
Bagian dari Teknik Universe. Menceritakan tentang Wirya dan Ryza.
***
Ujung-ujungnya, Susi minta uang damai.
Gue melotot kaget, pada mulanya. Anjing banget. Daripada harus bayar uang damai, mending gue nginap saja di penjara negara orang sekalian! Bukan karena gue pelit, tapi karena memang gue sudah hampir nggak punya duit!
Keputusan gue membobol tabungan hasil berjualan barang-barang haram (soalnya kan itu barang kw ya, para pemirsa) nggak menghasilkan apa-apa. Gue belum juga berhasil memastikan...
Teknik - First Gen.
774
50
29
Selesai
Seri ini berisi ebook-ebook side story tokoh-tokoh dari universe Teknik yang tidak diceritakan secara detail di Wattpad maupun novel.
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Paket
8 konten
Akses seumur hidup
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Teknik Universe
Selanjutnya
Reply 2004
50
16
Bercerita tentang bapak-bapak dan anak-anaknya saat bikin konten di studio Lanang. Bagian dari Teknik Universe. ***“Pertanyaannya… hm… gimana kalian ketemu sama istri masing-masing? Dan apa kalian percaya sama yang namanya cinta pada pandangan pertama?”“Siapa sih yang bikin pertanyaan? Bisa bae keponya!” Yuta bereaksi.“Ini semuanya harus jawab?” Kun menukas.“Yoi, Bang.”“Dih.” Jenar menanggapi.“Cuma pertanyaan gitu doang, masa Papa jiper sih?” Arga membalas, terkesan seperti cibiran yang bikin tawa Dhaka pecah.Wajah Jenar memerah. “Nggak tuh! Siapa yang jiper?”“Alright, silakan dijawab mulai dari… Bang Johnny!”“Dari gue banget nih?”“Iya, Bang. Nanti gantian, next question, muter dari Bang Jenar dulu.”“Oke.” Johnny menghela napas. “Om Johnny dulu ketemu Tante Gia waktu lagi donor darah. Tante Gia udah sering banget donor darah, tapi itu pertama kali Om Johnny donor. Jadi Om Johnny rada… takut.”“Dih idih—”“Papa, jangan gitu sama Om Johnny!” Ale menyenggol lengan Jenar, membungkam lelaki itu secara instan.Johnny tertawa saja. “Terus Tante Gia ajakkin Om Johnny ngobrol, bahas Lucinta Luna. Saat itu, Om Johnny mikir… wah, Tante Gia itu orang yang seru, enak diajak ngobrol.Tapi Om Johnny ragu, bingung gimana cara yang enak untuk minta nomor handphone Tante Gia. Gara-gara kelamaan mikir, Tante Gia pergi duluan, karena emang donornya udah selesai. Om Johnny sempat mikir ‘oh, oke, mungkin emang nggak jodoh’.However, waktu Om Johnny keluar dari tempat donornya, ternyata Tante Gia masih di trotoar, lagi nunggu taksi. Om Johnny mau nyamperin, tapi ehhhhh tau-tau ada dua pengendara motor berhenti di dekat Tante Gia dan mau rampas tasnya. Om Johnny udah siap mau nolongin… ketika terjadi plot twist.”“Plot twist apa tuh, Pi?”“Dua penjambretnya dibanting dan dihajar sama Mami kamu sampai babak-belur.”
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan