Oh, My Man!

40
11
Deskripsi

BLURB:

“Mau sampai kapan kamu main-main dengan banyak lelaki, Ilana? Emangnya kamu nggak kepikiran buat menetap dengan satu lelaki yang pasti?

Ilana Liora Kamandaru atau yang biasa dipanggil Ilana, bukan hanya berniat main-main dengan para lelaki. Ia sedang mencari sosok yang tepatwalau sebenarnya ia masih bingung sendiri dengan definisi sosok yang tepat itu seperti apa.

Salahkah jika Ilana terus mencari sosok sebaik Papa Badai dan Papa Catra-nya? Kalau bisa mendapat yang terbaik, kenapa harus bertahan...

PROLOG

  

[Ilana dan Hulk, saat masih duduk di bangku SMP….]

Ilana selalu merasa namanya cantik, sampai suatu saat bocah lelaki bertubuh gempal seperti Hulk, mengejeknya sebagai anak tiri setelah mengetahui kalau nama belakangnya berbeda dengan kakak dan adiknya.

Kamandaru, nama belakangnya. Bukan Tanaka.

“Oy, anak tiri! Nyapu tuh yang bersih dong. Nanti kalau masih kotor, diusir lho kamu dari rumah!”

“Hahahahahaha.”

Ilana menatap ke pintu kelas, di mana si Hulk dan tiga teman-temannya berdiri sambil menertawakannya. 

Ilana sudah tidak sudi menyebut nama asli bocah gempal pentolan geng pembuat onar itu, yang selalu mengejeknya sebagai anak tiri tanpa tahu tempat. Bahkan sebenarnya Ilana agak merasa bersalah pada Hulk di komik Marvel yang sikapnya masih jauh lebih baik daripada bocah itu.

“Sekotor-kotornya lantai ini, masih lebih kotor mulut kalian, tahu nggak!” balas Ilana tak kalah pedas. 

Dua murid perempuan yang bergabung di regu piket yang sama dengan Ilana, segera menghampiri Ilana lalu mengusap bahunya—memberi tahu Ilana supaya bersabar dan kalau bisa, tidak perlu meladeni geng pembuat onar itu.

“Waduh, takut banget si anak tiri udah marah,” ejek salah satu teman si Hulk, lengkap dengan gestur ketakutan yang dibuat-buat. “Bos, nanti kalau kita diaduin ke bapak tirinya gimana?”

“Nggak apa-apa,” jawab Hulk. “Kayak bapaknya peduli aja, hahaha.”

Geram, Ilana melempar sapunya ke arah mereka dengan kencang. Tidak tepat mengenai wajah si Hulk, tapi setidaknya dapat membuat bocah itu mundur ketakutan dan gagang sapunya berhasil mengenai bahu si Hulk.

“Wah, coba dong kalian lebih cari ribut lagi sampai papaku dipanggil ke sekolah,” tantang Ilana tanpa gentar. “Aku yakin kalian bakal pipis di celana begitu berhadapan sama papaku.”

“Emang papamu peduli? Kan kamu bukan anak kandung.”

Ilana menerjang gerombolan itu sambil menggeram kesal. Gerombolan yang besar omong tersebut segera berlari, tapi Ilana berhasil meraih kemeja seragam Hulk dari belakang dan menariknya dengan kencang, sehingga mereka jatuh ke lantai bersama dan berguling hingga ke pintu kelas sebelah.

“Sakiiit!” raung si Hulk.

Sama, tahu! batin Ilana kesal, tapi ia malah tersenyum lebar dan sepertinya senyum itu cukup menyeramkan, sehingga si Hulk agak ketakutan saat mereka bertatapan.

“Lihat aja ya, Hulk, kusumpahin kamu sial seumur hidup habis ini!” titah Ilana dengan keras dan didengar semua murid SMP di mana Ilana bersekolah, yang masih ada di lingkungan sekolah karena ada ekstrakurikuler atau jadwal piket. 

“Kamu bakal sial banget, banget, banget sampai kamu nangis-nangis sambil manggil papamu sendiri! Inget tuh, Hulk!”

 

 

Coba tebak inisial nama laki-lakinya Ilana dari huruf apa? 😝

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori karya
Oh My Man
Selanjutnya Jodoh di Tangan Mama (Bab 89-90)
23
6
Haiii! 😆Duh, karena semalem masih harus lembur, jadi terpaksa mundur deh upload bab ini. Jangan di-skip karena bab ini lumayan penting ya, hihihihihi. 😝Jangan lupa kasih tahu aku pendapat kalian di komentar yaaa.***JODOH DI TANGAN MAMABAB 89: Jika Kamu Ada di Posisinya….“Gimana Bali? Kepakai nggak bikini yang Mama beliin?”Athalia tertawa dan tersipu malu saat Padma menanyakan hal tersebut padanya. “Bali ya seperti biasa, Ma, selalu menyenangkan,” jawabnya. “Dan kepakai sih, walaupun kayaknya Asa agak susah ya buat nahan diri nggak nutupin aku pakai handuk.”Padma tergelak begitu mendengar penjelasan Athalia, sedangkan Athalia juga ikut tertawa sambil tetap mengupas buah mangga di tangannya. Dilarang menyalin, memperbanyak, dan menyebarkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan