Getih Wangi - Part 4

9
13
Terkunci
Deskripsi

Getih Wangi Part 4 – Persembahan Janji

Spoiler :

“Yang lahap makannya Nur Wangi habiskan saja biar nanti tidak berat amang bawa rantangnya saat pulang...” ucap Mang Amo, perlahan membuka kain hitam dan menaburkannya ke arah sungai, setelah melihat tiba-tiba Nur Wangi membuang tulang ayam yang bekas di makannya itu ke arah sungai, bak pertanda untuk Mang Amo.

Budi yang memperhatikan dari jauh kelakuan Mang Amo hanya menggelengkan kepalanya, tanpa mengetahui tujuan yang akan diperbuat Mang Amo.

“Habiskan...

1 file untuk di-download

Unlock to support the creator

Choose Your Support Type

Paket
129 konten
Akses 30 hari
1,000 (IDR 100,000)
Post
1 konten
Akses seumur hidup
150 (IDR 15,000)
Berapa nilai Kakoin dalam Rupiah?
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori karya
Getih Wangi
Selanjutnya Getih Wangi - Part 5
5
24
Getih Wangi Part 5 – Pesta TumbalSpoiler :“Kita hanya melaksanakan tugas saja Mak, sudah cepat!” ucap Mang Amo.Mak Sari hanya menundukan kepalanya, kemudian membantu Mang Amo meminumkan air hijau dalam botol itu setelah Mang Amo membuka mulut Nur Wangi.“Mi–minum Nur Wangi!” ucap Mak Sari sambil bergetar, kemudian sisa air itu Mang Amo cipratkan ke seluruh baju yang Nur Wangi kenakan.Hal yang sama juga di lakukan kepada Rudi dan Zihan masih dengan tatapan kosongnya, dan wajah semakin jelas terlihat pucat, tanpa Mang Amo dan Mak Sari sadari, Budi dan Gama sudah mendengar jelas percakapan mereka sedari tadi.“Hanya Dewi yang aku rasa berbeda Mak, apa ini tidak bahaya sedari tadi di bawah dia yang aku rasa beda...” ucap Mang Amo kemudian membuka mulut Dewi dengan kasar.“Pelan-pelan Amo” jawab Mak Sari, melihat wajah Mang Amo sudah emosi.Budi yang melihat kesekian kalinya perlakuan Mang Amo pada Dewi sudah sangat geram, namun ketika melihat ke arah Gama ia kembali menahan dirinya untuk bergerak.“Cuihhhh!!!” Dewi tidak meminum air hijau dalam botol itu, malah mengeluarkannya di depan Mang Amo.“Amo jangan!” bentak Mak Sari, manakala Mang Amo malah mengeluarkan golok disamping pinggangnya itu.“Sreeeekkkk!!!” terdengar suara gesekan langkah Budi yang bergerak ke arah Mang Amo, karena tidak ingin Dewi mati sia-sia.“Tugas kita bawa mereka pulang ke rumah Ni Kanti, bukan kita yang harus menghabisinya” bentak Mang Sari.“Kalian yang akan aku buat pulang selamanya, tunggu saja waktunya!” bisik hati Budi....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan