi cemburu kepada aku karena Gina kan? Phi juga memiliki ribuan penggemar, sama seperti aku."

"Aku tidak cemburu, kamu tidak melakukan apapun yang membuat aku cemburu.."

"Kalau begitu biarkan aku meng-upload beberapa foto ketika aku sedang beradegan ciuman dengan wanita itu."

"Itu lebih baik, kamu bisa mempromosikan lakornmu juga. Dan mari kita mengakhiri ini semua."

"Aku hanya bercanda.."

"Tapi aku tidak.."

"Aku tidak akan meng-upload apapun kecuali beberapa potongan video yang dikirim dari chanel itu dan menyuruh aku untuk mempromosikannya."

"Katakan kepadaku jika kamu mulai menyukainya, karena aku akan mundur. Aku sudah sering mengatakan ini dan aku serius."

"Aku hanya bercanda!"

Gulf sedikit merasa takut dan langsung menelepon Mew. Dia hanya bercanda sekarang dan Mew menanggapinya dengan serius.

Disisi lain..

Mew kini sedang tersenyum penuh kemenangan ketika melihat Gulf langsung menghubunginya. Dia berpura-pura sedang akting marah ketika Gulf menelponnya.

"Hallo..." Mew menyapa Gulf.

"Apa kamu marah?"

"Aku tidak marah kok."

"Jangan marah ya! Ada acara syukuran kecil-kecilan tadi di lokasi syuting karena sebentar lagi syuting lakorn kami akan segera berakhir, makanya ada banyak food truck. Aku tidak tahu kalau Gina melakukan itu, karena setelah selesai syuting, aku selalu mengabaikannya."

"Ohh..."

"Phi masih marah ya?"

"Tidak..."

"Jangan marah! Aku ngga ada hubungan apa-apa sama Gina."

"Hmmm...."

"Phi...."

"Aku tidak marah!"

"Jangan marah!"

Gulf yang kesal kini membalikkan semuanya kepada Mew. Dia tidak ingin dimarahi makanya dia melakukan hal itu kepada Mew.

"Phi juga bersalah!"

"Aku?"

"Phi telah mengirim foto seksi Phi kepada aku. Aku ngga marah kok kalau Phi mengirimkan foto itu, hanya saja itu terlihat berlebihan apalagi ada wanita di depan Phi."

"Foto seksi apa?"

"Foto dari lakorn Phi."

"Huh? Aku mengirimnya kepadamu?"

"Bukan, tapi kamu mengirimnya di igs mu." Ucap Gulf

"Ohh, aku kira aku mengirimkannya kepadamu."

"Issshh sama saja! Kan aku lihat..."

"Aku sedang bersama Davi saat itu."

"Aku kesal! Ngga perlu dijelaskan juga!"

"Sayang...."

"Menyebalkan, memangnya hanya Phi yang bisa merajuk? Aku juga bisa!"

"Sayang ..."

"Jangan cemburu lagi sama Gina! Gina mungkin menyewa food truck itu dengan uangnya sendiri. Itu patut dihargai.."

Gulf kini berbalik kesal kepada Mew. Mew hanya menggelengkan kepalanya ketika dia tidak bisa berdebat lagi dengan Gulf, karena Gulf tiba-tiba kesal kepadanya dan memiliki alasan lain untuk memarahinya.

"Papa mengundangmu untuk acara makan malam besok." Ucap Mew yang langsung membuat Gulf melupakan kekesalannya kepada Mew.

"Akan aku usahakan ya. Syuting lakorn ini benar-benar sangat lama dan panjang. Syutingnya dilakukan dari pagi sampai malam."

"Jangan lupa untuk mengajak Pho dan Mae!"

"Huh?"

"Kenapa kamu terdengar seperti orang yang terkejut begitu?"

"Ak-aku belum siap."

"Apa maksudmu? Hanya makan malam biasa bukan acara lamaran!"

"Ohh..."

"Ohh?"

"Ak-aku masih terkejut Phi, karena kamu tiba-tiba mengajak Mae dan Pho untuk pergi ke acara makan malam bersama dengan keluargamu."

"Tidak apa-apa, ini acara makan malam hanya untuk merayakan ulang tahun Papa."

"Baiklah..."

Setelah selesai menelpon Gulf, Mew kini bersiap-siap untuk pergi ke apartemennya dan mengambil pakaian yang akan digunakannya nanti. Dia memiliki acara nanti malam sehingga dia mempersiapkan pakaiannya mulai dari siang hari. Beberapa pakaian yang ingin dia pakai, dia tinggal di apartemen sehingga dia harus mengambilnya lebih dahulu.

**** Another scene.

Gulf yang sedang sibuk kini meng-upload beberapa pekerjaan dan merepost ulang updatetan igs dari teman-temannya. Gulf dengan kerandomannya yang ada di dalam otak, tiba-tiba saja meng-upload reels setelah meng-upload foto ataupun video dari teman-temannya itu.

 Gulf dengan kerandomannya yang ada di dalam otak,  tiba-tiba saja meng-upload reels setelah meng-upload foto ataupun video dari teman-temannya itu

Entah apa maksud dan tujuannya meng-upload igs itu sekarang. Setelah itu, Gulf masih melanjutkan syutingnya sampai malam.


Author Point Of View Off

Hai... Hai...
Happy Anniversary Waanjai ke-3...
Semoga kalian akan terus bersama seperti ini sampai akhir mereka nanti benar-benar menikah ya...

Semoga kalian akan terus bersama seperti ini sampai akhir mereka nanti benar-benar menikah ya


"Yaang sudah tiga tahun..."

"Hmmm...."

"Dan sebentar lagi kita akan menikah."

"Hmmm..."

"Mau aku atau kamu yang ngucapin?"

"Aku saja, toh sama saja."

"Oke..."

Itulah kira-kira percakapan yang terjadi malam ini. Mereka berdua tidur bersama sambil berpelukan.


Sebenarnya tadi mau update tapi Wattpad eror. 😭

Percakapan….

Author Point Of View On

20.01.23

Gina dan managernya kini sedang duduk di ruang tamu apartemen Gina. Gina dan managernya sedang sibuk menatap layar hpnya masing-masing sambil terus men-scroll layar hp itu. Manager Gina tiba-tiba memiliki ide dan mengatakan idenya itu kepada Gina.

"Nong, apakah kamu tidak ingin memesan food truck untuk besok?" Tanya Viviz kepada Gina.

"Huh? Untuk apa?" Gina kini menatap ke arah managernya itu dengan bingung.

"Ya untuk acara besok."

"Bukankah itu hanya akan membuang-buang uang Phi? Lagi pula food truck dari fans Phi Gulf pasti sudah memenuhi halaman lokasi syuting."

"......."

"Aku juga tidak memiliki fans yang royal seperti yang Phi Gulf miliki. Bukankah itu akan sangat mahal? Kita harus berhemat Phi. Bukankah aku belum memiliki tawaran kerja lagi?"

"Tidak Nong, justru ini kesempatan bagus untuk kamu. Kita bisa sedikit berinvestasi sekarang untuk mendapatkan hasil yang banyak besok. Kamu bisa mendapatkan perhatian dari Gulf dengan cara seperti ini."

"......"

"Kita tunjukkan kepada Gulf bahwa kalian berdua juga memiliki fandom dan sudah terbentuk. Meskipun lakorn kalian belum tayang, tapi fandom kalian berdua sudah terbentuk."

"Kalau begitu, pesankan satu untukku besok Phi! Aku mau minuman karena di lokasi sangat panas."

"Hmmm..."

"Phi, apakah Phi yakin? Aku tidak yakin bisa mengalahkan fandom mereka yang besar."

"Nong, tenang, aku akan membuat mimpimu menjadi nyata. Aku akan membuat fandom GulfGina jauh lebih besar dari fandom menjijikan itu. Bagaimana bisa pria berpasangan dengan pria? Itu menjijikan..."

Gina kini tersenyum lebar ke arah managernya itu. Gina semakin jatuh dalam ketampanan Gulf, tapi Gulf terus mengabaikannya. Gina ingin menyerah tapi sang manager terus menyemangatinya. Sudah berbagai cara Gina lakukan sampai yang terakhir dia sengaja bersikap usil dan bersikap sok asik, tapi Gulf tetap saja susah untuk di dekati.

Terakhir, Gina bersikap cool seperti yang Phi Mew dulu lakukan tapi justru Gulf semakin menjauh darinya. Gina tidak tahu dengan cara apa lagi dia merayu Gulf. Terkadang Gina merasa bukan Gulf yang justru tertarik kepadanya, malah orang lain yang terpikat akan pesonanya.

**** Another scene.

Gulf sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan membawanya keluar dari kamar. Best yang saat itu sedang duduk beristirahat cukup bingung ketika melihat Gulf yang sedang berjalan keluar kamar sambil membawa sesuatu di tangannya.

"Itu apa Nong?" Tanya Best

"Itu kado untuk Papa."

"Papa? Bukankah kamu memanggil Ayahmu dengan panggilan Pho?" Tanya Best

"Papa Phi Mew, Phi."

"Ohhh..."

"Aku sengaja membelikan jam pas di Korea kemarin untuk kado ulang tahunnya. Bisa tolong bungkuskan?" Gulf meminta tolong kepada Best

"Tentu saja bisa Nong.."

"Aku tidak bisa mengantarkannya besok. Kalau aku menyuruh Phi Best, apakah aku berlaku tidak sopan?"

"Ahh, bagaimana kalau menitipkannya kepada Phi Mew saja?"

"Tapi Phi Mew juga sibuk sekarang."

"Simpan saja di apartemennya besok. Dia akan mengambilnya dan membawanya kepada Papanya."

"Ide yang bagus, aku akan menghubungi Phi Mew nanti."

"Hmmm..."

Gulf memberikan jam tangan itu kepada Phi Best dan berjalan kembali menuju ke kamarnya. Di dalam kamar, Gulf segera mencari hpnya dan menghubungi seseorang.

"Hallo..." Sapa orang itu dari seberang telepon.

"Apa aku mengganggumu Phi?"

"Tidak, aku baru saja selesai melakukan sesuatu."

"Ohh..."

"Ada apa?"

"Aku hanya ingin bilang kalau aku ingin memberikan kado untuk Papa. Aku akan menaruhnya di apartemen Phi besok saat aku berangkat kerja."

"Tidak usah repot-repot, sayang."

"Ini tidak merepotkan! Papa sangat baik kepadaku, jadi aku ingin berbuat baik juga kepada Papa."

"Terserah kamu saja, lakukan apa yang kamu sukai."

"Hmm, jangan lupa mengambil dan membawanya saat Phi pulang ke rumah!"

"Iya sayang..."

"Yasudah, aku tidur dulu ya! Aku sudah sangat mengantuk .."

"Hmm, selamat tidur.. mimpi yang indah..."

"Hmmm...."

Gulf mematikan telpon itu lalu segera tidur karena dia sudah merasa mengantuk sekarang. Gulf merasa sangat kelelahan karena dia bekerja seharian hari ini.

Author Point Of View Off

Oke, sampai di sini dulu..
Sumpah, entah bagaimana ide ini muncul. Ini semua karena foto ini

Tapi foto ini tenggelam dan tidak terlihat lagi di twitter 🀣

Tapi foto ini tenggelam dan tidak terlihat lagi di twitter 🀣. Dosa ngga sih ngetawain ini soalnya ngga ada fans yang bantu dia buat nge up ini biar trending. Ya meskipun dia kembali debut di igs Gulf ya aku ngga peduli, kan Gulf orangnya profesional.

Apa karena aku hanya mengikuti akun Waanjai makanya ngga kelihatan?
Tapi aku lihat #GulfKanawut di twitter, tapi ngga ada juga. Kasihan ....

Selamat pagi...

E57

Flashback On

Gulf Point Of View On

Mereka mengatakan kalau orang yang bermasalah seperti aku hanya cocok dengan orang yang bermasalah juga, jadilah mereka menjodohkan aku dengan Gina. Gina terlihat seperti gadis baik-baik seperti pada umumnya, namun dibalik imej yang selalu dia tampilkan itu, dia pernah merusak hubungan orang lain.

Apakah sefatal itu kesalahanku yang aku buat? Orang lain yang menilai, berarti memang fatal..

Aku menghela nafasku dengan kasar berkali-kali sampai seseorang yang aku tunggu menatapku dengan cemas. Aku membuka topi dan juga jaketku ketika orang yang aku tunggu itu datang.

"Apakah kamu baik-baik saja, Gulf?" Tanya Phi Mild kepadaku.

Kami berdua berjanji untuk bertemu di sebuah cafe. Aku sedang ingin bertemu dengannya dan ingin bercerita banyak dengannya. Kebetulan dia libur hari ini sehingga aku bisa mengajaknya bertemu. Dia adalah salah satu temanku yang aku percaya. Dia juga orang yang selalu mendukung hubunganku dengan Phi Mew.

"Haruskah aku baik-baik saja?" Tanyaku kepadanya sambil menatap kedua matanya dengan tatapan serius.

Aku ingin menyalurkan rasa sedih dan juga rasa cemasku kepada orang yang sedang berada di hadapanku ini sehingga dia bisa merasakan dan mengerti perasaanku saat ini.

"Ada apa hm?"

"Beberapa potongan video saat kita sedang workshop TTTS, saat aku sedang bercanda dan meniru orang yang cacat kini tersebar di media sosial. Orang-orang mengatakan bahwa itu tampak berlebihan. Ak-aku merasa sedikit takut dengan pendapat orang lain mengenai potongan video itu."

"Apakah akun itu berasal dari akun fans Phi Mew?" Tanya Phi Mild kepadaku.

"Bukan, video itu malah disebarkan oleh salah satu akun Waanjai. Aku tidak tahu apa maksud dan tujuannya. Apakah kemungkinan dia kecewa karena kami tidak pernah memiliki moment lagi atau kah ....?"

"Ahh aku tahu, tidak apa-apa. Kita semua tahu kalau itu hanya bercandaan dan itu juga sudah terjadi di masa lalu."

"Tapi...."

Para pemain dan kru mungkin mengerti, tapi lain halnya dengan fans. Fans tidak tahu apa-apa mengenai kejadian itu. Mereka akan percaya dengan apa yang mereka lihat tanpa bertanya terlebih dahulu.

"Apakah itu mengganggumu sekarang?"

"Dalam pekerjaanku mungkin belum atau mungkin tidak akan terganggu, tapi ..."

"Tapi kenapa?"

Industri ini sedang tidak baik-baik saja sekarang. Banyak aktor yang mendapatkan masalah karena masa lalunya. Aku? Hanya tinggal menunggu waktu saja kapan aku akan terkena masalah. Ini pikiran jahat yang selalu membuat moodku buruk.

"Tapi entah mengapa aku merasa cemas. Aku tidak tahu seberapa banyak fans yang akan tetap tinggal dan mendukung aku meskipun aku pernah melakukan kesalahan seperti itu. Beberapa orang tidak dapat mentolerir kejadian ini karena mereka pernah menjadi korban."

"Phi Mew saja bisa survive dengan masalahnya itu, kamu tentu saja bisa melaluinya. Jika kami dimintai penjelasan kelak, kami akan senang hati menjelaskannya kepada fans tentang kejadian hari itu, jadi jangan khawatir ya..."

"Terima kasih karena telah membuat aku tenang..."

"Hmmm...."

"Kamu pasti bisa melaluinya, Gulf. Aku percaya kepadamu..."

Mengingat kejadian di tahun lalu, Phi Mew sampai menyewa seorang pengacara karena haters yang keterlaluan. Dia juga datang ke psikolog karena memiliki masalah mental. Seberat itu...

"Masalahnya, masalah Phi Mew bisa dimaklumi dengan mudah oleh orang lain. Itu semua terjadi hanya karena dia tidak bertemu dengan orang yang tepat saja. Saat itu mungkin pria itu tidak terbiasa dengan perhatian yang diberikan oleh Phi Mew."

"Lalu? Apa bedanya dengan kamu?"

"Ak-aku... Aku pikir kesalahanku fatal seperti milik Gina sehingga tidak ada seorangpun dapat memaafkan aku. Aku terlalu berdosa Phi karena menghina ciptaan Tuhan. Aku menjadikan kekurangan mereka sebagai bahan lelucon. Entah apa yang aku pikirkan saat itu. Aku merasa menyesal."

"Gulf, tenanglah! Jangan terlalu dipikirkan! Semua orang pernah melakukan kesalahan seperti itu."

"Aku tidak bisa merasa tenang..."

"Sudah membahas ini dengan Phi Mew?"

"Aku yakin dia pasti tahu mengenai hal ini, tapi aku tidak ingin membahas apapun dengannya. Dia saja sudah sibuk dengan masalah yang dimilikinya dan aku tidak mau menambahi bebannya."

"Hufft, cukup rumit..."

"Hmmm..."

"Aku punya ide!"

"A-apa?"

"Untuk kembali memenangkan hati fansmu sebaiknya kita ucapkan Happy Annivesarry yang ketiga untuk Waanjai?"

"Apakah itu akan berhasil?"

"Hmm, aku akan mencoba membantumu. Kita harus mencoba semuanya agar bisa memenangkan hati fans lagi."

Apakah dengan melakukan ini, mereka akan memaafkan aku? Aku harus mencobanya. Sejujurnya, sampai detik ini aku masih berada di zona nyamanku, karena seseorang yang benar-benar melindungi aku. Aku tahu kalau dia sering mendapat hujatan karena selalu melindungi aku.

Gulf Point Of View Off

Flashback Off

Author Point Of View On

24.01.2023

Rencana Mild benar-benar berhasil. Setelah beberapa spill-an yang dia lakukan, mereka berdua akhirnya melakukan rencana itu di tanggal 21.01.2023 kemarin. Toh tidak ada yang marah karena Mew dan Gulf benar-benar berpacaran.

Namun, tidak semuanya berjalan dengan lancar. Lagi dan lagi beberapa fans toxic menyalahkan Mew.

Kata Mereka, "Phi Mew tidak mengingat mereka..."

"Kenapa wajahmu terlihat cemberut begitu?" Tanya Mew kepada Gulf

Mereka berdua kini sedang berada di dalam apartemen Mew. Gulf datang ke apartemen kekasihnya itu karena merindukannya. Mew tidak melarang Gulf untuk datang ke apartemennya meskipun di jadwal Mew yang sibuk. Mereka menghabiskan waktu bersama-sama sekarang.

"Karena aku, Phi kembali disalahkan." Gulf menundukkan kepalanya dengan lesu.

"Aku tidak apa-apa. Apa kamu baik-baik saja sekarang?"

"Hmm, namun video itu masih muncul."

"Mereka akan segera melupakannya. Aku akan coba mengalihkan mereka."

"Hmm..."

"Mereka sangat lucu..." Ucap Mew dengan tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Iya, karena mereka seharusnya menyadari aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Siapapun yang mengucapkan seharusnya tidak menjadi masalah karena kita adalah satu, tapi tetap saja lagi lagi aku yang disalahkan."

"Maafkan aku..."

"No, kenapa kamu yang harus minta maaf? Kamu tidak salah apa-apa."

Mild menceritakan kegelisahan Gulf kepada Mew. Mild sengaja menceritakan itu karena ini adalah masalah Mew juga. Gulf adalah kekasih Mew, maka dari itu Mew harus tahu semua hal tentang Gulf.

"Ak-aku..."

"Aku tidak apa-apa. Aku terbiasa dan hanya mengabaikannya. Jika aku tidak bisa mengabaikannya, aku akan menyuruhmu datang atau aku akan datang kepadamu dan memelukmu seperti ini." Mew berjalan menghampiri Gulf lalu memeluknya.

Mereka kini saling memandang satu sama lain. Mew mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Gulf. Gulf tersenyum setelah mendapatkan ciuman yang beberapa hari belum dia dapatkan karena padatnya jadwal keduanya sehingga tidak dapat bertemu hanya untuk melepaskan rindu.

Author Point Of View Off

Author Point Of View Off
Selamat malam semuanya

Selamat malam semuanya.... 😁

E58

Author Point Of View On

25.01.2023

Di lihat dari beberapa media sosial (Twitter, Tiktok, dan Instagram), sebagian besar Waanjai kini tengah mempersiapkan sesuatu untuk merayakan hari pertemuan Mew dan juga Gulf yang keempat. Mereka merayakannya dengan cara yang berbeda-beda. Mereka cukup sibuk memposting momen-momen lama Mew dan juga Gulf untuk mengingat kembali momen-momen pertemuan pertama mereka.

"Apa ini? Kenapa di tiktokku penuh dengan postingan tentang Mew dan Gulf?" Davikah menatap ke layar hpnya sambil menekuk kedua alisnya.

Davikah yang penasaran langsung melihat caption yang disertai hastag di video tiktok itu. Davikah langsung tersenyum setelah membacanya. Setelah melihat video itu, dia langsung pergi mencari Mew.

Ternyata tidak hanya fans Mew dan Gulf saja yang antusias dengan hari perayaan pertemuan Mew dan Gulf itu, namun begitu pula dengan orang lain. Ketika fans Mew dan Gulf merayakan pertemuan Mew dan Gulf itu, di sisi lain sahabat-sahabat baik Mew dan Gulf juga ikut merayakan hal yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Davikah yang sedari tadi mencari Mew kini berjalan menghampiri Mew ketika melihatnya sedang menyendiri di ujung ruangan.

"Mew, kamu mau mengajak Gulf kencan ke mana nanti malam?" Tanya Davikah kepada Mew dengan tiba-tiba.

Mew yang sedari tadi sibuk memainkan hpnya kini menatap Davikah dengan tatapan bingung. Hampir semua orang di lokasi syuting tahu bahwa besok adalah perayaan hari pertemuan Mew dan Gulf yang ke empat. Davikah sangat antusias serta mendukung temannya itu ketika temannya itu sedang merayakan momen-momen yang berharga di dalam hidup mereka.

"Ak-aku belum tahu mau mengajaknya ke mana. Apa kamu punya saran?" Tanya Mew kepada Davikah.

"Kamu bertanya kepadaku?"

Menyadari bahwa mereka berdua tidak bisa begitu saja keluar dan berkencan di tempat umum, Mew kini mulai berpikir keras untuk mencari tempat yang romantis untuk berkencan dengan Gulf tanpa gangguan seorang pun fans. Sepanjang hari ini dia berpikir, namun belum menemukan tempat itu. Mew yang menyerah pada akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada Davikah.

"Hmmm..."

"Apakah kamu percaya kepadaku?"

"Aku sedang serius sekarang!"

"Aku juga sedang serius sekarang. Apa kamu pikir aku sedang bercanda kepadamu?"

"....."

"Kamu mau aku menyarankan tempat yang bagus untukmu kan?"

"Hmm, di mana?"

"Pelabuhan."

"Pelabuhan?"

"Pelabuhan Khlong Toei." Ucap Davikah

Mew kini mengerutkan keningnya dan menatap ke arah Davikah dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Dia sedikit merasa terkejut karena Davikah menyarankannya tempat ini.

"Apa kamu tidak salah memberikan saran kepadaku?"

"Hmm, orang yang ada di sana tidak akan mengenali kalian berdua sama sekali. Mereka yang ada di sana biasanya kebanyakan berasal dari luar negeri sehingga tidak akan ada satupun yang mengenali kalian berdua."

"Apa yang bisa dilihat ditempat itu? Hanya ada kapal besar, kontainer, dan di sana juga mungkin akan tercium bau yang tidak enak seperti bau bahan bakar."

"Bagaimana kalau dermaga di dekat Grand Place? Aku yakin tempat seperti itu tidak terlalu banyak di kunjungi saat malam hari."

"Tha Maharaj maksudmu?"

"Hmm...."

"Bukankah tempat itu sangat ramai kalau malam hari?"

"Tidak, tempat itu sangat ramai kalau sore hari."

"Malam hari juga."

"Mereka wisatawan pasti akan lebih memilih mengunjungi tempat perbelanjaan dan juga restoran yang ada di sana kalau malam hari, Mew. Aku menyuruh kamu menyingkir dan menjauh dari keramaian itu. Kamu bisa saja berjalan-jalan dengan Gulf di bagian lain dari tempat itu." Ucap Davikah yang menjelaskan dengan sangat jelas kepada Mew agar Mew mengerti.

"Ahh iya.."

"Jangan lupa bawa jaket, topi, dan juga masker! Biar mereka tidak mengenali kamu dan juga Gulf saat kalian berdua berada di sana."

"Hmmm.."

"Jangan memakai pakaian yang sering kalian pakai!"

"Iya.. iya.. aku tahu."

"Biasanya kalian melupakan hal detail seperti itu. Kalian bisa memakai pakaian pemberian fans yang belum pernah kalian pakai sama sekali."

"Hmm, aku akan mencarinya sepulang syuting nanti."

"Aku pergi dulu ya.."

"Hmm..."

Setelah memberitahu Mew, Davikah langsung pergi dari tempat itu untuk melakukan make up dan mengambil beberapa take adegan. Mew segera menghubungi Gulf untuk mengajaknya pergi nanti malam. Tidak perlu menanyakan jadwal karena Mew tahu semua jadwal Gulf. Masalahnya dia takut kalau Gulf memiliki jadwal yang tak terduga seperti kumpul dengan teman-temannya.

"Hallo Phi..." Sapa seseorang dari seberang telepon. Mew sedikit menarik ujung bibirnya ketika mendengar suara orang itu.

"Kamu sedang di mana sekarang?"

"Aku sedang di lokasi syuting sekarang, ada apa?"

"Apa aku mengganggumu?"

"Tidak, aku sedang menunggu giliran untuk mengambil adegan."

"Ohh, apakah nanti malam kamu memiliki janji bertemu dengan seseorang?"

"Tidak, aku kayaknya nanti malam berencana untuk di apartemen saja. Aku lelah ingin istirahat."

"Maukah kamu berkencan denganku malam ini?"

"Mau.."

"Huh? Apakah kamu tidak merasa lelah?"

"Tidak, tiba-tiba rasa lelahku itu pergi seketika."

"Aku akan menjemputmu nanti malam ya!"

"Hmm, aku akan menunggumu."

"Apa kamu tidak bertanya ke mana kita akan pergi?"

"Aku percaya kepadamu Phi."

"Ohh.."

"Sudah dulu ya Phi, aku mau lanjut syuting lagi."

"Hmm..."

Setelah menelpon Gulf, wajah Mew kini terlihat sumringah. Dia yang tadinya sedikit kurang bersemangat kini mulai bersemangat kembali. Orang-orang di sekitar lokasi syuting juga merasakan aura yang berbeda dari Mew setelah Mew selesai menelepon Gulf.

"Berapa adegan lagi yang harus aku lakukan?" Tanya Mew

"Tunggu sebentar, biar aku lihat dulu."

"Hmm.."

Hari ini sepertinya waktu berlalu dengan cepat. Setelah selesai bekerja, Mew kini pulang ke apartemennya dan bersiap-siap untuk berkencan dengan Gulf. Dia mencari dua buah jaket atau hoodie untuknya dan juga untuk Gulf.

****Another scene

Mew mengendarai mobilnya dengan cepat agar dapat segera sampai di apartemen Gulf. Sesampainya di apartemen Gulf, Mew langsung menghubungi Gulf dan menyuruhnya keluar. Gulf langsung keluar setelah mendapatkan panggilan telpon dari Mew. Gulf akhirnya keluar dan menghampiri Mew di parkiran basement apartemennya.

"Apakah Phi sudah menunggu lama?"

"Ngga kok.."

Mew kini sedang melihat penampilan Gulf dari ujung kaki sampai ujung kepala. Mew menatap Gulf sambil menekuk kedua alisnya. Gulf kini juga merasa bingung dan memperhatikan penampilannya.

Mew berjalan menuju ke belakang mobil untuk mengambil sesuatu. Mew mengambil barang itu dari dalam tas dan memakaikannya kepada Gulf. Gulf kini merasa sangat bingung.

"Phi, ini? Kenapa?"

"Ahh, penampilanmu terlalu terlihat familiar. Aku takut kalau nanti saat kita berada di sana kita berdua akan mudah dikenali."

"Memangnya kita mau ke mana?"

"Lihat saja nanti!"

Setelah memakaikan pakaian itu kepada Gulf, Mew kini menyuruh Gulf masuk ke dalam mobilnya. Mew melajukan mobil itu dengan kencang agar Mew dapat segera sampai di tempat itu.

****Another scene

Sesampainya di tempat itu, Mew memarkirkan mobilnya di tempat yang sepi. Mew benar-benar berada di bagian yang berbeda Tha Maharaj sekarang. Saat malam hari, sangat terlihat jelas bagian Tha Maharaj yang gelap dan sepi dan juga bagian terang serta ramai.

"Benar-benar sepi di tempat ini..." Ucap Gulf sambil menatap ke arah Mew dengan tatapan datar.

"Davikah yang menyarankannya. Maafkan aku, apakah kamu tidak menyukainya? Kita bisa pulang saja kalau kamu tidak menyukainya." Mew merasa bersalah karena membawa Gulf ke tempat yang buruk.

"Indah.."

"Huh?"

"Tempatnya bagus kok."

"Hmm, indah seperti kamu."

Mereka berdua kini mulai berjalan-jalan di sekitar tempat itu sambil bergandengan tangan. Tidak ada yang tahu mereka siapa karena Mew menyiapkan semuanya secara detail. Gulf merasakan kebahagiaan yang tidak terkira karena Mew mangajaknya berkencan hari ini sebelum Mew pergi ke Korea.

Setelah lelah berjalan-jalan, mereka memutuskan untuk pulang. Sesampainya di depan mobil Mew, Gulf yang tadinya berjalan terpisah dari Mew langsung berjalan mendekati Mew lalu memeluk Mew dan menyatukan bibirnya dengan bibir Mew. Gulf melumat bibir Mew dengan lembut. Mew seketika tersadar ketika merasakan tubuhnya mulai terasa panas.

"Sayang..."

"Ada apa? Phi ngga mau mencium aku?"

"Kita ada di...."

"Ngga ada orang di sini!"

"Sebaiknya kita kembali ke apartemenmu saja! Berbahaya kalau kita berciuman di sini! Orang lain bisa saja melihat kita berdua."

"Aku mau di dalam mobil saja, Phi. Terlalu jauh kalau ke apartemenku."

"Ada hal lain yang harus kita lakukan selain ciuman!"

"Huh? Apa?"

Mew membawa Gulf pulang ke apartemen Gulf. Sesampainya mereka berdua di dalam apartemen Gulf, Mew segera membuka satu per satu pakaian Gulf. Mew kini menggenggam kedua pipi pantat Gulf dan meremasnya.

"Apa kamu kuat menggendongku sampai ke dalam kamar?"

"Kenapa tidak melakukannya di sini saja hm?"

"Aku malas membersihkannya. Ayo lakukan di kamar!"

Mew membawa Gulf yang sudah telanjang masuk ke dalam kamar. Sesampainya di dalam kamar, Mew langsung menidurkan Gulf. Mew membuka seluruh pakaiannya lalu naik ke atas tubuh Gulf dengan perlahan.

"Cepat! Cepat lakukan!" Gulf tak sabar melakukannya dengan Mew.

"Sabar sayang..."

Mew memulai semuanya dengan perlahan agar Gulf tidak merasakan sakit keesokan harinya. Gulf menerima dengan pasrah semua cumbuan yang Mew berikan kepadanya. Tubuh Gulf bereaksi dengan sangat baik. Gulf merindukan melakukan hal ini dengan Mew karena mereka sudah lama tidak melakukannya karena jarang bertemu.

26.01.2023

Keesokan Harinya...

Gulf kini sedang mengeluarkan koper silver dari dalam lemarinya. Dia juga mengeluarkan beberapa pakaian untuk Mew bawa dan pakai selama di Korea nanti.

"Apakah Phi yakin mau membawa ini? Bagaimana kalau fans menyadarinya hm?"

"Biarkan saja, toh memang kenyataannya ini milikmu. Aku meminjam pakaian ini darimu. Bukankah bukan sekali dua kali kita melakukan hal ini?"

"Phi benar, seharusnya aku tidak takut kalaupun sampai ketahuan."

Gulf membantu Mew memasukkan beberapa pakaian ke dalam koper itu. Mew membawa beberapa pakaian Gulf dan juga pakaiannya yang dia tinggal di apartemen Gulf. Setelah memasukkan pakaian itu, Mew dan Gulf kini menghabiskan waktu bersama sebelum waktu keberangkatan Mew tiba.

Author Point Of View Off

Selamat hari minggu...

E59

Author Point Of View On

29.01.2023

Hari ini adalah hari kepulangan Mew. Setelah melakukan fan meeting di Korea kemarin, Mew memutuskan untuk pulang hari ini dan tidak berencana untuk pergi berjalan-jalan di Korea karena pekerjaan yang lain sudah menunggunya di Thailand.

"Ma, apakah Mama merasa lelah? Maafkan Mew ya karena Mew membuat Mama kelelahan." Mew kini menggenggam tangan Mamanya.

Mereka kini sedang berada di dalam pesawat dan berada di dalam ruangan untuk kelas bisnis. Mew sengaja memesan penerbangan untuk kelas bisnis untuk keluarganya, karena dia tidak membawa orang lain selain keluarganya bersamanya.

"Tidak apa-apa nak, Mama yang pengen ikut kok, jadi jangan terlalu mengkhawatirkan Mama."

"Kalau Mama butuh sesuatu, katakan saja kepada Mew ya Maa..."

"Hmmm...."

Memiliki dua anak yang sibuk dengan jadwal pekerjaan yang sangat padat membuat Mama Mew memilih untuk meluangkan waktunya dengan ikut bersama dengan anak-anaknya untuk menghabiskan waktu bersama dengan anak-anaknya itu. Apalagi sekarang Jom sudah tidak jadi pramugari lagi, mereka bertiga kadang menghabiskan waktu bersama-sama meskipun disela-sela kesibukan mereka.

Mew kini menatap layar hpnya dan sibuk men-scroll layar hpnya itu. Dia tidak mendapatkan pesan ataupun sebuah notifikasi. Sang kekasih sangat hening saat ini setelah pertengkaran mereka kemarin. Padahal masalah itu hanyalah masalah sepele untuk Mew namun bisa menjadi besar, karena keadaan keduanya yang tidak berada di satu negara yang sama.

"Dia tidak menghubungiku sama sekali..." Batin Mew

Terlintas kembali di dalam pikiran Mew kejadian kemarin. Pikiran dan mood Mew kini menjadi buruk ketika mengingat kejadian kemarin.

"Cemburu?"

Gulf menelepon Mew, namun kata yang diucapkan pertama adalah kalimat yang selalu bisa memicu pertengkaran diantara mereka berdua.

"Huh?"

"Kenapa Phi meng-upload video tiktok kayak begitu? Phi mau menggoda siapa hm?" Ucap Gulf kepadaku.

"Dia atau aku yang sebenarnya cemburu? Aku kini merasa bingung." Batin Mew

"Aku tidak ingin menggoda siapa-siapa. Lagipula aku tidak melakukan itu karena cemburu kepadamu. Memangnya apa yang kamu lakukan sehingga aku harus cemburu kepadamu?"

"Phi meng-upload video tiktok itu setelah aku meng-upload story Gina di Story Instagram ku."

"Lalu?"

"Phi cemburu kan sama aku?"

"Bukankah kamu biasa meng-upload story orang lain di Story Instagrammu? Lalu untuk apa aku cemburu kepadamu?"

"Jadi, Phi tidak cemburu kepadaku?"

"Aku bisa membedakan mana hubungan profesional antara rekan kerja dan mana hubungan asmara antara kekasih. Aku bukan anak kecil yang tidak bisa membedakan hal itu, sayang."

"Kenapa Phi tidak cemburu kepadaku? Phi ngga sayang lagi ya sama aku? Phi mau aku direbut sama Gina ya?"

"Huh?"

"Apalagi ini Tuhan?" Batin Mew

"Phi sudah ngga sayang lagi sama aku. Phi sudah tidak pernah cemburu lagi sama aku."

"Baiklah, aku mau jujur kepadamu. Aku sebenarnya cemburu kepadamu."

"Tuh kan cemburu! Kekanak-kanakan..."

Mew kini terdiam setelah mendengar kata-kata Gulf. Gulf langsung mematikan teleponnya itu dan meninggalkan Mew yang kini merasa kesal kepada Gulf.

Mengingat kejadian itu hanya membuat Mew merasa kesal. Entah apa yang sedang merasuki kekasihnya itu saat itu. Gulf tidak pernah seperti ini sebelumnya, namun entah mengapa hari ini Gulf seperti sedang mencari masalah dengannya.

****Another scene

Sesampainya Mew di Thailand, Mew minta izin kepada Mamanya untuk tidak pulang ke rumah hari ini. Mew berencana untuk pulang ke apartemennya malam ini dan membereskan barang-barangnya itu lebih dahulu.

"Maa, Mew akan pulang ke apartemen Mew hari ini. Maafkan Mew karena tidak bisa mengantarkan Mama pulang ya Maa."

"Tidak apa-apa sayang...."

"Hati-hati di jalan ya, Pak!" Mew mengatakan kepada sopirnya untuk berhati-hati.

"Kamu juga sayang, jangan lupa makan malam ya!"

"Iya Mama..."

Dibalik senyum yang dia tampilkan di depan umum, ada perasaan kesal yang dia sembunyikan kepada kekasih mudanya itu. Namun Mew tidak ingin bertemu dengan Gulf hari ini karena akan membuatnya marah besar kepada Gulf saja.

Mew pulang ke apartemennya dengan menggunakan taksi bandara sedangkan Mama dan Jom pulang dengan mobil jemputan yang sudah menunggu beberapa menit yang lalu.

Sesampainya Mew di apartemennya, dia langsung masuk ke dalam apartemennya itu. Mew mencium wangi harum di dalam ruangannya itu. Dia melihat ruangan apartemennya itu terlihat sangat bersih padahal Mew meninggalkannya dalam keadaan sedikit kotor dan berantakan sebelum pergi ke Korea.

"Kamu sudah kembali?" Tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari dalam kamar Mew.

"Gulf?"

"Aku baru saja mandi. Aku baru selesai membersihkan apartemen Phi dan dibantu sama Phi Best juga tadi."

"Kamu bersihin apartemenku? Kenapa?"

"Iya, biar Phi merasa nyaman saat Phi kembali dari Korea. Aku merasa bersalah karena telah membuat Phi merasa kesal, makanya aku melakukan permintaan maaf dengan cara ini."

"Kamu tahu kan kalau ini tidak akan pernah cukup Gulf..." Mew kini menatap Gulf dengan tatapan tajam setelah diingatkan kembali oleh Gulf.

"Maaf..."

Mew kini meletakkan tasnya di atas lantai lalu berjalan menghampiri Gulf. Mew kini mendorong tubuh Gulf masuk ke dalam kamar. Tubuh Gulf yang terlihat semakin kurus itu kini tak berdaya melawan tenaga Mew.

Mew dan Gulf kini sudah berada di dalam kamar. Mew menidurkan Gulf lalu menyibak baju Gulf lalu melahap salah satu nipple Gulf.

"Ahh! Jangan Phi!" Teriak Gulf

Gulf mencoba mendorong Mew agar menghentikan kegiatan itu, tapi tangan Gulf malah disatukan dan di cengkeram di atas kepala Gulf sehingga Gulf tidak dapat menggerakkannya dengan leluasa.

"Ahh! Ampun... Ampun...."

"Apa kamu tahu apa yang kamu lakukan kemarin itu membuat moodku menjadi buruk!!"

"Maaf Ahh... Perih... Perih...."

"Aku tidak akan memaafkanmu!"

Entah ini hukuman untuk Gulf ataukah emang Mewnya saja yang sedang bernafsu dengan tubuh Gulf. Mew melakukannya dengan sedikit merasa kesal kepada Gulf.

"Ampun.. Ahh.. Ahh..."

Entah Mew melakukannya berapa kali dengan Gulf saat ini. Gulf kini terbaring lemas di samping Mew dengan wajah yang dia sembunyikan di ceruk leher Mew.

"Masih mau membuatku kesal lagi?" Tanya Mew

"Maaf...."

"Jangan lakukan itu lagi ya!"

"Hmmm...."

Mew mencium kening kekasih mudanya itu dan memaafkan kekasihnya itu. Mereka kini sedang beristirahat bersama-sama di dalam kamar Mew.

****Another scene

"Yaang, ayo makan dulu! Aku sudah pesan makanan melalui online tadi."

"Ssshhhh, pantat dan pinggang aku sakit banget buat jalan."

"Aku kan sudah mengobatinya tadi."

"Tapi kan ngga bisa langsung sembuh."

"Nanti kamu minum obat setelah makan malam ini ya! Biar besok kamu ngga sakit.."

"Hmmm...."

Mereka berdua kini makan malam bersama. Mew kini merawat kekasihnya yang sedang sakit itu. Gulf tampak terus memanyunkan bibir merahnya untuk manahan rasa sakitnya.

Author Point Of View Off

Oke, ini yang terakhir untuk hari ini. Selamat malam .... πŸ₯°

E60

Author Point Of View On

"Phi Mew...." Panggil Gulf dengan nada lembut.

Gulf tidak berani memanggil Mew dengan suara tinggi karena dia sekarang sedang berada di rumah Mew. Gulf sedang berada di rumah Mew sekarang, karena Mama Mew mengundang Gulf untuk makan malam bersama dengan keluarganya hari ini.

"Yaaa sayang... (Khub teerak...)" Mew menggunakan nada yang lembut juga untuk menjawab Gulf.

Jom yang sedang berjalan melewati sang Kakak kini menatap dengan tatapan malas ke arah Kakaknya dan juga kekasih muda Kakaknya. Bukannya kesal atau tidak suka, tapi tingkah mereka yang bermesraan di dalam rumah membuat Jom merasa iri.

"Kenapa melakukan hal ini hm?" Gulf bertanya dengan Mew sambil menatapnya dengan tatapan tajam.

"Aku tidak melakukan apa-apa kok sayang." Mew tidak takut dengan tatapan Gulf itu dan hanya tersenyum ketika membalas tatapan Gulf.

Gulf sedikit bergidik ngeri ketika dia tiba-tiba mengingat hukuman yang dia dapatkan semalam.

Gulf kini merasa kesal kepada Mew, karena setelah Gulf memposting story manager Gina ke Instagram Storynya, Mew seolah-olah membalas hal itu dengan memposting beberapa makanan saat makan malam tadi.

Gulf kini merasa kesal kepada Mew, karena setelah Gulf memposting story manager Gina ke Instagram Storynya, Mew seolah-olah membalas hal itu dengan memposting beberapa makanan saat makan malam tadi

(Curahan hati penulis: Biasanya sih manager itu nyodorin artisnya biar tambah naik, tapi ini kenapa dia yang caper ya kayaknya? Aku bingung dengan orang ini. Bukannya aku dukung Gina tapi sadar ngga sih lebih seringan dia yang yang muncul di IGS Gulf daripada Gina.)

"Sayang, aku beneran ngga melakukan apapun. Aku hanya mempostingnya saja. Apa kamu tidak suka?"

"Bukan begitu, bagaimana dengan fans?"

"Sayang, fans tidak akan menyadarinya, lagipula kalau aku tidak begini pasti kamu overthinking lagi kan? Berpikiran yang tidak-tidak karena aku jarang cemburu kepadamu, padahal aku sedang mencoba menahannya."

"Jangan menahannya!" Gulf kini beranjak dan berjalan mendekati Mew lalu duduk di samping Mew.

"Hmm...."

"Jangan menahan apapun mulai sekarang, karena hal itu akan membuat aku merasa diabaikan!"

"Sayang, aku mau live tiktok dulu ya sebentar."

Gulf menganggukkan kepalanya lalu duduk sedikit menjauh dari Mew. Gulf tahu bagaimana polah sang kekasih ketika sedang melakukan live tiktok. Gulf tidak mau tertangkap kamera dan kehadirannya di rumah Mew akan membuat geger dunia.

 Gulf tidak mau tertangkap kamera dan kehadirannya di rumah Mew akan membuat geger dunia

Mew melakukannya hanya sebentar saja karena takut sang kekasih menunggunya terlalu lama. Setelah melakukan live, Gulf mengajak Mew untuk tidur karena dia sudah mulai mengantuk sekarang.

Author Point Of View Off

πŸ”ž

Author Point Of View On

Gulf duduk di pinggir tempat tidur sambil menatap ke arah Mew. Malam ini Gulf tidur di rumah Mew dan tidak pulang ke apartemennya karena malam sudah semakin larut. Mama Mew menyuruh Gulf untuk menginap dan tentu saja Gulf malam ini akan tidur di kamar Mew bersama dengan Mew.

"Kenapa menatap aku seperti itu hm? Masih kesal dengan aku?"

"Phi pikir? Terlalu kelihatan sekali..."

Gulf masih membahas masalah Mew yang cemburu karena manager Gina yang cari perhatian kepada Gulf.

"Daripada kesal lebih baik kita melakukan sesuatu yang menarik." Mew kini tersenyum kepada Gulf.

"Apa?"

Mew berjalan menghampiri Gulf dan kini berdiri tepat di hadapan Gulf. Mew membuka celananya dan menunjukkan juniornya yang sedang tertidur.

"Apa ini maksudnya?"

"Aku ingin masuk, tapi juniorku masih tertidur."

"Lalu?"

"Masukkan ke dalam mulutmu dan bangunkan! Aku ingin masuk ke dalam lubangmu."

"Phi...."

"Sayang...."

Perintah ini langsung dilakukan oleh Gulf, entah mengapa dia dengan mudah diperintah untuk melakukan blowjob saat ini. Gulf langsung memasukkan junior Mew ke dalam mulutnya. Dia memasukkan dan mengeluarkan junior Mew itu dari dalam mulutnya.

"Ngghhh.. awas gigimu!"

Gulf tidak peduli, dia masih memasukkan dan mengeluarkan junior milik Mew itu dari dalam mulutnya. Setelah merasa lelah, Gulf menggenggam junior Mew itu lalu menjilati dan menciumi kecil junior Mew itu.

Setelah Gulf merasa bahwa junior Mew telah menegang sempurna, Gulf kini membuka celananya. Dia membuka celananya lalu membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Gulf tidur sambil mengangkang. Dia membuka kedua kakinya selebar mungkin agar Mew dapat masuk ke dalam lubangnya dengan mudah.

"Sayang, aku masuk ya?"

"Hmm..."

Mew dengan mudah masuk ke dalam lubang anal Gulf. Gulf menggigit bibirnya ketika merasakan junior Mew melesak masuk ke dalam lubangnya.

"Eunghh...."

"Masuk sayang..."

"Gerakkan perlahan Phi!"

"Iya sayang..."

Mew mulai kembali menggerakkan pinggangnya maju dan mundur. Mew semakin bersemangat ketika Gulf menahan desahannya.

"Aku mohon pelan-pelan saja! Aku takut kalau kita ketahuan!"

"Tidak bisa sayang. Aku malah bersemangat kalau seperti ini."

Mew malah bersemangat ketika mereka melakukannya di rumah ketika Mama dan Papa Mew berada di rumah.

"Ahhh...."

Mew yang belum puas dengan menyetubuhi Gulf dengan posisi Gulf tidur terlentang seperti ini, kini mengubah posisinya. Mew menarik tangan Gulf dan menyuruhnya bangun. Mew membawa Gulf untuk menghadap ke dinding lalu menyuruhnya sedikit membungkuk dan membuka lebar kedua kakinya. Mew kembali memasukkan miliknya yang masih menegang.

"Ahh! Ngghh! Nghh!"

Plok... Plok... Plok...

Suara sentuhan antara kulit dan juga suara desahan yang lolos dari bibir Gulf kini memenuhi seluruh ruangan kamar itu. Entah mengapa Mew seperti ingin menunjukkan kepemilikannya itu dengan cara yang berbeda, karena Mew tidak mungkin memberikan kissmark di leher Gulf seperti dulu.

"Ahh! Ughhh... Nggghhhh...."

"Sayang, malam ini aku akan membuatmu tidur dengan nyenyak."

Tidak hanya penis Mew saja yang bekerja malam ini, tapi juga kedua tangan Mew kini sedang sibuk menggerayangi Gulf dan membuat Gulf merasakan sakit, geli, dan juga kenikmatan yang luar biasa.

"Ohh! Ahh!! Ahh!!"

Ini gila, Gulf mulai kelelahan tapi kekasihnya itu seolah tidak peduli. Mereka berdua kini sudah telanjang tanpa ditutupi sehelai benang pun di tubuh mereka.

"Ahh!! Ak-aku lelah! Aku lelah!"

Mew membalik tubuh Gulf lalu mengangkatnya ala koala.

"Ughhh semakin dalam! Ini aneh!" Keluh Gulf ketika merasakan junior Mew masuk lagi dan lagi ke dalam lubangnya.

Gulf hampir menyerah sekarang. Dia tak sanggup memuaskan nafsu sang kekasih yang entah dapat dari mana. Gulf yang lemas kini tertidur tanpa mengatakan apapun kepada Mew. Mew hanya menggelengkan kepalanya dan sedikit merasa bersalah kepada Gulf.

"Maafkan aku sayang...." Mew mengecup bibir dan pipi Gulf untuk menidurkannya di atas tempat tidur.

Cuppp...

Cuppp...

Sebelum Mew tidur, dia membersihkan tubuh Gulf dan juga tubuhnya sendiri.

Keesokan Harinya...

Untuk menunjukkan bahwa Gulf adalah miliknya. Mew mengantarkan Gulf ke lokasi syuting dan melihat-lihat lokasi syuting Gulf itu. Mew melewati para kru dan berkeliling. Mew mengambil rekaman video dan juga foto.

 Mew mengambil rekaman video dan juga foto


"

"Rumahnya besar banget ya?!" Ucap Mew

"Hmmm, soalnya di dalam ceritanya aku seorang bangsawan."

"Ohh...."

Author Point Of View Off

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi πŸ₯°

Selanjutnya Saturday Night, In Your Room E61 - E65
2
0
Mana Gulf? Aku kira kita akan makan malam bersama di tempat ini? Ucap mew sambil menatap ke arah orang yang sedang duduk di hadapannya kini dengan tatapan bingung itu.Maaf, kita hanya akan makan malam berdua malam ini, karena ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu. Ucap orang itu.Mew kini duduk di kursi meja makan itu. Ruangan itu adalah ruangan VVIP yang orang berada di depan Mew sengaja sewa. Pembicaraan keduanya sangat penting sehingga orang yang berada di depan Mew sengaja menyewa sebuah ruangan untuk melakukan berbicara kepada Mew.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan