Sinful - Bonus Chapter #Trevor

Peringatan: Harap menjadi pembaca yang bijak! Cerita ini dikhususkan untuk pembaca dewasa (18+).Chapter ini erat kaitannya dengan Sinful . 3. Jadi yang belum baca aku saranin buat baca chapter tersebut lebih dulu ya! ;)Cuplikan:Apa kau tahu yang sedang terjadi di kamar Anna? Greg memandang salah satu frame yang menampilkan wanita itu sedang tertawa bersama Anna.Ah, aku lupa. Pastinya fotomu juga ada di kamarnya, bukan? Semoga kau tak kaget dengan apa yang mereka lakukan. Ia kini memandang foto si wanita bersama Anna dan Trevor. Bibirnya menyeringai geli membayangkan jika wanita itu benar-benar melihatnya secara langsung. Apakah ia akan berteriak histeris? Marah? Atau justru biasa saja?Jika ia tak terima dengan apa yang dilakukan Trevor dan Anna, siapakah yang lebih dibencinya?Greg pun tertawa kecil menyadari keluarga mereka yang begitu menarik.****** Tuut...Suara monoton itu beberapa kali terdengar sebelum berganti dengan pesan operator yang meminta untuk mencoba kembali. Alih-alih menuruti, Greg memilih mengakhiri panggilan dan memasukkan handphonenya ke saku. Biasanya ia akan marah ketika seseorang yang baru saja dihubunginya itu tidak menjawab telepon darinya. Tapi untuk kali ini ia memakluminya.Sepertinya acaranya belum selesai. Melihat jam di tangannya menunjukkan pukul 4 sore, Greg memutuskan untuk datang ke acara yang ia kira tak akan bisa dihadirinya.Kita mampir ke rumah Trevor lebih dulu! Ucap Greg pada James. Lelaki di hadapannya itu mengangguk pelan dan langsung melajukan mobil mereka ke tempat yang cukup jauh dari posisi mereka sekarang.Pertemuan dengan koleganya ternyata berakhir lebih cepat. Seharusnya Greg bisa segera pulang dan tak perlu menghadiri acara tersebut. Mengingat lokasi rumah Trevor yang berada di luar kota, ia tak yakin acaranya masih berlangsung saat sudah sampai. Namun karena ia sedang malas bertemu istrinya, Greg pun lebih memilih menghabiskan waktunya di luar. Toh beberapa hari yang lalu ia tak bisa menghadiri upacara pemakaman istri Trevor, jadi sepertinya kali ini ia harus datang di acara jamuannya.Berdecak kecil, Greg masih tak habis pikir dengan kematiannya.Ia cukup yakin Trevor sangat mencintai istrinya. Namun siapa sangka lelaki itu justru memintanya untuk menyingkirkannya. Greg tak begitu peduli ketika Trevor tak mau memberi tahu alasannya. Hanya saja ia semakin heran saat Trevor rela membayar mahal padahal bisnisnya sedang tak baik-baik saja. Tentu uang saja tak cukup baginya untuk menuruti permintaan Trevor. Ia pastikan akan mengambil kesempatan dari situasi tersebut, meskipun ia belum tahu kesempatan apa yang akan ia manfaatkan.Memandang ke luar jendela, lalu lintas sore itu cukup padat. Mobilnya bergerak lebih lamban dari yang ia harapkan. Greg biasanya paling menghindari perjalanan ke luar kota saat jam pulang kerja, itulah alasannya memiliki rumah di pusat kota agar ia tidak harus terjebak macet dan membuang waktu berharganya. Namun alasan utama ia tetap memilih ke rumah Trevor sore itu tidak lain adalah Anna.Greg penasaran bagaimana kondisi gadis tersebut, mengingat ia sangat menyayangi ibunya. Tapi sepertinya ia akan baik-baik saja selama ada Trevor. Dari beberapa kali kunjungannya ke rumah mereka, ia menyadari Anna telah menerima Trevor sebagai bagian dari hidupnya.What a lucky bastard!Jika ada hal yang membuatnya iri pada Trevor tak lain adalah keberadaan orang-orang di sekitarnya yang begitu menyayanginya. Lelaki itu cukup lihai dalam menutupi sifat aslinya. Dan ia yakin ini adalah permulaan bagi Trevor untuk menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.Greg belum tahu pasti apa yang akan dilakukan Trevor selanjutnya.Namun ia sudah memiliki gambaran dan ia sangat menantikannya.