
Akad Jiwo
Part 4 – Mahar Nyawa Keluarga
...
Spoiler :
“Sesakti apa memangnya kamu ini Gama... mau ikut campur urusan ini, peduli setan kamu masih keturan siapapun, Alda sudah mati sejak menjadi mahar nyawa keluarganya, pilihannya mendingan kamu pulang dan jangan pernah kembali...” ucap Bi Jenab sambil membenarkan posisi Alda yang masih tertidur.
“Hanya ikhtiar Bi, tidak ada yang sakti, kecuali yang menciptakan kita... sebelumnya datang suaminya ke rumah saya Bi, bersama Alda, wajar saya harus kembali...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.3k
936
114
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
3 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Akad Jiwo
Selanjutnya
Akad Jiwo - Part 5
9
12
Akad JiwoPart 5 – Saksi Gila Persetubuhan... Spoiler : Dengan cepat beberapa huruf X lainnya menjadi pertanda dari peta rumah Bu Rohma.“Sebanyak itu Bah” tanya Ki Duduy terheran-heran.“Karena sudah lama Ki, maaf ini yang hanya saya tahu” jawab Bah Dewo, setelah huruf X banyak sekali di peta rumah Bu Rohma.“Ada yang kurang, disini... semalam Sobar mengali lagi dan tadi sudah datang ke toko Dewi tidak tahu apalagi tujuannya” ucapku, menambahkan huruf X di dekat kamar Alda.“Kalau benar, berarti nyawa Alda sudah berada di ujung ini Gama... karena seperti Jenab pernah berkata, kesembuhannya dulu tiga tahun yang lalu saja perlu tumbal seperti itu, ini Alda sebaliknya...” jawab Bah Dewi terbata-bata.“Seharusnya sudah saya habisi Kek Sobar itu, mempersulit kita!” sahut Budi kembali kesal.Ki Duduy hanya menganggukan kepalanya saja, seperti sedang memikirkan sesuatu dalam isi pikirannya.“Memang Akad Jiwa paling sulit, apalagi sudah menyatu tubuhnya dengan Ni Piah berserta peliharaannya itu, apalagi bukan hanya Alda sebelumnya Ibunya sendiri yang bersetubuh secara sadar bagian dari memenuhi untuk menggali batu mustika dan selendang hitamnya... Gama ini sudah tanggung, letak semuanya kita sudah ketahui...” ucap Ki Duduy sambil membakar rokoknya....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan