
Part 4 – Warisan Ritual
Spoiler :
“S─sudahlah Gama jangan campuri urusan keluarga dan keturunan Bapak saya Ambar, saya hanya ingin semua keluarga saya selamat, dengan warisan ritual itu sampai didalam diri saya, banyak janin yang harus saya berikan kepada Ni Itoh” ucap Pak Akbar sudah duduk diatas kasur ranjangnya itu.
“Setelah segala kemudahan yang didapatkan dan selamat dari ujung kampung Pak, begitu caranya, membiarkan janin dalam kandungan anak bapak juga harus mati!” ucapku dengan tegas, sambil...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
927
113
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Kampung Jabang Mayit 2
Selanjutnya
Kampung Jabang Mayit 2 - Part 5
10
15
Part 5 – Tumbal JaninSpoiler : Sebuah golok yang aku ingat sebelumnya tersimpan dibawah bantal Akbar, tiba-tiba melayang dengan sendirinya ke arah Budi.“Arrrghhh! Tidak akan mempan!!!” bentak Budi langsung menangkap golok tajam itu oleh satu tangannya dan menjatuhkannya sekuat tenaga, hingga terpental di keramik.Tiba-tiba terlihat bayangan mendekat di ujung pintu dan perlahan menampakan wujudnya, wujud nenek tua sambil tertawa cekikikan ke arahku dan Budi, hanya berdiri mengenakan satu kaki sebelah kanan, dan hanya tersisa tangan sebelah kiri.“P─percuma janin itu sudah dipersembahkan kepadaku, Yuni sudah ikut dengan darah dagingnya ini keputusan dan janji... nyawa dan janin sudah jadi tumbal yang berikutnya, hingga ujung kampung itu akan terus ada, abadi...” ucap Ni Itoh dengan pelan, sementara meong hideung terus berada di dekat kakiku.Aku dan Budi hanya terdiam dan tahu kemana Akbar, Didik dan Ratna pergi pasti menuju kampung jabang mayit.“Setelah ritual itu, giliran nyawa kamu berdua dan seluruh keluarga kalian akan aku habisi jauh lebih keji! Ha-ha-ha” ucap Ni Itoh sambil tertawa sangat kencang.“Lawan saya bajingan!” bentak Budi tiba-tiba.“B─belum waktunya, tunggu! saya pasti membawa nyawa kalian! Setelah Yuni akan mati bersamaan dengan janinnya untuk persembahannya kepadaku, silahkan datang kembali ke sebuah tempat yang dua tahun lalu kamu kamu memotong tangan dan kaki ini! akan aku habisi secara bersamaan kalian berdua!” jawab Ni Itoh sambil tersenyum menakutkan mengeluarkan darah di mulutnya....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan