Oyot Mimang | Part 3: Kesialan Bermula

5
0
Terkunci
Deskripsi

Aku menyandarkan kepalaku di dekat jendela, saat ini mobil terus melaju menerabas gelap malam yang semakin pekat. Kendaraan yang lewat jumlahnya juga tidak terlalu banyak, membuat suasana semakin sepi, hanya bunyi musik dangdut pantura dan mesin mobil yang menemani kami dalam perjalanan ini. Sesekali aku menatap jauh ke luar, melihat deretan pohon pinus yang berdiri rapi dari sisi sebelah kiri. Sampai akhirnya mataku terfokus pada sesuatu, sosok bayangan hitam seperti berjalan cepat mengikuti laju...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
100
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Oyot Mimang
Selanjutnya Oyot Mimang | Part 4: Keputusan yang Diambil
5
0
Nguyuh sembarangan, wes do tua ora due tata krama, sopan santunmu neng endi? (Kencing sembarangan, sudah pada tua tidak punya tata krama, sopan santunmu ada dimana?) ucapan itu muncul secara tiba-tiba. Seorang Kakek tua yang berjalan membungkuk, dengan sebuah tongkat di tangan yang digunakannya untuk berjalan. Suaranya mengagetkanku, sontak kami semua menoleh ke arahnya.Berisik!!, wong tua turu bae mana, njenengan nang njaba wengi-wengi masuk angin engko, mana balik! (Berisik!!, orang tua tidur saja sana, sampean di luar malam-malam nanti bisa masuk angin, sana pulang!) teriak Pak Supir yang merasa terganggu dengan omongan orang tua tersebut. Ngapunten Mbah, maafkan sikap saudara-saudara saya, sekali lagi maafkan ketidaksopanan saudara saya aku mencoba memisahkan adu mulut antara mereka berdua.  Setelah keadaan membaik kami bergegas masuk ke dalam mobil, saat aku membuka kaca bermaksud berpamitan pada Kakek tua itu, yang kudapat adalah hal yang membuatku terdiam.Wong sing kurang ajar, bakal ketemu cilaka! (Orang yang kurang ajar, akan bertemu bencana!) 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan