
Bab 3 - Kematian Pertama
Malam itu, mereka bertiga kembali ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat setelah melewati kejadian mencekam malam itu. Namun, diantara matanya yang sudah terlelap, entah pada jam berapa, Santo tercekat tiba-tiba, ketika jendela dan pintu kamarnya digedor-gedor keras dari luar.
“Santo!! Santo!!”
Suara itu tidaklah asing di telinganya, dari dalam Santo mendengar orang itu lari ke setiap kamar, memanggilnya, Rahmat dan Reksi bergantian.
“Santo!!” “Reksi!!” “Rahmat!!” “Tolong...
Rumah Pengantar Kematian
3
0
4
Berlanjut
“Hallo, Mas Wahyu! Aku ada cerita, yang mungkin bisa untuk diceritakan. Cerita kelam, yang mungkin akan terus teringat entah sampai kapan, karena saat itu aku hampir mati” Ucap seseorang pria yang aku kenal melalui seorang kawan.Saya menyebut pria ini dengan nama “Santo” . Usianya sekarang baru menginjak kepala tiga, dan saat kejadian kelam ini terjadi, Santo masih berusia 21 tahun dan sedang menjalani semester akhirnya sebagai seorang mahasiswa.“Seumur hidup, baru itu aku banyak menemui kejanggalan dalam hidupku, Mas. Bahkan, sejak saat itu, mataku mampu melihat hal-hal yang sebelumnya sama sekali tidak aku percaya.” Ucap Santo kepada saya (penulis)***Karena terhimpit masalah ekonomi keluarga, menyebabkan Santo yang merupakan mahasiswa perantauan tingkat akhir memutuskan pindah dari kos-kosan lamanya ke sebuah rumah kos yang jauh lebih terjangkau demi menakan pengeluarannya. Setelah beberapa hari mencari, sampailah Santo menemukan sebuah rumah kos itu. Harganya jauh lebih terjangkau dengan fasilitas lengkap di dalamnya. Pak Suyono, pemilik rumah kos, menyambut baik kedatangan Santo. Tanpa banyak menimbang, Santo membayar lunas uang sewanya selama tiga bulan. “Semoga betah dan kerasan.” ucap Pak Suyono kepadanya. Memang, awalnya Santo merasa kerasan tinggal di sana, tetapi semakin lama, hal-hal tidak wajar mulai berdatangan menyebabkan Santo merasa penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi di rumah kos itu. Teror demi teror pun terjadi, menghantui dan memaksa Santo menikmati semua itu. Bagaimana cerita lengkapnya? Silakan unlock dan ikuti cerita Santo hingga akhir!
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Rumah Pengantar Kematian
Selanjutnya
Bab 4 - Rumah Pengantar Kematian
1
0
“Sekali-kali, ketika kamu sendiri di kos atau kontrakan, cobalah lihat sekelilingmu, pastikan jika kamu benar-benar aman di situ. Siapa tahu ada yang mengintaimu dari balik pintu, balik atap rumah ataupun kolong kasurmu untuk menunggumu”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan