
Getih Wangi Part 4 – Persembahan Janji
Spoiler :
“Yang lahap makannya Nur Wangi habiskan saja biar nanti tidak berat amang bawa rantangnya saat pulang...” ucap Mang Amo, perlahan membuka kain hitam dan menaburkannya ke arah sungai, setelah melihat tiba-tiba Nur Wangi membuang tulang ayam yang bekas di makannya itu ke arah sungai, bak pertanda untuk Mang Amo.
Budi yang memperhatikan dari jauh kelakuan Mang Amo hanya menggelengkan kepalanya, tanpa mengetahui tujuan yang akan diperbuat Mang Amo.
“Habiskan...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
929
113
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Getih Wangi
Selanjutnya
Getih Wangi - Part 5
7
24
Getih Wangi Part 5 – Pesta TumbalSpoiler :“Kita hanya melaksanakan tugas saja Mak, sudah cepat!” ucap Mang Amo.Mak Sari hanya menundukan kepalanya, kemudian membantu Mang Amo meminumkan air hijau dalam botol itu setelah Mang Amo membuka mulut Nur Wangi.“Mi–minum Nur Wangi!” ucap Mak Sari sambil bergetar, kemudian sisa air itu Mang Amo cipratkan ke seluruh baju yang Nur Wangi kenakan.Hal yang sama juga di lakukan kepada Rudi dan Zihan masih dengan tatapan kosongnya, dan wajah semakin jelas terlihat pucat, tanpa Mang Amo dan Mak Sari sadari, Budi dan Gama sudah mendengar jelas percakapan mereka sedari tadi.“Hanya Dewi yang aku rasa berbeda Mak, apa ini tidak bahaya sedari tadi di bawah dia yang aku rasa beda...” ucap Mang Amo kemudian membuka mulut Dewi dengan kasar.“Pelan-pelan Amo” jawab Mak Sari, melihat wajah Mang Amo sudah emosi.Budi yang melihat kesekian kalinya perlakuan Mang Amo pada Dewi sudah sangat geram, namun ketika melihat ke arah Gama ia kembali menahan dirinya untuk bergerak.“Cuihhhh!!!” Dewi tidak meminum air hijau dalam botol itu, malah mengeluarkannya di depan Mang Amo.“Amo jangan!” bentak Mak Sari, manakala Mang Amo malah mengeluarkan golok disamping pinggangnya itu.“Sreeeekkkk!!!” terdengar suara gesekan langkah Budi yang bergerak ke arah Mang Amo, karena tidak ingin Dewi mati sia-sia.“Tugas kita bawa mereka pulang ke rumah Ni Kanti, bukan kita yang harus menghabisinya” bentak Mang Sari.“Kalian yang akan aku buat pulang selamanya, tunggu saja waktunya!” bisik hati Budi....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan