
18 Januari 2007.
*****
Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".
Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya.
Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya.
*****
Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water.
Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.
Jika ada yang mau...
18 Januari 2007
Cuaca cerah
Tadi ada acara Natal di sekolah. Acara Natal yang terakhir. Tahun depan aku sudah pasti nggak di sini lagi. Sudah bukan pelajar lagi. Sudah mahasiswa, dan mungkin sudah sekampus sama Becky.
Mari aminkan yang terakhir.
Hehe.
Acaranya itu, kebanyakan diisi sama pertunjukan musik. Ada paduan sekolah dari ekskul Paduan Sekolah. Ada juga dari band-band dari adik-adik kelas aku. Band-nya Guneydi masih unjuk gigi saja. Keren, lah, cadas!
Selain itu, tadi ada acara menghias pohon Natal. Yeay, kelasku, 12 IPS 2 juara. Anak muridnya Bu Iin memang luar biasa, lah. Wali kelas kita, Bu Iin, benar-benar yahud, lah. Oke punya.
Hahaha… aku dan murid-murid kelas 12 IPS 2 ketawa ngakak lihat Bu Iin spontan joget. Nico langsung nyeletuk, “Goyang ngebor, Bu, goyang ngebor,”
Yulius menimpali, “Goyang gergaji aja, Bu Iin,”
Suasana yang luar biasa. Di kelas, sembari makan paket makanan Hoka-Hoka Bento, seisi kelas masih merasakan euforianya. Di dalam kelas juga, dengan diarahkan Bu Iin, acara selanjutnya dimulai, yaitu: tukar kado.
Untuk tahun ini, aku ikut, dong. Cuma aku bingung mau kasih apa, nih. Nggak apa-apa, kan, ngasih barang second? Serius, loh, kipas yang aku dapatkan dari acara Natal kemarin, kubungkus serapi mungkin untuk dibawa ke acara tukar kado di sekolah. Toh, nggak bakal tahu kipas itu second dan dari murid yang hobi remedial, dan yang lebih sering bengong nggak jelas selama jam Olahraga.
Hahaha…
Aku awalnya dapat CD isinya lagu-lagu Naruto. Berhubung aku kurang begitu suka dan menyimak Naruto, aku tukarkan lagi ke Wilkie. Wilkie kan mengikuti banget, tuh, serial Naruto. Dia suka banget sama CD-nya.
“Wah, lu beneran nggak mau, nih? Tapi, thank banget, yah, Nuel. Komplit banget lagu-lagu Naruto-nya. Ini kira-kira dari siapa, yah? Hahaha…” ujar Wilkie yang lalu menyerahkan kado pengganti untuk aku. “Ada satu-dua lagunya Laruku, loh. Tau Laruku nggak lo?"
(Iya, iya, aku tahu, kok. Itu L'arc~en~ciel, kan. Band dari Jepang. Curie, dkk demen banget sama Laruku. Aku sih sudah senang banget lihat Goyang Jablai-nya Titi Kamal)
Iya, aku dapat kado pengganti berupa beberapa lembar kertas file. Yah, ini lumayan berguna, lah. Nanti bisa dipakai waktu kuliah nanti. Atau, seenggaknya, yah, untuk catatan selama les privat atau ikut bimbel nanti. Aku rencananya mau ikut bimbel demi bisa kuliah di UI jurusan Komunikasi.
Yah, cuma aku masih galau, sih. Atmajaya atau UI? Hukum atau Komunikasi? Apa Becky ikut SPMB juga? Kalau di UI nggak ada Becky, aku ogah, dah. Atau, coba dulu saja, kali. Ke depannya aku mungkin nggak akan pernah merasakan ikut tes masuk perguruan tinggi negeri.
Sepulang sekolah, aku sempatkan diri masuk warnet dekat sekolah. Namanya Warnet Miracle. Diajak sama Joko, Kenneth, dan Yonas, sih. Aku sempatkan diri buka halaman Friendster. Dan, aku nggak tahu orang itu siapa. Tapi, akun Friendster dengan nama “nuwrD1n y4nG B4ruw 5A7A T3r5AQiT1 5Am4 QAmuw QoK K4Mu 61Tu 5iH Ay?" benar-benar membuat aku teringat masa lalu aku sepuluh tahun yang lalu.

Aku mau bilang ke diriku yang waktu itu masih berusia tujuh tahun untuk belajar yang benar. Kamu sekarang berhasil masuk ke salah satu SMA yang paling dibanggakan di Tangerang. Sekolah elit, nih. Teman-teman kamu nanti bakal mencar-mencar. Nggak bakal bisa terus-terusan sekolah sama Toni, Nozel, Wiko, atau Dodo. Dodo nanti masuk pesantren selepas lulus SD. Erfina pindah ke SMP yang dia rasa lebih baik dari Markus. William ke Kalimantan. Toni pindah ke SMA Yuppentek. Nozel keterima di SMAN 1 Tangerang. Wiko diungsikan ke kampung halamannya di Jawa Tengah. Makanya, belajar bergaul juga. Jangan kebanyakan baca buku-buku pelajaran. Jangan terfokus ke pelajaran-pelajaran sekolah. Contohnya aku ini. Sempat pengin balik ke Markus lagi gara-gara nggak bisa bergaul di Tar-Q.
Begitu saja, sih.
Sialnya juga tadi aku kepergok Joko lagi stalking akun Friendster Becky.
“Cie, cie, Nuel, siapa, tuh,…” ledek Joko. “Boleh juga, lah, selera lo, Nuel. Namanya Becky, Neth, Nas. Sini, deh, lihat gebetannya Nuel.”
“Ah, kayak mau aja sama lu, Nuel,” ujar Kenneth sinis.
Kesel, deh, huh!
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
