Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel."
Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya.
17-21 Juni 2002, aku mengikuti Ulangan Umum.
*****
Piala Dunia masih berlangsung, dan aku harus harus mengikuti ulangan umum. Repot pastinya. Sangat mengganggu konsentrasi. Di saat aku sibuk mendalami dan menghapal materi-materi yang sekiranya akan keluar di ulangan umum nanti, aku terganggu dengan suasana Piala Dunia.
Kakak dan adik aku sudah selesai ulangan umum. Terutama kakak nomor dua aku, yang selain aku, dia pun senang mengikuti Piala Dunia 2002. Tim favoritnya Italia, yang sudah dijagokan sejak Piala Eropa 2000. Ruang belajar aku tak jauh dari televisi. Otomatis, aku sulit untuk berkonsentrasi ke ulangan umum. Suara pertandingan Piala Dunia begitu menggoda aku untuk menontonnya langsung. Aku lalu lupa sedang belajar demi ulangan umum.
Ayo, konsentrasi. Besok ulangan Matematika. Matematika adalah pelajaran yang sangat aku tidak sukai. Aku benci angka-angka. Aku sangat tidak menyukai simbol-simbol perkalian, pembagian, akar, kuadrat, dan… pokoknya, aku benci sekali Matematika. Aku harap saat dewasa nanti aku tidak harus bertemu jenis-jenis Matematika yang seperti ini. Apa ini? Apa nanti aku harus bertemu yang seperti ini di dunia kerja? Walau sudah ikut les privat, aku masih tak mengerti Matematika. Seberapa jago Pak Effendi menjelaskan, aku tetap tak mengerti. Main tamagochi masih jauh lebih menyenangkan.
BENCI BANGET MATEMATIKA! TITIK! TANPA KOMA!
Tapi aku mau Becky melihat aku sangat jago Matematika.
Tadi pagi ulangan Agama dan Bahasa Indonesia. Untuk Agama, aku tidak mengalami kesulitan. Bagiku, itu sangat mudah. Tak sia-sia aku hobi membaca kisah-kisah Alkitab. Itu sangat membantu dalam ulangan Agama tadi pagi. Untuk Bahasa Indonesia, susah-susah gampang. Beberapa soal begitu mudah aku selesaikan. Temanku yang duduk di depanku, Freli, dia sampai meminta jawaban pada aku. Karena aku orangnya baik hati dan tak pelit (apalagi sombong), aku memberikan jawaban ke Freli. Yang penting, aku nanti tidak diganggu dan sering dibela Freli dari anak-anak nakal.
Selasa pun datang. Teman-teman aku ternyata datang lebih cepat. Mereka sibuk minta diajari beberapa materi Matematika yang tidak mereka pahami. Materi Integral ini sangat sulit untuk aku dan teman-teman aku. Ramot saja sampai minta dijelaskan berkali-kali oleh Septeni. Aku tertawa saat Ramot dan Septeni beradu-mulut. Loh, kok sampai bertengkar? Ingat, loh, kamu sendiri yang minta diajari, Ramot.
Ulangan pertama PPKN. Ah, itu mudah. Semudah soal-soal Agama kemarin. Berikutnya, ulangan Matematika. Kami diberikan tiga lembar. Lembar soal, lembar jawaban, dan kertas kosong untuk menghitung. Kertas buram, aku biasa menyebutnya sejak kelas 3 SD. Sesuai dugaan aku, soal-soal Matematika ini sangat sulit dipecahkan. Kali ini gantian aku yang meminta jawaban dari Freli. Di sebelah kanan aku, ada Lausandi. Aku menoleh dan memberikan kode agar diberikan jawaban. Dia bilang secara berbisik, “Usaha, dong.”
Sial, umpat aku dalam hati. Ini, sih, pasti nilaiku merah lagi. Di bawah nilai enam. Di rapor, pasti tertera angka lima. Padahal aku sangat berharap nilai Matematika di rapor itu setidaknya tujuh. Lumayan, lah, nanti bisa aku banggakan ke Becky, gebetanku, yang entah kapan aku bisa bertemu dia lagi. Aku kangen Becky. Yang kudengar, Becky lumayan jago Matematika. Intinya, aku pasrah dengan hasil ulangan Matematika. Memang aku bodoh banget Matematika.
Kekalahan tim Italia dari Korea Selatan menjadi obat pelipur lara untuk aku. Walau aku kasihan juga, sih. Kasihan melihat ekspresi Christian Vieri yang memarahi wasit Byron Moreno karena golnya dianulir. Ahn Jung-Hwan ini lumayan bagus permainannya. Jujur, di pertandingan sebelumnya, tim Korea Selatan bermain lebih bagus dari tim Italia, yang menurut aku, permainan tim pelatih Giovanni Trapattoni begitu membosankan. Terlalu takut menyerang. Korea Selatan lebih pantas lolos dari babak penyisihan grup.
Besok aku ada ulangan IPS dan KTK (kepanjangan dari Keterampilan Tangan dan Kesenian). IPS, sih, kegemaran aku, khususnya Pelajaran Sejarah. Sementara untuk KTK, aku lumayan tidak mengerti solmisasi. Entah kenapa aku teringat Becky saat melihat simbol G ini. Aku kangen Becky, sekali lagi. Apakah semua orang yang jatuh cinta seperti ini? Aku merasa Becky sangat jago bernyanyi. Ingin rasanya aku diajarkan menyanyi oleh Becky.
Hari kamis, ulangan IPA dan Bahasa Inggris. Di ulangan IPA, aku sangat kesulitan dengan materi Fisika. Hitung-hitungan Fisika ternyata lebih sulit dari dugaan aku. Sementara untuk materi Biologi aduh, perasaan Pak Hadi tidak menjelaskannya. Yang dia lakukan hanyalah meminta satu dari anak-anak nakal untuk memijat bahunya. Untuk Bahasa Inggris, susaaaaah bangeeeeet. Aku kira anak-anak yang les di LIA belum tentu bisa menjawab soal bahasa Inggris kali ini. Tapi, sih, Michael Owen yang mencetak gol super kemarin itu, pasti bisa menjawabnya.
Jumat adalah hari terakhir ulangan umum. Untuk mata pelajaran Komputer dan Bahasa Sunda. Soal ujian Komputer dari Ibu Situmorang tak terlalu sulit. Aku bisa mengerjakannya. Sementara itu, untuk pelajaran Bahasa Sunda, aku pasrah. Untungnya kakak kelas yang duduk di sebelah kanan aku bisa bahasa Sunda. Aku sering meminta diberikan jawabannya. Dia dengan senang hati memberikan jawabannya. Terima kasih, Bang. Jasamu tak akan pernah lupakan, bahkan ketika nanti dewasa nanti.
Sabtu aku libur. Hore. Aku bisa kembali menonton Piala Dunia lagi tanpa harus teringat pelajaran di sekolah. Dan, ada kejutan di Piala Dunia. Tak hanya Italia yang mereka kalahkan, tapi tim Spanyol pun mereka kalahkan lewat adu penalti. Padahal, jujur, aku sangat mengunggulkan tim Spanyol daripada Korea Selatan. Aku kesal.
Eh, kemarin, sedih, deh, episode Endless Love. Kasihan Eun-suh. Kenapa gadis secantik Eun-suh harus mengalami penderitaan terus? Semangat, Eun-suh. Dan, Eun-suh juga belum menyadari yang di hadapannya adalah kakak yang selama ini ia tunggu bertahun-tahun. Ah, aku jadi teringat dengan Becky. Aku juga sudah lama sekali tak bertemu dengan Becky. Terakhir aku ketemu Becky, itu saat kelas lima. Lama sekali tak bertemu.
Untuk final Piala Dunia, aku harap Brazil bisa menantang Korea Selatan. Dan, tim Brazil yang menjadi juara. Golnya Ronaldinho sangat luar biasa saat Brazil melawan Inggris kemarin.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰