
Bab 1: Kehidupan di Perumahan
"Hei Pras, kita perlu membahas sesuatu seputar rumah tangga," kata Sarah pada suatu ketika di dapur rumah mereka. Ia tersenyum ramah, menampakkan taring putihnya yang kontras dengan kulit cokelat legam.
Prasetyo mengangguk, meletakkan secangkir kopi di meja dapur, lalu duduk di kursi di seberang istrinya. "Apa itu?" tanyanya sambil menyesap kopi.
"Aku khawatir tentang Raka," ujar Sarah, meremas kedua tangannya di atas meja. "Dia sudah berusia 18 tahun, tetapi agaknya belum...
OBSESI TERHADAP KAKAK IPAR
9
0
1
Berlanjut
Bab 1: Kehidupan di Perumahan"Hei Pras, kita perlu membahas sesuatu seputar rumah tangga," kata Sarah pada suatu ketika di dapur rumah mereka. Ia tersenyum ramah, menampakkan taring putihnya yang kontras dengan kulit cokelat legam.Prasetyo mengangguk, meletakkan secangkir kopi di meja dapur, lalu duduk di kursi di seberang istrinya. "Apa itu?" tanyanya sambil menyesap kopi."Aku khawatir tentang Raka," ujar Sarah, meremas kedua tangannya di atas meja. "Dia sudah berusia 18 tahun, tetapi agaknya belum memiliki banyak teman atau kegiatan di luar rumah."Pras merasa kesal sebentar, lalu berkata, "Kita harus membantunya. Bagaimana kalau kita perkenalkan dia kepada tetangga sebelah, Lila?" Lila adalah tetangga cantik yang selama ini jadi bahan perbincangan di komplek. Pras ingin tahu apa yang akan terjadi jika Raka bertemu dengannya."Sudah pasti," jawab Sarah, melirik Pras dengan lembut.Bab 2: Raka dan Obsesi TersembunyinyaDi kamar tidurnya, tak ada yang tahu bahwa Raka tengah menatap foto kakak iparnya, Pras, di ponselnya dengan tekun. Raka merasa cemburu dan terobsesi dengan penampilan Pras yang atletis dan kekar."Saya harus seperti dia," bisiknya kepada diri sendiri. "Saya harus bisa meraih apapun yang bisa di raihnya."Terlepas dari obsesinya, Raka adalah manipulator ulung. Dia bisa mengendalikan ekspresi dan gestur tubuhnya dengan baik, sehingga tak ada yang tahu tentang perasaannya pada Pras.Bab 3: Pertemuan dengan LilaHari itu, Sarah dan Pras berencana mengajak Raka mengenal Lila. Mereka membuat janji di taman komplek perumahan tempat mereka tinggal.Ketika Raka melihat Lila berjalan mendekat dengan gaun putihnya, hatinya berdebar kencang. Meskipun Lila sangat cantik, pikiran Raka tetap saja mengarah pada Pras."Raka, ini Lila, tetangga kita yang cantik itu," perkenalkan Sarah.Lila, dengan senyum manisnya, mengulurkan tangan, "Halo Raka, senang bertemu denganmu."Raka tersenyum, menerima uluran tangan Lila. "Senang bertemu denganmu juga, Lila."Mereka berbincang-bincang sejenak. Lila menanyakan tentang hobi-hobi Raka dan bagaimana dia bisa mengisi waktu luang di komplek perumahan ini. Namun, Raka hanya menjawab singkat dan terus memikirkan Pras yang berada di rumah.Bab 4: Perasaan TerungkapBeberapa hari berlalu setelah pertemuan tersebut. Sarah dan Pras merasa penasaran dengan apa yang terjadi antara Raka dan Lila. Mereka melihat Raka berbicara lebih sering dengan Lila, tetapi belum tahu bagaimana perasaan adiknya itu
354 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Sebelumnya
Manusia Bulan
1
0
Kita mengira Alien itu ada di planet lain, ternyata mereka sangat dekat.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan