Episode Kedua: Kejelian Mata Saja, Sih!

1
0
Deskripsi

Yuk, berikan tips kakoin setelah membaca. Atau, donasi seikhlasnya ke BRI 708901018369532 atas nama Immanuel Lubis.

***

post-image-66535778bf703.jpg

Jadi, begini. 

Untuk gambar pertama, itu sebetulnya sudah ada sejak awal Pandemi Corona alias Covid-19. Berbarengan dengan kasus George Floyd, yang apakah ada yang masih ingat? 

Okay, skip. 

Pembahasan kali ini tentang gambar pertama, sih. Nah, kalau menurut kalian, apa yang harus dipilih si Tahanan? 

Aku mendapatkan gambar pertama dua hari lalu dari sebuah akun Facebook. Menarik, sih, saat menyaksikan jawaban-jawaban dari para warganet. Walau beberapa orang dipertanyakan tingkat IQ-nya, jujur, kuakui, masyarakat Indonesia makin lama makin kreatif nan kritis. Tak hanya membedah dua jawaban secara filosofis, ada saja yang bahkan… wow, luar biasa pengamatannya! 

Ada salah seorang warganet yang mengomentari gambarnya yang aneh dan berkata seperti ini: “Daripada pilih roti atau kunci sel, kenapa tidak terobos saja? Bukannya jarak antara jeruji itu cukup mudah dilewati?”

Ada pula yang malah mempertanyakan tentang batang kayu yang dipegang si Tahanan. Batang kayu itu dari mana? Memangnya di dalam sebuah penjara, itu diperbolehkan membawa benda-benda seperti ranting kayu? 

Sejenak aku terdiam. Lalu otakku memutar apa yang terjadi di bulan Mei 2020 yang lalu. Saat kali pertama mendapati gambar ini, aku cenderung terbuang dengan pertanyaannya. Saat itu aku memilih roti. Roti jauh lebih penting daripada kunci penjara. Barangkali kunci itu bukan kuncinya juga. Tak pernah tebersit di pikiran aku, seharusnya dia tinggal kabur saja. Toh, bisa dilewati dengan mudahnya. Tubuh dia kurus kerempeng begitu. Bahkan aku tak terpikirkan untuk mempertanyakan tentang kayu yang dipegang si Tahanan. Konyolnya aku saat itu. 

Eh, tapi, berapa banyak di antara kita yang justru terlalu fokus ke pertanyaannya dan tidak memperhatikan betul-betul apa yang ditanyakan kepada kita? 

Ah, c'est la vie, Guys. 

Hal seperti itu sering terjadi di mana-mana dan bukan sekadar materi psikotes belaka, sebenarnya. Yang mana kita terlalu terfokus ke pertanyaannya. Padahal jawaban yang paling tepatnya justru bisa ditemukan selama kita mencermatinya lebih dahulu. Kurang lebih itu sama seperti kasus George Floyd, yang melibatkan opsir polisi kulit putih di Amerika Serikat. 

Terkadang aku pun berpikir apakah ada hubungannya antara kecermatan dalam memperhatikan dengan empati. Karena, begini, aku seperti bisa melihat ada sisi-sisi empati yang luar biasa di antara jawaban para warganet yang tak sekadar memilih roti atau kunci. Eh, menurut kalian bagaimana? 

post-image-665352e21e5d3.jpg
post-image-665352e70f77e.jpg

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Minggu Trinitatis: Masih Mendendam kepada Gideon
1
0
Minggu Trinitas, atau disebut juga Hari Raya Tritunggal Mahakudus, adalah hari minggu pertama setelah Pentakosta di dalam kalender liturgi gereja ritus Barat dan hari minggu pada saat Pentakosta di dalam kalender liturgi gereja ritus Timur.***Marshel - Generali 0819-3283-7794(Bisa hubungi yang bersangkutan, jika sedang mencari kue ulang tahun unik dan enak)
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan