Chapter 24: Liburan Akhir Cawu Pertama

1
0
Deskripsi

Pak Silaban juga memberitahukan bahwa sistem Ebtanas dihapuskan oleh pemerintah. Tahun depan, sebagai penentu kelulusan murid-murid kelas 3 SMP adalah sesuatu yang bernama Ujian Akhir Nasional alias UAN. 

***

Dwi Rahayu Oriflame

0878-7658-1450

post-image-665e733284b26.jpg

Hari sabtu yang lalu, aku sudah mengambil rapor. Aku mendapatkan peringkat ketiga. Aku sangat bersyukur karena masih bisa berada di sepuluh besar di kelas 1 SMP ini. Orangtua aku pun cukup berbahagia dengan hasil belajar aku di caturwulan pertama ini. Mama sampai memeluk aku dengan keharuan yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Aku sampai ikut menangis pula. 

Oh iya, mulai ke depannya, ada beberapa perubahan. Jika hingga detik ini, masih menggunakan sistem caturwulan (yang sering disingkat menjadi cawu), yang setiap tiga bulan sekali, terima hasil laporan belajar, maka ke depannya, akan langsung menggunakan sistem semester seperti layaknya mahasiswa di kampus. Terima rapor setiap enam bulan sekali. Namun setiap tiga bulan sekali, murid-murid akan menerima rapor berwarna kuning. Alhasil, setiap murid SMP akan menerima dua rapor. Yang kuning dan yang merah. Yang kuning, hasil belajar sementara. Yang merah, hasil belajar secara keseluruhan. 

Seperti itulah yang disampaikan oleh Pak Silaban kemarin sabtu. Selain itu, Pak Silaban juga memberitahukan bahwa sistem Ebtanas dihapuskan oleh pemerintah. Tahun depan, sebagai penentu kelulusan murid-murid kelas 3 SMP adalah sesuatu yang bernama Ujian Akhir Nasional alias UAN. Tidak semua mata pelajaran akan diujikan. Hanya tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Saat hal tersebut diumumkan, Nabit, dkk, bersorak-sorai. Entahlah, aku bingung kenapa mereka seperti itu. Padahal, menurut aku, tetap saja Ebtanas masih ada. Hanya bentuknya saja yang berubah. 

Sekarang adalah hari senin. Liburan akhir caturwulan hanyalah seminggu. Di jam delapan pagi, aku sudah berada di depan televisi. Selama lima hari berturut-turut, RCTI menayangkan acara-acara khusus anak-anak. Acara-acara itu lebih seringnya film-film animasi. Itu seperti Doraemon, Dragon Ball, Crayon Shinchan, atau Ninja Hatori. Ada pula Kabutaku, yang bukan film animasi. Aku bingung acara-acara seperti Kabutaku atau Ninja Rangers, itu disebutnya sebagai apa. 

Yang pertama aku tonton adalah Doraemon. Mungkin sampai aku dewasa, aku akan tetap menyukai Doraemon. Menurutku, ini tidak hanya cocok ditonton oleh anak-anak. Orang dewasa juga harus menonton Doraemon. Seperti episode yang sekarang. Yang berjudul “Giant Jatuh Cinta” ini. Lucu, sih. 

Sembari menonton Doraemon, aku terbayang-bayang apa saja yang sudah aku alami sebagai seorang pelajar SMP. Mulai dari bulan Juli hingga bulan Oktober. Sekonyong-konyong pikiranku teralihkan dari tayangan Doraemon. 

“Kamu, yang rambutnya keriting, sini,” seru Pak Hadi yang menyuruh Santo ke meja guru. Di dekat Pak Hadi, sudah ada Alfa yang tadi disuruhnya untuk memijat punggungnya. “Oh, iya, kamu yang tadi ketawa kencang, coba baca bab pertama tentang apa itu Biologi. Baca sampai saya suruh berhenti.”

Santo bergegas ke arah meja guru. Doni mempersilahkan Santo untuk lewat. Karena, mau tak mau Santo harus meminta izin. Di sebelah kiri Santo, sebuah dinding dan jendela kelas. Jika mau keluar, harus meminta izin ke teman semejanya. 

Di depan meja guru, dasar Santo yang sedang sial. Pak Hadi malah ikut mengejek cara berbicara Santo yang seperti bencong. Santo langsung cemberut dan berkata, “Meski cara ngomong saya kayak begini, saya masih tetap cowok tulen, kok, Pak. Saya juga nggak tahu kenapa saya begini.”

Pak Hadi cekikikan. “Coba buktikan kejantanan kamu. Bareng Alfa, pijit punggung saya. Hei, kamu, yang tadi ketawa, kenapa berhenti membaca? Saya nggak suruh berhenti.”

Aku tertawa di depan layar kaca televisi. Ah, paling Mbak Roh menyangka aku tertawa karena Doraemon. Tidak salah sebetulnya. Namun, lebih tepatnya lagi, aku menertawakan apa yang melintas di kepala aku. Aku menertawakan kejadian saat mata pelajaran Biologi. Ada juga model guru seperti Pak Hadi tersebut. Jujur, caranya mengajar itu benar-benar memaksakan aku untuk lebih sering membaca buku paket Biologi. Padahal, sampai sekarang, setiap membaca buku paket Biologi, kepalaku sering pusing tujuh keliling. Ditunjukkan seperti itu, tetap saja aku tidak paham mengenai struktur tumbuhan dan binatang bernama jangkrik. 

Otakku lalu memutar bayangan saat mata pelajaran Fisika. Saat Pak Fransiskus mengajar untuk kali pertama. Eh, yang aku dengar, entah benar atau tidak, Pak Fransiskus akan berhenti mengajar di SMP Marius. Sebagai guru pengganti mata pelajaran Fisika, ada seorang perempuan guru. Benarkah itu? Atau itu hanya gosip simpang-siur? 

"Oke, kumpulkan kertas yang berisi nama-nama anggota kelompok kalian,” seru Pak Fransiskus. 

Sekitar sepuluh menit, perwakilan kelompok sudah menyerahkan daftar nama kelompok. 

“Begini, tugasnya,” seru Pak Fransiskus lagi. “Kalian--Bapak tugaskan--untuk membuat semacam rangkaian listrik. Ada contohnya dalam buku paket. Kalau masih kurang paham, Bapak rasa kalian bisa bertanya ke kakak kelas kalian. Pasti mereka tahu. Atau, aktiflah mencari tahu di perpustakaan atau sumber-sumber lainnya.”

Alfa mengangkat tangan dan berseru, “Berapa lama, Pak, pengerjaannya? Dateline-nya kapan?”

Jawab Pak Fransiskus, "Bulan Oktober nanti. Sebelum pembagian rapor, harus sudah selesai. Ini akan Bapak anggap sebagai nilai ulangan akhir caturwulan kalian. Kelas sebelah pun sama."

Selanjutnya Pak Fransiskus menjelaskan materi tentang Listrik. Tentang apa listrik, penemu listrik siapa, hingga yang berkaitan tentang tugas Fisika yang beliau baru saja berikan kepada murid-murid kelas 1-1. 

“Jadi, rangkaian listrik itu adalah hubungan antara komponen listrik yang dialiri aliran listri dalam kondisi tertutup. Dan, ada dua jenis rangkaian listrik. Rangkaian listrik seri dan rangkaian seri paralel.” jelas Pak Fransiskus. 

Lalu, Pak Fransiskus bergerak maju ke arah papan tulis yang tadi berjalan-jalan di deretan belakang. Tadi aku sempat memperhatikan beliau sempat meladeni pertanyaan Patricia tentang rangkaian seri. Dari arah depan, dengan lincah beliau langsung menggambar dua buah rangkaian listrik. 

“Yang ini rangkaian listrik seri,” seru Pak Fransiskus setelah selesai menggambar sebuah persegi panjang. Sepertinya itu kabel, lalu ada gambar baterai dan lampu yang mirip bohlam. Beliau segera menggambar yang berikutnya. “Yang ini, rangkaian seri paralel.”

Ah, puji Tuhan, nilai Fisika di rapor yang berwarna merah agak tua tersebut mendapatkan nilai 70. Prakarya Fisika yang membuat rangkaian listrik paralel itu mendapatkan nilai paling tinggi di kelas 1-1. Terima kasih banyak ke Sandi Malau dan Isabela atas kerjasamanya. Walaupun demikian, sebetulnya aku merasa tidak enak hati. Karena aku merasa sumbangsih aku kurang ke tugas prakarya Fisika tersebut. Selain uang sebesar Rp 20.000, bantuanku cukup sedikit. Tak terlalu banyak membantu dalam pembuatan rangkaian listrik paralel tersebut. Namun, sudahlah, yang penting Fisika aku mendapatkan nilai 7. Teman-teman yang satu kelompok dengan aku pun tidak mendapatkan nilai merah untuk mata pelajaran Fisika. 

Omong-omong, kenapa nilai di bawah 60 itu sering disebut sebagai nilai merah? Aku masih bingung hingga sekarang. Sejak kelas 3  SD, aku sering memperhatikan setiap wali kelas aku sering menggunakan tinta pulpen warna merah jika ada mata pelajaran yang mendapatkan nilai di antara 10 hingga 50. Jika mendapatkan nilai 60, pasti tinta pulpennya itu berwarna hitam. Itu kenapa, sih? 

Yah, sudahlah. Sekarang nikmati saja liburan akhir caturwulan pertama aku ini. Oh, nanti, di jam dua siang, ada telenovela Amigos. Makin seru saja setiap episodenya. Apalagi aku penasaran Pedro itu betul-betul naksir dengan Anna atau tidak. Eh, tapi, kan, Anna itu sepupunya Pedro. Apa boleh sesama sepupu saling jatuh cinta? 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Episode 9: Bukan Tipu-Tipu Lagi
1
0
Yuk, berikan tips kakoin setelah membaca. Atau, donasi seikhlasnya ke BRI 708901018369532 atas nama Immanuel Lubis.***Silahkan order ke:IN's Online ShopInstagram:@_inonlineshop_Whatsapp:0877-9175-6320Dapatkan Clover Honey dengan harga khusus: https://www.hdione.com/orl/nuellubis
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan