Chapter 44 The Little Adventure of Nuel : Akhirnya Aku Bertemu Kamu Lagi, Becky!

0
0
Deskripsi

26 November 2006.

 *****

Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".

Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya. 

Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. 

*****

Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water. 

Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.

Jika ada yang mau membantuku...

26 November 2006

Cuaca cerah

Halo, Diary. Tahu nggak, hari ini aku senang banget? Kenapa? 

Jadi, begini. Yah, langsung saja, deh. Tapi, mohon maaf juga aku baru bisa cerita ke kamu lagi hari ini. Lagi sibuk-sibuknya, sih. Yah, tahu sendiri, lah, kesibukan anak kelas 12 atau kelas 3 itu gimana. 

Banyak sih yang terjadi selama ini, sejak tanggal 5 September kemarin. Eh, yang kata aku ketemu sama Patricia itu, aku belum pernah ketemu dia lagi. Aku juga nggak tahu SMA Diakonia itu di mana. Nggak sempat juga harus cari tahu keberadaan Patricia. Aku percaya suatu saat nanti pasti ketemu Patricia itu lagi. Sama kayak aku akhirnya bertatap muka dengan Becky lagi. 

Iya, itu kabar bahagianya. Setelah menunggu sekian lama, ketemu lagi, dong. Senang banget, dong, aku. Penantian yang nggak sia-sia. Nggak sia-sia terus berharap dan berdoa. Bertemu lagi. Dan, rasa-rasanya nggak sia-sia ikut saran Mami ikut tes masuk Atmajaya. Di Gedung Yustinus, yah, itu nama gedung di mana aku ketemu Becky lagi. Di Basement 1-nya.

Ah, senang banget! 

Aku ikut tes masuk Atmajaya. Yang ambil formulirnya itu Mami. Aku tinggal isi formulir, kembalikan lagi ke Mami, dan Mami yang urus sisanya. Aku pilih Hukum sebagai pilihan pertamanya. Cuma itu. Soalnya selain itu, nggak ada jurusan di Atmajaya yang menarik perhatian aku. Aku lebih tertarik untuk kuliah di jurusan Komunikasi. 

Selain karena pengin tahu dan uji kemampuan, alasanku ikut tes masuk dengan jurusan Hukum sebagai pilihan pertamanya adalah karena Becky. Syukur-syukur keterima. Kalau diterima, tahun depan aku bakal lebih sering ketemu Becky. 

Aduh, di kepalaku sudah terbayang banyak hal menarik kalau satu kampus dengan Becky. Walau pastinya beda jurusan, mungkin lewat jalur UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), aku bisa coba akrab dengan Becky. 

Sama kayak ketemu Patricia itu, aku ketemu Becky lagi pun diawali dengan sebuah mimpi. Sebelum berangkat ke Atmajaya (yang gara-gara itu, aku batal nyoblos di Pilkada Banten, padahal pengin banget), aku mimpi ketemu Becky. Kayaknya sih itu di Atmajaya. Soalnya aku lagi berjalan di sebuah trotoar dan tanpa sadar malah melewati sebuah tempat dengan papan bertuliskan nama kampus itu di gerbang masuk. Di sanalah aku ketemu Becky. Tepatnya, di haltenya. 

Nggak tahu, yah, tiba-tiba saja aku pengin mendekati Becky, dan Becky nggak menghindar. Aku duduk di samping Becky. Dia tersenyum, aku tersenyum. Lama aku dan Becky saling menatap. 

“Akhirnya, ketemu lagi, yah.”

Aku cuma mengangguk. 

“Terakhir ketemu waktu sidi dua tahun lalu, yah, nggak, sih?!”

Aku cuma mengangguk dan tersenyum. Amboi, nian, Becky makin lama makin terlihat cantik. Senyumannya itu, loh. Hingga sejauh ini, belum pernah ada perempuan yang semanis Becky senyumannya. Dari semua cewek yang aku taksir, cuma senyuman Becky yang terindah. Curie saja biasa saja, kalau dibandingkan dengan Becky. Begitupun dengan Mareta, Angel, Vicky, dan yang terbaru, Patricia. 

“Nuel ambil Hukum, kan?”

“Iya, kamu masih Psikologi?”

“Iya.”

“Pasti keterima.”

Aku dan Becky bertatapan agak lama. 

“Tapi lebih pengin kuliah di jurusan Komunikasi, sih.” kataku memecah keheningan. 

“Kenapa harus Komunikasi? Hukum juga bagus, kok. Nanti ada teman aku juga, sih, di Hukum. Dia ngaku ke aku, ambil jurusan Hukum.” jawab Becky tersenyum, dan agak terlihat kecewa dengan keputusan aku. 

“Siapa?”

“Nanti kamu juga tahu sendiri.”

Setelah itu, Becky pergi begitu saja seperti judul lagu Letto itu. Yang ini, loh. Yang liriknya kayak begini. 

Kau datang dan pergi, oh, begitu saja
Semua kut'rima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu

Aku merasa lagu itu sangat menggambarkan hubungan aneh yang terjalin antara aku dan Becky. Ketemu, terpisahkan, ketemu lagi, terpisahkan lagi. Dia belum tahu perasaan aku secara nyata, tapi berat kayaknya nggak ada dia di sisi aku. Bawaannya itu kangen banget. 

Becky datang dan pergi begitu saja. Di sini, di Tangerang, aku cuma bisa terima apa adanya. Setiap mata aku terpejam, hatiku selalu bergumam kayak lagi bertelepati, di sanalah, aku dan Becky sering bertemu. 

Apa bisa aktivitas di alam mimpi jadi acuan? Saking seringnya mimpi ketemu Becky, apakah Becky di sana tahu aku sudah sejak lama suka sama dia? Hati ini jadi dag-dig-dug rasanya. 

Tadi sih dag-dig-dug begitu ketemu Becky di Yustinus Basement 1. Dia sempat menyapa aku, dan sama kayak pertemuan aku dengan Patricia, haha, Becky kayak memberikan senyuman misterius ke arah aku. Tatapannya itu kayak mau ngomong, ‘Eh, tadi jam 2 subuh aku, loh, yang kamu lihat di mimpi.’

Nggak seruangan, sih. Aku seruangan sama temannya Becky. Namanya Desi, kalau nggak salah ingat. Aku baru tahu Becky ternyata sekolah di SMA Santa Theresa, Jakarta Pusat. Katanya nggak jauh dari Gajah Mada Plaza. Aku sempat menguping Becky ternyata juga tinggal di Bintaro. Bintaro itu bagian dari provinsi Banten, kan? 

Nggak apa-apa nggak seruangan. Pasti, suatu saat nanti, aku dan Becky bisa sekampus. Nggak apa-apa nggak di jurusan Komunikasi, yang penting sekampus. Itu, sih, yang paling penting. 

Eh, tadi tesnya itu susah-susah gampang. Kenapa, yah, pelajaran bahasa Inggris itu makin lama makin sulit? Nggak segampang saat SMP dulu? 

Untuk Tes Potensi Akademik, aku mengalami kesulitan di Kemampuan Numerik. Terus, aku grogi banget di Tes Wawancara. 

Tadi juga, yang tadi pagi, aku sempat ketemu Ronald, Rachel, dan Dea. Kita sempat ngobrol di Sport Hall-nya Atmajaya. Ronald bilang dia pilih jurusan Akuntansi. Rachel ikut Dea yang pilih Manajemen. Walau Rachel sempat bilang dia cuma ikut-ikutan Dea. Rachel lagi menunggu tes masuk London School. Kata Rachel, tes masuk gelombang pertama London School itu dibuka di bulan Januari. Wah, aku juga pengin banget bisa kuliah di London School. Jurusan Komunikasi Jurnalistik, itulah pilihanku. Tapi, sih, Broadcasting juga menarik hati. 

Sudah, sih, begitu saja. Yang penting, hari minggu ini aku senang banget. Ketemu lagi dengan pujaan hati aku, yang setelah sekian lama aku menunggu untuk bisa bertemu lagi. Doaku dikabulkan Tuhan. Semoga Tuhan masih mau mengabulkan doaku agar bisa sekampus dengan Becky. 

Oh iya, hampir lupa, dan sebelum lupa, untuk dokumentasi juga, tulisan aku yang cuma satu paragraf dimuat di Tabloid Bola. Di rubrik “Seandainya Saya”. Ini pengalaman pertama dimuat di media cetak. Senang banget, deh, tanggal 9 November itu. Aku mau coba rajin mengirim tulisan ke media, ah. Ada kebanggaan tersendiri juga, dimuat di media massa apalagi sekelas Tabloid Bola. Berapapun honornya, aku ridho. Ditampilkan saja sudah membuat aku bangga bukan kepalang. 

Boleh, nggak, sih, aku nyanyi “Aku Bahagia” - nya Indra Bekti?

Aku bahagia

Hdup sejahtera di khatulistiwa

Alam berseri seri bunga beraneka

Mahligai rama rama 

bertajuk cahya jingga

Surya di cakrawala

Bulan November ini sangat spesial untuk aku secara pribadi. 

Nggak sia-sia juga di event pentas seni Carolus Day (tanggal 2 November yang lalu) aku ikut booth tarot-nya Mona, adik kelasku di 11 IPS 1. Dia bilang (yang sambil berbisik), aku bakal ketemu seseorang yang aku tunggu-tunggu selama ini. Dan, yah, terwujud, yah. Bagaikan dream comes true, sih. Pensi terakhir aku di Tar-Q yang benar-benar memberikan kado yang susah aku lupakan untuk beberapa tahun yang akan datang.

Thank you, Mona. Pertunjukan drama dan band kelas kamu juga tampil keren banget di pensi itu. Aku suka banget lihatnya. Kelas kalian masih lebih baik daripada pertunjukan dari kelas aku sendiri yang kacau dan nggak jelas banget. 

Oh iya, hampir lupa juga, tanggal 28 September kemarin, ada event BKSN. BKSN itu Bulan Kitab Suci Nasional. Selain ada misa, ada juga beberapa pertunjukan musik. Adik-adik kelas aku jago banget main band-nya. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Chapter 45 The Little Adventure of Nuel : Ingat Kanada, Ingat Becky!
1
2
4 Desember 2006. *****Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel.Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya. Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. *****Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water. Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.Jika ada yang mau membantuku secara finansial, kalian bisa mentransfer nominal yang kalian inginkan ke BRI 708901018369532 atas nama Immanuel Lubis.Author seperti aku juga butuh uang untuk menyambung nyawa. Dan, mulai tanggal 29 Mei 2023, aku memutuskan untuk menggratiskan novel ini. Bacanya gratis! 
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan