PART 3: Jodoh Pengganti dari...

2
0
Description

“Jika tanpa dirimu, aku hilang,…”

Noel menemukan cinta dalam menemukan sederatan kejadian ganjil. Sukar ia ceritakan ke siapapun. Kini ia dilanda kebingungan, apakah sosok Marsha itu nyata. Atau, itu hanya… 

…selama ini, dirinya tengah berfantasi, kah? 

“Marsha, jika Tuhan memberikan aku umur panjang, akan aku luangkan waktu seumur hidup aku hanya demi kamu. Kamu di mana, Marsha? Haruskah aku ke ujung dunia hanya demi menemukan kamu?”

*****

Paket Hampers Natal 2023

Dapoer Fays

0819-3283-7794

Dia, hanya dia di hidupku

Dia, hanya dia di mataku

Dunia terasa menghilang

Tanpa ada dia di hidupku 

Noel memukul-mukul keras tanganku ke kemudi. Masa bodoh. Ia masih di dalam mobil sedan biru ini. Ia bebas meraung-raung di dalam sini. Ia mengambil secara paksa selembar kartu undangan yang tadi diletakkan di dalam kantung belakang jok mobil. Dibacanya baik-baik. Di situ ada nama perempuan tersebut. Mantan kekasih Noel.

“ARGH!” teriak Noel sekencang-kencangnya. “Brengsek kamu, Shanelle!”

Iya, Shanelle itu nama perempuan yang tadi mengirimkan kartu undangan ke rumah lewat jasa kurir. Noel tak menyangka akan dikhianati seperti ini. Berlelah-lelah ia menjalani hubungan jarak jauh demi dia (yang ia berjanji akan melamarnya). Tahu-tahu, beginikah yang ia dapatkan? 

Seharusnya Shanelle mengirimkan kartu undangan ini via kurir kilat. Lagi pula siapa yang sudi berangkat ke Bali, walau sudah dikirimkan tiket ke sana. Waraskah dia, yang mengirimkan tiket pulang-pergi ke Bali? 

Noel memilih untuk meninggalkan kartu undangan itu di dalam mobil. Ia tutup mobil dan berjalan menuju kafe. Kafe ini langganannya sejak masih sibuk menyelesaikan skripsi. Shanelle tahu itu. Sebab, dulu, ia sering dibantu Shanelle untuk menyelesaikan skripsi. 

Banana split, satu,” Begitu pesan Noel, lalu duduk di bangku biasanya. Paling pojok. Dekat pengeras suara. 

Noel mulai duduk. Lagunya berganti. Yah, aku tahu lagu ini soundtrack dari film tersebut. Dulu ia dan Shanelle menonton film itu di sebuah bioskop yang berada di kota Bekasi. Tak jauh dari rumah Shanelle yang berlokasi di Harapan Indah. Hati ini makin teriris. Ia bagaikan mencium aroma bawang sedang diiris-iris. Masuk akal. Sebab, bangku ini berdekatan dengan dapur kafe ini. Ia perhatikan, salah satu juru masak memang sedang mengiris-iris bawang bombai. 

Kembali Noel duduk. 

Bila habis sudah waktu ini 

tak lagi berpijak pada dunia

Telah aku habiskan 

sisa hidupku hanya untukmu

Noel duduk sembari menyanyi lagu yang pernah dinyanyikan oleh Virgoun. Tentunya tidak dengan bersuara kencang. Ia makin tersedu-sedan. Hati ini rasa-rasanya mau patah. Jika ia gagal jantung, salahkan perempuan bernama Shanelle yang super-duper brengsek. Kata temannya, tak elok untuk mengumpat perempuan bangsat. Terlalu kasar, namun menurut Noel, dia memang bangsat dari yang paling bangsat. 

"Argh!" teriak Noel dalam hati. "Shanelle, elo tega banget, dah. Elo tau perjuangan gue buat elo selama hampir tujuh tahun ini. Dan, sekarang, elo gini? Nggak tau diri elo, Bangsat! Elo cewek bangsat!"

Lagunya berganti lagi. Astaga, kenapa Adri memasang lagu yang lagi-lagi mengingatkan Noel akan Shanelle? Oh, sialan, ia padahal belum pernah bercerita tentang ia yang dikhianati Shanelle. Apa mungkin Noel yang terlalu sensitif? Terlalu terbawa perasaan? 

And when she wakes up

And makes up her mind

She'll see I'm not so tough

Just because

I'm in love with an uptown girl

Noel mengambil sebuah ponsel yang ia taruh di saku celana jinsnya. Noel membuka aplikasi notes. Ia ketik deret demi deret kata-kata. Setiap kekesalannya tertuang ke dalam sebuah puisi.

Sore ini

Kuambil secarik tisu

Hanya ada tisu, 

di kafe ini

Lagipula aku sudah terbiasa

menuliskan kata-kata di atas selembar tisu

Setidaknya, 

tisu itu lebih tangguh daripada hati ini

Hatiku ini rapuh

lebih rapuh daripada tisu-tisu ini 

Semua karena dia

Kuremas-remas tisu-tisu ini

“Cewek bangsat!"

Kenapa kamu tega? 

Kenapa kamu mulai,

jika harus berujung macam begini? 

Pesanan Noel datang. Sepertinya ia tidak bernafsu makan. Ia minta si pelayan agar membungkuskan banana split ini. Si pelayan menggeleng-gelengkan kepala.

Iya, Mas, kamu boleh bilang aku orang tidak waras. Kasihani aku, Mas, si laki-laki stress yang baru saja dikhianati kekasihnya yang sudah dipercayai bertahun-tahun. Aku, si laki-laki stress ini, sedang berjalan menuju luar kafe dan kembali ke mobil sedan biruku. 

No membuka mobil dan menaruh plastik berisi banana split itu ke atas jok di samping jok sopir. Ia menyalakan mesin mobil. Lalu ia panaskan mobil dahulu sembari ia menyantap banana split itu. Ia lahap banana split sembari menangis. Ia umpat nama perempuan sialan itu. Sungguh perempuan brengsek, yang tidak tahu diri. 

Sambil makan, Noel menyalakan pemutar musiknya. Ia mengetikkan kata-kata pelampiasan emosi ke notes ponsel. 

“Cocok juga, kalau aku buatin puisi. Puisi anjing buat perempuan bangsat yang nggak tahu diri. Dasar Shanelle sialan!” umpat Noel masih ke perempuan tersebut. 

Kamu tega

Tega

Tega

Tega

Apa salahku? 

Salahku di mana? 

Kenapa? 

Ponsel Noel berdering. Awalnya ia malas untuk memastikan pesan itu dari siapa. Ia sangka, itu dari Shanelle. Akan tetapi, ia pikirkan lebih lanjut, ada baiknya dicek saja dahulu. Jika memang itu dari Shanelle, setidaknya ia sudah memiliki beragam kata-kata tangkisan. Ingin rasanya ia sampaikan uneg-uneg aku ke Shanelle. 

Noel mengernyitkan dahi. Tidak ada nama Shanelle di sana. Ia belum sempat menghapus nomor Shanelle pula. Ia picing-picingkan kedua mata. Ini nomor siapa, pikir Noel dalam hati. Ia buka saja pesannya via WhatsApp. Sepertinya dari seorang perempuan. Dirasa-rasa saja. Seperti nada seorang perempuan, saat ia lafalkan kembali tiap katanya. Perempuan itu mengirimkannya sebuah puisi, yang menurut Noel cukup puitis. Semoga saja benar ini perempuan. Ia membutuhkan pelampiasan. Ia belum siap untuk kembali melajang. 

Mengapa setiap aku menutup mata

selalu terbayang wajah kamu

kamu itu bagaikan hantu

susah sekali menjauh dari kepalaku

Kamu itu, 

memiliki rumah atau tidak? 

Hus, hus, hus

Aku lelah membayangkan wajah

Tampan sih, 

tapi tidak seperti ini juga

Bagus juga pemilihan kata-katanya. Semoga ini benar dari seorang perempuan. Andai benar, senang sekali hati Noel. Seperti alam semesta benar-benar baik sekali dengan Noel. Patah satu, tumbuh seribu. Daripada pusing-pusing, lebih baik ia balas pesannya. 

“Ini siapa?" balas Noel yang sembari menyetir dengan hati-hati. Sudah malam juga. 

Tak butuh waktu lama, Noel mendapatkan balasannya. Ia hanya membalas, “Secret admirer.”

Noel tertawa dan membalas, “Ini cowok atau cewek? Kalo cowok, sorry, yah.”

Eh, sebentar, Noel mengabaikan sesuatu. Ia langsung mengambil ponsel aku lagi. Aduh, hampir saja ia menabrak mobil minibus di depan aku. Sebaiknya ia pinggirkan mobil ini ke tempat yang lebih aman. Untungnya mobilnya ini belum berada di dalam tol. 

Noel memicingkan kedua mata. Ia amati baik-baik foto WhatsApp-nya. Apa ini memang wajah dia? Dia ini benar-benar perempuan? Ini bukan semacam tipuan? Mengakunya perempuan, nyatanya laki-laki. Semoga saja bukan. 

Dia mengirimkan pesan lagi. “Aku rasa kamu kayaknya udah tahu siapa aku. Kita kan sering chat bareng selama ini.”

Noel tertawa terbahak-bahak. Apa ini trik pendekatan terbaru? Pura-pura mengaku kenal, padahal belum? 

“Jangan bilang kamu lupa lagi sama aku, Noel."

Perempuan itu kenal Noel? Sementara ia saja tidak tahu sama sekali tentang dia? Ia saja belum yakin yang ia ajak mengobrol ini betul-betul perempuan. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Next #160 The Little Adventure of Nuel : Untuk Apa Kau Datang, Abang Tukang Ojek?
2
0
Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel.Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya. Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. Perubahan kaver untuk kali kedua pada tanggal 25 Juli 2023.*****Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water. Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.Jika ada yang mau membantuku secara finansial, kalian bisa mentransfer nominal yang kalian inginkan ke BRI 708901018369532 atas nama Immanuel Lubis.Author seperti aku juga butuh uang untuk menyambung nyawa. Dan, mulai tanggal 29 Mei 2023, aku memutuskan untuk menggratiskan novel ini. Bacanya gratis! *****Yuk, ikutan “Gerakan Nasi Berkah” yang diadakan oleh Ikatan Alumni FH Atmajaya! 
Is this content violating the terms and agreement? Report