
Leuweung Sarebu Lelembut
Part 1 – Samper Nyawa
Spoiler :
“A─ayo ikut dengan ibu...”
Rara mendengar jelas ucapan dari suara yang sangat menakutkan, bahkan wajah sosok hitam itu sudah ia lihatnya mengenakan ujung matanya, tangan hitam dengan kuku panjangnya terus mengelus-elus rambut Rara dengan perlahan.
“I─ibu datang untuk menjemput kamu Ra...”
...
“A─ayo kita bermain Rara, ada tempat permainan yang sudah menunggu, Ibu akan menemani kamu, jangan kembali lagi ke rumah ini, tempat kamu bukan disini”
Kepala...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
111
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
3 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Leuweung Sarebu Lelembut
Selanjutnya
Leuweung Sarebu Lelembut - Part 2
12
23
Part 2 – Gerbang TumbalSpoiler :…“Amang tahu siapa dalang dibalik gerbang tumbal itu” tanya Budi sangat penasaran.“Semenjak empat hingga dua tahun kebelakang manakala matahari tengelam dari arah barat, Amang sudah pastikan suara teriakan-teriakan dari dalam leuweung sasar terdengar jelas, membuat warga kampung enggan untuk keluar sehabis magrib... selanjutnya mungkin wujud Bud, cepatlah pulang... walaupun kabar buruk harus kamu dengar siang ini...” jawab Mang karni.“Mang aku tanya siapa dalang yang membuka gerbang itu, Amang tinggal jawab cepat” ucap Budi sudah tidak sabar, karena setiap pengakuan yang keluar dari Mang Karni semakin membuatnya bersalah pada leuweung sasar, terlebih selama hidupnya almarhum Bah Amar adalah juru kuncinya.“Seorang perempuan tanpa busana pernah masuk dan keluar lewat gerbang tumbal, perawakannya besar, orang tua jaman dulu menyebutnya wewe gombel, mereka membawa anak kecil perawakannya tidak diketahui pasti, tapi apa kamu bisa jamin Amang akan masih hidup kalau menyebutkan nama itu...” jawab Mang Karni semakin cemas....“Sialan sosok ini sangat kuat! Maaf Gam terpaksa ini!” bentak Budi tubuhnya sudah semakin terdorong kebelakang, dengan gerakan cepat satu tangan Budi bergerak ke arah leher Mak Endah, dengan sekuat tenaga mengunci leher nenek tua itu, langsung dibalikannya tubuh Mak Endah yang kini berada di atas tubuh Budi, mata merah menyala itu memandang penuh amarah ke arah Gama.“Le─lepaskan manusia biadab! Lepaskan! Tubuh Nenek tua ini akan mati malam ini juga!”Dengan cepat Gama memejamkan matanya, mengeluarkan perlahan gelang gengge dalam saku celana nya.“Sekarang Gam!” bentak Budi.Gelang gengge itu sudah menempel tepat di bagian dahi Mak Endah.“Aaaaaaa!!!”…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan