PART 1: Gadis yang Entah Dari Mana

3
0
Deskripsi

“Jika tanpa dirimu, aku hilang,…”

Noel menemukan cinta dalam menemukan sederatan kejadian ganjil. Sukar ia ceritakan ke siapapun. Kini ia dilanda kebingungan, apakah sosok Marsha itu nyata. Atau, itu hanya… 

…selama ini, dirinya tengah berfantasi, kah? 

“Marsha, jika Tuhan memberikan aku umur panjang, akan aku luangkan waktu seumur hidup aku hanya demi kamu. Kamu di mana, Marsha? Haruskah aku ke ujung dunia hanya demi menemukan kamu?”

*****

Investasikan uang kalian lewat Generali dan salah satu agennya, Marshel, di 0819-3283-7794.

"NOEL, AWAS!”

Noel kini berada di sebuah kafe. Bersama teman-teman aku di band yang sudah aku rintis sejak masih menyandang status sebagai mahasiswa. Seraya sesekali menghirup jus jeruk yang kupesan, ia masih saja mencorat-coret di atas buku catatanku. Entah mengapa begitu susahnya ia menciptakan sebuah lirik lagu. Sudah entah ke berapa kali, ia dan Dave (selaku arranger sekaligus gitaris) mengalami ketidakcocokan. Dave beberapa kali menyuruh aku untuk mengganti liriknya. 

“Jangan begini, Bro,” Dave main merobek kertas. “Nggak cocok sama nada-nada dari gue.”

Noel coba merangkai kata-kata lagi. Lagi dan lagi, Dave merobeknya lagi. Sampai akhirnya, terjadi pula.

Padahal Dion (selaku pianis) sudah memperingatkan Noel. Sayangnya, peringatan Dion itu terlambat. Sekonyong-konyong tubuhku terasa lengket. Bau pula. Ini seperti bau minyak tanah. Saat ia sedikit mengangkat kepala, sudah berdiri dengan mata nyalang seorang perempuan. Perempuan ini berambut panjang. Parasnya lumayan jelita. Ia berbohong, jika tidak naksir dengan perempuan ini. Belum lagi, ia bingung dari mana datangnya perasaan ini. Ia hanya merasa pernah berjumpa dengan perempuan ini, yang entah di mana. Seperti sebuah déjàvu

Noel sontak berdiri dan balas menatap si perempuan dengan sama galaknya. “HEY, ADA APA INI?"

Si perempuan balas berteriak, “KAMU JAHAT! KAMU LAKI-LAKI PALING JAHAT YANG PERNAH AKU KENAL DAN TEMUI!”

Pertama, Noel coba menjaga jarak dengan perempuan ini. Aku takut kenapa-kenapa. Apalagi ia pun sepertinya mulai nekat. Ia mulai mengeluarkan lighter dan apinya langsung keluar. Bisakah dibayangkan apakah yang terjadi jika aku tidak menghindari perempuan ini? Oh, ia masih memiliki mimpi-mimpi yang ingin digapai. Salah satunya adalah Noel ingin band-nya bisa segera debut. Single-nya disukai masyarakat luas. 

“Entar dulu, entar dulu,” kata Noel sembari menengadahkan tangan ke arahnya semata-mata agar berusaha menahannya agar tidak nekat. “kamu ini siapa juga, aku mana tahu.”

“AKU ADALAH KAMU!” teriak si perempuan histeris. Kedua matanya seperti mengeluarkan api. Lighter itu belum juga dimatikan. “KITA DULU ITU SATU!”

Noel tertawa dan menggelengkan kepalaku. “Kita, dulu, itu, satu? Kamu yakin? Sementara aku saja tidak merasa pernah bertemu dengan kamu. Coba kamu jelaskan, salahku itu apa? Di mana letak salahku?”

Ia masih saja berteriak. Apa perempuan ini tidak tahu bahwa seluruh pengunjung kafe ini memperhatikan Noel dan dirinya? 

Teriak si perempuan, “KAMU UDAH NINGGALIN AKU. KENAPA, NOEL? KENAPA KAMU TEGA NINGGALIN AKU?”

“Aku ninggalin kamu?” Entahlah, seperti ada dorongan dalam diri Noel untuk perlahan-lahan mendekati perempuan ini. “Gimana bisa aku ninggalin kamu, sementara aku saja nggak pernah merasa kenal dan pernah ketemu kamu?”

Perempuan itu malah meraung-raung. Semakin menjadi-jadi saja. Lighter itu dilemparkan begitu saja. Untungnya, ia sudah mematikan lighter tersebut. Selanjutnya, ia pergi entah ke mana. Entah mengapa pula, Noel merasa kehilangan. Jatuh cintakah Noel ke perempuan tadi? 

Noel tertawa terbahak-bahak. 

*****

Kalau jodoh, tidak akan ke mana-mana. Tak akan lari, jika seseorang itu ditakdirkan untuk kita. Seperti Noel dan perempuan yang Noel temui di kafe tempo lalu. 

Kali ini Noel dan si perempuan (yang mengaku bernama Marsha) sedang berada di atas sebuah perahu. Danau ini cukup indah. Airnya jernih. Udaranya lumayan sejuk. Ini di mana, Noel pun bingung. Hal terpenting sekarang adalah kebersamaan Noel dan Marsha. Sepertinya Noel benar-benar jatuh cinta dengan Marsha. 

Noel berhenti mendayung, lalu perlahan-lahan mendekati Marsha. Noel menyentuh lembut pipinya. Noel berkata kepadanya, “Nggak sampai di logika aku, kenapa makhluk sangat mulia bernama wanita, mau diperlakukan seperti itu.”

Marsha tadi menceritakan kepada Noel mengenai pacarnya yang ringan tangan. Salah sedikit, main pukul. Padahal Marsha sudah katakan laki-laki itu hanya sepupu Marsha. Laki-laki itu malah menampar dan menuduh Marsha seorang jalang. Marsha tak terima dan berusaha menjelaskan duduk perkaranya. Lagi-lagi, pacarnya main tampar wajah Marsha yang lumayan cantik. Noel selalu menyukai cara Marsha menciptakan sebuah senyuman. Indahnya. 

“Yah, abis gimana, aku udah kelewat sayang sama cowok aku itu.” jawab Marsha tersipu malu.

Ingin sekali Noel mengecup dahi Marsha. Yang terjadi, aku malah berkata, “Marsha, Marsha. Cinta itu betulan kayak drugs, yah, Marsha.”

Sekali lagi, Noel melihat wajah Marsha makin memerah. Sementara Marsha sedikit menundukkan kepala, Noel nyengir lebar. Ah, Marsha, sepertinya Noel benar-benar jatuh cinta dengan kamu. Putuskan saja pacarmu itu, dan jadilah milikku, Marsha. 

Noel berkata sekali kepada Marsha dan membelai-belai ujung rambut panjang Marsha, “Ini, sih, namanya home sweet home, Marsha.”

Marsha mengangkat kepala dan bertanya bingung, “Maksud kamu, Noel?”

Noel lalu menunjuk letak jantung Marsha. “Yah, home aku itu di sana sekarang. Di hati kamu, Marsha, cahaya hatiku. Aku nyaman di dalamnya.”

Marsha terkekeh-kekeh. “Apa kamu lagi nembak aku sekarang ini?"

It was so much more than the word love itself. Seharusnya Ivan Lanin dan teman-temannya mulai mencari kata baru. Satu kata baru yang benar-benar tepat untuk menggambarkan perasaan aku saat ini. Satu kata di atas sayang. Satu kata yang artinya melebihi kata cinta. Karena, kurasa, kedua itu belum cukup tepat untuk menggambarkan perasaan aku padamu, Marsha."

“Apa sih, kamu?"

“Terlalu berat untuk seorang manusia mengerti dan menjalani cinta. Bahkan, aku yang seorang pencipta lagu merasa seperti itu. Marsha, kamu pasti bidadari dari kahyangan. Sudah tahu disakiti, namun kamu masih saja bisa tersenyum penuh kedamaian seperti itu.”

*****

“…dengarkanlah permintaan hati

yang teraniaya suci

dan, berikanlah arti pada hidupku

yang terhempas, yang terlepas…"

Noel bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Lagu dari Letto ini seperti menyadarkan Noel dengan realita, walau Noel bingung realita yang mana. Mana realita yang benar, ia sungguh bingung. 

Lagi dan lagi, perempuan yang ternyata bernama Marsha ini duduk di hadapan Noel. Noel salah apa hingga dipelototi seperti itu. Salahnya di mana? 

“Aku masih kesal sama kamu, Noel,” Marsha lalu mengambil selembar tisu. Aku seperti bisa merasakan kesedihannya. “Asal kamu tahu, kamu datang di saat aku butuh seseorang, seseorang yang seperti kamu.”

Noel tertawa. Wajahku mungkin terlihat di mata Marsha. “Apa ini cara kamu mengekspresikan diri, kalau kamu suka sama aku? Tapi, aku benar-benar minta maaf, kalau aku benar-benar menyakiti kamu. Aku benar-benar nggak kenal kamu.”

Marsha berdecak. “Masih saja bohong. Tega benar kamu meninggalkan aku, Noel."

Kedua mata Noel mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ternyata ia di sebuah restoran yang cukup luks. Yang datang itu rata-rata mengenakan kemeja dan celana bahan berwarna hitam. Itu untuk kaum pria. Sementara yang kaum hawa mengenakan pakaian terusan. Sejak kapan aku berada di dalam restoran? 

Hanya ada Noel dan Marsha di meja bundar ini. Entah datang dalam rangka apa? Marsha ini berstatus sebagai apa juga? Sebagai orang asing? Atau, gebetan? Atau, sebagai seorang pacar? 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya #145 The Little Adventure of Nuel : Karma akibat Berbohong ke Mami
1
0
Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel.Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya. Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. Perubahan kaver untuk kali kedua pada tanggal 25 Juli 2023.*****Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water. Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.Jika ada yang mau membantuku secara finansial, kalian bisa mentransfer nominal yang kalian inginkan ke BRI 708901018369532 atas nama Immanuel Lubis.Author seperti aku juga butuh uang untuk menyambung nyawa. Dan, mulai tanggal 29 Mei 2023, aku memutuskan untuk menggratiskan novel ini. Bacanya gratis! *****
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan