Trapped (Chapter 7 dan 8)

0
0
Deskripsi

Chapter 7 dan 8

Chapter 7

 

Jason meletakkan piring yang sudah berisi menu makan malam di depan Lavina

" Makanlah... " Jason berbicara dengan nada lembut

" Jess... Kenapa kau melunak pada Ken? " Lavina menarik tangan Jason

" Entahlah... Setidaknya aku ingin berlaku adil... Dia mencoba jujur dan aku memberikan waktu 5 menit untuk bicara. Tapi jika dilihat dari penampilannya, ia bukan pria biasa biasa " Jason tampak berpikir

" Dia peretas, jelas bukan orang biasa biasa, Jess "

" Kau tidak melihat pakaiannya? Semua bermerk Vina... Aku tidak tahu apakah gaji seorang peretas bisa setinggi itu " Jason bergumam " dan entah di mana tapi aku merasa pernah melihat wajahnya "

" Muka pasaran " Lavina terkekeh dan melepaskan tangan Jason yang langsung kembali ke dapur

" Muka seperti itu bukan muka pasaran, Vina.. Dan aku yakin aku pernah melihatnya... Tapi aku lupa, kapan dan di mana " Jason berbicara dengan setengah berteriak dari dapur

Jason meraih hpnya dan tampak berpikir sebelum membuka laman percarian dan mengetik kata kunci

Jasa keamanan virtual

Jason melihat sederatan hasil pencarian muncul dengan sederetan nama perusahaan. Jason memilih nama teratas, membacanya sekilas dan menemukan nama Kendrick di dalamnya dengan posisi yang mengagetkan di perusahaan itu

Wajah Jason tampak menjadi serius. Ia mulai mengetik nama Kendrick yang ditemuinya di salah satu perusahaan penyedia layanan jasa keamanan virtual dan menekan tombol pencarian

Jason menemukan profile Kendrick dengan fotonya. Jason tampak terpana beberapa saat dan kemudian mendengus kasar dengan wajah kasar

Shit.... Ternyata dia

Jason meraih hpnya, menekan tombol kontak dan menunggu sejenak hingga panggilan tersambung

" hallo... "
 

 

" Kendrick, ini aku Jessi... Aku tidak mau berbasa basi, kita harus bertemu, sekarang " Jason berbicara dengan nada keras
 

 

" Wait, Jess... Aku sudah di jalan dan aku masih ada urusan "
 

 

" Berputar sekarang, ini tidak akan lama. Kita bertemu di luar, aku akan mengirimkan lokasi "
 

 

" Tapi..... "
 

 

" Hanya 5 menit atau kau tidak akan pernah kuijinkan bertemu dengan Vina sama sekali " Jason langsung memutuskan sambungan telp tanpa menunggu jawaban sama sekali
 

 

Jason tampak berpikir sejenak dan akhirnya mengirim lokasi sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari apartment melalui aplikasi chat pada Kendrick. 
 

 

Jason memasukkan hpnya ke dalam sakunya dan berjalan ke arah pintu, meraih jaket dan memakainya
 

 

" Jes.. Bukannya kau menginap? " Lavina menatap Jason dengan heran
 

 

" Aku memang akan menginap, tapi ada sedikit urusan. Tidak akan lama, paling lama 30 menit aku sudah kembali " Jason melambaikan tangannya dan dengan segera keluar dari apartment 
 

 

Lavina hanya berdecak heran, namun kemudian memilih membawa piring kosongnya ke dapur sebelum akhirnya kembali menonton drakor
 

***************
 

 

Jason melambaikan tangan ke arah Kendrick yang tampak sibuk mencari sosok Jason di dalam cafe
 

 

Dengan cepat Kendrick menghampiri Jason yang memilih meja yang terletak sedikit agak tersembunyi di sudut ruangan. Kendrick merapatkan jaketnya dan menarik turun topinya hingga menutupi sebagian wajahnya
 

 

" Ada apa? " Kendrick menarik kursi dan duduk di hadapan Jason, menatap Jason yang memegang secangkir latte yang masih mengepulkan asap panas
 

 

" Kau mau pesan apa? " Jason menatap Kendrick tajam
 

 

" Aku buru buru sekali, Jess " Kendrick menggeleng dan memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya
 

 

" Oke.. Kita langsung saja... Kendrick... Kendrick Maxwell " Jason berbicara dengan nada datar
 

 

Hening 
 

 

" Apa kabar Kendrick Maxwell? " Jason kembali bertanya 
 

 

Hening 
 

 

" Apakah kau mendadak bisu, Kendrick Maxwell ?" Jason menyandarkan dirinya di kursi dan tersenyum penuh kemenangan
 

 

Hening
 

 

" Kau tau secepat ini? " Kendrick menyeringai samar " Kurang dari sejam.. Luar biasa.. Kau peretas juga? "
 

 

" Mbah gugel punya segalanya " Jason mengangkat hpnya dan tersenyum miring " aku tidak perlu keahlian meretas saat aku punya mbah gugel "
 

 

" Kau mencari dataku? "
 

 

" Kau mencurigakan dan wajahmu tampak familiar... Setidaknya aku harus memastikannya sendiri " Jason tersenyum puas
 

 

" Lalu? "
 

 

" Lalu? Lalu kenapa kau berbohong Kendrick Maxwell? " suara Jason terdengar tajam dan keras
 

 

" Shit... Aku punya alasan sendiri... " Kendrick mendengus kasar
 

 

" Jelaskan... Aku butuh penjelasan " Jason menatap tajam Kendrick
 

 

" Baiklah... Jika seseorang menerimaku sebagai peretas, dia tidak akan masalah dengan statusku sebagai kendrick Maxwell. Tapi jika dia mengenalku sebagai Maxwell, akan sulit menerimaku sebagai peretas dan juga masa laluku yang buruk " 
 

 

" Masa lalu yang buruk? " Jason mengangkat alisnya 
 

 

" Semua orang pernah melakukan kesalahan di masa lalu, termasuk aku. Tapi ada yang fatal dan ada yang tidak.. Sialnya, aku melakukan kesalahan yang fatal.. " Kendrick bergumam pelan
 

 

" Aku ingin tahu "
 

 

" Apakah harus? "
 

 

" Harus...Vina adalah tanggung jawabku sejak aku menjadi managernya "
 

 

" Aku pernah hidup di jalan dan terkena kasus narkoba " Kendrick menghela nafas kasar " So...? Apakah aku tidak boleh bertemu lagi dengan Anna? "
 

 

" Narkoba? " Jason tampak terperanjat
 

 

Kendrick hanya mengangguk samar
 

 

" Dan sekaran⁠⁠⁠⁠⁠⁠g

 

" Tentu saja tidak. Itu adalah kebodohan masa lalu "
 

 

Jason terdiam sejenak, menyeruput hot lattenya, mengangkat wajahnya dan menatap Kendrick 
 

 

" Tapi untuk apa menyembunyikan segalanya? "
 

 

" Belajar dari kasus kakakku... Kau tau dia, kan? " kendrick menatap Jason yang mengangguk pelan " Pernikahan kakakku hanya bertahan beberapa bulan, wanita itu terlanjur mengenalnya sebagai Maxwell dan tidak bisa menerima masa lalunya yang buruk dan hal hal pribadi lainnya... "
 

 

" Seburuk apa? "
 

 

" nyaris sama sepertiku, tapi dia bukan pemakai... Is it clear? " suara Kendrick mulai terdengar dingin " Aku hanya mencari wanita yang bisa menerima aku dengan sisi burukku.. Saat dia tau aku seorang Maxwell itu bukan persoalan besar. Tapi akan jadi persoalan jika dia tau aku Maxwell dan baru mengetahui kebobrokanku kemudian, itu akan lebih sulit "
 

 

Jason terdiam dan mencoba mencerna kalimat Kendrick
 

 

" Come on Jess... Ini bukan masalah besar... Beri aku waktu.. Jika kemudian, Anna sendiri yang menolakku, aku akan mundur teratur... Tapi jika ia menerimaku, aku akan jujur "
 

 

" Kau terlalu banyak berbohong " Jason mendengus
 

 

" Alasanku sudah jelas, Jess " Kendrick melirik ke arlojinya " Maaf.. Aku benar benar tidak punya banyak waktu saat ini "
 

 

Kendrick bangkit, membenarkan posisi topinya dan menatap Jason " kita bisa mencari waktu untuk membahas ini.. Tapi plis Jess.. Apa yang saat ini kita bahas, hanya untuk kita saja. Biarkan Anna mengetahuinya dengan caraku sendiri "
 

 

" Ken.... "
 

 

" Ya? " Kendrick menghentikan langkah nya
 

 

" Bagaimana sistem pernikahan di keluarga kalian? "
 

 

" Apa maksudnya? "
 

 

" Apakah melalui perjodohan? Atau kalian bebas memilih? Jika melalui perjodohan, sebaiknya jauhi Vina dari sekarang. "
 

 

" Tidak ada sistem perjodohan dalam keluarga kami. Kami bebas menentukan pilihan kami "
 

 

" Baiklah... Kuingatkan saja.. Jangan pernah menyakitinya.. Apalagi jika kau hanya bermain main saja " Jason menatap tajam Kendr⁠⁠⁠⁠⁠⁠ick

 

" Kau bisa percaya aku... " Kendrick mengangguk
 

 

" Baiklah.. Aku akan mengawasimu.. Jangan melakukan hal hal di luar pengawasanku "
 

 

" Oke deal " Kendrick menggangguk dan mengulurkan tangannya ke arah Jason.
 

 

Jason menyambut tangan Kendrick, berjabat tangan dengan erat.
 

 

" Pergilah... " Jason memberi kode pada Kendrick 
 

 

Kendrick mengangguk dan segera melangkah keluar dari cafe dengan terburu buru. Sedangkan Jason memilih menghabiskan hot lattenya sambil membuka kembali menu pencarian di hp nya
 

 

**********⁠⁠⁠⁠⁠⁠


Kendrick masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobil tanpa menjalankannya.

Kendrick mengusap kasar wajahnya dengan frustasi. Terbayang kembali semua kejadian masa lalunya yang berputar seperti film.

Sial... Kenapa dia bisa tau?

Kendrick menarik nafas panjang dan akhirnya meraih hpnya dan melakukan panggilan
 

 

" Hallo.... "
 

 

" Axel, kau sudah mengkonfirmasi ulang lokasi pertemuan nanti? " Kendrick berbicara dengan nada datar
 

" Sudah.. Kau langsung ke lokasi saja "
 

" Oke... " Kendrick mengakhiri panggilan dan meraih paper bag yang tadi diletakkannya di celah bawah jok mobil dan memasukkannya kembali ke dalam jaketnya
 

Kendrick mulai melajukan mobilnya keluar dari area parkiran 
 

 

 

Chapter 8

 

Kendrick mengemudikan mobilnya, menyusuri jalanan yang tampak sepi di malam hari.

Perlahan Kendrick melambatkan laju kendaraannya saat melihat sebuah mobil sedan terparkir di pinggir jalan, di bawah temaram cahaya bulan,  tersamarkan bayangan pohon besar.  Daerah ini adalah daerah yang tidak terpantau CCTV

Kendrick mematikan mesin mobilnya, keluar dari mobil dan berjalan menghampiri mobil tersebut.  Dari dalam mobil tersebut,  keluar pria berumur paruh baya dengan postur badan yang masih tegap dan kekar,  hanya tampak lebih pendek dibandingkan Kendrick

Kendrick meraih paper bag dari dalam kantung jaketnya dan menyodorkannya ke arah pria itu

" Periksalah... " Kendrick bergumam pelan

Pria itu membuka paper bag dan mulai mengoyangkan isinya, mengangguk dan tersenyum puas sebelum melipat kembali paper bag dan memasukkannya ke dalam saku jaketnya

" Thanks.... Kerja kalian luar biasa.. Dengan apa kami harus membayarmu? " pria itu menepuk bahu Kendrick

" Menjadi kebanggaan bagi kami bisa membantu pemerintah " Kendrick mengangguk ramah

" Tidakkah kalian ingin bekerja dengan pemerintah saja? "

" Kami menyukai sistem kerja seperti ini "

" Ahh baiklah.. Jadi.. Katakan saja jika ada yang bisa kami bantu "

" Sejujurnya ada... "

" Katakan saja "

" Kami sedang memgimpor beberapa jenis senjata baru. Bisakah kau membantu kami melegalkan ijinnya?  Kami membutuhkan senjata canggih untuk tugas tugas seperti ini.. Dan aku menyukai senjata yang legal dan berijin " Kendrick memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya

" Apakah barangnya sudah tiba? "

" Akan tiba dalam beberapa hari "

" Kirim saja email berisi jenis senjata,  nomor seri dan semua data yang diperlukan. Akan kuusahakan " pria itu mengangguk

" Thanks  " Kendrick tersenyum

" Justru kami lebih berterima kasih karena kami mendapatkannya kembali  " pria itu menepuk saku jaketnya yang berisi paper bag

" Jangan sungkan hubungi kami jika butuh bantuan " Kendrick tersenyum samar

" Tentu.. " pria itu memberi kode agar mereka segera masuk ke dalam mobil.  Mobil pria itu dengan cepat melaju dan menghilang di kegelapan malam

Kendrick mengeluh samar,  merasakan rasa nyeri bilur bekas pukulan kemoceng Jason, sebelum akhirnya menyalakan mobilnya dan meninggalkan lokasi itu

**************

Kendrick memasuki ruang kerjanya, meletakkan glock miliknya di dalam laci, sebelum berjalan keluar menuju kamarnya

Kendrick melepas pakaiannya, memasuki kamar mandi dan membiarkan air shower hangat membasahi tubuhnya,  memberi kesegaran di tubuhnya setelah menjalani aktivitas yang padat

Kendrick meraih handuknya dan mulai mengeringkan tubuhnya.

Shit,  lumayan perih

Kendrick mendengus kasar saat merasakan perih di kulitnya ketika handuk mengenai bekas pukulan Jason.  Kendrick berdiri di depan cermin besar sebelum menyadari bahwa bekas pukulan Jason beberapa mulai tampak mengerikan. Beberapa bilur bilur masih memerah , beberapa sudah mulai tampak kebiruan dan beberapa bagian tampak lecet terbuka

Kendrick memakai celana pendeknya dan keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan pakaian

Axel yang sedang melintas di depan kamar Kendrick berhenti saat menyadari kendrick baru selesai mandi

" Bagaimana pertemuan kalian tadi? " Axel melangkah masuk ke dalam kamar Kendrick

" Pertemuan yang mana? " Kendrick tampak berpikir

" Pertemuan membahas hasil operasi tadi.  Oh damn. Kenapa badanmu,  Ken? " Axel menatap kaget melihat beberapa bilur di lengan dan punggung Kendrick " Apa yang terjadi? Tidak ada perkelahian apapun dalam operasi tadi "

" Lupakan saja.. " Kendrick mencoba mengelak

" Kau dipukuli Anna mu? " seringai tipis muncul di wajah Axel

" Axel... Tampaknya kau sudah lama tidak kuhajar " Kendrick mendengus kesal

" Ceritakan apa yang terjadi jika tidak ingin aku membuat kesimpulan sendiri " Axel menelisik semua bekas luka di tubuh Kendrick " Tidak mungkin pria yang memberimu tugas yang memukulmu, kan? "

" Manager Anna yang melakukannya.. " Kendrick menyerah dan memilih untuk jujur

" Kau kalah dengan seorang manager?  Wahh mana Kendrick yang kuat dan tak terkalahkan? "

" Damn.. Ia menyerangku secara mendadak saat aku sedang berusaha berbicara dengan Anna. "

" Kau cukup gesit.. Aku tau dirimu, Ken "

" Sebaiknya kau buktikan sendiri.. Suatu saat akan kukenalkan dirimu dengan manager Anna.. Dia menginterogasiku dan berhasil mengenaliku sebagai Kendrick Maxwell "

" Really?  Wahhh " Axel berdecak kagum " Bagaimana bisa?  Ia mengenalimu? "

" Aku terpaksa mengakui sudah meretas sistem keamanan pintu apartment dan memasang pelacak di pakaian Anna. Karena itulah aku mengaku bekerja di penyedia layanan keamanan virtual dan penyedia jasa bodyguard. Aku tidak mengatakan apapun. Tapi ternyata ia membrowsing secara manual di laman percarian saat aku sudah pulang dari apartment Anna.  Aku ditelp dan dipaksa menemuinya kembali hanya selang 15 menit sejak aku meninggalkan apartment Anna.  Dan aku cukup kaget saat dia memanggilku dengan nama lengkap " Kendrick tersenyum samar

" Dia tidak akan menjadi manager jika tidak cerdas "

" Maybe... " Kendrick mengangkat bahunya " Sebaiknya kau tolong bantu aku mengoleskan salep ini di bekas luka di punggungku " Kendrick menyodorkan tube salep ke arah Axel

" Bekas ini mengerikan.. Kau dipukuli dengan kayu atau cambuk? " Axel menerima tube salep dan mulai mengoleskannya di punggung kendrick

" Kemoceng " Kendrick terkekeh

" What?  Apakah manager Anna adalah tipikal emak emak galak? " Axel tampak kaget namun segera menyerahkan kembali tube salep setelah selesai mengoleskannya di punggung Kendrick

" Kau akan lihat sendiri " Kendrick terkekeh, menerima tube salep dan mengoleskan di beberapa area lebam di lengannya

" Dan pertemuanmu dengan Anna? "

" cukup buruk awalnya... Tapi kuharap Anna akan melunak seiring waktu "

" Lalu setelah managernya tahu tentang dirimu,  bagaimana dengan Anna ? " Axel tampak tertarik

" Kuminta ia merahasiakannya. Aku ingin Anna mengetahui semua hal dan fakta,  hanya dari diriku langsung "

" Kenapa kau enggan sekali membawa nama Maxwell? " Axel tampak heran dengan sifat bosnya yang selalu berusaha menyembunyikan statusnya

" Tidak mudah menemukan wanita yang tulus mencintaimu jika kau membawa nama Maxwell.  Mereka akan mundur saat tahu betapa buruk masa lalumu "

" Sama seperti kakakmu " Axel bergumam rendah " Lalu bagaimana dengan pertemuan hasil operasi kita? "

" Sudah kuserahkan dan sebagai gantinya aku meminta ijin untuk melegalkan senjata baru yang kita import beberapa hari lalu "

" Ahhh... Pertukaran yang sangat bagus "

" Sebaiknya kita istirahat.. " Kendrick menepuk bahu Axel dan berjalan menuju ke ranjang king sizenya

" Oke.. Semoga kau mimpi indah bersama Anna " Axel tergelak sambil berjalan cepat keluar dari kamar Kendrick sebelum mendapat amukan

****************

Lavina membuang dirinya di atas ranjangnya dengan wajah mengantuk

" Jes.... " lavina melirik ke arah Jason yang baru keluar dari kamar mandi dan langsung duduk di depan meja rias

" Hm... Apa " Jason menjawab acuh dan menuangkan setetes serum ke telapak tangannya,  menggosoknya dengan telapak tangan lainnya sebelum menepuk nepukkan di wajahnya

" Bagaimana menurutmu dengan Ken?  Si peretas itu? " Lavina berguling guling kecil di atas ranjang

" Dia bukan orang jahat,  Vina.  Dia hanya kurang bergaul saja.  Seharusnya kau bisa lihat penampilannya "

" Penampilan apa? "

" Setidaknya dia cukup mapan, pakaiannya cukup bagus dan bermerk. Fisiknya juga bagus dan wajahnya juga tampan. Dia bukan penjahat,  Vina "

" Tampan?  Kau mencoba menjodohkanku?  Wahhh apa yang kalian bicarakan tadi? Kau berubah pikiran dengan cepat "

" Vina.... Aku tidak berniat menjodohkan kalian.  Dia hanya ingin berkenalan dan bersahabat denganmu.  Kurasa fair jika kita memberikan kesempatan padanya " Jason bangkit dari meja rias dan duduk di ranjang,  di sisi Lavina

" It's just theory. Lagian kau bisa saja dibohonginya bukan? " Lavina mendengus

" berteman saja dengannya Vina... Jika kau bener benar hanya bisa menjadikannya teman.. Bertemanlah.. Tapi jika suatu saat kau menyukainya..itu juga tidak salah... " Jason membaringkan tubuhnya di ranjang

" Aku tidak mau berteman dengan seorang peretas... Mengerikan "

" Itu keputusanmu Vina.. Tapi untuk saat ini bertemanlah dulu... Dan jangan bahas pria itu dulu.. Aku butuh tidur Vina. Jika kau terus bicara.. Aku akan pulang dengan taksi " Jason mengeluh dan segera berbaring membelakangi Lavina

" Jessssss.... " Lavina tampak kesal " Aku belum selesai bicara " Lavina menggoyang goyangkan tubuh Jason dengan gemas

" Arggh.. Kau juga harus tidur, Vina.. Now.. Jika tidak, besok kau akan punya kantung mata.. " Jason berbalik dan menyentil kening Lavina sebelum kembali berbalik memunggungi Lavina dan perlahan nafas Jason mulai terdengar halus dan teratur

Lavina berbaring memandangi langit langit kamarnya

Siapa Ken sebenarnya? 
Sejujurnya dia sangat seksi dan tampan
Tapi... Dia kurang ajar dan pemaksa
Dan mencuri ciuman pertamaku dengan cara yang tidak romantis

Deg

Lavina mengelus bibirnya,  mengingat adegan Kendrick menciumnya secara paksa di area parkiran

Lavina menggigit bibir bawahnya

Ciumannya panas... Panas

Arggh

Lavina meraih bantal menutupi kepalanya dan mencoba untuk secepatnya tidur dan melupakan bayang bayang Kendrick

 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Trapped
Selanjutnya Tapped (Chapter 9 dan 10)
0
0
Chapter 9 dan 10
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan