JA (Chapter 6,7,8,9,&10)

2
0
Deskripsi

Ini masih free ya guyssss.

Bab 6. Tidak Bisa Melupakan

Mobil Justin telah tiba di One Madison Park, penthouse milik Athena yang terletak di Manhattan. Sebelumnya Justin sudah menduga Athena tinggal di sini, tentu alasannya karena One Madison Park adalah tempat yang biasa dipilih oleh para artis dan model ternama. 

“Terima kasih sudah mengantarku,” ucap Athena dingin. Dia melirik Justin sekilas, lalu kembali mengalihkan pandangannya. Terlihat dia begitu enggan menatap Justin.

“Ambil ini.” Justin memberikan kartu namanya pada Athena. 

Athena mengerutkan keningnya saat Justin memberikannya kartu nama. “Untuk apa kau memberikan kartu nama padaku? Aku tidak membutuhkannya!” 

“Kau jangan berisik, Athena! Cepat ambil, aku tidak memiliki waktu berlama-lama denganmu,” jawab Justin dengan tatapan menghunus tajam ke arah Athena. 

Tanpa lagi menjawab, Athena langsung mengambil kartu nama Justin. Dia turun dari mobil, dan membanting kasar pintu mobil Justin. Dia tidak peduli mobil mahal pria itu rusak. Athena mengentakkan kakinya masuk ke dalam penthouse-nya. 

“Athena Morris!” Suara teriakan Julia begitu menggelegar ketika Athena masuk ke dalam penthouse miliknya. 

“Astaga, Julia! Kenapa kau berteriak!” Athena melangkah melewati Julia, dia tidak memedulikan manager-nya itu menatap tajam dirinya. Dengan cepat Julia menghadang Athena, hingga membuat langkah kaki Athena terhenti. 

“Minggirlah, Julia, aku lelah,” ucap Athena dingin. 

“Kenapa ponselmu tidak aktif?” tanya Julia dengan nada kesal. 

“Aku tidak tahu di mana tas dan ponselku. Sepertinya tertinggal di kelab malam. Besok kau ke sana dan segera urus tas dan ponselku,” jawab Athena datar. 

“Lupakan masalah tasmu! Sekarang jelaskan padaku masalah apa yang kau perbuat, Athena! Apa kau tahu? Banyak media yang menghubungiku hanya meminta klarifikasi hubunganmu dengan Justin Affford!” seru Julia panik. 

Athena mendesah pelan. Dia sudah tahu Julia akan meributkan tentang berita di media. Kemudian, Athena memilih untuk melewati Julia dan duduk di sofa sambil memijat keningnya yang pusing.  

“Athena! Jawab aku! Ada apa sebenarnya? Bagaimana bisa kau memiliki pemberitaan dengan Justin Afford? Kalian saja tidak pernah saling mengenal sebelumnya!” Julia menatap kesal Athena, dia langsung duduk di samping Athena. 

“Aku sudah tidur dengan Justin,” ucap Athena dingin, terdengar tanpa beban. 

Julia tersentak, dia membelalak begitu terkejut mendengar ucapan Athena. “Kau sedang tidak bercanda kan, Athena? Sejak kapan kau mengenal Justin Afford?” cercanya tak sabar. Dia mendesak Athena untuk menjelaskan padanya. 

Athena menarik napas dalam, dan mengembuskan perlahan. “Tadi malam aku mabuk. Ada seseorang yang menjebak Justin dengan memasukkan sesuatu di minumannya. Aku dan Justin sama-sama dalam keadaan yang terjebak. Sudahlah jangan dibahas, aku tidak ingin mengingat diriku sudah pernah tidur dengannya.” 

Julia memijat kepalanya, akibat rasa pusing yang menyerang. “Ya Tuhan, apa kau benar-benar menjalin hubungan special dengan Justin?” tanyanya meminta penjelasan lebih detail. 

“Tidak, Julia! Aku tidak menjalin hubungan apa pun dengan pria itu! Aku sudah menjelaskan tadi padamu! Aku mabuk dan dia juga tidak sadar karena ada yang memberikan obat padanya!” seru Athena menegaskan. 

“Astaga, Athena! Sejak kapan kau mabuk hingga kehilangan kendali seperti ini!” Julia membuang napas kasar. “Tadi pagi, aku sudah mencari data tentang Justin. Apa kau tahu Justin Afford adalah cucu dari Drake Lucero, yang mengambil alih perusahaan perfilman milik Lucero Company?” 

Athena mengangguk singkat. “Ya, aku tahu. Aku dan Justin juga sudah memutuskan untuk membiarkan pemberitaan di media mengenai diriku dan Justin. Aku membiarkan publik menganggap aku berkencan dengan Justin.” 

“Tunggu, apa maksud ucapanmu? Menganggap publik mengira kau berkencan dengan Justin?” Julia melayangkan tatapan tajam. Dia menuntut Athena menjelaskan maksud ucapannya itu. Sudah hampir satu hari, Julia dibuat pusing karena menghindar dari incaran media.

“Justin memintaku untuk melakukan kebohongan publik. Ini terpaksa, karena reputasi film yang aku bintangi nanti akan hancur jika media mengira aku hanya berkencan sesaat dengan Justin. Sementara banyak orang di luar sana yang begitu menanyakan hubunganku dengannya,” jawab Athena dengan helaan napas berat. “Sebenarnya aku bisa saja membatalkan kontrak film itu, tapi kau tahu Julia?Aku harus membayar ganti rugi mahal karena memutuskan kontrak sepihak. Dari mana aku punya uang sebanyak itu? Uangku saja sudah habis karena membeli penthouse ini.” 

“Kalau begitu, kau tidak perlu berpura-pura, Athena! Kau berkencan saja dengan Justin! Aku belum pernah mendengar pemberitaan di media Justin memiliki kekasih! Kau cantik, dan banyak pria yang sejak dulu mengejarmu. Kau sangat tepat bersanding dengan Justin,” seru Julia begitu antusias.

“Jangan bicara yang tidak-tidak, Julia! Aku tidak berniat memiliki hubungan dengan siapa pun! Sejak awal kau tahu itu!” jawab Athena malas. 

Julia mendengkus kasar. “Kau masih mengingat pria itu? Pria yang sejak dulu kau cintai dan tidak pernah kau lupakan sedikit pun! Jika kau mencintai pria itu, seharusnya kau tidak menghindar darinya, Athena!” 

“Julia, aku tidak pantas untuk pria itu! Kau tahu alasannya!” seru Athena. Dia berusaha mengendalikan emosinya. 

Julia melayangkan tatapan tajamnya. “Apa maksudmu tidak pantas, Athena? Kau bukan Athena yang dulu! Kau sekarang adalah Athena Morris! Artis dan model ternama! Siapa pun pria menginginkanmu, Athena!” 

“Meski sekarang aku adalah artis, aku tetap tidak akan pantas untuknya!” balas Athena tegas. Dia beranjak berdiri, namun Julia langsung menahan lengan Athena. 

“Ini bukan karena pantas atau tidak pantas, Athena. Dia tidak pernah tahu perasaanmu. Bahkan kau juga tidak terlalu mengenal siapa pria itu. Kau hanya berteman dengannya tanpa mengetahui identitasnya. Atas dasar apa yang membuatmu berpikir kau tidak pantas untuknya? Lalu jika dia tidak pantas untukmu, dengan siapa kau pantas, Athena?” Julia mengatakan ini dengan tatapan begitu serius. 

“Aku tidak pernah pantas untuk siapa pun, Julia. Alasan aku tidak memberi tahu perasaanku padanya karena dia memiliki wanita yang dia cintai. Dan untuk Justin Afford, pria yang memiliki kekuasaan seperti Justin, hanya akan menjadikan aku sebagai boneka. Jangan lagi membahas tentang pria. Aku tidak pernah menginginkan berhubungan dengan siapa pun.” Athena mengentakkan tangannya, dia melanjutkan lagi langkahnya masuk ke dalam kamar. 

“Apa kau tidak berniat memiliki sebuah keluarga? Apa kau tidak memikirkan itu?” teriak Julia dengan keras, hingga membuat langkah kaki Athena terhenti. 

Athena tidak membalikkan tubuhnya, dia hanya melihat Julia dari sudut matanya. Kemudian menjawab, “Aku tidak berniat untuk itu, Julia. Kau tahu alasan aku memutuskan untuk tidak menjalin hubungan. Jangan lagi membahas tentang pria. Aku tidak akan pernah berniat menjalin hubungan dengan siapa pun.” Setelah mengatakan itu, Athena melanjutkan lagi langkahnya menuju kamar. 

“Kau hanya tidak bisa melupakan masa lalumu, Athena! Kau juga tidak bisa melupakan pria itu! Masih banyak di luar sana yang menginginkanmu, Athena! Kenapa kau harus selalu merasa tidak pantas, ketika kau telah memiliki segalanya!” Julia berteriak kencang. Dia menatap kesal punggung Athena. Nyatanya teriakan Julia tidak dipedulikan oleh Athena. Wanita itu tetap melangkah meninggalkan Julia.

***

Bab 7. Dipaksa Menikah

“Tuan Justin.” 

Justin yang hendak masuk ke dalam kamar, menghentikan langkahnya ketika ada yang memanggilnya. Dia membalikkan tubuhnya, lalu menatap Peter yang kini berdiri di hadapannya. 

“Ada apa?” tanya Justin dingin. 

“Maaf, Tuan, ada Tuan Besar Drake datang,” ujar Peter seraya menundukkan kepalanya. 

“Kakekku datang?” Justin menautkan alisnya, menatap bingung Peter. 

Peter mengangguk. “Benar, Tuan.” 

Tanpa lagi menjawab, Justin berjalan meninggalkan Peter dan segera menemui Drake. Sejak kedua orang tuanya berada di Oxford untuk menemani adik kembarnya—Joseph dan Hazel—yang tengah menempuh pendidikan di Oxford University, membuat Drake selalu datang menemui Justin. 

“Grandpa,” sapa Justin ketika melihat Drake. 

“Masalah apa yang kau lakukan, Justin Lucero!” Suara Drake berseru dengan tatapan begitu dingin ke arah Justin. 

“Apa maksud Grandpa?” Justin bertanya dengan raut wajah datar. 

Drake mendekat, tatapannya begitu tajam ke arah Justin. “Sejak kapan kau memiliki skandal dengan seorang artis?! Bukannya aku sudah mengatakan padamu, jangan pernah memiliki skandal dengan artis? Kau sendiri mengatakan padaku, akan menikahi Marinka. Sebenarnya ada apa denganmu, Justin? Kenapa kau berani memiliki skandal seperti ini?!”

Justin membuang napas kasar. Dia tidak menyangka, secepat ini berita tentangnya dan Athena terdengar di telinga kakeknya sendiri. Justin melupakan satu hal, bahwa Drake Lucero memiliki kekuasaan yang besar, dan tidak mungkin Drake tidak mengetahui tentang dirinya. 

“Aku menyusul Joseph. Dia melarikan diri dari Oxford dan memilih bersenang-senang dengan wanita. Malam itu, aku tidak tahu ada yang memasukkan obat di minumanku hingga aku lepas kendali. Athena Morris, dia juga mabuk dan kita sama-sama terjebak dalam situasi yang sulit. Aku dan Athena memutuskan untuk berpura-pura menjalin hubungan selama dua bulan. Semua itu hanya di hadapan media. Setelah film yang dikeluarkan Lucero Company sudah selesai, hubunganku dan Athena akan berakhir,” jelas Justin dengan tatapan yang begitu serius ke arah Drake.

“Apa kau mengenal siapa Athena Morris?” seru Drake dengan geraman menahan amarahnya. 

Justin mengangguk. “Sebelumnya aku tidak mengenalnya, tapi Peter sudah memberitahuku siapa Athena Morris.” 

“Jika kau tahu siapa Athena Morris, kenapa kau berpikir dengan mudahnya melakukan kebohongan publik?” Drake semakin melayangkan tatapan tajamnya pada cucunya. “Athena Morris, nama yang tidak pernah terlibat skandal dengan siapa pun, sekarang dia memiliki skandal denganmu! Kau pikir akan dengan mudahya kalian berpisah? Itu sama saja kau menghancurkan film yang akan dikeluarkan Lucero Company!” 

“Grandpa, aku akan pastikan film yang akan dikeluarkan Lucero Company akan tetap diterima masyarakat,” jawab Justin meyakinkan. 

Drake membuang napas kasar. “Menikahlah dengan Athena Morris.” 

Justin tergelak, dia begitu terkejut mendengar ucapan Drake. “Maksud Grandpa? Jangan bercanda, Grandpa! Aku tidak mungkin menikahinya!” 

“Kau tidak memiliki pilihan, Justin! Kau sendiri yang mencari masalah! Keputusan yang telah aku ambil tidak bisa kau ubah! Kau harus tetap menikahi Athena Morris!” seru Drake dengan nada yang tidak ingin dibantah sedikit pun. 

“Tidak bisa! Aku sudah memiliki Marinka! Kau tahu, Grandpa, aku sudah melamar Marinka! Kami akan bertunangan!” balas Justin. Dia menggeram menahan emosinya, tangannya terkepal kuat, rahangnya mengetat. 

“Sejak kapan kau berani melawanku, Justin Lucero?!” seru Drake meninggikan suaranya. “Kau sendiri yang membuat masalah! Kau harus menyelesaikannya!” 

“Tapi tidak dengan menikahi Athena Morris, Grandpa!” geram Justin. Dia hendak berteriak, tapi dia tidak mungkin berani melawan kakeknya. Jika Justin masih bisa membantah perkataannya Arthur—ayahnya, tapi tidak dengan Drake. Justin tidak pernah berani membantah perkataan Drake. 

“Kau tahu, Justin, ketika kau memulai sesuatu, kau memiliki pilihan meneruskan atau mengakhiri. Kenyataannya di hadapanmu, tidak bisa untuk diakhiri. Kau harus tetap meneruskan. Aku sudah mencari tahu siapa Athena Morris, wanita itu juga pantas bersanding dengamu,” kata Drake tegas. 

“Aku memiliki Marinka! Aku tidak mungkin menikahi wanita lain!” seru Justin menekankan dan tegas. 

“Tidak ada penolakan! Kau akan tetap menikah dengan Athena Morris! Apa yang telah kau mulai, kau harus mempertanggungjawabkannya! Bukan hanya dengan melakukan kebohongan publik!” Drake membalikkan tubuhnya dan hendak meninggalkan Justin, tapi sebelum meninggalkan Justin, dia berkata melanjutkan, “Dan untuk masalah adikmu, Joseph, tidak perlu kau pikirkan. Anak buah ayahmu telah lebih dulu menangkap adikmu yang selalu membuat masalah itu.”

Drake melanjutkan langkahnya meninggalkan Justin. Sementara Justin, tidak berhenti mengumpat dalam hati, dia menggeram penuh dengan kemarahan. Pikirannya kini memikirkan perasaan Marinka. 

“Peter!” teriak Justin begitu keras memanggil assistant-nya. 

Peter berlari ketika mendengar teriakan Justin memanggilnya. “Iya, Tuan.” 

“Kenapa kau tidak mengatakan padaku kakekku telah mengetahui semuanya?!” seru Justin dengan tatapan yang begitu tajam ke arah Peter. 

“T-Tuan, maaf, tapi tidak mungkin Tuan Besar Drake tidak mengetahui ini, karena selama ini Tuan Besar Drake selalu mengawasi Anda, Tuan. Selain itu, pemberitaan media mengenai diri Anda memiliki hubungan dengan Athena Morris membuat semua orang pasti mengetahuinya,” ujar Peter hati-hati.

“Sialan! Apa ayah dan ibuku juga tahu tentang ini?” Justin memejamkan mata singkat. Dia mengepalkan tangannya dengan kuat. Sorot matanya tajam dan penuh dengan kemarahan. 

“Maaf, Tuan, sepertinya Tuan Arthur dan Nyonya Bianca masih belum tahu. Mereka masih berada di Oxford, mengawasi Nona Hazel dan Tuan Joseph,” jawab Peter ketakutan panik. 

“Kenapa kau juga tidak memberitahuku jika Joseph sudah tertangkap oleh ayahku?! Jika aku tahu, ini pasti tidak akan terjadi!” seru Justin meninggikan suaranya.

“M-maaf, Tuan, tapi saya juga baru mengetahuinya pagi ini,” jawab Peter gugup. 

“Sekarang … apa yang harus aku lakukan sekarang, Peter?! Kakekku memintaku menikah dengan Athena!” Justin menggeram, dia mengusap kasar wajahnya. 

“Tuan, seperti yang Anda tahu, apa yang telah dikatakan Tuan Besar Drake tidak ada yang bisa membantahnya.” Peter menunduk, dia tidak berani menatap Justin. 

Justin membuang napas kasar. “Sialan! Aku tidak mungkin menikah dengan wanita yang sama sekali tidak aku kenal!” 

“Tuan, apa tidak sebaiknya Anda mengenal dengan baik siapa Nona Athena?” kata Peter memberi saran. 

“Jangan bicara yang tidak-tidak, Peter! Kau tahu aku tidak mungkin menikahi wanita lain!” Justin semakin melayangkan tatapan tajam ke arah Peter. 

“Tapi, Tuan, Anda tidak memiliki pilihan lain selain menuruti keinginan Tuan Besar Drake. Terakhir saya dengar, beberapa film keluaran Lucero Company memilih Athena Morris sebagai pemeran utama,” ujar Peter hati-hati. 

“Kenapa harus Athena Morris? Memangnya tidak ada artis lain?” seru Justin penuh dengan kemarahan. 

“Saat ini, artis yang berada di puncak dan memiliki banyak penggemar adalah Athena Morris,” jawab Peter seraya menundukkan kepalanya tidak berani menatap Justin. 

Justin mengumpat kasar, dia menggeram penuh dengan kemarahan. Rahangnya mengetat, tangannya terkepal dengan kuat. Dirinya benar-benar terjebak dalam situasi yang sulit. Pikirannya tidak henti memikirkan bagaimana hubungannya dengan Marinka. 

***

Bab 8. Aku Bukan Jalang! 

Julia mengetuk pintu kamar Athena, tapi tidak ada jawaban. Dia mendengkus kesal, sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar sahabatnya itu, tapi tidak juga mendapat jawaban. Dia memilih untuk langsung masuk ke kamar Athena. 

“Athena!” Julia berseru kala mendapati Athena masih tertidur pulas. Pantas saja dia mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban. 

“Diamlah, Julia! Aku kurang tidur sejak tadi malam. Kau tahu, kemarin aku pemotretan hingga pagi hari.” Athena menarik bantal, dia menutupi telinganya dengan bantal. Kemarin Athena memiliki jadwal yang sangat padat. Bahkan dia mengambil seluruh jadwal pemotretan. 

Julia mendengkus, dia menarik bantal Athena. “Di luar ada kekasihmu yang datang! Cepat temui dia!” 

Athena tergelak, dia langsung membuka matanya. “Siapa yang kau maksud kekasihku?” 

Julia mendesah pelan. “Justin Afford. Pria itu ternyata sangat tampan. Aku baru pertama kali melihatnya secara langsung. Dia sungguh tampan. Aku rasa, kau sudah tidak normal jika tidak jatuh cinta pada Justin.” 

“Hentikan omong kosongmu, Julia! Justin ada di bawah? Kau sedang tidak bercanda, kan?” seru Athena dengan tatapan begitu serius pada Julia. 

Julia mencebikkan bibirnya. “Untuk apa aku bercanda, Athena? Di bawah, kekasihmu itu sedang menunggumu!” 

“Dia bukan kekasihku,” jawab Athena kesal. Dia langsung beranjak bangkit berdiri, lalu berjalan keluar dari kamar. 

Saat Athena keluar kamar, Julia mengulum senyumannya. Wanita itu tidak menyadari, keluar kamar hanya dengan gaun tidur tipis dengan tali spaghetti. Tubuh Athena begitu menerawang ketika menggunakan gaun tidur itu. 

“Athena sepertinya berniat menggoda Justin.” Julia terkekeh geli. 

***

“Ada apa kau ke sini?” seru Athena ketika melihat Justin berada di hadapannya. Tatapannya menghunus tajam, menunjukkan tidak suka kehadiran pria itu. Menurutnya sangat mengganggu!

Justin berdeham, dia sedikit terkejut Athena menghampirinya dengan tubuh yang terbalut gaun tidur seksi. Bahkan gaun tidur itu benar-benar menerawang, melihatkan lekukan tubuhnya yang indah itu. Tidak bisa dipungkiri, Justin adalah pria normal, tentu matanya akan merespon kala wanita cantik berdiri di hadapannya dengan tubuh yang terlihat seksi. 

“Kenapa kau diam?” Athena kembali menegur. Dia sedikit kesal karena Justin hanya berdeham, dan tidak mengatakan sepatah kata pun.

“Kau ingin menggodaku?”Justin menaikkan sebelah alisnya, dia tersenyum miring. “Aku rasa tidak masalah kalau kau masih ingin tidur denganku.” 

“Sialan! Enyahkan itu dari pikiranmu! Aku tidak akan melakukan kebodohanku lagi!” seru Athena dengan tatapan yang begitu tajam. 

Justin mengedikkan bahunya acuh. “Kau lihat dirimu, kau seperti menggodaku dengan balutan gaun tidurmu yang seksi itu.” 

Mendengar ucapan Justin, membuat Athena langsung melihat tubuhnya. Dia mengumpat pelan ketika melihat dirinya masih terbalut dengan gaun tidur seksi. Athena kembali mendongak, lalu menatap Justin tajam. “Aku tidak ada waktu untuk mengganti pakaianku. Cepat katakan apa tujuanmu datang ke sini? Kau mengganggu tidurku!” 

Justin memilih duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya. Tatapannya tak lepas menatap Athena yang masih bergeming di tempatnya. “Berapa penghasilanmu selama menjadi artis?” 

Athena menautkan alisnya saat mendengar pertanyaan Justin yang terdengar meremehkannya. “Apa maksudmu dengan bertanya penghasilanku?” 

“Seratus juta dolar. Aku akan memberikanmu seratus juta dolar. Kau pergi meninggalkan New York dan jangan pernah lagi kembali ke sini. Selama kau bekerja menjadi artis, kau tidak akan mungkin mengumpulkan seratus juta dolar dengan mudah. Sekarang aku akan memberikannya padamu, asal kau meninggalkan kota ini,” ucap Justin dingin, dan memberikan hinaan secara halus. 

Athena tertawa sinis mendengar ucapan  Justin. Dia melangkah mendekat ke arah Justin. “Seratus juta Dolar? Angka yang fantastis., tapi tunggu apa kau mengira aku ini seorang jalang hingga kau menawarkan uang padaku?” Tatapannya menatap Justin penuh dengan kebencian. 

“Kakekku tahu masalah kita. Dia memintaku menikah dengamu. Mungkin kau bermimpi bisa menikah dengan pria kaya, tapi kau tahu, Athena Morris? Aku tidak mungkin memilih wanita sembarangan menjadi istriku,” kata Justin sarkas. 

Perkataan Justin sukses membuat Athena tertawa. Kali ini, dia tertawa merendahkan Justin. “Well, cucu dari seorang Drake Lucero. Kau pewaris utama Afford Group, bukan? Rupanya kau memiliki sikap yang memalukan! Kau menilai semua orang itu dari uang, dan kau pikir dengan uangmu kau bisa membeliku? Tidak, Tuan Justin Afford! Tidak akan ada satu pun orang yang bisa membeliku! Sekarang lebih baik kau enyah dari hadapanku!” serunya dengan tatapan penuh peringatan. 

Justin beranjak dari tempat duduknya. Dia mendekatkan bibirnya ke telinga Athena dan berbisik, “Pikirkan tawaran dariku. Aku tahu kau tidak mungkin mudah mendapatkan uang sebanyak itu.” Kemudian, pria tampan itu melangkah meninggalkan Athena. 

“Kau benar, aku tidak akan dengan mudahnya mendapatkan uang sebanyak itu! Tapi harus kau ingat, sejak kau berani menawarkan uang padaku, kau bukan pria yang pantas untukku. Satu hal yang harus kau ingat, meski kakekmu meminta kita menikah, maka aku dengan tegas menolaknya!” tegas Athena tajam. 

Langkah Justin terhenti mendengar ucapan Athena. Dia hanya melirik Athena dari sudut matanya tanpa berbalik melihat wanita itu. Justin mengancingkan jasnya, dia tidak menjawab apa pun. Pria tampan itu melanjutkan langkahnya meninggalkan Athena yang masih bergeming di tempatnya. 

Tanpa sadar, mata Athena berkaca-kaca. Perlahan pertahanan Athena runtuh. Air matanya mulai berlinang membasahi pipinya. Dengan cepat dia menghapus air matanya, dia membenci dirinya yang lemah. 

“Athena.” Suara Julia yang berdiri di ambang pintu terdengar. Tanpa sengaja, dia mendengar percakapan Athena dan Justin. Julia mendekat ke arah sahabatnya itu, lalu memeluk tubuh sahabatnya itu. 

“Julia, apa semua pria seperti itu?” Athena menoleh dengan mata yang memerah, dia menatap manik mata Julia. 

“Tidak, Athena. Mungkin Justin hanya tidak tahu harus seperti apa dalam keadaan yang terjebak ini,” jawab Julia seraya menghapus air mata Athena yang berada dipipi wanita itu.

“Kenapa ketika aku sudah berada di titik ini, masih saja ada yang merendahkanku, Julia?” Air mata Athena terus membasahi pipinya. Hatinya begitu sakit dan hancur dengan apa yang dikatakan Justin. 

No, Athena, aku yakin Justin tidak bermaksud merendahkanmu.” Julia kembali menghapus air mata Athena. “Jangan menangis, Athena. Bukannya kau pernah mengatakan padaku, tidak akan ada lagi air mata?” 

Athena menghapus sisa air matanya. Pandangannya lurus ke depan penuh dendam yang membara. “Ya, kau benar. Aku tidak akan pernah lagi menangis. Orang yang pernah menghinaku dulu, tidak akan lagi bisa menghinaku. Aku akan menunjukkan pada mereka, aku bukan Athena Morris yang mereka selalu rendahkan itu.” 

Julia memeluk bahu Athena, dan menepuknya pelan. “Aku akan menemanimu, Athena. Kau sudah berjanji padaku untuk tidak menjadi wanita lemah. Jangan dipikirkan ucapan Justin. Aku rasa, kau bisa memainkan peranmu. Justin berani membayarmu mahal, kenapa kau tidak memainkan peranmu? Dengan pemberitaan media yang mengatakan kau adalah kekasih dari Justin Afford, membuat namamu semakin berada dipuncak. Manfaatkan itu, Athena. Kau bisa mendapatkan banyak uang dari pemberitaan media ini.” 

Athena menyeringai di kala mendapatkan ide dari Julia. “Kau benar, aku akan mendapatkan banyak keuntungan. Pria itu berani membayarku dengan harga yang mahal. Maka aku akan menunjukkan padanya, aku bisa menghasilkan uang jauh lebih banyak dari kebohongan publik yang dia berikan pada media.”

***

Bab 9. Amarah Marinka

Justin duduk di kursi kebesarannya sembari menyesap wine di tangannya. Pikirannya memikirkan pemberitaan di media tentang hubungannya dengan Athena. Sejak pertemuannya dengan Athena, hidupnya semakin kacau. Terlebih, dia belum berhasil menemukan orang yang menjebaknya itu. Jika saja dia berhasil menemukan orang yang memasukkan obat ke di minumannya, dia sudah pasti akan menghabisi orang yang menjebakkannya dengan tangannya sendiri. 

“Tuan Justin,” panggil Peter, yang kini melangkah masuk ke dalam ruangan Justin. 

Justin mengalihkan pandangannya, lalu menatap dingin Peter. “Ada apa? Aku sudah mengatakan padamu, bukan? Jangan mengangguku!” 

“Maaf, Tuan, tapi tadi pagi Tuan Besar Drake mencari Anda,” jawab Peter sopan. 

Justin membuang napas kasar. “Sementara ini, jangan biarkan kakekku menemuiku. Aku tidak ingin mendengar ucapannya yang memintaku menikah dengan Athena.” 

“Tuan, sebenarnya ada hal yang ingin saya katakan,” balas Peter dengan kepala yang menunduk, tidak berani melihat Justin.

“Apa yang ingin kau katakan?” tanya Justin dingin seraya menatap lekat Peter yang berdiri di hadapannya itu. 

“Saya mencari tahu tentang kehidupan Nona Athena Morris,” jawab Peter yang masih menunduk. “Maaf, Tuan, saya hanya ingin membantu Anda. Jika Anda tidak mau mendengarnya, saya tidak akan melaporkannya.” 

“Katakan!” titah Justin dingin. 

“Nona Athena Morris sudah tidak lagi memiliki keluarga. Alinka Morris, ibu dari Nona Athena telah meninggal lima tahun lalu. Sementara ayahnya, saya tidak berhasil menemukan data mengenai ayah dari Nona Athena Morris. Delapan tahun lalu, Nona Athena mengalami kecelakaan hingga mengalami kerusakan pada jantungnya. Beruntung dia mendapatkan pendonor yang cocok. Saya juga mendapatkan data, sebelumnya ibu dari Nona Athena hanya seorang pelayan di salah satu restoran.”

“Nona Athena mengawali kariernya sebagai seorang model lima tahun lalu, tepat setelah ibunya meninggal. Tiga tahun terakhir, Nona Athena berhasil memenangkan penghargaan artis termahal dan terbaik. Itu kenapa banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan Nona Athena, termasuk Lucero Company. Selama ini film yang dibintangi oleh Nona Athena selalu disambut baik oleh para masyarakat.”

“Terlebih, Nona Athena terkenal sangat ramah pada para pengggemarnya. Tidak hanya itu, beliau juga setiap bulannya selalu mengirimkan uang untuk yayasan kanker dan juga panti asuhan, tapi dia tidak menyukai jika itu disorot oleh media. Biasanya Julia, sahabat sekaligus manager dari Nona Athena yang mewakilkannya dalam menyumbangkan uangnya.” 

Justin terdiam sesaat mendengar laporan Peter yang diam-diam mencari informasi tentang Athena. Dia tidak menyangka, Athena memiliki kehidupan yang menyedihkan. Ibunya seorang pelayan, dan bahkan wanita itu pernah mengalami kecelakaan hingga harus mendapatkan transplantasi jantung. Ada rasa bersalah pada dirinya mengingat kemarin dia telah merendahkan Athena dengan menawarkan uang yang besar. 

“Peter, bagaimana Athena bisa mendapatkan uang untuk transplantasi jantung? Bukankah kau bilang ibunya pelayan?” Justin menatap serius Peter. 

“Maaf, Tuan, untuk itu saya tidak tahu. Saya tidak mendapatkan seluruh data lengkap tentang Nona Athena. Banyak hal yang saya sendiri tidak mengerti, begitu banyak yang ditutupi dari identitas Nona Athena,” ujar Peter sopan. 

Justin mengangguk paham. “Informasi yang kau berikan sudah cukup. Kau tidak perlu lagi mencari tahu lebih dalam tentangnya.”

“Justin!” teriakan seorang wanita begitu menggelegar, menerobos masuk ke dalam ruang kerja Justin. 

Justin sedikit terkejut. Marinka, kekasihnya, menerebos masuk ke dalam ruang kerjanya dengan berteriak begitu keras. “Marinka? Kau di sini?”  

“Sialan kau, Justin! Kau berani berselingkuh dariku!” Marinka melempar majalah yang ada di genggaman tangannya ke arah Justin. Majalah itu mengenai tubuh Justin, tapi Justin tidak merasakan apa pun kala majalah itu terkena tubuhnya. Pria tampan itu tetap tenang, dan bergeming di tempatnya.

Peter yang masih ada di sana langsung menundukkan kepalanya undur diri dari hadapan Justin dan Marinka. Dia tak ingin mengganggu tuannya yang pasti memiliki urusan dengan kekasih dari tuannya itu. 

“Bisa kau kendalikan dirimu, Marinka?!” seru Justin dengan tatapan penuh peringatan. “Kau tidak mencerminkan seorang wanita yang berpendidikan jika sikapmu seperti ini.” 

Marinkan mendekat, dia menatap Justin tajam. “Kau berselingkuh dariku?! Kau tidur dengan wanita lain, Justin?” 

Justin membuang napas kasar. “Maaf, aku tidak bermaksud selingkuh darimu. Ada yang menjebakku dengan memasukkan obat dalam minumanku. Aku dan Athena sama-sama dalam keadaan terjebak. Aku memutuskan membiarkan publik mengira aku memiliki hubungan dengan Athena.” 

“Kenapa harus dengan wanita rendah itu, Justin!” teriak Marinka bergitu kencang. 

Justin beranjak dari tempat duduknya, lalu mendekat ke arah Marinka. “Tenangkan dirimu, Marinka. Pertunangan kita akan tetap dilangsungkan setelah masalahku selesai dengan Athena. Tunggu hingga dua bulan ke depan. Media akan tahu, aku dan Athena tidak memiliki hubungan apa pun.” 

“Kau pikir aku akan menerima kekasihku menjadi milik wanita miskin itu? Kau pikir aku juga akan terima kau memiliki skandal dengan anak seorang jalang? Sejak kapan kau mau dengan seorang wanita rendahan?!” seru Marinka meninggikan suaranya. Tatapannya menghunus tajam ke arah Justin. 

“Tunggu, Marinka, kau seperti mengenal Athena. Apa kau mengenalnya?” Justin menautkan alisnya, menatap serius Marinka. 

“Ya! Aku mengenalnya! Ibu dari wanita itu adalah wanita rendah! Seorang pelayan yang bermimpi mendapatkan pria kaya! Kenyataannya, dia hanya tetap wanita rendah! Kau lihat, Athena bisa menjadi seorang artis ternama seperti sekarang ini, itu semua hanya karena dia sama seperti ibunya, mengandalkan tubuh untuk mendapatkan apa yang dia inginkan!” seru Marinka. Sorot matanya penuh dengan kebencian kala menceritakan itu. Tangannya terkepal dengan kuat. 

“Jaga bicaramu, Marinka! Athena bukan wanita seperti itu!” balas Justin dengan tatapan tajam dan penuh peringatan pada Marinka. 

“kau berani membelanya? Kau berani membela wanita rendah itu?” teriak Marinka begitu keras. 

Justin berusaha mengendalikan emosinya. Dia tidak ingin bertengkar dengan kekasihnya itu. “Kendalikan dirimu, Marinka. Jika kau tidak bisa mengendalikan dirimu, aku akan meminta Peter untuk mengantarmu pulang. Dan untuk Athena, aku tidak memiliki hubungan dengan wanita itu. Kau tidak perlu marah ataupun cemburu padanya. Aku bukan membelanya, tapi aku tidak ingin kau menilai seseorang dari luar, tanpa mengenal orang itu lebih dalam. Perhatikan bicaramu, Marinka. Aku tidak ingin mendengar bicaramu seperti itu lagi.” 

“Aku mengenalnya, Justin! Aku tahu siapa wanita itu! Kau yang tidak mengenalnya! Aku tidak akan pernah membiarkan apa yang menjadi milikku, harus direbut oleh wanita rendah itu!” seru Marinka keras. 

Justin mendekat, dia menangkup kedua pipi Marinka. “Aku tidak akan bertanya dari mana kau mengenal Athena, karena aku dan Athena tidak memiliki hubungan apa pun. Tenangkan dirimu. Tidak akan ada yang mengambilku dari sisimu. Kau adalah wanita yang aku pilih, tapi aku minta, jangan lagi membahas tentang Athena.” 

Perlahan Marinka mulai luluh, dia langsung memeluk erat Justin dan berkata, “Aku hanya takut kehilanganmu, Justin. Aku takut kau akan berpaling dariku dan memilih wanita itu. Aku tidak akan membiarkan dirimu menjadi miliknya. Selama tujuh tahun, hidupku selalu terbiasa dengan adanya dirimu, Justin.” 

Justin mengeratkan pelukannya, dia mengecupi puncak kepala Marinka. “Tidak ada yang perlu kau takutkan. Sejak awal, aku hanya memilihmu. Tidak akan ada wanita yang menggantikanmu.” 

Marinka tersenyum mendengar ucapan Justin, dia membenamkan wajahnya dalam pelukan pria itu. Kelegaan muncul di hatinya di kala Justin mampu menenangkan dirinya. Paling tidak dia yakin bahwa Justin tidak akan mungkin meninggalkannya. 

***

Bab 10. Pemotretan 

“Athena, hari ini kita pemotretan pagi. Kau tidak lupa, kan?” tanya Julia sambil menatap Athena yang sedang menuruni tangga. Langkahnya pelan dan Anggun, penampilannya sudah sangat sempurna. 

“Tidak, Julia, aku tidak mungkin lupa,” jawab Athena seraya melangkah menuju ruang makan dengan Julia yang mengikutinya dari belakang.

Tidak lama kemudian, pelayan mengantarkan sandwich dan susu kacang untuk Athena dan Julia. 

“Dengan siapa pasanganku hari ini?” tanya Athena sembari menikmati sandiwch di tangannya.

“Fazio Brown,” jawab Julia santai. 

Athena tersentak, seraya meletakkan sandwich di tangannya ke atas piring, lalu menatap dingin Julia. “Maksudmu hari ini aku sesi pemotretan dengan Fazio?” 

Julia mengangguk, dan mengambil susu kacang yang masih hangat itu lalu meminumnya perlahan. “Ada apa? Kenapa kau sangat terkejut?” 

Athena mendengkus, dia menatap kesal Julia. “Kau bertanya kenapa? Aku rasa kau tahu jawabannya, Julia!” 

Julia mendesah pelan. “Kau takut dengan Kiera?” 

“Sialan! Sejak kapan aku takut dengan wanita itu?!” seru Athena tak terima. 

Julia terkekeh pelan. “Kalau kau tidak takut, kenapa kau cemas pemotretan dengan Fazio? Lagi pula, itu hanya sesi premotretan.” 

“Julia! Harusnya kau bilang dari awal! Hari ini tema pemotretan memakai bikini dan aku harus mesra dengan lawanku,” Athena mendengkus kesal. 

Bukan tidak profesional. Athena bahkan sudah terbiasa dengan pemotretan terlihat mesra denga pria. Baginya, semua itu adalah tuntutan pekerjaannya dan dia tidak memedulikan itu. Namun sekarang, yang dia hindari adalah sesi pemotretan dengan Fazio Brown. Tentu alasannya karena Athena terlalu malas untuk berdebat dengan Kiera Ustinova—kekasih dari Fazio—yang selalu cemburu buta padanya. 

Julia meletakkan gelas yang masih berisikan setengah susu kacang ke tempat semua, lalu dia menatap Athena dan berkata, “Athena, kontrak pemotretan ini nominalnya tidak sedikit. Kau sendiri yang mengatakan untuk tidak menolak pekerjaan jika mereka menawarkan harga yang fantastis. Lagi pula aku sudah tahu mereka akan memilih Fazio Brown. Dia aktor dan model yang tiga tahun terakhir berada di puncak bersamaan denganmu, dan ntuk masalah Kiera, wanita satu itu hanya iri karena tidak bisa berada di posisimu. Lupakan Kiera, dia tidak mungkin mengganggumu. Aku akan mematahkan lehernya jika dia berani mengganggumu.” 

Athena mendesah pelan, dia terdiam mendengar ucapan Julia. Dia sendiri yang meminta Julia untuk menerima kontrak kerja, jika menawarkan jumlah yang besar. 

“Baiklah, aku tidak akan memedulikan Kiera,” jawab Athena pasrah. 

Julia tersenyum puas. “Good girl! Let’s go! Kita berangkat sekarang!” 

Athena menganggukkan kepalanya. Dia mengambil tas dan ponselnya yang berada di atas meja makan, kemudian berjalan ke arah mobil. Seperti biasa, Julia yang akan membawa mobil. 

***

Setibanya di tempat pemotretan, beberapa pengawal langsung menghalangi wartawan yang hendak meminta keterangan pada Athena. Sejak berita di media Athena memiliki hubungan khusus dengan Justin Afford, membuat Athena terus menjadi incaran para wartawan. 

“Athena, aku hampir gila selalu dikejar wartawan seperti ini. Kau tidak pernah menjalin hubungan dengan pria mana pun, tapi sekalinya kau memiliki hubungan yang diberitakan di media … kau langsung dengan pria yang berkuasa seperti Justin Afford. Kau sungguh luar biasa!” ucap Julia dengan nada yang sedikit kesal. 

“Hentikan omong kosongmu, Julia! Kau tahu aku dan Justin terpaksa melakukan kebohongan publik,” ucap Athena dingin. 

“Ya, baiklah. Lebih baik kita masuk ke dalam.” Julia memeluk lengan Athena, lalu masuk ke dressing room. Kemudian Julia memberikan bikini berwarna merah pada Athena—pakaian yang dipakai untuk sesi pemotretan.

Setelah Athena mengganti pakaiannya, dia dan Julia menuju tempat sesi pemotretan. Tatapan wanita cantik itu teralih melihat Kiera dan Fazio. Ini memang sungguh aneh, Kiera selalu dipasangkan dengan pria lain, sedangkan Athena selalu dipasangkan dengan Fazio. Ini juga alasan Kiera selalu membenci Athena karena kekasih Kiera dipasangkan bukan dengannya, melainkan dengan Athena. 

Well, artis dan model ternama baru saja datang. Apa kau memiliki jam?” Kiera tersenyum sinis ke arah Athena. Nadanya penuh dengan sindiran tajam. 

“Kiera!” tegur Fazio, kekasih Kiera yang berdiri di samping wanita itu. 

Athena mengibaskan rambutnya kemudian dia mendekat ke arah Kiera. “Kau tahu aku artis dan model ternama, terlambat beberapa menit bukanlah hal besar. Kau juga tahu kan, Kiera? Mereka yang memintaku bekerja di sini. So, mereka harus menyambutku dengan baik. Lagi pula, aku terlambat karena para media yang sejak tadi menghalangiku untuk masuk,” jawabnya tak kalah sinis. 

“Kau terlalu sombong, Athena!” seru Kiera tak terima dengan kesombongan Athena. 

“Kiera, sudah! Jangan seperti ini!” tukas Fazio dengan tegas. 

Athena mengedikkan bahunya acuh. “Fazio Brown, sesi pemotretan akan segera berlangsung. Aku tidak memiliki banyak waktu. Lebih baik kau cepat dan katakan pada kekasihmu, jangan berani berbicara padaku. Karena mulai detik ini, aku akan memilih siapa saja yang pantas berbicara denganku.” 

“Kau …!” geram Kiera hendak melayangkan tamparan, tapi dengan cepat Fazio menarik tangan Kiera meninggalkan Athena. 

Julia tersenyum bangga, dia menepuk bahu Athena. “Aku sudah mengatakan padamu, kau akan selalu mengagumkan, Athena. Lawan semua musuhmu, dan tunjukkan kau adalah Athena Morris!”

Athena menyeringai puas melihat ekspresi wajah Kiera. Tidak lama kemudian, Gavin—sang fotografer—menginstruksikan Athena dan Fazio untuk masuk ke dalam kolam renang melakukan sesi pemotretan. Athena melepas bathrobe-nya. Kini tubuh Athena hanya memakai bikini berwarna merah yang mencetak lekukan tubuhnya yang sangat indah dan menawan. Nyatanya Athena mampu membuat pria yang berada di sana tidak berkedip melihatnya. 

Athena masuk ke dalam kolam renang, menghampiri Fazio yang sudah ada di sana. Gavin menginstruksikan Fazio untuk memeluk pinggang Athena. Tidak hanya itu, tapi di beberapa pose bibir Fazio berdekatan dengan bibir Athena. 

Yes! Athena, lebih dekat lagi dengan Fazio!” ucap Gavin seraya memotret Athena dan Fazio. 

Athena menurut, dia mengaitkan tangannya ke leher Fazio dan tatapannya menatap sensual Fazio. 

“Maafkan Kiera, Athena,” ucap Fazio dengan suara pelan. 

It’s okay.Itu bukan masalah besar,” jawab Athena yang tidak peduli. 

“Oke, cukup pemotretan hari ini. Kalian luar biasa! Dan tentu, Athena, kau tidak pernah mengecewakanku,” kata Gavin dengan tatapan bangga pada Athena. 

Athena mengangkat sebelah bahunya, dan tersenyum tipis. “Kau tahu, Gavin, aku tidak akan mungkin mengecewakan jika perusahaan bisa membayarku dengan mahal.” 

Gavin mengangguk. “Aku menyukai cara berpikirmu.”

Athena tidak menjawab, kini dia berjalan keluar dari kolam renang. Julia langsung mengantarkan bathrobe untuk Athena. Serta seorang pelayan memberikan orange juice pada Athena setelah selesai sesi pemotretan. 

“Athena, kau ingat besok syuting film Devil Beside You akan dimulai?” Julia menatap Athena yang kini tengah meminum orange juice.

Athena mengangguk. “Aku tidak mungkin lupa, Julia. Film itu yang berani membayarku dengan harga fantastis. Tentu aku tidak akan melupakannya.” 

“Athena Morris!” Suara teriakan seorang wanita begitu menggelegar, membuat orang yang ada di sana terkejut dan mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu.

***

-To Be Continued

 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya JA (Chapter 11,12,13,14,&15)
3
1
Kode voucher: AJ02***Guys novel ini panjang ya sampai 200 bab lebih. Disarankan beli paket yaaa. Klik kolom merah, tapi kalau mau beli perkonten juga silakan. Selamat membaca kisah Justin dan Athena :)
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan