Prolog (PoV Semeru)

37
6
Deskripsi

Di cerita ini khusus PoV Semeru ya jadi bahasanya laki banget! Kepada yang ingin menghujat Abang Gunung, waktu dan jempol dipersilakan Kakaaaa. ;)

Siang ini, gue cuma pengin menikmati makan siang dengan suasana berbeda bareng Ilora, Manajer Keuangan di perusahaan gue. Rasanya, gue pengin menghindar sebentar dari Rere, pacar gue atau yang lebih tepatnya seperti bayangan gue. Karena dia selalu mengekor kemanapun gue pergi, kecuali toilet dan kamar pastinya.

Jadi, siang ini waktu Rere masih meeting perekrutan karyawan baru bareng Ibu Rinjani, gue manfaatkan waktu sebaik mungkin buat menghirup udara ‘bebas’ bareng Ilora sambil menikmati makan siang di kafe yang nggak jauh dari kantor.

 Ilora sosok perempuan yang cerdas, mandiri, dewasa dan cantik tentunya. Sifatnya sangat berbanding terbalik sama Rengganis atau yang biasa gue panggil Rere, kadang juga Marmut. Gue akui, Rere memang cantik, lucu, ceria dan sangat manja. Dulu gue suka banget sama sifat manja Rere, tapi itu dulu. Kalau sekarang, duh, nggak usah ditanya deh.

Waktu gue lagi asyik makan siang bareng Ilora, tiba-tiba pacar gue yang hampir dua tahun jadian itu muncul dengan wajah cerianya, tanpa dosa.

“Abang … kok makan siangnya nggak nungguin aku?”

Rere datang dan langsung bergelayut manja di lengan gue, bikin gue … risih. Gue bahkan bisa melihat rona kekecewaan di wajah bule Ilora.

Akhirnya, makan siang kali ini lagi-lagi berakhir dengan Rere yang mendominasi percakapan di antara kami. Rere sepertinya sengaja nggak ngasih ruang buat gue atau Ilora sekadar bercengkrama. Padahal, Ilora itu cuma sebatas teman kerja, tapi sikap Rere ke Ilora seakan Ilora itu selingkuhan gue. Dasar Rere resek! Terlalu posesif!

*****

“Apa yang kamu lakukan, huh? Kenapa kamu selalu bersikap kekanakan?” 


Selesai makan siang, gue sengaja bawa Rere ke lorong yang sepi dekat tangga darurat. Gue lihat mata Rere sudah berkaca-kaca. Ck, drama lagi! Basi beut dah!

Lama-lama gue capek sama sikap Rere yang selalu membesarkan masalah remeh temeh. Belum lagi sifat manja dan kekanakannya yang jadi lebih kayak posesif ke gue. Apalagi kalau gue lagi bareng Ilora, beuuuh … Rere bakal berubah menjadi drama queen yang ngeselin!

“Aku …” Rere menggantung kalimatnya.

Sebenarnya, gue udah bosan sama semua alasan Rere. Siang ini, gue benar-benar dibuat kesal sama sikap Rere di kafe tadi. Sengaja gue sorot tajam mata Rere yang sudah berkabut. 

“Apa kamu tahu, gimana perasaan aku selama ini? Dua tahun aku cukup tersiksa ngadepin semua tingkah laku kamu yang sering bikin aku muak. Berkali-kali aku bilang, bersikaplah dewasa. Kamu bukan anak kecil Rere! Tapi kejadian kayak gini selalu aja keulang lagi dan lagi. Aku nggak jamin kalo aku bisa bertahan lebih lama seandainya kamu nggak berubah!”

Akhirnya gue bisa luapin semua ganjalan yang selama ini gue pendam dalam hati. Dua tahun yang penuh drama, sangat jauh dari ekpektasi gue tentang sebuah hubungan asmara. Ternyata gue emang salah menilai Rere. Dulu, gue kira Rere itu sosok perempuan yang cerdas, mandiri dan dewasa. Tapi nyatanya, sifat manja dan kekanakannya cukup menyiksa gue selama ini, malah lebih sering bikin gue muak dan menderita. Bukan malah bahagia seperti yang gue harapkan dari sebuah hubungan percintaan.

Gue udah malas lama-lama di situasi ini, jadi gue mending cabut dari sini. Tapi baru jalan dua langkah, gue merasakan belitan di perut gue.

“Bang …”

“Maaf … buat kebodohanku yang nggak bisa menyadari perasaan Abang.”

Gue mulai merasakan basah di kemeja bagian belakang. Selalu dan selalu saja, air mata jadi senjata terakhir Rere biar gue bisa luluh dan iba. Akhirnya gue berbalik dan melepas tangan mungil Rere dari pinggang gue. Huft, nggak tega juga lihat Rere nangis, pelan, gue usap air mata di pipinya. Gue lihat Rere tersenyum manis, tapi gue masih tetap diem.

“Bang … Mari kita berpisah …” Tiga kata terakhir yang selama ini gue tunggu akhirnya meluncur dari bibir Rere.

BERSAMBUNG

🍁🍁🍁🍁🍁

 

 

Halo...author datang lagi dengan cerita baru rasa lama. Kenalan lagi yuk sama Abang Semeru a.k.a Eru a.k.a Abang Gunung.

Cerbung ini kolab sama Kakak Sinarrembulan yes!
Jadi next part akan saling berhubungan di KaryaKarsa kita berdua ... Jadi stay tune terus yaw!😍

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Tersadar Melukai - Part 1 (PoV Semeru)
33
6
Gue yakin ini keputusan terbaik buat kita berdua. Toh emang ini yang gue harepin selama ini, kan? Gue pasti bisa hidup normal lagi tanpa Rere.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan