“Maaf, Pa. Aku nggak bisa mengatakan siapa ayah dari anakku.”

“Papa nggak akan membunuhnya, kalau itu yang kamu takutkan, Aya. Tolong katakan, siapa yang sudah membuatmu hamil,” ucap Bastian. Pria itu berusaha menekan emosinya, demi mendengar pengakuan putri kesayangannya.

Zendaya hanya menggelengkan kepalanya. “Ijinkan aku pergi jauh, Pa. Aku nggak mau keluargaku mendapat malu, karena aku hamil di luar nikah. Aku juga nggak bisa membunuh anak ini. Dia nggak berdosa. Akulah yang berdosa.”

Hamil di luar nikah, sama sekali tidak ada dalam rencana hidup Zendaya Madhava Cavero. Alih-alih meminta pertanggungjawaban dari pria yang menghamilinya, dia memilih untuk pergi.

“Kamu bisa minta pertanggungjawaban dari pria itu. Kalau kamu nggak bisa memaksanya untuk bertanggungjawab, Papa bisa melakukannya untukmu,” tembak Bastian langsung.

Zendaya terdiam mendengar ucapan Bastian. Dia menengadahkan kepalanya, menatap wajah sang Papa dengan tatapan sendu.

“Tanpa Papa memaksanya, dia pasti langsung menikahiku. Dia sangat mencintaiku, Pa. Hanya saja, keadaan yang nggak mengijinkan kami untuk bersama,” ucap Zendaya lirih.

My Perfect Mistake