Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".
Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya.
Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya. Perubahan kaver untuk kali kedua pada tanggal 25 Juli 2023.
*****
Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water.
Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320....
Sabtu, 9 Februari 2008
Cuaca cerah
Nggak nyangka adikku, Kitty, sudah mau SMA. Padahal empat tahun lalu, dia baru kelas 5 SD, dan aku yang mau SMA. Dia baru saja tes di Tar-Q, SMA aku dulu. Aku was-was juga, kalau dia keterima. Semua perilaku aku semasa sekolah dulu, bakal ketahuan sama dia. Kayak di Fransiskus.
Hahaha.
Sewaktu Kitty masih SD di Fransiskus, entah gimana caranya (apa sudah rencana Tuhan juga, kali), wali kelas Kitty juga wali kelas aku saat masih kelas 1 SD di Fransiskus. Namanya Bu Eny, dan Bu Eny ngomong begini masa?
“Kamu adiknya si Nuel, yah? Kenal Nuel? Persis kamu, kayak dia. Agak tulalit dan suka ngantuk dalam kelas. Bedanya sama abang kamu, kamu agak sedikit lebih berani. Ayo dong, buktikan ke Ibu, kamu lebih baik dari abang kamu."
Begitulah yang diceritakan Kitty ke Mami sewaktu Mami jemput dia. Terus, Mami cerita ke aku dan lainnya, yang begitu sampai rumah. Aduh, malu banget aku. Itu serius, wali kelasku, Bu Eny, ngomong begitu? Bu, dosa aku apa ke Ibu, sampai Ibu ngomong begitu ke adik aku?
Hahaha.
Ya, semoga tidak bernasib seperti itu. Sampai sekarang, kejadian aku, Kitty, dan Bu Eny, saat itu, belum bisa aku hapus dari ingatanku di kepala.
Untuk Kitty, yah, semoga keterima di Tar-Q. Dan, kalau keterima, semoga juga Bu Iin dan guru-guru lain di sana nggak mengenali Kitty sebagai adik dari seorang murid yang hobi remedial dan bikin susah guru-guru di Tar-Q, serta papa-mamanya sering datang ke sekolah. Semoga nggak kayak begitu.
Kitty, minggu depan, juga mau tes di Penabur, Gading Serpong. Semoga keterima dan lebih memilih untuk sekolah di Penabur daripada Tar-Q. Wah, aku belum siap sampai terjadi lagi.
Hahaha.
Tadi, sepulang jalan-jalan ke D'Best (yang lebih ke arah main di warnet yang nggak jauh dari D'Best), aku hampir menabrak pengendara motor di persimpangan Blok A. Kalau menurut pendapat aku, dia yang salah. Dia ngebut dan nggak membunyikan klakson. Untung saja aku nggak terpental.
Makin bingung saja, gara-gara kejadian hampir ditabrak motor itu, aku terpikirkan satu ide cerita begitu. Tentang seorang perempuan yang ditinggal pergi oleh kekasihnya, yang mana kekasihnya dipanggil Tuhan. Di balik kesedihan mendalamnya itu, pada akhirnya si perempuan malah mengetahui ternyata kekasihnya punya kembaran. Awalnya penasaran, makin lama si perempuan naksir juga ke kembaran kekasihnya.
Masa aku jadi terpikirkan ide cerita kayak begitu? Kalau dijadikan novel, boleh juga, kali, yah. Kira-kira banyak yang suka nggak, cerita kayak begitu? Apa aku coba mulai ditulis saja? Terus, aku bilang juga, si perempuan masih suka didatangi kekasihnya di alam mimpi. Wah, bagus banget, tuh!
Hahaha.
Yuk, mulai ditulis. Kebetulan aku masih libur kuliah. Mulai dicorat-coret dulu setiap ide yang datang. Judulnya “Déjàvu” saja. Eh, tokoh utamanya, aku berikan nama Mikha, gimana? Bagus? Nggak tahu, lah, muncul nama Mikha sewaktu coba menggambarkan tokoh perempuan yang ditinggal mati kekasihnya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
