
"Woy kalem dong! Kasihani Ayah, oke?" Baru hendak menyambangi Abigail yang menghamburkan-hamburkan kacang, Aegir sudah berulah di sisi lainnya.
‘Srettt’
Lingga menahan umpatan, tapi ringisan tetap lolos dari bibirnya.
Aegir baru saja merobek tiga halaman buku bacaan Aruna yang terletak di tengah meja, begitu dipelototi Ayahnya—bocah itu memasang tampang tidak berdosa.
Mendengus lesu, Lingga mengacungkan telunjuk pada kloningannya itu. “We're never telling your mom about that.”
(Ada konten 🔞 dibaca pas buka aja ya)
Aksara Lingga
9.6k
2.1k
29
Berlanjut
(PART 1 - 25 BISA DIBACA DI WATTPAD)
Lingga itu berandalan, liar dan serampangan, sumber kepusingan bagi Aruna, karena jabatan ketua seksi ketertiban-kerap membuatnya berseteru dengan si pembuat onar.'Cowok tanpa masa depan' Begitu Runa melabeli Lingga saat mereka masih remaja. Sampai realita menamparnya 7 tahun kemudian. Ketika Lingga tampil sebagai arsitek muda dengan karir gemilang, sedang Aruna hanya seorang tutor les bagi adiknya.Dibayar oleh pria yang pernah Ia pandang sebelah mata sudah cukup menenggelamkan Runa dalam Ironi tak terelakan. Namun segalanya kian gamang saat Lingga tiba-tiba memaksanya berperan menjadi pacar pura-pura.
4,300 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Aksara Lingga
Sebelumnya
Aksara Lingga | SIDE STORY 4,5,6,7
450
142
“Tangan kamu dingin.” “Kamu bukan satu-satunya yang takut di sini.” Aruna tergelak samar meski itu lebih mirip embusan lirih. Orang kaya kamu bisa ciut juga ternyata. Alih-alih membalas, Lingga yang tak meninggalkan Aruna selain ke kamar mandi, bahkan juga tak mengisi perutnya sejak pagi memberi sebuah kecupan di bibir sang istri yang Runa tanggapi dengan rintihan lirih, mendesis saat dirasakan kontraksi makin menjadi.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan