“Gimana, Boskuh? Puas? Nanti malam mau lanjut lagi, nggak?
*****
*****
Rumah dijual di Sidoarjo. Hubungi Guruh di 0812-9397-6561.
Dulu, sih, aku rutin mengunjungi kios-kios koran. Ah, tidak kutu buku amat. Aku hanya mengintip tabloid atau harian olah raga. Sekadar melihat-lihat pertandingan-pertandingan sepak bola yang akan main. Yang kucari itu pertandingan sepak bolanya.
Apakah aku sungguh pecinta sepak bola? Tidak juga, sebetulnya. Aku hanya mencintai uang yang bisa aku hasilkan dari pertandingan-pertandingan sepak bola. Dalam kata lain, aku seorang penjudi bola.
Ponselku berdering. Sebelum tidur aku memasang alarm agar terbangun di pukul 03:00 subuh. Terkabul, dong. Aku bisa terbangun karena alarm ponsel aku.
Belek masih menempel di ujung mata, aku sudah main pegang ponsel. Kubuka aplikasi menonton online. Hari ini ada pertandingan seru. Banyak, malah. Namanya juga ajang Champions League. Klub-klub papan atas dari negara-negara Eropa saling beradu. Malah, menurut aku, meskipun itu klub dari Rusia atau Ukrainia, tetap tak boleh diragukan.
Sekarang ini, aku menjadi seperti kecanduan gawai. Sejak banyaknya media cetak olah raga yang memutuskan beralih ke daring (dari sebelumnya luring), untuk meneruskan hobi berjudi aku, aku harus sering melihat gawai. Lagi-lagi, itu hanya sekadar melihat berita-berita tentang sepak bola. Tentang pertandingan sepak bola.
Aku menggeser-geser ke atas dan ke bawah. Kepalaku mengangguk-angguk. “Hoahm,…” Mengantuk pun, aku tetap melihat-lihat jadwal pertandingan sepak bola. Ada beberapa pertandingan yang menarik. Ini pasti bandar menyenangi partai-partai tertentu.
Ada Real Sociedad lawan Sociedad. Atau, Napoli versus Union Berlin. Eh, Inter Milan versus RB Leipzig juga lumayan untuk mendulang uang. Aku yakin, di pasar taruhan, banyak yang menggunakan sistem lek-lekan. Pasti banyak yang menjagokan klub sepak bola dari kota Milan tersebut, yang warna jersey-nya adalah biru-hitam. Inter Milan sedang bagus-bagusnya ini di klasemen Serie A. Pasti aku akan menang banyak, jika memasang taruhan untuk Inter Milan. Walaupun RB Leipzig pun tak boleh dianggap remeh. Makanya, tadi kubilang, partai macam Inter Milan versus RB Leipzig ini, sistemnya pasti lek-lekan. Mana yang menang, di situlah keuntungan akan kita dapatkan.
Eh, atau pasang taruhan di pertandingan Real Madrid versus Sporting Braga saja. Pakai sistem voor, sangat menguntungkan. Voor atas untuk Real Madrid dengan skor 4-0. Wah, aku sudah membayangkan akan menuai untung.
Saat aku sedang memilih-milih mana pertandingan yang aku akan pasang, sebuah pesan masuk ke dalam akun WhatsApp aku. Aku memgernyitkan dahi, karena tak merasa mengenal nomor ini. Nomor yang tak kukenal ini sepertinya mengajak aku untuk ikut serta dalam pertaruhan sepak bola. Aku mah, asalkan cuan, ayo-ayo saja.
“Baru bangun, Bos?” Begitu nomor asing itu mengirimkan pesan pertamanya. Aku melihat photo profile-nya. Wah, apakah nomor ini bandar sepak bola? Photo profile-nya sangat berbau judi bola, loh.
“Siapa, nih?” Aku mengetikkan pesan balasan dengan pikiran yang sudah melambung entah ke mana.
“Nggak peduli gue siapa, betewe mau cuan nggak? Lagi nonton bola, kan? Banyak pertandingan bagus, nih."
“Wah, ente bandar, nih? Tahu aja. Pagi-pagi, udah cari mangsa." Aku mengetikkan balasannya sambil nyengir. Selama menguntungkan, kenapa tidak? Aku terima tantangannya, kalau dia mau mengajak aku taruhan bola. Apa lagi jika dia mau mengajak aku pasang taruhan di pertandingan Manchester United versus Copenhagen.
Pesan berikutnya dia malah mengirimkan sebuah link. “Kalo tertarik, buka aja link-nya. Link nonton streaming sekaligus pasang taruhan.”
“Aman nggak, tuh, link? Bukan phishing? Ane klik, ane takut WA ane error, Gan.” Aku sedikit meragu.
“Seratus persen aman. Klik, lah, Bos.” Untuk makin meyakinkan aku, ia bahkan mengirimkan emoticon jempol.
Sebetulnya aku meragu. Pertama, ini masih subuh. Kedua, nomor ini tak kukenal. Apa jaminannya aku tidak masuk perangkap? Akan tetapi, bayangan akan mendapatkan keuntungan dari pasar taruhan, itulah yang mengendurkan segala kecurigaan dan ketakutan. Aku klik link yang si nomor asing itu berikan.
Wah, ternyata benar. Si nomor asing itu tidak sedang prank aku. Link ini benar-benar mengarah ke sebuah situs streaming menonton pertandingan sepak bola. Ada beberapa video pertandingan yang bisa aku tonton. Lalu, di dekat video itu, ada sistem taruhannya. Kita mau menggunakan sistem mana? Sistem lag? Atau, voor?
Daripada mengalami ketakutan atau kecemasan yang tak keruan, lebih aku coba saja. Aku pilih pertandingan yang ini dulu. Antara Real Madrid dan Sporting Braga. Aku pilih voor atas untuk Real Madrid. Pasti bisalah pasukan Carlo Ancelotti menang dengan skor besar atas Sporting Braga. Walaupun Sporting Braga itu klub yang menempati peringkat atas di liga Portugal, tetap saja yang dilawan Real Madrid. Ada sejumlah pemain top di starting line-up Real Madrid. Ada Jude Bellingham, Aurelien Tchouameini, Edouard Camavinga, hingga pemain asal Turki yang katanya rising star, Arda Guler. Pikirku sambil cengar-cengir, Real Madrid seng ada lawan, tancep gas, pasang voor atas, gaskeun, dan duit banyak langsung mengalir ke rekening aku. Ku jabanin, lah.
Lagi-lagi aku tanpa berpikir panjang. Bayang-bayang keuntungan sudah menguasai pikiran aku. Aku pilih voor dan menaruh taruhan aku untuk Real Madrid. 2-0. Aku yakin pasti menang. Segera aku urus persyaratan yang dibutuhkan. Oh, tentu saja, aku memilih untuk mendaftarkan nomor rekening yang aku peruntukkan untuk hobi judi bola aku. Setelahnya, aku baru menonton pertandingan Real Madrid versus Sporting Braga. Bahkan, aku memasang dua-tiga pertandingan sekaligus. Itu termasuk pertandingan Manchester United versus FC Copenhagen.
Aku langsung menonton pertandingan Real Madrid melawan Sporting Braga. Benar-benar pertandingan yang sangat seru. Aku yang tadinya menyukai pertandingan sepak bola karena uangnya, sangat menyukai alur permainannya. Sporting Braga juga tidak boleh dianggap remeh. Aku mulai cemas. Benarkah intuisi aku memasang taruhan untuk Real Madrid?
Dan, gol. Gol untuk Real Madrid tercipta lewat sepakan Brahim Diaz. Aku sedikit bernapas lega. Semoga tercipta dua atau tiga gol. Hingga turun minum, belum ada gol tercipta. Menit demi menit, aku lalui. Gol lagi. Untuk Real Madrid. Lewat Vinicius Junior dan Rodrigo Goes. Sontak aku berteriak.
Oh, aku belum memperkenalkan diri, yah. Namaku Romi dan aku seorang akuntan publik. Bisa sedikit tentang IT. Beberapa kali aku pernah membantu teman dalam pembuatan sebuah situs. Sudah, begitu saja, dan, subuh kali ini, aku sangat bahagia. Cuan, dong.
Si nomor asing itu langsung mengirimkan pesan. Isinya: “Gimana, Boskuh? Senang, nggak, sama situs dan pertandingannya? Cuan, nih? Jangan lupa bagi persenannya?”
Aku nyengir, aku mengernyitkan dahi. Tahu dari mana dia aku sudah membuka link, menonton pertandingan, dan pasang taruhan? Ganjil, sih. Tapi, kecurigaan itu segera sirna karena rasa gembira aku yang terlampau besar.
Si nomor asing mengirimkan pesan lagi. “Itu nggak penting, Boskuh. Yang penting customer happy, kita juga happy. Jangan lupa persenan untuk kita, yah.”
Dua menit kemudian, aku makin kaget dan kali ini sedikit curiga dan cemas. Uangnya benar-benar ditransfer. Sepuluh juta rupiah masuk ke nomor rekening aku. Tiga pertandingan jebol semua. Aku pasang taruhan di Real Madrid versus Sporting Braga, Bayern Munich versus Galatasaray, dan Inter Milan versus RB Leipzig.
“Persenannya, Bos. Kalo nggak Boskuh bayar, duit melayang.” Ia mengirimkan nomor rekeningnya. "Sepuluh persen aja, dari jumlah uang yang Boskuh terima."
Walau aku agak curiga, aku tidak mau ambil pusing. Yang simple-simple saja. “Curigaan amat, Gan. Ane bayar.”
Aku tidak membayar sepenuhnya. Untuk satu pertandingan, aku ingin menguji apa yang akan terjadi jika tidak kubayar sepuluh persen untuk nomor misterius tersebut. Eh, benar saja, sebagian uang taruhan yang kumenangkan itu langsung raib. Aku agak sedih. Tapi, tak apa. Uang taruhan untuk dua pertandingan masih tetap berada di nomor rekening aku.
Omong-omong, di kantor, aku coba menyelidiki nomor asing tersebut. Alangkah kagetnya aku, karena sekarang situs streaming itu sirna seolah-olah situs itu dari awal memang tidak pernah ada. Lebih kaget lagi, saat membuka WhatsApp, chat aku dengan nomor asing itu sama sekali tidak ada. Perasaan aku belum menghapus chat, dan aku sangat meyakininya. Lebih janggal lagi, uang taruhan semalam masih tetap ada di nomor rekening aku.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰