Kali ini Penulis punya satu puisi lagi buat kalian, dan puisi ini berbeda dari yang sering saya tulis. Dan juga sebenarnya, puisi ini pernah dirilis di salah satu platform yang serupa seperti karya karsa, tapi sekarang situsnya sudah ditutup. Nah, daripada jadi draft di penyimpanan laptop saja. Saya berpikir untuk merilisnya di sini.
Penulis ingatkan sekali lagi, puisi ini berbeda dari yang sering saya tulis. Kalau tidak merasa penasaran, ya tidak usah dibaca. Kalau penasaran, mangga wae! Tapi, risiko...
Titik Nol - Antara Ada dan Tiada
2
0
32
Berlanjut
Suatu titik yang tak pernah ada, yang menjadi awal mula dari segala hal. Titik nol juga bisa diartikan sebagai titik terendah dalam hidup. Sebuah fase dalam kehidupan, di mana kita merasa jatuh dan terpuruk. Titik nol adalah suatu hal yang berada di batas antara hidup dan mati, antara ada dan tiada. Sering kita sebut, namun tak pernah bisa kita pastikan keberadaannya.Titik Nol, sebuah konsep yang tak terhingga. Kita bisa menuliskan berbagai macam deskripsi dan penjelasan mengenai titik nol. Tapi, sesungguhnya ia tak pernah ada. Ia adalah ketiadaan. Ketiadaan yang mutlak dan menjadi fondasi untuk segala yang nyata.Titik nol adalah kita, sebuah ruang hampa yang minta diisi. Bisa meluas, atau malah mengecil. Namun, sekecil apa pun ruang tersebut, dan sebanyak apa pun yang masuk ke ruang tersebut. Ia tak pernah jadi penuh. Ia akan terus merasa kosong.Titik nol adalah sebuah awal dan akhir dalam waktu bersamaan. Ke mana pun kita pergi, kita pasti menuju ke titik nol. Seberapa kencang kita bisa berlari, tidak akan lebih cepat dari titik nol. Seberapa tinggi kita bisa terbang, titik nol selalu yang paling tinggi. Karena, ketika kita berhenti, maka titik nol langsung menyapa kita.++++++++++++++++++++Seperti yang sudah disebutkan di atas, titik nol adalah konsep tak terhingga. Sebuah awal dan juga akhir, antara ada dan tiada. Meski ia adalah suatu ketiadaan, ia tetap eksis sampai sekarang. Suatu hal yang nyata tapi tak berwujud. Itulah titik nol.Dari konsep itulah, saya menjadikan “Titik Nol” jadi sebuah judul series yang berisi kumpulan puisi yang saya tulis dan rilis di karya karsa ini. Dan beberapa puisi yang ada di dalamnya, terinspirasi dari konsep titik nol itu sendiri.
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Puisi
Selanjutnya
Bertahan Menelan Kepedihan atau Menyerah Berujung Kehilangan
0
0
Puisi kali ini, mengenai seseorang yang tidak cukup berani untuk mengungkapkan perasaannya terhadap orang yang dicintainya. Namun, ketika sudah membulatkan keberanian, semua kata-katanya pun tak berarti bagi orang yang dicintainya tersebut. Yang akhirnya ia dihadapkan pada dua pilihan, seperti yang tertera di judul.Ke depannya, Penulis akan update satu karya setiap harinya. Ada yang gratis dan ada yang berbayar, tergantung karya tersebut ditulis dengan sungguh-sungguh atau karena iseng. Namun, tidak tentu terpaku pada dua hal tersebut. Ada faktor lain yang juga menentukan karya tersebut berbayar atau gratis.Kalau mau yang gratisan, saya sediakan cukup banyak. Yang mau sekalian mendukung saya, saya ucapkan terima kasih. Satu dukungan dari kalian sama dengan satu semangat untuk saya, agar bisa terus menulis karya-karya lainnya. Tidak hanya karya tulis saja, seperti puisi, cerpen dan cerita bersambung. Masih banyak lagi yang ingin saya ciptakan dengan kedua tangan saya ini. Nantikan karya-karya saya lainnya, ya!
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan