Leuweung Sarebu Lelembut - Part 7 Tamat

15
20
Terkunci
Deskripsi

Part 7 - Akar Sasar

Seperti biasa Part Akhir tanpa spoiler dulu yah.

AKhirnya cerita ini selesai dan teman-teman harus menjadi saksi bagaimana semuanya berakhir.

Ada 120 + halaman! bener-bener puas! selamat bertualang teman-teman.

Salam.

1 file untuk di-download

Unlock to support the creator

Choose Your Support Type

Paket
127 konten
Akses 30 hari
1,000 (IDR 100,000)
Post
1 konten
Akses seumur hidup
175 (IDR 17,500)
Berapa nilai Kakoin dalam Rupiah?
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori karya
Leuweung Sarebu Lelembut
Selanjutnya Getih Wangi - Part 1
13
15
Getih Wangi“Waktunya telah tiba” ucapan itu keluar gemetar dari mulut Ni Surti setelah melipat amplop dengan perlahan, menuliskan alamat tujuan surat yang akan ia segera kirim, bersamaan senyum manis keluar dari bibir tuanya adalah keputusan keempat selama hidupnya yang seharusnya sudah terbiasa ia lakoni, setelah suami beserta tiga putrinya mati dengan tragis di rumah yang sekarang ia tempati.Teruntuk Cucuku : Nur Wangi Widirasi“Pulanglah, Nenek menunggu kamu disini”... Part 1 – Tamu Tak DiundangSpoiler :“Kamu ingat Mang Amo yang pernah aku ceritakan Rud” jawab Nur Wangi.Rudi hanya terdiam, ingatanya memutar nama Mang Amo sambil duduk kembali, lalu membakar rokoknya.“Mang Amo...” ucap Rudi tiba-tiba.“Bukan waktunya Mang Amo datang, seharusnya empat bulan lagi sesuai hitunganku, dari dulu kedatangannya ke rumah ini setiap dua tahun sekali” ucap Nur Wangi sangat yakin pada ingatannya itu....“Nur!!! Lepaskan pisaunya!!!”“Nur Wangi!!!”Teriakan suara Rudi membuat tubuh Nur Wangi seketika bergetar, suara Rudi kalah cepat dengan sayatan ujung pisau.“Sreeeettt...”Ujung pisau paling tajam sudah menancap di lengan Nur, bergerak perlahan membuat luka cukup panjang di dekat urat nadi, namun tidak membuatnya berteriak sama sekali seolah menikmati apa yang sudah ia lakukan.“Nur kamu ngapain! Sadar Nur! Sadar!” teriak Rudi langsung mengambil pisau di tangan Nur Wangi dengan kasar, pisau yang sudah berbekas darah itu kemudian dilemparkannya dengan keras mengenai lantai keramik.Kedua mata Nur Wangi yang masih putih itu bergerak ke arah Rudi, dengan bibirnya yang malah tersenyum menakutkan– senyum yang baru pertama kali Rudi lihat selama ia hidup.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan