255. they only want Andromeda, not us!

1
0
Deskripsi

Sirine mobil pemadam kebakaran terdengar saling menyahut di sekitaran area Andromeda University. Beratus-ratus orang terlihat mengerumuni area kampus, sebagian adalah tamu undangan di birthday party galaksi. 

Letak Andromeda Hotel dengan Andromeda University yang tidak terlalu jauh membuat mereka tau apa yang terjadi. Sementara ditengah bisik sirine bercampur dengan teriakan serta tangisan para warga Andromeda University, baik Galaksi, Gino, Langit, Mars dan Antariksa terlihat mencari-cari sosok Antariksa.

Selepas memberi kabar, laki-laki itu sudah tak lagi dapat di hubungi. Menara Andromeda University yang menjadi pusat kebakaran membuat galaksi semakin yakin, katafygio sudah hancur. Tapi bagaimana bisa? Tidak ada satupun yang tahu perihal katafygio, bahkan dion dan poseidon sekalipun. Hanya inti Orion yang mengetahui letak katafygio.

“Gal, antariksa gak ada kabar.” Gino terlihat menghampiri galaksi, tubuh keduanya telah basa akibat keringat. Kobaran api begitu besar, jika antariksa melihat sosok yang menyusup ke menara Andromeda University maka kemungkinan kecil laki-laki itu masih hidup. 

“GALAKSI.” kedua laki-laki itu menoleh saat suara langit terdengar lantang. Langit terlihat berusaha berlari melewati kerumunan orang-orang yang hanya melihat kebakaran tersebut. 

“Gal, an—antariksa—"

“Dimana!?” Galaksi menyela cepat ucapan langit.

Langit menunjuk ara pos yang tak jauh dari menara Andromeda University. “A—ada disana.” Jelas langit yang membuat, galaksi serta gino berlarian menuju tempat yang di maksud.

Di dalam post satpam itu ada antariksa dengan tubuh sudah dipenuhi lebam, kedua lengannya tergores, ada dua bekas tusukan di perut laki-laki itu, di samping antariksa ada mars yang mencoba membabtu Antariksa yang tengah kesulitan. Pos satpam yang letaknya sedikit jauh dari menara membuat orang-orang tidak menyadari adanya Antariksa yang melindungi diri didalam sana. Hampir sebagian gedung di Andromeda University hangus terbakar akibat ledakan itu.

“Antariksa.” Galaksi mendekat.

Melihat sosok galaksi, antariksa menatap laki-laki itu sendu. Deru nafasnya terasa sesak, perih disekitar perut dan kedua bahunya masih terasa. “G—galaksi.” Antariksa mencoba memanggil nama galaksi.

Galaksi menggeram, merasa sangat marah melihat keadaan sahabatnya. “Panggil Ambulance!” Tegas galaksi pada gino.

Gino mengangguk, dia baru saja memanggil ambulance.

Melihat satu persatu temannya, Antariksa kembali berusahalah berujar sepata kata. “Galaksi—" Antariksa terlihat mencoba berusaha berujar. “th_they only wa—want Andro—meda, not us.” antariksa menatap galaksi, “ap—apa yang keluarga lo—bu—buat gala—" kesadaran antariksa terenggut. Laki-laki itu sudah tak sadarkan diri. 

Galaksi diam, sebenarnya apa masalah mereka?

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya 157. Those people just want our stock
1
0
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan