(FINAL EPISODE) PART 24: Backstreet, Finally (?)

1
0
Deskripsi

Jika tanpa dirimu, aku hilang,…”

Noel menemukan cinta dalam menemukan sederatan kejadian ganjil. Sukar ia ceritakan ke siapapun. Kini ia dilanda kebingungan, apakah sosok Marsha itu nyata. Atau, itu hanya… 

…selama ini, dirinya tengah berfantasi, kah? 

“Marsha, jika Tuhan memberikan aku umur panjang, akan aku luangkan waktu seumur hidup aku hanya demi kamu. Kamu di mana, Marsha? Haruskah aku ke ujung dunia hanya demi menemukan kamu?”

*****

Hubungi salah satu agen Generali, Marshel di 0819-3283-7794...

Ah, makin lama setiap pesan Noel selalu menjadi pembangkit kondisi hati yang sedang tidak bagus untuk seorang Marsha. Selalu saja itu berhasil menceriakan hari perempuan itu, yang sebelumnya sempat ambruk. 

Marsha nyengir membaca salah satu pesan dari Noel. 

"Selamat malam, Cahaya Hati saya.

⁠⁠⁠⁠Did you have a dinner today? And, have you miled today? Don't forget to always smile okay? Because your smile always makes me happy, I hope today you have a lot of happiness and love. Anyway, how's your day, today? 

Buruk, biasa aja, atau ada yang kamu membuat kamu senyum-senyum sendiri hari ini? Semoga saja selalu mendapatkan hari yang bagus. Atau hari ini kamu malah mendapatkan hari yang buruk? 

Sekali lagi, aku sekali lagi minta maaf. Iya, aku benar-benar minta maaf karena lagi dan lagi belum bisa ada di sisimu secara nyata. Apalagi saat kamu lagi apes, gara-gara satu hari yang buruk. Aku benar-benar minta maaf. Turut prihatin juga, yah, Marsha. 

Aku selalu berdoa agar lain kali hari-harimu tidak buruk lagi. Tetap tersenyum setiap saat. Kalau ada masalah, jangan sungkan untuk bercerita ke aku. Aku bisa memberikan kamu hiburan. Aku bisa menemani kamu kapan pun. Jadi, jangan khawatir. Selalu ada aku untuk kamu.

You can always tell me your promblems, I'm always here 24/7 for you. Everything will be fine, when you have me. 

Kamu orang terbaik yang pernah aku temui. Kamu sudah baik sekali ke banyak orang. Jangan lupa juga untuk memberikan kebahagiaan tersendiri ke diri mu sendiri. 

You are doing best today, I'm so proud of you.as ghe reward,  come here, I'm going to give you an imaginary hug. Give you a misterious hug in your dream. Just close your eyes, Marsha.

Anyway, do you know that I always get butterflies everytime I see you or hear your voice? You just make me so happy. Words can't even explain. Thank you for being in my life, because I don't know what i will do without you. 

I love you so freaking much. Words couldn't describe how much I adore u. Eventhough I want to snuggle up and cuddle with you for as long as i can. Just being in your presence makes me the happiest person in the whole world. Even on my worst days your smile makes all my problems disappear. My only wish is to be able to spend as much as my life as I can with you. 

I love you so much. You better sleep well. Dream of me. 

Jangan begadang. Itu tidak baik, Marsha. Tapi, kalau aku yang lakukan, it's okay

Bercandyaaa... 

Salam hangat dari pemuja rahasiamu, Noel. Atau, apa aku boleh sebut kamu pacar rahasia kamu? Di dunia mimpi, Marsha yang di sana, selalu menyebut dirinya itu pacar rahasia aku."

Tergelaklah Marsha membaca bagian yang terakhir. Untungnya, ia sudah berada di dalam kamar dan mengunci pintu. 

Tebersit di pikiran Marsha untuk mengidentifikasi Noel. Jemarinya lincah bergerak dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Ia copy-and-paste tulisan seseorang untuk dipindahkan ke surat elektronik yang akan dikirimkan sebagai balasan ke Noel. 

"Eh, tahu nggak? 

Tadi di sekolah tadi, kan ada lomba. Eh, kamu tahu lomba benteng-bentengan, kan. Kalau nggak tahu, cari di Google, ada banyak, hehe. 

Oke lanjut ceritanya. 

Nah, waktu kelas, aku sudah maju ke lapangan buat main, nih. Kalau nggak salah, aku lawan kelas sebelah begitu. Dan, kelasku sama kelas sebelah ini kayak rival banget. Kami nggak pernah akur. Yah, kayak aku sama kamu, Sayang. 

T'rus, mulai lombanya, tuh. Kita main selama lima menitan. Di menit-menit pertama, mainnya benar-benar rusuh banget. Yang pada nabrak-nabrak, lah. Pokoknya rusuh, deh. T'rus di menit pertengahan, ada temanku sama anak kelas sebelah ribut. Gara-gara si anak yang di tim musuhku itu udah kena tangkep. Eh, tapi dia nggak mau jujur kalau dia kena tangkep. Ribut deh itu. Akhirnya dia jujur, t'rus lanjut deh.

Nah, di sini ini yang bikin aku kesal itu. Aku kan lagi jaga-jaga begitu. Masa aku yang malah ditabrak sama musuhnya? Mana dia itu badannya lebih besar dari aku sedikit. Akhirnya di sana aku jatuh. Gara-gara itu aku jadi sakit pinggang beneran. Tapi lebih kesalnya si wasit inii nggak negur musuhnya. Yah, sudah, di akhir pertandingan malah seri. Padahal harusnya kelas aku yang menang.

Gimana? Seru, kan, pengalaman aku? 

Aku masih anak sekolah, Sayang. Kata Mama, belum boleh pacar-pacaran dulu. Tapi, kalau backstreet sih nggak apa-apa. 

Terima kasih banyak buat waktunya. Long text-nya kamu selalu ada di saat aku lagi sedih. Kamu selalu bikin tersenyum dan ketawa. Kamu juga jangan sedih-sedih. Semangat!

Semoga apa yang direncanakan lancar. Semoga kamu sehat-sehat."

Marsha segera mengirimkannya. Ia tertawa terbahak-bahak sembari membayangkan reaksi Noel saat membacanya. 

“Maaf, deh, iseng sedikit. Sedikit hukuman buat kamu yang suka bikin aku kebangun dari jam tidur aku yang berharga.”

*****

The enemy has been slained!”

Di jam tiga subuh, Noel begitu asyik bermain Mobile Legends. Sedang coba mendongkrak posisinya hingga ke level tertinggi. Di saat itu pula, pesan dari Marsha masuk ke dalam ponselnya. 

Noel mengernyitkan dahi. Rasa-rasanya ia tak percaya perempuan yang awalnya ia kenal karena alam mimpi itu masih bersekolah di tingkat SMA. Selama ini Noel selalu berpikir Marsha itu seorang pekerja yang ulet, yang bekerja nine to five. Yang sudah lulus sekolah apalagi kuliah. 

“Ini,--” Noel menelan saliva. “--dia pasti bercanda. Kayaknya yang gue inget-inget, dia tuh kayaknya bukan anak sekolah.”

Sekonyong-konyong Noel teringat akan salah satu mimpinya--yang bersama Noel. 

*****

"I love you, Marsha."

“Oh iya, tadi kamu sibuk apa? Semangat. Mungkin ke depannya aku mau menghilang dulu kayak ninja.”

Noel tertawa terbahak-bahak. 

“Begitu, dong, ketawa. Oh, hampir lupa, jangan melupakan sarapan juga, yah, Sayang. Biar bahagia, butuh energi juga.”

“Siap, Ratuku!”

“Sudah makan, kan. Ingat yang aku bilang tadi, jangan melupakan aktivitas sarapan pagi, makan siang, dan makan malam kamu. Sesibuk apapun, jangan sampai nggak makan. Tidurnya jangan malam-malam."

“Kamu juga, lah. Jangan sok nasehati aku, tapi sendirinya malah nggak begitu.”

Marsha cekikikan. 

Noel nyengir. 

“Eh, mandinya juga jangan lupa.”

“Apa lagi coba? T'rus kamu mau ingatkan aku untuk nggak lupa gosok gigi?”

Marsha mengangguk malu-malu. 

*****

Noel serta merta langsung tertawa terbahak-bahak. “Ini dia pasti becanda. Pasti itu. Gue nggak yakin si Marsha masih anak sekolah.”

Permainan Mobile Legends itu segera ia log out. Noel memikirkan kata demi kata dalam pesan Marsha tadi. Yang akhirnya… 

“Hah? Backstreet? Jadi, dia mau jadi pacar gue, nih?”

Yah, akhirnya sampai di sini dulu season one dari “Marsha Cahaya Hati”. Season two-nya akan berlanjut ke aplikasi Kwikku dan masih dengan judul yang sama. Walau, yang di Kwikku, masih dalam tahap pengembangan alias under construction. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya [SEASON TWO] Part 1: Antara Masih Cinta dan Ingin Lupa
1
3
“Jika tanpa dirimu, aku hilang,…”Noel menemukan cinta dalam menemukan sederatan kejadian ganjil. Sukar ia ceritakan ke siapapun. Kini ia dilanda kebingungan, apakah sosok Marsha itu nyata. Atau, itu hanya… …selama ini, dirinya tengah berfantasi, kah? “Marsha, jika Tuhan memberikan aku umur panjang, akan aku luangkan waktu seumur hidup aku hanya demi kamu. Kamu di mana, Marsha? Haruskah aku ke ujung dunia hanya demi menemukan kamu?”*****Mulai Part 1 hingga Part 22, kavernya menggunakan jasa dari Ron YouTube and team ([email protected]) *****Anto - Widari Village0899-8941-337
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan