Luka Kita (11 – 12)

3
0
Terkunci
Deskripsi

“Kenapa lo mau ikut? Lo seneng diperlakukan kayak gitu sama mereka?”

Sekarang Elzan malah diam.

"Jawab," seru Kahil dengan nada mendesak.

Entah mengapa Elzan jadi merasa sesak saat ditodong pertanyaan seperti itu. Rasanya seperti ingin menangis karena tidak sanggup menceritakannya dengan lisan sendiri. Ia menunduk dalam sambil menggigit bibir sebagai pelampiasan. “Aku nggak tau. Maaf, Kak ....”

“Gak tau? Apa maksudnya?”

***

Terima kasih sudah mendukung karya ini ❤️

3,211 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
30
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Luka Kita
Selanjutnya Luka Kita (13 – 14)
4
0
Namun, Kahfi segera muncul setelah Tamara menghilang dari balik pintu. Kahil tidak diberikan ruang untuk lanjut bermain ponsel. Lelaki yang lahir beberapa bulan sebelum Kahil itu memberikan tatapan menyelidik. Ia sebenarnya memiliki kecurigaan yang sama dengan Tamara mengingat Kahil memang anak yang cukup bandel.Kahfi langsung duduk di sebelah Kahil tanpa meminta izin. Ia kemudian memperhatikan Elzan yang tertidur di atas ranjang milik sang saudara tiri. Tadi ia baru mendapat kabar bahwa Elzan dibawa pulang oleh Kahil saat jam pelajaran terakhir. Ia segera melesat kemari setelah bel pulang berbunyi.Sekarang kenapa lagi dia? tanya Kahfi setelah selesai mengamati Elzan.•••Terima kasih sudah mendukung karya ini 🫶
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan