Episode 4: Eh, Kali Ini Aku Netral! 🇮🇱🕊🇵🇸

1
0
Deskripsi

Yuk, berikan tips kakoin setelah membaca. Atau, donasi seikhlasnya ke BRI 708901018369532 atas nama Immanuel Lubis.

***

Silahkan order ke:

IN's Online Shop

Instagram:

@_inonlineshop_

Whatsapp:

0877-9175-6320

Dapatkan Clover Honey dengan harga khusus:

 https://www.hdione.com/orl/nuellubis

post-image-6656f712cf326.jpg

Aku baru sadar ada kejadian seperti peristiwa yang oleh beberapa orang disebutnya holocaust. Yah, itu yang aku maksud, Israel membakar hidup-hidup Palestina. Terkesan bombastis. Lalu ada semacam tagline ‘all eyes on rafah'. Rafah itu nama daerah di daerah konflik tersebut. Dalam kawasan Palestina yang disebut sebagai Jalur Gaza, yang dikuasai oleh Hamas. 

Eh, lalu apa tanggapan seorang Nuel Lubis? 

Eee… pertama aku komplain sedikit tentang istilah holocaust. Itu agak bombastis juga. Istilah itu sendiri muncul di masa Perang Dunia Kedua. Saat Nazi melakukan holocaust terhadap jutaan masyarakat Yahudi. Kembali ke holocaust sendiri, holocaust adalah, singkatnya seperti ini, penganiayaan dan pembantaian secara sistematis. Beberapa orang sering mengaitkan holocaust ke istilah genosida, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah pembunuhan besar-besaran secara sistematis terhadap suatu bangsa atau ras. 

post-image-665700f23cb99.jpg

Mengacu kepada dua istilah holocaust dan genosida, aku lalu mengkroscek setiap berita tentang serangan Israel ke masyarakat Palestina di Rafah. Astaga, ternyata korbannya hanya sekitar empat puluhan orang yang dibakar hidup-hidup, yang katanya oleh milisi Israel. Maaf, bukannya merendahkan, tapi aku hanya berbicara berdasarkan fakta. Beberapa orang terlalu mengangkat secara berlebihan peristiwa di kawasan Israel-Palestina tersebut. 

post-image-66570116375f5.jpg

Lalu, bagaimana tanggapan aku? 

No comment, saja. Aku lebih cinta perdamaian. Sejak masih remaja, aku selalu melihat Timur Tengah itu selalu penuh gejolak, entah itu di kawasan yang mana. Saat masih SD, aku pernah menyimak berita, Mendiang Yasser Arafat sering coba berdialog dengan pihak Israel. Lalu, ada peristiwa pengejaran Osama bin Laden yang berdarah-darah. Belum lagi, peristiwa revolusioner di Iran. Ada pula bagaimana kejamnya Taliban. Wah, pokoknya macam-macam, deh. Alhasil, aku ingin Timur Tengah tidak lagi bergejolak. Apakah itu mungkin? 

Wallahualam. 

Ada salah seorang teman kuliah yang pernah berkata bahwa Timur Tengah akan berhenti bergejolak saat hari kiamat datang. Wah, seram betul. Kalau memang seperti, aku berharap hari kiamat cepat datang. Imam Mahdi atau Mesias cepat turun ke dunia ini. Mau diaminkan? Ayo, amin berjamaah! 

Selanjutnya, ini jika aku amati secara cermat sekali, ada kejanggalan. Cukup banyak, tapi aku sorot beberapa saja, dan tidak banyak. Langsung saja, yah. 

Sebetulnya konflik Israel-Palestina ini terjadi karena apa? Benarkah ini hanya perkara perebutan wilayah? Benarkah ada campur tangan agama? Lalu, manakah yang menjadi korban dan pelaku? 

post-image-6657017a0ea77.jpg

Itu yang aku sorot dari setiap pemberitaan yang ada. Ada beberapa media, yang rata-rata lokal, cenderung memihak Palestina. Di media X jelas menuding Israel melakukan holocaust, yang nyatanya tidak terbukti (sejauh pengamatan aku hingga detik ini). Lalu, ada beberapa media, yang rata-rata media luar negeri, cukup mengagungkan Israel. Hamas, salah satu faksi pemerintahan Palestina, dituduh telah menjadikan warga Palestina sebagai tameng. Apa benar begitu? 

Nah, loh! 

Nah, loh, nah, loh, anak orang ditangisin, bapaknya panjang kumis, dicium bau amis. 

Jadi, kesimpulannya, aku tidak benar-benar memihak Israel dan Palestina, meskipun aku sebisa mungkin mendukung Israel karena faktor-faktor tertentu, yang aku belum bisa ungkap. Untuk masyarakat Palestina, yah, seorang Nuel Lubis turut prihatin sebesar-besarnya, khususnya kepada empat puluhan orang yang dibakar hidup-hidup. Semoga arwah mereka diterima di sisi Allah. 

Lagi pula, setiap pemberitaan di kawasan Israel-Palestina selalu saja berat sebelah. Tidak jelas mana yang pelaku, mana yang korban. Itulah yang aku soroti dari setiap pemberitaan yang berada di sekitar aku. Itulah yang aku tangkap sejauh ini

Eh, entah mengapa konflik Israel-Palestina ini mirip dengan konflik Rusia-Ukraina, yang konon itu tentang perebutan wilayah juga. Rusia dikabarkan mencaplok sebagian wilayah Ukraina. Lalu, ada keterlibatan Amerika Serikat di belakang Ukraina. Selanjutnya, untuk kasus Israel-Palestina, yang aku dengar, Rusia itu cukup sering mendukung Palestina. Mungkin aku yang salah mengambil sumber informasi, tapi pernah aku dengar, selain untuk Iran dan Suriah, Rusia menjadi pemasok senjata untuk Palestina. Makanya, di akun Instagram aku pernah menyebutkan Palestina memiliki dukungan militer dari beberapa negara, khususnya untuk negara-negara Timur Tengah. Tebak sendiri, itu negara apa saja? 

Lebih baik jangan terlalu berlebihan dalam menyikapi kasus Israel-Palestina tersebut. Banyak kepentingannya. Aku selalu mencium ada bau-bau konspirasi terselubung. Ada campur tangan dari tangan-tangan tidak kelihatan. Pasti paham, lah, dengan maksud aku. 

Yang biasa-biasa saja. Lebih baik fokus ke dalam negeri saja. Jangan terseret ke hal-hal berbahaya. Usahakan tetap netral. Lalu, kumohon, jangan ada lagi boikot-boikot lagi. Boikot tidak akan meredakan konflik Israel-Palestina. Israel akan tetap memperkuat posisinya. Hamas (atau mungkin Fatah juga) diam-diam akan membeli persenjataan dari… tebak sendiri, lah! 

Kalian boikot malah akan menimbulkan masalah-masalah baru. Salah satunya itu pemecatan hubungan kerja. Produk-produk buatan Israel (atau, berhubungan ke mereka) berada di mana-mana. Tambahan lagi, apakah kalian lupa, sesuatu yang disebut Mossad? 

Mossad adalah badan intelijen milik Israel, dan konon itu dikenal sebagai badan intelijen paling mengerikan, loh. Sekelas BIN, maaf, belum ada apa-apanya. 

Sudah, ah, begitu saja. Semoga tercipta perdamaian untuk kawasan Israel-Palestina tanpa harus menunggu kedatangan Imam Mahdi atau Mesias. Yang, lalu, Nuel Lubis mengambil posisi di blok netral. 

I'm not on Israel's side. I'm not Palestine's side, too. I am the peace lover. 

post-image-665700cab1aec.jpg

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya #70 Tentang Level dalam Adverb of Frequency
1
0
Yuk, berikan tips kakoin setelah membaca. Atau, donasi seikhlasnya ke BRI 708901018369532 atas nama Immanuel Lubis.***Silahkan order ke:IN's Online ShopInstagram:@_inonlineshop_Whatsapp:0877-9175-6320Dapatkan Clover Honey dengan harga khusus: https://www.hdione.com/orl/nuellubis
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan