
Selama lima belas tahun terakhir, Dusun Tirta Wening selalu kehilangan satu nyawa perempuan setiap malam satu Suro—entah sebelum atau sesudah hari itu. Mereka bukan perempuan sembarangan, melainkan anak-anak angkat dari satu keluarga terpandang yang selalu tampak dermawan. Dan perempuan-perempuan itu semua baru saja mengalami menstruasi pertama.
Dari berbagai sebab musabab kematian, hanya menyisakan tanda yang sama yaitu bekas luka aneh di punggung. Warga dusun sudah sejak lama ketakutan, hingga...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.3k
944
117
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Suro Wengi
Sebelumnya
SURO WENGI - BAB 5
6
0
Selama lima belas tahun terakhir, Dusun Tirta Wening selalu kehilangan satu nyawa perempuan setiap malam satu Suro—entah sebelum atau sesudah hari itu. Mereka bukan perempuan sembarangan, melainkan anak-anak angkat dari satu keluarga terpandang yang selalu tampak dermawan. Dan perempuan-perempuan itu semua baru saja mengalami menstruasi pertama.Dari berbagai sebab musabab kematian, hanya menyisakan tanda yang sama yaitu bekas luka aneh di punggung. Warga dusun sudah sejak lama ketakutan, hingga mempunyai pertanyaan yang sama: apakah itu kutukan? Atau tumbal? Tidak ada yang benar-benar tahu.Hingga seorang gadis datang, membawa wasiat dari ibunya dan tubuhnya sendiri sebagai jawaban—karena dalam dirinya tersimpan janji berdarah yang ditanam sejak hari ia dilahirkan.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan
