
Part 2 – Gerbang Tumbal
Spoiler :
…
“Amang tahu siapa dalang dibalik gerbang tumbal itu” tanya Budi sangat penasaran.
“Semenjak empat hingga dua tahun kebelakang manakala matahari tengelam dari arah barat, Amang sudah pastikan suara teriakan-teriakan dari dalam leuweung sasar terdengar jelas, membuat warga kampung enggan untuk keluar sehabis magrib... selanjutnya mungkin wujud Bud, cepatlah pulang... walaupun kabar buruk harus kamu dengar siang ini...” jawab Mang karni.
“Mang aku tanya siapa dalang yang...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
111
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
3 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Leuweung Sarebu Lelembut
Selanjutnya
Leuweung Sarebu Lelembut - Part 3
11
15
Part 3 – Bala Bantuan KliwonSpoiler :“To─tolong Mang...”“Aku disini...”Membuat Dadang terus melihat ke arah dalam lemari yang baru saja terbuka lebar itu, namun ia tidak melihat wujud apapun selain suara yang semakin jelas─ suara yang ia yakini persis seperti suara Rara.“To─tolong...”Suara itu semakin jelas terdengar, membuat Dadang perlahan mendekat ke arah dimana baju-baju tergantung berjajar, bersamaan bulu pundaknya sudah berdiri sedari tadi dan keringat mulai membasahi wajahnya.“Mang!!! Disini!!!”Tiba-tiba suara bentakan terdengar dari belakang tubuh Dadang, membuat ia langsung membalikan badannya dengan cepat, namun tidak mendapati wujud apapun, nafasnya sudah terdengar ngos-ngosan, keadaanya semakin ketakutan, ia sudah kembali mendengar suara gantungan baju yang terbuat dari kayu itu bergeser dengan perlahan.“Kawula didieu! Modar sia!”(Saya disini! Mati kamu!)...“Arrrghh! Jangan bikin tambah pusing! Nyawa teman temanku lebih penting dari aturan hutan ini! Aku harus cepat mengejar mereka!” jawab lelaki itu melihat tajam ke arah depan leuweung.Belum sempat membalas ucapan orang itu, Budi menyadari kedatangan suatu sosok yang ia rasa sangat berbahaya.“Awas!!!!” teriak Budi dengan kencang.“Mundur!!!” teriak lelaki itu secara bersamaan....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan