
Bangkar Sukma - Part 8
No spoiler, bagian cerita paling panjang menjadi punutup dari Bangkar Sukma, selamat menikmati cerita dan terimasih telah menjadi saksi kebiadaban binatang bernama manusia itu.
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
111
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Bangkar Sukma
Selanjutnya
Kampung Jabang Mayit 2 - Part 1
17
7
Kampung Jabang Mayit 2 - Part 1 Kampung Jabang Mayit 2 “Desa Rangkaspuna mempunyai julukan Kampung Jabang Mayit, julukan itu bukan tanpa alasan, Jika terdengar tangisan kencang perempuan yang sedang hamil mengandung bayi di dalam kampung, itu bukan pertanda sebuah kelahiran, melainkan kematian.”...Sesuatu hal sudah dimulai pada masa lalu─ menjadi sebuah kutukan atas dasar perjanjian, terus dihidupkan oleh ritual “Neloni”, mempersembahkan setiap perempuan yang hamil kepada sang paraji (dukun beranak). Mengetahui perjanjian di kampung itu berarti keluar hanya membawa nama, tanpa nyawa.Kini Arya Pradipta dan seluruh keturunan Ambar Wijaksana yang harus menanggung kutukan itu, bahkan harus membayar harga yang setimpal akibat perbuatan Akbar dengan Ni Itoh, yang sudah saatnya datang untuk menagih janji, juga membalaskan dendam menyakitkan dari ujung timur pulau, akibat kematian suami juga anaknya atas ulah Gama dan Budi. Arya harus keluar dari “Kutukan” dan “permasalahan” yang sama ketika di Desa Rangkaspuna, setelah Arya mengetahui perjanjian dan menjadi saksi sebuah rahasia di balik ritual neloni, atau harga yang setimpal akan ia bayar.... Part 1 – Ancaman Dari Masa LaluSpoiler : “B─bilang apa Mang, katakan saja” jawabku semakin tegang.“Sudah satu bulan Ni Itoh tidak ada di kampung!” ucap Kang Panjul menatap tajam.“M─maksudnya Mang, baru semalam Arya buka buku catatan dan cemas akan hal ini” jawabku semakin penasaran dan tidak ingin hal buruk kembali menghampiri hidupku.“Setelah banyak lagi korban dan perempuan datang ke ujung kampung itu Ya untuk tujuan menggugurkan janin, yang kita takutkan dan jadi tujuan utama selain menjenguk Bapak kamu dan kehamilan Yuni, karena mau bagaimanapun, nyawa yang tersisa dari kejadian itu Bapak kamu, lihat saja apa kamu tidak aneh dengan perubahan selama dua tahun pada bisnis material yang kamu pegang dan bisa melunasi hutang-hutang itu” ucap Kang Panjul menjelaskan kecemasannya.“Terlebih Ismi sudah beberapa kali keguguran setelah menginjak 3 bulan kehamilannya, kejadian aneh dan teror menghantui Kang Banu dan istrinya itu” lanjut Kang Panjul.“Jadi Kang, semua ini belum selesai...” tanyaku semakin ketakutan.“Apa kamu pikir setelah hilang tangan sebelah kanan dan kaki sebelah kirinya Ni Itoh akan diam, terlebih semua berkaitan erat dengan Ageng dan Akbar bapak kamu, ritual sesat penuh nyawa bayi itu ditangan Ambar kakek kamu yang mulai Ya, kita harus ingat itu!” ucap Kang Panjul semakin serius, bahkan beberapa kali kedua matanya memastikan keadaan rumah, agar ucapannya kali ini tidak ada yang mendengarnya kecuali aku.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan