Kampung Jabang Mayit - Part 8 (tamat)

21
13
Terkunci
Deskripsi

Kampung Jabang Mayit

Part 8 Tamat – Putus Nyawa

...

Tanpa spoiler, bagian cerita paling panjang menjadi punutup dari kampung jabang mayit.

...

Biarkan cerita berjumpa dengan puan dan tuannya sendiri, cerita ini berakhir, maka dari itu cerita baru sudah siap untuk kita mulai lagi”

 

“Typing to give you a horror thread, thanks for supporting me.”

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
152 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Tusuk Konde (asihan dendam nyai ronggeng) - Part 1
6
2
Tusuk Konde (Asihan Dendam Nyai Ronggeng)Part 1 - Nenek Wati (40 hari setelah kematian)Spoiler :...“Tusuk konde itu telah memelihara dendam puluhan tahun, darah dan ritual di halalkan atas rasa sakit hati seorang Nyai. Pengabdian kepada “MEREKA” bukan sekedar untuk aura kecantikan semata, melainkan untuk semakin banyak hilangnya nyawa.”Sebuah masa lalu dan dendam yang akan diungkap oleh kedatangan sang Cucu laki-laki, satu-satunya yaitu Surdrajat Jati Lamak, yang ternyata banyak berkaitan dengan kehidupan Nyai Ronggeng! Seberapa banyak nyawa yang sudah melayang dan setragis apa setiap kematian itu? Kenyataannya sebuah dendam bisa membutakan apapun, termasuk hati akibat sebuah rasa sakit. Namun, apakah segala yang di miliki Nyai Wati Mayangsari benar-benar tanpa campur tangan “Mereka”, misteri dan kisahnya akan terungkap di Tusuk Konde, Asihan Dendam Nyai Ronggeng....“Apa mereka pada sakit” ucapku, melihat wajah pucat orang-orang yang melihat Siti sedang menari, sementara Sanggar pintunya sudah terbuka, hanya mengeluarkan suara musik saja, tanpa terlihat siapa orang yang sedang memainkan alat-alat itu di dalam.Tiba-tiba Nek Wati berjalan perlahan ke arah Siti dengan membawa tongkat yang biasa terletak di kamarnya itu, namun aku cukup kaget ketika tongkat itu langsung di pukulkan ke bagian kaki Siti.“Salah! Lakukan lagi!” bentak keras suara Nek Wati.Siti terlihat menahan sakit, tanpa mengeluarkan suaranya.Lagi-lagi tongkat itu melayang ke salah satu badan Siti, yang baru aku sadari wajahnya begitu sangat menakutkan untuk aku lihat, raut kulit di wajahnya seperti bukan Siti yang biasa aku lihat.“Ampun Nek! Sakit!” ucap Siti sambil meringis kesakitan.“Hentikan Nek!!!” teriakku, karena sudah melihat darah dari betis Siti keluar begitu saja setelah pukulan terakhir oleh tongkat Nek Wati.Mang Dayat, Ni Imas dan Kasim langsung melihat ke arahku dengan wajah yang sama pucatnya, begitu juga Nek Wati sambil tersenyum menakutkan.“Biarkan saja Sudrajat... jangan ikut campur...”Tiba-tiba suara yang nyaris tidak asing aku dengar dari arah belakang aku berdiri, perlahan aku membalikan badan.“I-Ibu!!!” ucapku kaget.Ibu sudah berdiri tepat di belakangku dengan pakaian yang terakhir kali ketika aku melihatnya ketika masih hidup.“Sudah biarkan Jat! Bagian dari dendamnya...” ucap Ibu perlahan....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan